Anda di halaman 1dari 34

LIPID

LIPID
Pendahuluan
Lipid merupakan kelompok senyawa yang
struktur kimianya beaneka ragam, tapi
umumnya mereka bersifat tidak larut dalam air
tapi larut dalam pelarut organik seperti
kloroform, heksan, petroleum benzen dan
eter.
 Asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) dan
omega-6 (DHA) banyak diteliti.
Fungsi lipid:
a. Sebagai cadangan energi utama (storage lipids:
minyak dan lemak)
b. Sebagai elemen struktural utama dari membran
(structural lipids: fosfolipid, kolesterol)
c. Sebagai insulasi panas
d. Dalam jumlah sedikit sebagai kofaktor enzim,
pembawa elektron, pigmen pengabsorpsi cahaya,
zat pengemulsi, hormon dan duta intraseluler
Klasifikasi :
Lipid dapat diklasifikasi dalam beberapa cara, a.l:
1. Asam lemak dan turunannya
2. Triasilgliserol (trigliserida)
3. Ester wax (lilin, malam)
4. Fosfolipid (fosfogliserida, sfingomielin)
5. Sfingolipid (mengandung aminoalkohol
sfingosin)
6. Sterol/Isoprenoid (molekul turunan isopren)
1. Asam lemak dan turunannya
 Asam lemak merupakan asam karboksilat yang
mengandung rantai karbon bervariasi (4-36C)
 Asam lemak merupakan komponen penting dalam
baberapa jenis molekul lipid (dalam triasilgliserol dan
fosfolipid)
 Beberapa asam lemak terikat pada bermacam-macam
protein (acylated protein)
 Asam lemak umumnya mempunyai jumlah atom C
genap dan tidak bercabang
 Asam lemak jenuh (ikatan rangkap = 0), tak jenuh
tunggal ( ikatan rangkap = 1) dan tak jenuh majemuk
( ikatan rangkap  2 ) pada rantai hidrokarbonnya.
Ikatan rangkap
 Ikatan rangkap pada asam lemak alam umumnya berada pada
konfigurasi cis (ggs identik serupa berada pada posisi yang sama
dari ikatan rangkap).

 Dengan struktur cis ini asam lemak tak jenuh tidak tersusun
secara teratur (kompak) dibandingkan dengan asam lemak jenuh

 Ddengan demikian asam lemak tak jenuh dengan panjang rantai


yang sama mempunyai titik leleh lebih rendah daripada asam
lemak jenuh
Asam lemak jenuh
(stearat; 18:0)
Asam lemak tak jenuh tunggal
(oleat; 18:1)
Klasifikasi asam lemak berdasarkan jumlah dan
posisi ikatan rangkapnya:
Jenuh
(saturated)

As. lemak
(fatty acids) Tunggal
(mono-
unsaturated)
Tak jenuh Omega-3 (-3)

Majemuk
(poly-
unsaturated)
Omega-6 (-6)
Beberapa asam lemak umum

Nama umum Kode Nama Ilmiah Sumber


Asam laurat 12:0 Asam laurat Minyak kelapa
Asam palmitat 16:0 Asam heksadekanoat Minyak sawit
Asam stearat 18:0 Asam oktadekanoatAsam Lemak hewan
Asam oleat 18:1 ∆9 Asam 9-oktadekenoat Minyak zaitun
Asam linoleat (LA) 18:2 ∆9,12 As. 9,12-oktadekadienoat Minyak jagung
Asam α-linolenat (ALA) 18:3 ∆9,12,15 As. 9,12,15-oktadekadienoat Linseed oil
Asam arakodonat (AA) 20:4 ∆5,8,11,14 As.5,8,11,14-eikosatetraenoat Lemak hewan
EPA 20:5 ∆5,8,11,14,17 As.5,8,11,14,17-eikosapentaenoat Minyak ikan
DHA 22:6 ∆4,7,10,13,16,19 As. 4,7,10,13,16,19- Minyak ikan
dokosaheksaenoat
Asam lemak esensial

 Organisme, seperti tumbuhan dan bakteria,


dapat mensintesis semua asam lemak yang
diperlukan, dari asetil-koA.

 Mamalia dapat mensintesis beberapa asam


lemak (non esensial) seperti asam palmitat,
stearat dan oleat.
• Beberapa asam lemak, yaitu asam linoleat
dan linolenat, tidak dapat disintesis dalam
tubuh (esensial); karenanya perlu diperoleh
melalui makanan.

• Defisiensi asam lemak essensial dapat


menyebabkan timbulnya beberapa
gangguan, seperti penyakit kulit, gangguan
reproduksi, dll.
2. Triasilgliserol (Trigliserida, TAG, TG)

 TAG adalah ester dari gliserol dan 3 asam


lemak, DAG dua asam lemak dan MAG satu
asam lemak.

 TAG yang ketiga asam lemaknya sama


dinamakan TAG sederhana (simple TAG),
misalnya tripalmitin, tristearin, triolein.
• Kebanyakan TAG di alam merupakan TAG
campuran (mixed TAG), seperti 1-stearoil,
2-linoleoil, 3-palmitoil gliserol.

• Karena gugus hidroksil dari gliserol dan


gugus polar karboksilat dari asam lemaknya
membentuk ikatan ester, TAG bersifat
nonpolar, hidrofobik dan tidak larut dalam air.
Triasilgliserol
• TAG juga disimpan sebagai minyak dalam
biji bermacam tanaman, sebagai simpanan
energi dan prekursor biosintetik pada
waktu perkecambahan.

• Pada beberapa hewan, TAG dibawah kulit


dan abdomen selain berfungsi sebagai
simpanan energi juga sebagai insulasi
panas (anjing laut, walrus, pinguin dan
hewan hibernasi seperti beruang)
Keuntungan TAG sebagai energy storage
dibanding dengan polisakarida

 Oksidasi TAG menghasilkan energi lebih tinggi (9


kkal/g) dibanding polisakarida atau protein(4
kkal/g).

 TAG bersifat hidrofobik, tidak mengikat air,


sehingga untuk berat yang sama,volumenya lebih
kecil (polisakarida mengikat 2g air/g kh)
3. Ester wax

Tricontanoylpalmitate, the major component of


beeswax
Honeycomb, constructed of beeswax
Glycerophospholipids
5. Sfingolipid
 Sfingolipid merupakan lipid membran
kedua terbesar setelah gliserolipid
 Terdiri atas satu mol. sfingosin, satu
mol asam lemak dan satu mol. ggs
kepala polar dihubungkan dengan
ikatan glikosidik atau ikatan
fosfodiester
 Ada beberapa jenis sfingolipid.
Sphingolipids
6. Isoprenoid
Kolesterol:
 Merupakan sterol utama pada jaringan hewan;
bersifat amfipatik, punya gugus kepala polar
(ggs hidroksil pada C3) dan bagian hirofob
nonpolar (inti steroid dan rantai karbon samping
pada C17)
 Selain berperan sbg konstituen membran, juga
sebagai prekursor untuk produk dengan aktivitas
biologi spesifik :
Hormon steroid: signal biologi yang kuat
pada ekspresi gen
Asam empedu: sebagai emulsifier lemak dlm
intestin
Cholesterol
Hormon steroid turunan
kolesterol
 Testosteron (hormon sex pria) diproduksi
dalam testes
 Estradiol (hormon sex wanita) diproduksi
dalam ovaries dan plasenta
 Kortisol dan aldosteron, disintesis dlm
adrenal cortex; masing-masing berfungsi
dalam regulasi metabolisme gula dan
ekspresi gen.
 Pregnisolon dan pregnison adalah obat
sterroid yang digunakan untuk obat
inflamasi
Aggregat lipid amfipatik yang terbentuk
dalam air

Jika lipid amfipatik dicampur dengan air dapat tyerbentuk 3


tipe agregat:

a. Misel. Strk berbentuk bulat bagian kepala (hidrofob) menghadap


ke air dan ekor (hidrofob) berkumpul pada bagian dalam (misal
pada asam lemak bebas, lisofsofolipid dan deterjen)

b. Bilayer. Dua lapis monolayer membentuk suatu lembaran dua-


dimensional, bagian kepala (hidrofilik) masing-masing
menghadap
ke air (misal pada gliserofosfolipid dan sfingolipid)

c. Liposom. Strk bilayer tidak stabil dan dapat membentuk suatu


kantung (vesikel) lipid bilayer yang lebih stabil

Anda mungkin juga menyukai