LEMAK
Oleh:
Ni Luh Artami Darmi Indrayani (P07131221 099)
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul Lemak ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah ilmu Gizi. Selain itu, paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Lemak secara universal
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak A.A. Gede Raka Kayanaya, SST., M. Kes
selaku dosen mata kuliah Ilmu Gizi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini.Saya menyadari, paper
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya terima demi kesempurnaan paper ini.
Penulis
Latar Belakang
Lemak (lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun
lemak dapat larut pada larutan non polar seperti eter, alkohol, kloroform, dan benzena. Lemak
adalah zat yang kaya akan energi dan berfungsi sebagai sumber energi yang memiliki peran
penting dalam proses metabolisme lemak. Pengelompokkan lipid menurut fungsi biologi di
dalam tubuh adalah lemak simpanan dan lemak struktural. Lemak simpanan terutama terdiri atas
trigliserida yang disimpan dalam jaringan tumbuh tumbuhan dan hewan. Lemak ini merupakan
simpanan lemak yang paling utama di dalam tubuh dan merupakan sumber zat gizi esensial.
Komposisi asam lemak trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan makanan.
Lemak struktural terutama terdiri atas fosfolipid dan kolesterol. Setelah protein, ikatan struktural
lemak ini merupakan yang paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak, lemak struktural
terdapat dalam konsentrasi tinggi.
Menurut Sunita almatsier (2009: 52) klasifikasi lipida menurut fungsi biologisnya di
dalam tubuh yaitu: ( 1) Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di
dalam depot-depot di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak merupakan simpanan
sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada
susunan lemak. (2) Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolestrol. Di
dalam jaringan lunak lemak struktural ini, sesudah protein merupakan ikatan struktural paling
penting di dalam tubuh. Di dalam otak lemak-lemak struktural terdapat dalam konsentrasi tinggi.
PEMBAHASAN
Pengertian Lemak
Lemak merupakan senyawa yang larut dalam pelarut organik tetapi tidak dapat larut
dalam air (Fennema, 1985). Lemak jika dihidrolisis menghasilkan 3 molekul asam lemak dan 1
molekul gliserol. Lemak dapat berwujud padat atau cair, dan hal ini tergantung dari komposisi
asam lemak yang menlusunnya. Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair karena
mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh. Lemak pada umumnya berbentuk padat pada
suhu kamar karena banyak mengandung asam lemak jenuh. Margarin dan mentega termasuk
dalam jenis lemak yang siap dikonsumsi (table fat) (Ketaren, 1986)
Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel
jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar sepe rti (eter, kloroform, dan
benzena). Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah trigliserida,
yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Rumus kimia
trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR‖ dimana R, R’ dan R‖ masing-masing
adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R’COOH dan R‖COOH.
Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun
panjang yang paling umum adalah 16,18, atau 20 atom karbon. Penyusun lipida lainnya berupa
gliserida, monogliserida, asam lemak bebass, lilin (wax), dan juga kelompok lipida sederhana
yang mengandung komponen asam lemak) seperti derivate senyawa terpenoid/isoprenoid serta
derivate steroida.
Lemak merupakan suatu kelompok organik yang tidak larut dalam air (Mahato, 2005).
Dalam bentuk lain disebut juga sebagai lipid yang terdiri dari asam lemak (free faty acid),
plasma triacyligycerol/trygecerids, asam lemak esensial, kolesterol, lipoproteins (LDL dan HDL)
dan lain sebagai-nya. Kang (2012, p.56) lipid merupakan kompo-nen penting yang selalu
dilibatkan dalam sistem fisiologi. Untuk sebagian orang, kebutuhan lipid menjadi berlebih dapat
memberi pengaruh tidak sehat pada tubuh. Lipid sering juga disebut dengan lemak atau minyak.
Kelas utama lipid terbagi menjadi beberapa jenis seperti asam lemak, triglycerid, phospolipids
dan sterol.
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri dari atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak (Fatty Acid). Daging dan berbagai produk olahan
susu mengandung asam lemak jenuh. Sebagian biji tanaman mengandung asam lemak tak jenuh
ganda (polyunsaturated). Lemak jenuh lebih meningkatkan kadar kolesterol serum dari pada
lemak tak jenuh ganda. Lemak diemulsikan oleh getah empedu dan dicerna oleh enzim lipase
pancreas. Hasil pencernaan ini dibetabolisisr untuk menghasilkan energi, dismpan dalam
jaringan adipose atau turut membentuk sebagian jaringan tubuh.
Fungsi Lemak
Berikut adalah jenis lemak menurut ikatan kimianya, sumbernya dan efeknya bagi tubuh:
2. Bobot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperatu
kamar
3. Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsur
kimia dan untuk pengujian kemurnian minyak.
4. Minyak/lemak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil0,
sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter,karbon
disulfida dan pelarut halogen.
6. Rasa pada lemak dan minyak selain terdapat secara alami ,juga terjadi
karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebaggai hasil penguraian
pada kerusakan minyak atau lemak.
9. shot melting point adalah temperratur pada saat terjadi tetesan pertama
dari minyak / lemak
10. slipping point digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak alam
serta pengaruh kehadiran komponen-komponennya 6.2 Sifat-sifat kimia
Minyak dan Lemak 1. Esterifikasi Proses esterifikasi bertujuan untuk
asam-asam lemak bebas dari trigliserida,menjadi bentuk ester. Reaksi
esterifikasi dapat dilakukan
Efek Kelebihan dan Kekurangan Lemak
Kelebihan Lemak Kekurangan Lemak
1. Mengakibatkan kegemukan/obesitas 1. Kekurangan asam lemak esensial (omega 3 dan 6)
2. Kegemukan menimbulkan penyakit mengakibatkan penurunan pertumbuhan otak
kronis seperti jantung, diabetes mellitus sehingga mengakibatkan penurunan fungsi otak
dan peningkatan kadar kolesterol. yaitu kemampuan kognitif rendah
2. Kekurangan asam lineleat mengakibatkan
kelainan kulit Ekzema/Eksim
3. Terjadi penurunan efiensi produksi energy di
dalam sel rendah
4. Rendahnya penyerapan vitamin larut dalam
lemak, A,D, E, K
Susunan Lemak
Unsur penyusun lemak adalah karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Molekul lemak
terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol, dan 3 molekul asam lemak. Asam lemak
terdiri dari rantai hidrokarbon (CH), dan gugus karboksil (COOH). Molekul gliserol memiliki
tiga gugus hidroksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam
lemak.
Penggelompokkan Lemak
Lemak dalam tubuh adalah lipoprotein (mengandung trigliserida, fosfolipid, dan
kolesterol) yang bergabung dengan protein, dihasilkan di hati dan mukosa usus untuk
mengangkut lemak yang tidak larut. Jenis yang terdapat di dalam tubuh adalah High Density
Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL),
dan glikolipid, (merupakan senyawa lipid yaitu gliserol, dan asam lemak yang bergabung dengan
karbohidrat, fosfat, atau nitrogen). Selain lemak dalam tubuh, juga terdapat lemak dalam pangan,
yaitu lemak yang terletak dalam bahan pangan dan dapat digunakan oleh tubuh manusia. Lemak
jenis ini mencakup; trigliserida, asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh, dan kolesterol.
Lebih spesifik dibahas mengenai trigliserida. Lemak ini banyak ditemukan pada pangan
hewani maupun pangan nabati dan disebut lemak netral. Kemudian ada jenis asam lemak jenuh.
Lemak ini merupakan lemak yang tidak dapat mengikat hidrogen lagi, seperti asam palmitat dan
asam stearat yang banyak ditemukan pada lemak hewani, keju, mentega, minyak kelapa, dan
coklat.
Lemak jenis asam lemak tak jenuh terdiri dari asam lemak tak jenuh tunggal dan asam
lemak tak jenuh ganda. Lemak yang mempunyai satu titik terbuka untuk mengikat hidrogen
disebut asam lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsatureted Fatty Acid atau disingkat MUFA),
seperti asam oleat yang ditemukan pada minyak kacang tanah. Asam lemak tak jenuh ganda
(Poly Unsatureted Fatty Acid atau disingkat PUFA) mempunyai beberapa titik terbuka untuk
mengikat hidrogen. Contoh lemak jenis ini ialah asam linoleat yang banyak terdapat pada biji
matahari, minyak jagung, minyak kedelai; asam lemak omega-6 yang banyak terdapat pada
minyak sayuran; asam lemak omega-3, asam eikosapentanoat (EPA), dan asam dokosaheksanoat
(DHA) yang banyak terdapat pada minyak ikan.
Fosfolipid merupakan senyawa lipid yaitu gliserol dan asam lemak yang bergabung
dengan karbohidrat, fosfat, dan/atau nitrogen. Lemak ini merupakan lemak yang tidak kentara
dalam pangan nabati maupun hewani, dan secara komersial digunakan sebagai bahan aditif untuk
membantu emulsifikasi.
Kolesterol. Jenis lemak dengan struktur cincin kompleks disebut sterol. Kolesterol hanya
ditemukan dalam jaringan hewan seperti telur, daging, (hati, ginjal, usus, otak, ampela hewan),
dan lemak susu.
Berdasarkan komposisi kimianya, lemak terbagi menjadi tiga, yaitu: (1) Lemak
sederhana/ Netra (Trigliserida). Lemak sederhana tersusun atas trigliserida yang terdiri dari satu
gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin (wax), malam atau
plastisin (lemak sederhana padat yang terdapat dalam suhu kamar), dan minyak (lemak
sederhana cair dalam suhu kamar), (2) Lemak campuran. Lemak ini merupakan gabungan antara
lemak dan senyawa bukan lemak, contohnya seperti lipoprotein (gabungan lipid dan protein),
fosfolipid (gabunga lipid dengan fosfat), fosfatidilkolin (gabungan lipid, fosfat, dan kolin),
glikolipid (gabungan glukosa dan lipid), sulfolipid (gabungan sulfur dan lipid), dan amino-lipid
(gabungan asam amino dan lipid). (3) Lemak Asli (Derivat Lemak). Derivat lemak merupakan
senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid, misalnya klesterol, dan asam lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh yang
bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh, dan umumnya berwujud padat dalam
suhu kamar; dan asam lemak tak jenuh yang besifat esensial karena tidak dapat disintesis di
dalam tubuh dan umumnya berbentuk cair dalam suhu kamar.
Selain berdasarkan komposisi dan struktur kimianya, lemak juga dibagi menurut sifat lain
yaitu menurut sumber. Jenis lemak ini terbagi menjadi lemak hewani dan lemak nabati; menurut
konsistensi yaitu lemak padat (fat, gajih, yang umumnya tedapat pada makanan hewani); dan
lemak cairan atau minyak seperti minyak kelapa, minyak jagung dan lain-lain.
Pengelompokkan lain lemak adalah berdasarkan wujudnya, yaitu terbagi menjadi lemak
tidak terlihat (invisible fat) yang ikut termakan dengan makanan (daging, alpokat, durian,
kacang-kacangan dan lainlain); Lemak terlihat (visible fat) yaitu ekstraksi minyak dan mentega.
Kemudian pengelompokkan berdasarkan ikatan rangkap, yaitu Asam lemak jenuh, asam lemak
tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda.
Sumber makanan
Sumber utama lemak dalam makanan didapatkan dari minyak tumbuh-tumbuhan (minyak
kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, margarine,
dan lemak hewan (lemak daging dan ayam). Lemak juga dapat diperoleh dari kacangkacangan,
biji-bijian, daging dan ayam, krim, susu, keju, dan kuning telur serta makanan yang dimasak
dengan lemak atau minyak, sayuran dan buahan (kecuali alpokat) sangat sedikit mengandung
lemak.
Kebutuhan konsumsi lemak menurut anjuran WHO ialah sebanyak 15-30% dari
kebutuhan energi total. Jumlah ini memenuhi kebutuhan asam lemak esensial dan untuk
membantu penyerapan vitamin larut lemak. Diantara lemak yang dikonsumsi sehari paling
banyak dianjurkan 10% dari kebutuhan energi total yang berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari
lemak tak jenuh ganda. Sedangkan konsumsi kolesterol yang dianjurkan adalah ≤ 300 mg sehari.
Sumber lemak dalam bahan makanan dapat dilihat pada Gambar 4 berikut;
Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat dan lainya sebagai
berikut (WNPG, 2014):
a. Baik : 80 – 110% AKG
b. Kurang : 110% AKG
c. Lebih : >110% AKG
Klasifikasi lemak
Berdasarkan komposisi kimianya, lemak terbagi menjadi 3 (Hardinsyah, 2014), yaitu :
A. Lemak Sederhana / Netral (Trigliserida) Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida,
yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak (Hardinsyah, 2014). Contoh senyawa
lemak sederhana adalah lilin (wax), malam, atau plastisin (lemak sederhana yang padat
pada suhu kamar), dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
B. Lemak Campuran Lemak campuran merupakan gabungan antara lemak dengan
senyawa bukan lemak. Contoh lemak campuran adalah lipoprotein (gabungan antara lipid
dan dengan protein), fosfolipid (gabungan antara lipid dan fosfat), serta fosfatidilkolin
(yang merupakan gabungan antara lipid, fosfat, dan kolin).
C. Lemak Asli (Derivat Lemak) Derivat lemak adalah senyawa yang dihasilkan dari
proses hidrolisis lipid, misalnya kolesterol dan asam lemak. Berdasarkan ikatan kimianya
asam lemak dibedakan menjadi 2 (Hardinsyah, 2014), yaitu:
1.Asam lemak Jenuh Bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan
pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani, misalnya mentega. krim, keju, minyak samin, lemak babi, es krim , dan lemak
yang menempel pada daging.
2. Asam lemak tidak jenuh Bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh
tubuh dan umunya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari
lemak nabati, misalnya minyak zaitun, minyak canola, minyak dari biji matahari, minyak
wijen, minyak kacang, alpukat, buah zaitun, aneka kacang ( kacang mete, kacang tanah,
almond ). Sedangkan hasil tanaman yang mengandung banyak lemak jenuh diantaranya
adalah minyak kelapa, minyak biji kapas, minyak inti sawit, dan mentega coklat. Produk
dan makanan yang diproses dari bahan dengan lemak jenuh dipastikan akan mengandung
lemak jenuh tinggi.
KLASIFIKASI LEMAK DALAM FUNGSI BIOLOGISNYA DI TUBUH
Menurut Sunita Almatsier klasifikasi lemak berdasarkan fungsi biologisnya di
dalam tubuh dibedakan menjadi:
1. Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di dalam
depot-depot di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak ini merupakan
simpanan energi paling utama di dalam tubuh manusia dan di dalam tubuh hewan. Di
samping itu, merupakan sumber zat gizi esensial. Komposisi trigliserida dari
simpanan lemak ini bergantung pada susunan makanan.
- Trigliserida adalah ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak, yang
merupakan bentuk simpanan lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai
sumber energi. Pada saat tubuh memerlukan energi, maka enzim lipase dalam
sel lemak akan memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol dan
melepasnya ke dalam pembuluh darah. Sel-sel yang membutuhkan komponen
tersebut akan membakarnya maka komponen tersebut akan menghasilkan
energi, karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Trigliserida terbentuk dari
lemak dan giserol yang berasal dari makanan dengan rangsangan insulin atau
kalori yang berlebihan. Kelebihan kalori tersebut yang kemudian diubah
menjadi trigliserida dan akan disimpan sebagai lemak di bawah kulit.
2. Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolesterol. Di dalam
jaringan lemak, lemak struktural ini merupakan ikatan structural paling penting di
dalam tubuh sesudah protein. Di dalam otak, lemak struktural terdapat dalam
konsentrasi tinggi.
- Fosfolipida merupakan unsur utama pembentuk membran lipid, selain
mengandung asam lemak dan alkohol, selain itu juga mengandung residu fosfat.
Sejumlah kecil fosfolipida terdapat dalam makanan dan dihidrolisa sebelum
absorbsi pada proses sintesa dan degradasi fosfolipida yang terdapat dalam sel.
- Kolesterol merupakan sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi dan
dibutuhkan tubuh, terutama untuk membentuk dinding-dinding sel dalam tubuh.
Selain itu, kolesterol dapat bermanfaat untuk pembentukan asam empedu,
hormon-hormon steroid dan vitamin D. Kolesterol dalam tubuh dapat berasal dari
dua sumber utama, yaitu dari dalam tubuh sendiri (kolesterol endogen) dan dari
makanan (kolesterol ekstogen). Semua jaringan yang mengandung sel berinti
dapat mensintesiskan kolesterol, khususnya hati, korteks adrenal, kulit, usus, testis
dan aorta.
Kontribusi energi dari lemak sebaiknya sekitar 35% pada anak usia 1-3 tahun, 30% pada
usia 4-18 tahun dan 25% pada orang dewasa. Perbaikan menu dengan komposisi energi asam
lemak ini sangat penting agar upaya pencegahan penyakit kronik degeneratif sedini mungkin
dapat tercapai (Bredbenner et al. 2009 dan WHO 2010). Berdasarkan AMDR dihitung angka
kecukupan lemak menurut kelompok umur dan jenis kelamin seperti tabel 2 berikut:
Selanjutnya untuk asam lemak esensial adalah : n-6 polyunsaturated fatty acids (asam linoleat)
tidak melebihi 10% adalah asupan n-6 polyunsaturated fatty acids (asam linoleat) di Amerika
Serikat jarang melebihi 10% dari energi total, evidensi epidemiologi untuk keamanan asupan
lebih dari 10% pada umumnya terbatas, dan asupan asam linoleat tinggi dapat memunculkan
keadaan pro-oksidan yang akan dapat memicu kejadian penyakit kronis, seperti kanker dan
penyaakit jantung koroner (IOM, 2005). Anjuran kecukupan asam lemak esensial disajikan pada
tabel 3 berikut.
Sumber Lemak
Lemak yang kita gunakan dalam hidangan makanan ada yang jelastampak , seperti
minyak goreng, margarin, mentega, lemak pada sate, femak diantara otot daging, lapisan lemak
di bawah kulit ayam. Lemak lain tidak jelas tampak, seperti lemak dalam telur, ikan, susu, dan
makanan berlemak.
1. Lemak susu
Lemak susu terutama terdiri atas trigliserida dalam bentukemulsi. Globula lemak
distabilkan oleh membran yang meliputinya, terdiri atas protein, fosfolipida, dan
kolesterol. Globlila lemak juga mengandung ester kolesterol dan vitamin larutdalam
lemak terutama vitamin A, D, dan Karoten. Asam lemak susu sebagian besar terdiri
atas asam lemak jenuh berantai pendek dan sedang, asam lemak berantai panjang,
jenuh dan tak jenuhtunggal, dan sedikit sekali asam lemak tak jenuh majemuk .
2. Lemak Telur
Bagian terbesar (45%) lemak telur terdin atas asam lemak tak jenuh tunggal,
kemudian asam lemak jenuh (40%) dan sisanya asam lemak tak jenuh majemuk.
Telur juga mengandung kolesterol, pada kuning telur, yang jumlahnya sekitar 200 mg
per butir telurukuran besar (56 gram)
3. Lemak Ikan
Ikan dibedakan atas ikan berlemak dan ikan tidak berlemak ikan berlemak, lemak
terdapat pada dagingnya sedangkanpada ikan tidak berlemak, lemak terdapat pada
hatinya sebagai trigliserida. Lemak ikan terdiri atas asam lemak berantai panjang, 20
atau karbon, dengan atau 6 ikatan rangkap dan merupakan asam lemak omega3.
4. Lemak kacang -kacangan
Kacang- kacangan yang banyak digunakan dalam pembuatan makanan bayi dan anak
ialah kacang hijau dan kacang kedelai berupa tempe. Lemak kacang kedelai sebagian
besar terdiri atas asam lemak tak jenuh majemuk (62\%) , asam lemak tak jenuh
tunggal (22\%) sisanya asam lemak jenuh.
5. Minyak Nabati
Jika masukkan asam lemak esensial dari makanan tersebutdiatas tidak mencapai
jumlah yang dinjurkan ke dalam makanan bayi dan anak dapat ditambahkan minyak
nabati. Minyak kedelai dan minyak kacang tanah merupakan sumber asam lemak tak
jenuhtunggal (asam oleat) dan asam linoleat. Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit
merupakan sumber asam lemak jenuh berantai sedang(C-8-C-14) yang mudah
dimanfaatkan tubuh.
PENUTUP
Lemak (lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun
lemak dapat larut pada larutan non polar seperti eter, alkohol, kloroform, dan benzena. Lemak
adalah zat yang kaya akan energi dan berfungsi sebagai sumber energi yang memiliki peran
penting dalam proses metabolisme lemak. Pengelompokkan lipid menurut fungsi biologi di
dalam tubuh adalah lemak simpanan dan lemak struktural. Lemak simpanan terutama terdiri atas
trigliserida yang disimpan dalam jaringan tumbuh tumbuhan dan hewan. Lemak ini merupakan
simpanan lemak yang paling utama di dalam tubuh dan merupakan sumber zat gizi esensial.
Komposisi asam lemak trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan makanan.
Lemak struktural terutama terdiri atas fosfolipid dan kolesterol. Setelah protein, ikatan struktural
lemak ini merupakan yang paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak, lemak struktural
terdapat dalam konsentrasi tinggi. Fungsi Lemak yaitu sebagai persediaan energi, yang disimpan
dalam jaringan adiposa, lemak juga sangat berperan dalam pengangkutan vitamin larut lemak
(vitamin A, D, E, dan K), lemak berfungsi dalam menghasilkan kekenyangan lebih lama dari
pada karbohidrat dan protein.Hal ini disebabkan oleh waktu mencerna lemak paling lama, jika
dibandingkan dengan karbohidrat dengan protein dan lapisan lemak di bawah kulit ternyata dapat
mengisolasi tubuh atau mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat.
Tubuh manusia membutuhkan lemak sejak masa janin. Pada masa itu terjadi
pertumbuhan dan perkembangan otak yang sangat pesat . Masa penting perkembangan otak ialah
pada pembelahan sel dini, yaitu pada waktu janin mendapat makanan dari plasenta 70% sel otak
membela selama masa pertumbuhan janin. Pada awal pembentukan otak kandungan lipida di
dalam otak meningkat karena lipida merupakan bagian dari membaran sel otak. Sekitar 50%
bobot kering otak terdiri ataslipida dan 50% lipida itu terdiri atas asam lemak tak jenuh majemuk
berantai panjang . Lipida juga merupakan bagian utama jaringan saraf.
DAFTAR PUSTAKA
http://repositori.kemdikbud.go.id/9859/1/ILMU-GIZI-1.pdf.
Resmiati, A., I.P., Y., Y.K., W.F., & Firdaus. (2020) Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat.
http://repo.unand.ac.id/38178/1/Buku%20Ajar%20Dasar%20Ilmu%20Gizi%20Kesehatan
%20Masyarakat.pdf
Sanusi, R., & Widiyanto, W. (2018). Pengembangan model aquarobic exercise untuk pembakaran lemak
pada overweight. Jurnal Keolahragaan, 6(2), 139-149.
Gani, E. Y., Nur, H., & Nugraheni, T. L. (2019). HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN
OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD KOTA YOGYAKARTA (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Suseno, T. I. P., & Husodo, M. M. (2012). Pengaruh jenis dan jumlah lemak yang ditambahkan terhadap
sifat mentega tempe. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 1(2).
https://www.scribd.com/doc/55935351/MAKALAH-LEMAK
Eka. 2007. Kontribusi Latihan Pada Metabolisme Lemak. Medikora, Vol. III, No 1, April
2007:42-60. Universitas Negeri Yogyakarta. 3 September 2021
Andriani, E. Dan Sofwan, I. 2012. Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Kemas. Vol. 7, No. 2.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/download/2828/2883