“LIPID”
Oleh
Ahmad Madani
Lia Agustin
M. Bakharudin Fatah
Aninda Nur Fajrin
Sarah Stephanie
Naufal Zaki
Ferdin Imaduddin
Gambar 1. Lipid
Lipid secara umum
dapat dibagi ke dalam
dua kelas besar, yaitu
lipid sederhana dan
lipid kompleks. Lipid
yang paling
sederhana dan paling
banyak mengandung asam lemak sebagai unit penyusunnya adalah triasilgliserol,
juga sering disebut lemak, lemak netral, atau trigliserida. Jenis lipid ini
merupakan contoh lipid yang paling sering dijumpai baik pada manusia, hewan,
dan tumbuhan. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan atau
depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai pada
membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar, karena molekul ini
tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan polaritas tinggi
(Lehninger, 1982).
Trigliserida yaitu triester dari gliserol dan asam lemak, adalah lipid yang
melimpah dalam jaringan hewan.Membran semua sel terdiri dari lipid. Lipid
utama dalam membran sel ialah fosfolipid, glikolipid, dan dalam sel hewan
berupa kolesterol.Lipid penting sebagai cadangan (untuk zat gizi) dan pembangun
membran sel. Lipid cadangan umumnya berbentuk trigliserida, sedangkan lipid
membran biasanya berupa fosfolipid dan glikolipid.
Peran Lipid
Secara biologis, asam lemak mempunyai empat peran utama:
Digunakan untuk membentuk gliserofosfolipid dansfingolipid yang
merupakan komponen esensial dari struktu membran.
Banyak protein yang secara kovalen dimodifikasi oleh asam lemak.
Myristate (C14;0) dan palmitate (C16:o) secara langsung melekat pada
beberapa protein, sedangkan phosphatidylinositol scara kovalen terpaut
dengan C terminus dari prtein lainnya via satu struktur glycosylated.
Asam lemak sebagai molekul bahan bakar, disimpan sebagai
triacylglycerol, dan dipecah untuk menghasilkan energi.
Turunan dari asam lemak berupa hormon (seperti prostaglanin) dan
intracellular second messengers.
Fungsi Lipid
1. Menyimpan energi dan transport, sebagai fungsi utama triasilgliserol yang
ditemukan dalam jaringan adiposa.
2. Sebagai struktur membran.
3. Kulit pelindung dari komponen dinding sel.
4. Penyampai kimia.
5. Insulasi Barier, untuk menghindari panas, tekanan listrik dan fisik..
6. Kofaktor/prekursor enzim, untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam
darah, koenzim A, dan sebagainya.
7. Hormon dan vitamin, prostaglandin: asam arakidonat adalah prekursor
untuk biosintesis prostaglandin, hormon steroid, dan lain-lain.
Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan
dari riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran.
Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal
secara fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi
selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang
penting contohnya: sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang
luar. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan
otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30%.
Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah
kelompok senyawa kimia yang mempunyai sifat-sifat :
1. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,CHCl3,
benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel
hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
2. Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid
terdapat 95%asam lemak).
3. Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam
lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat
dibuat asam linolenat dan asam arakidonat.
Asam Lemak
Salah satu komponen lemak adalah asam lemak. Menurut ada atau
tidaknya ikatan rangkap yang dikandung asam lemak, maka asam lemak dibagi
menjadi :
1. Asam lemak jenuh (Cn H2n O2), Saturated Fatty Acid (SFA)
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai ikatan
tunggal atom karbon (C) dimana masing-masing atom ini akan berikatan dengan
atom H. Contohnya adalah asam butirat (C 4), asam kaproat (C6), asam kapritat
(C8), dan asam kaprat (C10). Umumnya sampai dengan C10 ini sifat asam lemak
adalah cair dan mulai C12 sampai C24 bersifat padat. C4, C12 dan lain-lain
menunjukkan jumlah atom karbon yang terikat dalam rantai.
Sehubungan dengan jumlah atom C dalam asam lemak, maka kita
mengenal :
a. Asam lemak berantai pendek, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 2-4
buah.
b. Asam lemak berantai sedang, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 6-10
buah.
c. Asam lemak berantai panjang, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 12-26
buah.
Asam lemak jenuh berasal dari berbagai sumber asam lemak diantaranya :
3. Asam Lemak tak Jenuh poli (PUFA,Poly Unsaturated Fatty Acid) (CNH2n)2
Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merupakan asam
lemak yang mengandung lebih dari 1 ikatan rangkap. Asam lemak ini akan
kehilangan paling sedikit 4 atom H. Contohnya adalah asam lemak linoleat (C 18)
berikatan rangkap dua, asam lemak eleostearat (C 18) berikatan rangkap tiga, dan
lain sebagainya. PUFA disebut juga sebagai asam lemak essensial (EFA,
Essensial Fatty Acid) sumber dari asam lemak tak jenuh poli disajikan dalam table
berikut :
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein. Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal
sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau
lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti
asam lnoleatr, lenolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan
pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Dalam pengolahan bahan pangan,
minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak
goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan margarin.
Minyak Lemak
Contoh Minyak
Minyak goreng
Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih, dan
penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik
asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak
diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Makin tinggi
titik asap, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Titik asap suatu minyak
goreng tergantung dari kadar gliserol bebas
Sabun
Contoh Lemak
Mentega
Lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen lain dengan baik melalui proses
pengocokan atau churning yaitu proses pemecahan emulsi minyak dalam air.
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan kira-kira 18% air terdispersi
di dalam 80% lemak dengan sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat
pengemulsi (emulsifier) Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis atau
yang asam. Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat
diasamkan dengan menambah biakan murni bakteri asam laktat pada lemak susu
yang manis yang telah dipasteurisasikan, sehingga memungkinkan terjadinya
respirasi.
Margarin
Margarin merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan
nilai gizi hampir sama. Margarin juga merupakan emulsi air dalam minyak,
dengan persyaratan mengandung tidak kurang 80% lemak. Lemak yang
digunakan dapat berasal dari lemak hewani atau nabati Lemak hewani yang
digunakan biasanya lemak babi atau lemak sapi, sedangkan lemak nabati yang
digunakan adalah minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan
minyak biji kapas.
Buah Alpukat
Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan buah berukuran sedang ini bisa
berisi 22 gram lemak. Buah ini juga menyediakan 20 manfaat kesehatan penting,
di antaranya meningkatkan nutrisi termasuk serat, kalium, vitamin E dan B,
serta asam folat.
Kacang kenari
Penyerapan bau
Hidrolisis
Dengan adanya air, lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak.
Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi
makanan, hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut
terdapat pada semua jaringan yang mengandung minyak. Dengan adanya lipase,
lemak akan diuraikan sehingga kadar asam lemak bebas lebih dari 10%. Hidrolisis
sangat menurunkan mutu minyak goreng, Selama penyimpanan dan pengolahan
minyak atau lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan dengan
proses pemurnian dan deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik
mutunya.
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut
proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh proses otooksidasi radikal asam lemak
tidak jenuh dalam minyak. Otooksidasi dimulai dengan pembentukan faktor-
faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak atau
hidroperoksida, logam-logam berat, dan enzim-enzim lipoksidase.
Pencegahan ketengikan
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan antioksidan.
Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan
menghambatnya.
Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang gelap dan
dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel, lemak harus
dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Adanya antioksidan dalam lemak akan
mengurangi kecepatan proses oksidasi.
Struktur Fosfolipid
Trigliserida adalah ester dari gliserol, yang dibentuk oleh asam lemak yang dapat
jenuh atau tidak jenuh.
Tiga kelompok hidroksil dari gliserol bereaksi dengan tiga molekul asam lemak
untuk membentuk trigilserida.
Fosfolipid yang digliserida terdiri dari satu gliserol (1,2,3-propantriol) molekul
yang ditandai dengan dua asam lemak pada 1 dan 2 posisi di gliserol melalui
ikatan ester.
Kelompok hidroksil
ketiga gliserol terpasang dengan asam fosfat melalui ikatan ester fosfat.
Oleh karena itu sifat-sifat kimia dan fisik fosfolipid yang bergantung pada
jenis rantai asam lemak dan alkohol amino. Sama seperti trigliserida, fosfolipid
juga memiliki ujung polar dan non-polar. Rantai hidrokarbon panjang asam lemak
non-polar di alam sedangkan kelompok fosfat adalah ujung polar dengan oksigen
bermuatan negatif dan nitrogen bermuatan positif.
Struktur fosfolipid
Fungsi Fosfolipid
Glikolipid
Cerebrosida adalah nama umum untuk sekelompok glikosphingolipid
yang disebut monoglikoskloramamida yang merupakan komponen penting
pada otot hewan dan selaputsaraf .
Glubosida
Sphingolipid
Gangliosida
Gangliosida adalah spingolipid yang paling kompleks, satu rantai olisakarida
dengan paling sedikit satu gula yang bersifat asam yang terikat pada seramida.
Gula yang bersifat asam ialah N-asetilneuraminat atau N-glikolilneuraminat.
Gula-gula yang bersifat asam ini disebut asam asilat.
Konsentrasi gangliosida paling tinggi ditemukan pada system saraf, terutama pada
substansi grisea. Jumlahnya 60% dari jumlah lipid yang ditemukan di substansi
grisea. Pemecahan gangliosida di dalam lisosom adalah dengan pengeluaran
secara berurutan gula-gula terminalnya.
Gangguan pada pemecahan gangliosida ini dapat menyebabkan akibat klinis yang
serius; dapat menyebabkan penyakit Tay-sachs. Kandungan gangliosida dalam
jaringan otak bayi penderita penyakit Tay-sachs sangat meningkat. Kadar
gangliosida GM2 bebrapa kali lebih tinggi daripada normal, disebabkan karena
pengeluaran residu N-asetilgalaktosmin ujung terjadinya sangat lambat bahkan
tidak berlangsung. Enzim yang tidak ada atau mengalami defisiensi pada penyakit
ini adalah enzim -N-asetilheksosaminidase yang spesifik. Penyakit Tay-sachs ini
merupakan pennyakit menurun dan bersifat resesif otosomal.
STEROIDS
Steroids merupakan salah satu kelas utama dari lipid yang memiliki
struktur yang sama sekali berbeda dari kelas – kelas lipid lain. Fitur utama utama
dari steroid adalah tiga system cincin sikloheksan dan satu siklopentana dalam
system cincin yang menyatu. Definisi lengkap dari steroids adalah senyawa yang
memiliki kerangka siklopentana fenan trena atau kerangka yang berasal satu atau
lebih ikatan scissions atau ekspansi cincin atau kontraksi. Gugus metil biasanya
berada pada atom C-10 dan C-13. Rantai sisi alkil juga dapat berada pada atom C-
17. Steroid merupakan keluarga molekul lipid yang mencakup kolesterol,
hormone steroid, dan garam empedu. Kolesterol dibentuk dalam jaringan otak,
jaringan saraf,dan dan aliran darah.
(Sumbono, 2016)
Sifat lipid
a. Lipid tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organic (benzena,
eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida)
b. Lipid mengandung unsur - unsur karbon, hidrogen, oksigen. Beberapa jenis
lipid juga mengandung nitrogen dan fosfor
c. Hidrolisis dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang berperan pada
metabolism tumbuhan dan hewan.
d. Lipid tidak mempunyai satuan yang berulang, berbeda dengan karbohidrat dan
protein.
(Guyton, 2009)
Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti
siklopentana perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah
cincin siklopentana. Dahulu sering digunakan sebagai hormon kelamin, asam
empedu, dll. Tetapi pada tahun -tahun terakhir ini makin banyak senyawa
steroid yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan. Tiga senyawa yang biasa
disebut fitosterol terdapat pada hampir setiap tumbuhan tinggi yaitu:
1. Sitosterol,
2. Stigmasterol,
3. Kampesterol.
Menurut asalnya senyawa steroid dibagi atas :
1. Zoosterol, yaitu steroid yang berasal dari hewan misalnya kolesterol.
2. Fitosterol, yaitu steroid yang berasal dari tumbuhan misalnya
sitosterol dan stigmasterol
3. Mycosterol, yaitu steroid yang berasal dari fungi misalnya ergosterol
4. Marinesterol, yaitu steroid yang berasal dari organisme laut misalnya
spongesterol.
Berdasarkan jumlah atom karbonnya, steroid terbagi atas:
1.Steroid dengan jumlah atom karbon 27, misalnya zimasterol
2.Steroid dengan jumlah atom karbon 28, misalnya ergosterol
3.Steroida dengan jumlah atom karbon 29, misalnya stigmasterol
2. Progesteron.
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus
menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis.
Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan
hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Progesteron
memiliki efek fisiologis sebagai berikut(Guyton,2009)
Efek pada sistem reproduksi
3. Testosteron
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen.
Penghasil utama testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur
(ovari) pada betina, walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan
oleh kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama
dan merupakan steroid anabolik.
Androgen
Pada masa pubertas baik untuk laki-laki dan wanita, hormon androgen
yang dihasilkan akan meningkat kadarnya yang akan menstimulasi pertumbuhan
rambut pubis dam meningkatkan libido (hasrat seksual). Di testis akan terjadi
peningkatan produksi testoteron, dan pada wanita selain androgen yang meningkat
ada hormon estrogen yang terjadi peningkatan di ovarium.
1. Testoteron
2. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
3. Androstenedione (Andro)
Androstenedione juga dapat dijadikan suplemen bagi manusia saat
membentuk tubuh yang atletis.
4. Dihidrotestosteron (DHT)
Sterol
Sterol sering ditemukan bersama - sama dengan lemak. Sterol dapat
dipisahkan dari lemak setelah penyabunan. Persenyawaan sterol yang terdapat
dalam minyak terdiri dari kolesterol dan fitosterol.
Senyawa kolesterol umumnya terdapat dalam lemak hewani, sedangkan
fitosterol terdapat dalam minyak nabati. Kolesterol merupakan penyusun utama
batu empedu. Kolesterol berfungsi membantu absorbsi asam lemak dari usus
kecil, juga merupakan prazat (precursor) bagi pembentukan asam empedu,
hormon steroid, dan vitamin D. Kolesterol di dalam darah beredar tidak dalam
keadaan bebas, akan tetapi berada dalam partikel - partikel lipoprotein.
Lipoprotein merupakan senyawa kompleks antara lemak dan protein.
Dalam serum darah lipoprotein terdiri atas 4 jenis, yaitu kilomikron, very low
density lipoprotein(VLDL), low density lipoprotein(LDL), dan high density
lipoprotein(HDL).
Kilomikron mengandung 96 % trigliserida; 1,7 % protein; 1,75 %
kolesterol; dan 0,6 % fosfolipida. Kilomikron berfungsi sebagai pengangkut
lemak dari usus ke tempat - tempat yang membutuhkan.
VLDL mengandung 60 trigliserida; 15 % kolesterol; 10 % protein; dan 15
% fosfolipida. VLDL berfungsi sebagai pengangkut trigliserida endogen dari
tempat – tempat pembentukannya ke tempat yang membutuhkan.
LDL mengandung 10 % trigliserida; 45 % kolesterol; 25 % protein; dan 20
% fosfolipida. LDL berfungsi mengangkut kolesterol dari sel yang satu ke sel
lainnya dimana kolesterol tersebut diperlukan untuk pembentukan hormon sterol
dan steroid.
HDL mengandung 3 % trigliserida; 18 % kolesterol; 50 % protein, dan 30 %
fosfolipida. HDL berfungsi mengangkut kolesterol ke hati untuk didegradasi
menjadi asam empedu dan dibuang dalam kantong empedu. (Mastria, 2014)
Vitamin D
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit dan harus disuplay dari makanan dan sinar matahari. Prekusor
(pembentuk) vitamin dikenal dengan sebutan provitamin, yaitu senyawa yang
secara kimia mirip dengan bentuk aktif biologisnya berupa vitamin. Provitamin
tidak dapat berfungsi sebelum tubuh mengubahnya dalam bentuk aktif. Konversi
(perubahan) provitamin menjadi vitamin terjadi pada bagian tubuh yang berbeda
dan mempunyai efisiensi yang berbeda pula. Prekusor vitamin D yang terdapat di
dalam kulit (7-dehidro-kolesterol) diubah menjadi vitamin D yang aktif pertama-
tama karena aksi sinar ultra-violet dari matahari, kemudian diubah dalam tubuh
terutama dalam hati kemudian ke dalam ginjal. Vitamin D dibagi menjadi tiga,
yaitu vitamin D1 tidak digunakan karena masih merupakan senyawa campuran,
vitamin D2 (Ergokalciferol) berasal dari hewan, vitamin D3 berasal dari
tumbuhan. Vitamin D dapat disebut sebagai hormon, karena vitamin D dihasilkan
sendiri oleh kulit dari suatu prekusor yang apabila terkena oleh sinar matahari.
A. Fungsi Vitamin D
Fungsi vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang
bersama vitamin A dan vitamin C, hormon paratiroid dan kalsitonin,
protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium, dan
fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan
tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam
darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan
dengan cara di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi aktif
vitamin D dengan cara merangsang sintesis protein pengikat-kalsium dan
protein pengingkat-fosfor pada mukosa usus halus. Pada tulang, kalsitriol
bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari permukaan
tulang di dalam darah. Pada ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi
kalsium dan fosfor.
B. Sumber vitamin D
Sumber vitamin D yang utama adalah telur, susu sapi, mentega,
daging, sereal sarapan yang difortifikasi, dan minyak ikan. Bahan pangan
tersebut dapat mensuplai sekitar 125 µg vitamin D per hari. Kecukupan
kebutuhan tubuh terhadap vitamin D sekitar 200-400 µg per hari, produk
makanan hasil olahan industri seperti susu bubuk dan mentega difortifikasi
vitamin D.
C. Defisiensi Vitamin D
Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang
dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa.
Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis.
Riketsia terjadi bila pengerasan tulang pada anak-anak terlambat sehingga
menjadi lembek. Kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang
membesar (lutut dan pergelangan), tulang rusuk membengkok,
pembesaran kepala karena penutupan fontanel terhambat, gigi terlambat
keluar, bentuk gigi tidak teratur, gigi akan mudah mengalami kerusakan
dan otot pun akan mengalami kekejangan. Osteomalasia adalah riketsia
pada orang dewasa yang biasanya terjadi pada wanita karena konsumsi
kalsiumnya rendah, serta hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara
berlebihan di dalam tulang, tidak banyak mendapatkan sinar matahari dan
mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia juga dapat
terjadi pada penderita penyakit saluran cerna, hati, kantung empedu, ginjal.
Tulang melembek yang menyebabkan gangguan pada tulang terutama
pada kaki, tulang belakang, toraks, dan pelvis. Gejala awalnya rasa sakit
seperti reumatik dan lemah, tulang membengkok atau membentuk x dan
dapat menyebabkan fraktur atau patah. (Almatsier, 2006)
Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak atau
minyak. Vitamin A stabil terhadap panas, asam dan alkali tetapi sangat mudah
teroksidasi oleh udara dan akan rusak pada suhu tinggi.
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi
sumber yang penting dari vitamin A dan karoten(zat gizi yang banyak terdapat
secara alami dalam buah-buahan dan
sayur-sayuran). Karoten dapat membantu sistem kekebalan tubuh. Hati, telur, dan
keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat
dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya. Tubuh manusia dapat sintesa vitamin
A dari karoten atau pro vitamin A yang terdapat di sayuran dan buah-buahan yang
berwarna, seperti wortel, tomat, apel, semangka, dan sebagainya.
(Patmawati, 2013)
Vitamin K
Sifat Vitamin K
Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh
radiasi, asam, dan alkali. Vitamin K juga terdapat di alam dalam dua bentuk,
keduanya terdiri atas cincin 2-metilnaftakinon dengan rantai samping. Vitamin K1
mempunyai rantai samping fitil. Vitamin K2 merupakan sekumpulan ikatan yang
rantai sampingnya terdiri atas beberapa satuan isoprene (berjumlah 1 samping
dengan 14 unit). Vitamin K3 terdiri atas naftakinon tanpa rantai samping, oleh
karena itu mempunyai sifat larut air. Vitamin K atau metadion baru aktif secara
biologis setelah mengalami alkalilasi didalam tubuh (Almatsier, 2006).
Sumber Vitamin K
Sistem pencernaan manusia sudah mengandung bakteri di dalam usus
halus (jejunum dan ileum) yang mampu mensintesis vitamin K, yang sebagian
diserap dan disimpan di dalam hati. Akan tetapi tubuh masih perlu mendapat
tambahan vitamin K dari makanan. Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran
daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin
hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan pangan lain
yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih sedikit adalah susu, daging,
telur, serealia, dan buah-buahan (pisang, jeruk, dan tomat) (Almatsier 2006).
Kekurangan Vitamin K
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal,
sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi perdarahan. Kekurangan vitamin
K karena makanan jarang terjadi, sebab vitamin K terdapat secara luas dalam
makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila ada gangguan absorpsi lemak (bila
produksi empedu kurang atau pada diare). Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi
bila seorang mendapat antibiotika sedangkan tubuhnya kurang mendapat vitamin
K dari makanan. Antibiotika membunuh bakteri di dalam usus yang membentuk
vitamin K. Oleh karena itu, sebelum operasi biasanya diperiksa terlebih dahulu
kemampuan darah untuk menggumpal dan sebagai pencegahan diberi suntikan
vitamin K. Vitamin K biasanya diberikan sebelum operasi untuk mencegah
perdarahan berlebihan
(Almatsier 2006).
Vitamin E
Vitamin E memiliki 4 golongan famili yaitu α-tocopherol, β-tocopherol, γ-
tocopherol dan δ-tocopherol. Secara biologis diketahui tocopherol merupakan
golongan yang paling aktif dibanding yang lain. Vitamin E merupakan vitamin
yang larut lemak dan dijumpai pada semua membran sel. Sebagai antioksidan,
vitamin E akanmengurangi peroksidasi dari asam lemak yang tidak tersaturasi
oleh radikal bebas. Vitamin E selain berfungsi sebagai antioksidan, ternyata
diketahui juga dapat mengurangi atherogenesis (Sareharto, 2010)
Eicosanoid
Eikosanoid merupakan gugus senyawa miri hormon yang dihasilkan oleh
banyak sel di dalam tubuh. Senyawa ini di sentesis oleh asam lemak
polyunsaturated yang mengandung 20 atom karbon (asam eikosanoat) dengan 3,4,
dan 5 ikatan rangkap, prostaglandin ,tromboksan dan leukotrien termasuk dalam
gugus senyawa ini.
Dalam biokimia, eikosanoid (disukai IUPAC nama icosanoids) adalah
sinyalmolekul yang dibuat oleh oksidasi asam lemak dua
puluh karbon. Merekamengerahkan kontrol yang kompleks atas banyak sistem
tubuh, terutama dalam peradangan atau kekebalan, dan sebagai utusan dalam
sistem saraf pusat. Jaringankontrol yang bergantung pada eikosanoid adalah yang
paling kompleks dalam tubuh manusia.
Eikosanoid tidak disimpan dalam sel, tetapi disintesis sesuai kebutuhan.
Mereka berasal dari asam lemak yang membentuk membran sel dan membran
nuklir.
Eikosanoid adalah senyawa-senyawa aktif secara fisiologis maupun
farmakologis. Senyawa eikosanoid dapat berupa:
Prostaglandin (PG)
Tromboksan (TX)
Leukotrien (LT)
Lioksin (LX)
Secara fisiologis senyawa eikosanoid dapat berfungsi sebagai hormon lokal yang
terikat dengan protein-G untuk menghasilkan efek biokimianya.
Senyawa eikosanoid terbentuk dari asam arakhidonat (AA) dan beberapa asam
lemak C20 terkonjugasi lainnya. Pembentukkan senyawa eikosanoid dapat
melalui lintasan siklooksigenase maupun lipoksigenase.
Eikosanoid yang meliputi prostaglandin (PG) , tromboksan (TX) dan
leukotrien (LT) mrupakan salah satu pengatur fungsi sel yang paling kuat di alam
dan dihasilkan hampir di setiap sel tubuh. Zat ini berfungsi terutama sebagai
hormon ‘lokal’ yang mempengaruhi sel yang menghasilkannya, atau sel lain di
sekitarnya
Eikosanois ikut serta dalam berbagai proses di dalam tubuh, terutama
respons peradangan yang terjadi setelah infeksi atau cedera. Respons ini
merupakan penjumlahan dari berbagai upaya tubuh untuk menhancurkan
organisme pengganggu dan untuk memperbaiki kerusakan. Respons peradangan
mencakup pengontrolan peradangan melalui pembentukkan bekuan darah. Dalam
proses melindungi tubuh dari gangguan respons peradangan dapat menimbulkan
berbagai gejala,seperti nyeri, pembengkakan dan demam. Ekspresi respons
peradangan normal yang berlebihan atau tidak tepat dapat terjadi pada orang yang
memiliki reaksi alergi atau hipersensitivitas.
Selain berperan dalam respons peradangan, eikosanoid juga mengatur
kontraksi otot polos ( terutama di usus dan rahim). Zat ini mningkatkan sekresi air
dan natrium oleh ginjal dan berperan mengatur tekanan darah. Eikosanoid sering
berfungsi sebagai modulator;sebagian eikosanoid merangsang, sementara yang
lain menghambat proses yang sama. Misalnya , sebagian eikosanoid berfunfsi
sebagai konstriktor dan yang lain sebagai dilator pembuluh darah. Zat ini juga
berperan mengatur brokokonstriksi dan bronkodilatasi.
Eukosanoid berasal dari asam lemak polyunsaturated yang mengatur 20
atom karbon , asam lemak ini ditemukan dalam membran sel dalam bentuk
terestefikasi ke fosfolipid membran. Senyawa yang berfungsi sebagai sinyal untuk
merangsang produksi eikosanoid berikatan dengan reseptor di membran sel dan
mengaktifkan fosfolipase yang memutuskan asam lemak polyunsaaturated
tersebut dari fosfolipid membran sel.sumber utama prekursor eikosanoid ini dalam
makanan adalah asam lemak esensial, Linoleat dan α-linoleat yang berasal dari
minyak nabati. Asam arakidonat yang berasal dari makanan atau disintesis dari
linoleat adalah senyawa yang merupakan bahan asal bagi sebagian besar
eukosanooid yang terbentuk di dalam tubuh.
Unsur penyusun utama kutin adalah asam fatty C16 dan C18 hidrolisasi.
Asam 1O,16-dihidroxypalmitic dan isomernya adalah komponen utama pada grup
C16. Produk yang berasal dari senyawa ini melalui oksidasi dan reduksi
merupakan komponen yang minor dan jarang dijumpai. Secara struktur kutin
merupakan suatu polimer dari asam hidroksifatty. Beberapa cendawan patogen
tanaman mengeluarkan kutinase yang merupakan suatu enzim yang
mengkatalisasi degradasi kutin. Sintesis enzim ini terinduksi oleh adanya kutin
pada tanaman. Terjadinya penghambatan yang spesifik oleh enzim ini dapat
melindungi tanaman dari infeksi cendawan. Virulensi strain Fusarium solani f,sp.
pisi yang berbeda pada tanaman pea berkorelasi dengan tingkat kutinase yang
dihasilkan pada saat perkecambahan spora. Pada konteksi ini kutin merupakan
penghalang utama pada tanaman terhadap serangan mikroorganisme
fitopatogenik. Sebaliknya dan telah diketahui bahwa untuk patosistim pada
kultivar resisten, penetrasi dari kutikel terjadi secara bebas dengan mengabaikan
virulensi cendawan dan tingkat kerentanan tanaman. Pada sistim ini kutikel tidak
memainkan peran utama dalam perlindungan tanaman terhadap serangan
pathogen (Siregar,2003).
Suberin
Struktur lipid
Lipid adalah kelompok senyawa kimia yang beragam, tetapi ciri yang
menghubungkan semua lipid adalah bahwa mereka hidrofobik, yang berarti
bahwa mereka tidak bercampur dengan atau larut dengan baik dalam air. Atom
karbon yang penting dalam struktur lipid dan molekul organik lainnya dalam
bentuk karbon maksimum empat ikatan dengan atom lain, yang memungkinkan
untuk pembentukan keragaman besar molekul.
Pada bagian kepala, lipid merupakan senyawa yang hidrofilik. Bagian ini
suka terhadap air sehingga dapat berikatan dengan air. Pada bagian ekor atau lipid
bilayer, merupakan bagian yang hidrofobik. Bagian ini merupakan bagian yang
tidak menyukai air atau tidak dapat berikatan dengan air.
Skema lipid pada tanaman
Dinding sel tanaman mengandung kira-kira 90% polikarida dan 10% glikoprotein
sebagai tambahan dan methyl ester dan eter juga dijumpai. Tergantung pada
kelarutannya. polisakarida dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu pektik p.olisakarida,
hemiselulosa,dan selulosa. Selulosa merupakan struktur utama polisakarida
dinding sel tanaman. Xyloglucan adalah kandungan utama hemiselulosa pada
tanaman dikotil, dan xylam kandungan utama hemiselulosa pada tanaman
monokotil. Fraksi pektik terdapat 35% pada dinding sel dikotil yang mengandung;
terutama asam galactosyluronik, rhamnosa, arabinosa, dan residu galaktosa.
Struktur dan komposisi polimer pektik tanaman monokotil masih belum diketahui.
Kalosa yang merupakan suatu glukan adalah unsur yang secara normal
terdapat pada polen, pistil, dan plasmodesmata tanaman tingkat tinggi. Sel
tanaman mampu mensintesis kalosa secara cepat sebagai respon terhadap stres,
seperti pelukaan atau serangan patogen. Pembentukkan papil yang mengandung
kalosa seringkali terlibat dalam pertahanan tanaman untuk melawan serangan
cendawan dan virus. Akumulasi cepat dengan jumlah besar kalosa dalam papil
berkorelasi dengan resistensi barley terhadap penyakit embun tepung. Namun
apakah kalosa saja yang membuat tanaman menjadi resisten, masih belum dapat
terjawab. Dalam kultur suspensi kacang kedelai, pembentukan kalosa bersamaan
dengan adanya akumulasi fitoaleksin. Kejadian ini dielisitasi oleh kitosa, suatu
polimer D-glucosamin dari beberapa dinding sel cendawan. Tampaknya
polisakarida dinding sel tanaman berperan sebagai suatu sumber yang disebut
elisitor endogen dalam respon terhadap serangan patogen. Frakmen
homogalakturosa yang dilepaskan dari dinding sel kacang kedelai mengelisitasi
biosintesis fitoaleksin dalam kotiledon kacang kedelai (Siregar,2003).
Degradasi asam lemak
- Pengertian B-oksidasi
Degradasi asam lemak menjadi asetil-CoA dengan cara mengoksidasi atom C(B)
menjadi karbonil (keto), kemudian diadisieliminasi dengan CoA-SH
- Tahapan B-oksidasi
1. Aktifasi asam lemak dengan CoA-SH (asilasi) melibatkan ATP.
2. Oksidasi C (B) asam lemak menjadi alkena (melibatkan FAD).
3. Hidrasi alkena menjadi alkohol.
4. Oksidasi alkohol menjadi karbonil (melibatkan NAD).
5. Adisi eliminasi dengan CoA-SH.
6. Kembali ketahap 2.
7. Akhir proses seluruh asam lemak diubah menjadi asetil CoA.
Degradasi asam lemak tak jenuh
Sintesis Triasilgliserol
Sintesis triasil gliserol paling sering terjadi di hati dan di sel lemak. Triasil
gliserol merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Di hati, gliserol 3 fosfat
dapat diperoleh dari fosforilasi gliserol dan dari glikolisis. Gliserol yang ada di
hati difosforilasi oleh enzim gliserol kinase. Namun, jaringan adipose tidak
memiliki enzim gliserol kinase ini sehingga pasokan gliserol 3 fosfat di jaringan
adipose hanya diperoleh dari jalur glikolisis. Menurut Martoharsono (2012),
tahap-tahap sintesis triasilgliserol adalah :
1. Gliserol 3-fosfat yang sudah tersedia (baik dari fosforilasi gliserol maupun
dari jalur glikolisis) akan ditambahkan dengan grupasil. Proses ini
dikatalisis oleh gliserol 3-fosfat asil transferase sehingga akan membentuk
asam lysofosfatidat.
2. Grup asil lainnya akan ditambahkan pada asam lysofosfatdat untuk
membentuk asam fosfatidat. Proses ini juga dikatalisis oleh enzim
asiltransferase.
3. Asam fosfatidat mengalami defosforilasi dan menghasilkan diasilgliserol.
4. Diasilgliserol bergabung dengan grupasil yang lain yang dikatalisis oleh
asil transferase hingga membentuk triasilgliserol.
PerombakanTriasilgliserol
Kolestrol
Hidrolisis ikatan ester dari triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam lemak
dari jaringan adiposa disebut mobilisasi lemak.Mobilisasi lemak dari jaringan
adiposa dikontrol oleh katekolamin dan insulin.Katekolamin menstimulasi
penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan menghambat penguraian
lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat menghambat penguraian
lemak dari jaringan adiposa.Menigkatnya jumlah hormon pertumbuhan (GH)
menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan gliserol.Mobilisasi
lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan
lipoprotein lipase ( LPL).
Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga langkah yaitu, aktivasi, transport ke
dalam mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil – Ko.a (β oksidasi).
1. Aktivasi Asam Lemak
Dalam proses aktivasi, setelah dicerna oleh usus halus, asam lemak dibawa darah
keseluruh tubuh, dalam hal ini dibutuhkan 2 ATP dan melepaskan 2 Pi. Setelah
diaktivasi sudah dalam bentuk Fatty acil Co.A.Aktivasi asam lemak menjadi asil
KoA Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang.
Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan
bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO–.
2) Hidratasi Dalam proses ini disebut juga sebagai penambahan air. Tidak
dibutuhkan dan tidak menghasilkan energi. Mengkatalisis hidrasi trans enoyl
CoA. Penambahan gugus hidroksi pada C no. 3. Ensim bersifat stereospesifik.
Menghasilkan 3-L-hidroksiasil Co. A
Metabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi.
Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu
glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP
membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai
respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur
glikolisis.
Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka
panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil
KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan
degradasinya (oksidasi beta). Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma.
ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan.
Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase.
NADPH digunakan untuk sintesis.Sintesis asam lemak terjadi dalam 3 proses.
Yang diantaranya:
Asetil KoA dan NADPH merupakan syarat paling penting dalam sintesis
asam lemak. Asetil KoA diproduksi di dalam mitokondria melalui oksidasi asam
lemak dan piruvat, asam amino dan juga dari badan keton. Seperti yang sudah di
atas sebelumnya, bagaimana oksidasi asam lemak dapat menyediakan asetil KoA
di dalam mitokondria.Dimulai dari proses yang terjadi di sitoplasma sampai ke
dalam mitokondria. Asetil KoA yang dihasilkan tersebutlah yang menjadi salah
satu sumber bahan untuk sintesis asam lemak ini. Sedangkan sumber asetil KoA
yang diperoleh dari piruvat disediakan oleh piruvat dehidrogenase. Piruvat yang
masuk ke dalam mitokondria akan diubah menjadi asetil KoA dan oksaloasetat.
Piruvat dehidrogenase akan merubah piruvat menjadi asetil KoA sedangkan
piruvat karboksilase mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Sedangkan bahan
NADPH dapat diperoleh dari jalur pentosa fosfat dan bisa juga dari NADPH yang
dihasilkan enzim malat. Kemudian, untuk memulai proses sintesis asam lemak,
asetil KoA akan bergabung terlebih dahulu dengan oksaloasetat membentuk sitrat.
Asetil KoA harus diubah dulu menjadi sitrat karena asetil KoA tidak mampu
menembus membran mitokondria.Sitrat yang baru saja dibentuk mampu dengan
bebas menembus membran mitokondria sampai ke sitoplasma. Di sitoplasma
sitrat ini akan dipecah oleh sitrat liase menjadi asetil KoA dan oksaloasetat. Pada
tahap ini, oksaloasetat diteruskan hingga membentuk malat sedangkan asetil KoA
dilanjutkan ke proses berikutnya, yaitu pembentukan malonil KoA dari asetil
KoA.
Asam lemak sintase merupakan enzim besar yang terdiri dari dimer yang
identik, yang masing-masing subunitnya (monomer) memiliki tujuh aktivitas
enzim asam lemak sintase pada rantai polipeptida. Setiap monomernya berberat
molekul 240.000 dan memiliki sebuah protein pembawa asil (ACP, acyl carrier
protein). Fungsi ACP dalam sintesis asam lemak adalah bertindak sebagai suatu
karier perantara. Segmen ACP memiliki sebuah residu 4- fosfopanteteinil yang
berasal dari pemutusan koenzim A. Kedua subunit tersebut tersusun (kepala ke
leher). Salah satu subunit bergandengan dengan gugus fosfopanteteinil sulfhidril
sedangkan subunit yang lainnya bergandengan dengan sisteinil sulfhidril. Pada
proses ini, gugus asetil dari asetil KoA akan dipindahkan ke gugus
fosfopanteteinil sulfhidril ACP pada satu subunit, dan kemudian ke gugus siteinil
sulfhidril pada subunit yang lainnya. Gugus malonil dari malonil Ko A kemudian
melekat ke gugus fosfopanteteinil sulfhidril ACP pada subunit pertama. Gugus
asetil dan malonil berkondensasi sehingga menyebabkan pelepasangugus
karboksil malonil sebagai karbondioksida. Kemudian sebuah rantai α-keto asil
(C4) akan melekat pada gugus fosfopanteteinil sulfhidril.
DAFTAR PUSTAKA
Stryer, L. 2000. Biokimia. Vol 1,2,3. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.