Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

LEMAK ( LIPID )

Disusun oleh:
Dika Ingriyana
Lina Isika Putri
Siti Sumarni
Yanuar Dwi

Dosen :
Yuliwati S.ST,Mkes

AKADEMI KEBIDANAN
KARYA BUNDA HUSADA TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atasrahmat dan nikmat
yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah
yang berjudul ”Lipid dan Lemak ”
 
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yangtelah memberikan
kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun moril.Oleh karena itu, penulis
bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepadaseluruh pihak yang tak dapat saya
sebutkan satu persatu, semua yang telahmembantu terselesaikannya makalah ini.Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapaikesempurnaan, sehingga kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulisharapkan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Tangerang, 6 April 2022


BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam jaringan
tanaman dan hewan, mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik
seperti ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok yang berperan penting dalam
nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan, sedangkan minyak
tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan energi. Lemak merupakan salah satu
kandungan utama dalam makanan, dan penting dalam diet karena beberapa alasan. 
Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial.
Namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan
lemak jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang
menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan penampilan.
Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi rendahlemak (low fat), karena
jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik fisik menjadi hilang. Lemak juga merupakan
target untuk oksidasi, yang menyebabkan pembentukan rasa tak enak dan produk menjadi
berbahaya.
 
Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami
perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan
risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet
Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya.Sebuah survei konsumen terbaru
menyelidiki alasan-alasan mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-
hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain “memiliki rasa yang tidak
ada duanya,” “Cukup hangat dan menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian
besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam
mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak
sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.
 
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika.
Akan tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan,sikap kita terhadap lipid
makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita
makan, tetapi juga jenis lemak apa, karenalemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda
terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada
diet total, bukan pada satu gizi saja. Lipid dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok lipid sederhana (simple lipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid).
Lipid sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan
asam atau basa dalam air dan terdiri dari subkelompok-kelompok: steroid, prostaglandin dan
terpena. Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi
zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida. Komponen-
komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannya didalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan
dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam aseton. Suatu reaksi yang
sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan. Hal inilah yang kemudian
menarik untuk diketahui tentang bagaimana pentingnya lemak dan lipid. Oleh karena
itu, penulis berusaha untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan memberikan pemahaman
terkait pertanyaan yang dikaji.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lemak
Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah
senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut
organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
Suatu lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam
serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu
hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air
akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena,
carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas.
2. Klasifikasi lemak
Berdasarkan komposisi kimianya, lemak terbagi menjadi 3 yaitu :
A. Lemak Sederhana / Netral (Trigliserida)
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga
asam lemak. (Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin (wax), malam, atau
plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar), dan minyak (lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).
B. Lemak Campuran
Lemak campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan
lemak. Contoh lemak campuran adalah lipoprotein (gabungan antara lipid dan
dengan protein), fosfolipid (gabungan antara lipid dan fosfat), serta fosfatidilkolin
(yang merupakan gabungan antara lipid, fosfat, dan kolin).
C. Lemak Asli (Derivat Lemak)
Derivat lemak adalah senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid,
misalnya kolesterol dan asam lemak. Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak
dibedakan menjadi 2 yaitu:
I. Asam lemak Jenuh
Bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal
dari lemak hewani, misalnya mentega. krim, keju, minyak samin, lemak
babi, es krim , dan lemak yang menempel pada daging.
II. Asam lemak tidak jenuh
Bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya
berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari
lemak nabati, misalnya minyak zaitun, minyak canola, minyak dari biji
matahari, minyak wijen, minyak kacang, alpukat, buah zaitun, aneka
kacang ( kacang mete, kacang tanah, almond ). Sedangkan hasil tanaman
yang mengandung banyak lemak jenuh diantaranya adalah minyak kelapa,
minyak biji kapas, minyak inti sawit, dan mentega coklat. Produk dan
makanan yang diproses dari bahan dengan lemak jenuh dipastikan akan
mengandung lemak jenuh tinggi.
3. Susunan Kimia Lemak
Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah
trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya.
Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR‖ dimana R, R’
dan R‖ masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak
RCOOH, R’COOH dan R‖COOH. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang
terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah
16,18, atau 20 atom karbon. Penyusun lipida lainnya berupa gliserida, monogliserida,
asam lemak bebass, lilin (wax), dan juga kelompok lipida sederhana yang
mengandung komponen asam lemak) seperti derivate senyawa terpenoid/isoprenoid
serta derivate steroida. Lipida sering berupa senyawa kompleks dengan protein
(Lipoprotein) atau karbohidrat (Glikolipida). Lipid merupakan komponen membran
plasma, hormon, dan vitamin.
Definisi lipid tidak secara spesifik mengacu pada suatu struktur
molekul dengan ciri khas tertentu seperti karbohidrat dan protein. Meskipun lipid
secara umum didefinisikan sebagai komponen yang mudah larut pada pelarut organik
yang cenderung non-polar seperti etanol, ether, dan kloroform, namun terdapat
beberapa golongan lipid yang larut pada pelarut polar. Lemak disebut juga lipid,
adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebgagai sumber energi yang utama
untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari
dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hari, yang bisa disimpan di
dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Asam lemak penyusun lipida ada dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh molekulnya mempunyai ikatan
rangkap pada rantai karbonnya. Halogen dapat bereaksi cepat dengan atom C pada
rantai yang ikatannya tidak jenuh (peristiwa adisi).
Selama penyimpanan, lemak atau minyak mungkin menjadi tengik.
Ketengikan ini terjadi karen asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis
atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta sedikit apoksi dan
alkohol (alkanol) dengan BM relatif rendah dan bersifat volatile dengan aroma yang
tidak enak (tengik/rancid). Karena mudah terhidrolisis dan teroksidasi pada
suhuruang, asam lemak yang dibiarkan terlalu lama akan turun nilai gizinya.
Pengawetan dapat dilakukan pada suhu sejuk dan kering, serta
menghindarkannya dari kontak langsung dengan udara. Fungsi lipid selain komponen
membran juga sebagai sumber energi dan cadangan energi.
Dari segi gizi asam lemak mengandung energi tinggi (menghasilkan banyak
ATP). Keren itu kebutuhan lemak dalam pangan diperlukan. Asam lemak tak jenuh
dianggap bernilai gizi lebih baik karena reaktif dan merupakan antioksidan di dalam
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai