Anda di halaman 1dari 6

LIPID

1. Pengertian Lipid

Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan kita.
Salah satu bentuk lipid adalah trigliserol dan lipoprotein. Trigliserol adalah sumber
cadangan kalori yang memiliki energi tinggi. Jika dibandingkan, metabolisme
karbohidrat dan protein akan menghasilkan energi sekitar 4 sampai 5 kkal/g, sedangkan
trigliserol bisa menghasilkan 9 kkal/g. Fungsi biologi lipid tergantung pada struktur
kimianya. Minyak dan lemak merupakan cadangan makanan pada banyak organisme.
Fosfolipid dan sterol merupakan struktur primer pembentuk membran. Beberapa jenis
lipid yang jumlahnya terbatas pada sel organisme memiliki fungsi sebagai kofaktor,
electron carriers, pigmen pengabsorpsi cahaya, ujung hidrofobik protein, agen
pengemulsi, hormon dan messenger intraselular. Sebagai bentuk umum lipid yang
berfungsi sebagai cadangan makanan, minyak dan lemak memiliki bentuk sebagai asam
lemak dan derivatnya. Asam lemak merupakan derivat hidrokarbon yang memiliki
tingkat oksidasi rendah. Lipid relatif tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dalam
pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform.

Jika (dilihat dari kelarutannya) maka definisi lipid ,adalah senyawa biomolekul
yang larut dalam pelarut non polar (kloroform, eter, benzena, dsb). Minyak, vitamin,
hormon tertentu dan sebagian besar komponen membran yang bukan protein adalah
lipid. Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena :

1. mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air

2. larut dalam pelarut organik (eter, kloroform)

3. terdiri dari C, H, O

Lipid merupakan komponen utama membran. Komponen unit pembangun yang


khas pada kebanyakan lipid adalah asam lemak.

2. Struktur Lipid

Lipid dilihat dari strukturnya merupakan senyawa triester yang dibentuk


dari senyawa gliserol dan berbagai asam karboksilat rantai panjang.

Berdasarkan strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2 :

1. Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka.

contohnya : asam lemak, Triasilgliserol (lemak atau minyak),

spingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid

2. Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis


contohnya : steroid (kolesterol)

3. Fungsi Lipid

• Sebagai sumber energi

• Sebagai penahan panas

• membungkus beberapa organ

• Lipid non polar berfungsi sebagai insulator listrik

• Gabungan lemak dan protein (lipoprotein) merupakan komponen sel yang


penting dalam membran sel maupun mitokondria.

• Membantu pengangkutan vitamin

• Menjaga kestabilan tubuh karena dapat dioksidasi menghasilkan energi

Berdasarkan fungsinya, lipid dapat dibagi menjadi :

1. Lipid simpanan (storage lipid)

contohnya : Asam lemak dan Triasilgliserol (TAG)

2. Lipid struktural (penyusun membran)

contohnya : phospholipid dan glikolipid

3. Lipid fungsional (sbg tanda / signal, kofaktor dan pigment)

4. Klasifikasi lipid ada 3 yaitu :


a. Sumber

1. Lipida hewani, berasal dari lemak hewan contoh: Lemak hewan, butter

2. Lipida nabati, berasal dari tumbuhan contoh: margarin, minyak kelapa,


minyak kedelai

b. Dapat Tidaknya hidrolisis air (disaponifikan)


1. Lipid yang dapat disaponifikasi, yakni memiliki satu atau lebih gugus ester.
Contoh: lilin, lemak netral, posfolipid, dan glikolipid
2. Lipid yang tidak dapat disaponifikasi. Contoh: Steroid

c. Ada tidaknya senyawa lain yang bergabung


1. Lipid Sederhana, adalah ester asam lemak dengan berbagai alkohol, terdiri
dari:
a. Lemak, adalah ester asam lemak dengan gliserol. Lemak dalam kondisi
cair disebut dengan minyak
b. Lilin, ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan berat
molekul tinggi
2. Compound Lipid’ atau lipid gabungan, Ester asam lemak yang mengandung
gugus lain disamping alkohol dan asam lemak. Terdiri dari:
a. Fosfolipid, mengandung residu asam fosfat.
b. Glikolipid, asam lemak dengan karbohidrat yang membawa nitrogen
tetapi tidak asam fosfat.
c. Lipid dengan senyawa lain, sulfolipid dan aminolipid dan juga
lipoprotein.
3. Turunan lipid, senyawa yang diturunkan dari senyawa-senyawa tersebut di
atas melalui hidrolisis. Termasuk disini adalah asam lemak (jenuh dan tidak
jenuh), gliserol, steroid.
5. Asam Lemak
1. Nomenklatur Asam Lemak
Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk
berupa kepala dan ekor. Kepala asam lemak berupa gugus karboksil yang diberi
nomor karbon 1 dan ekor berupa senyawa hidrokarbon jenuh atau tak jenuh.
Karbon setelah gugus karboksil diberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya. Asam
lemak memiliki karbon sekitar 4 sampai 36. Adanya ikatan rangkap pada rantai
karbon penyusun asam lemak sering dilambangkan dengan Δ (delta) yang diikuti
dengan nomor karbon yang memiliki ikatan rangkap.
2. asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang rantai hidrokarbon
pembentuknya tidak memiliki ikatan rangkap sedangkan asam lemak tak jenuh
memiliki ikatan rangkap.
Asam lemak tak jenuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Monounsaturated. Asam lemak ini memiliki satu ikatan rangkap. Misalnya
asam oleat (omega 9).
b) Polyunsaturated. Asam lemak ini memiliki dua atau lebih ikatan rangkap.
Contohnya adalah omega 6 (asam lenoleat, Conjugated Linoleic Acid
(CLA), Glucopyranocyl Lipid Adjuvant (GLA), dan asam arachidonat) dan
omega 3 (asam linolenat, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan
Docosahexaenoic Acid (DHA)).
c) Eicosanoid. Senyawa ini merupakan derivat dari asam lemak eikosa polinoat
yang terdiri dari 20 karbon. Misalnya prostanoat, leukotrien (LTs) dan
lipoksin (LXs). Prostanoat meliputi prostaglandin (PGs), prostasiklin (PGIs)
dan tromboksan (TXs).
6. Jenis-jenis lipida utama
a. Triasilgliserol (trigliserida) : lemak

• Lipid sederhana yang terbuat dari asam lemak menghasilkan triasil gliserol,
trigliserida, lemak, atau lemak netral.
• Triasil gliserol sederhana 16:0, 18:0, dan 18:1 masing-masing adalah
tristearin, tripalmitin, dan triolein

• Gugus hidroksil polar dari gliserol dan polar dari gugus asam lemak terikat
dalam bentuk ester

• Sebagai penyimpan energi dan insulator. sel adiposit = sel penyimpan lemak
pada hewan. tersimpan pada biji = penyedia energi ketika biji berkecambah

• Lemak yang banyak mengandung asam lemak takjenuh (olive oil) berbentuk
cair pada suhu kamar, sedangkan yang mengandung asam lemak jenuh
berbentuk padat.

• Hidrolisis trisigliserol

Secara umum jika triasilgliserol dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak


dan gliserol.

b. Saponifikasi dari triasigliserol

• Jika lemak dihidrolisis dengan alkali seperti NaOH atau KOH akan
dihasilkan gliserol dan garam dari asam lemak, yaitu sabun. Proses ini
disebut penyabunan atau saponifikasi.

• Sabun yang terbuat dari NaOH disebut sabun keras untuk mencuci, dan
yang terbuat dari KOH adalah sabun lembut untuk mandi.

• Penggunaan sabun sebagai pembersih memiliki kekurangan karena asam


lemak diendapkan oleh ion Ca dan Mg yang biasa terdapat pada air
sadah sehingga terbentuk semacam lendir dan merusak daya
pengemulsi. Oleh karena itu dikembangkan detergen. Contoh: Sodium
Dodesil Sulfat

c. Lilin

Lilin merupakan asam lemak rantai panjang diesterifikasi dengan alkohol


rantai panjang, Lilin tidak larut dalam air atau bersifat hidrofob Digunakan
sebagai penolak air pada bulu burung, daun, dan buah-buahan. Pada beberapa
mikroorganisme laut lilin digunakan sebagai cadangan energi. Lilin dapat
diperoleh dari lebah madu/ beeswax (C30H61-O-C=O-C15H31), dan dari ikan
paus (C16H33-O-C=O_C15H31).

d. Fosfogliserida, terdiri dari,


1. Fosfatidiletanolalamin
2. Fosfatidilkolin merupakan bahan jernih, padat berlilin, dan sangat
higroskopis, diudara akan segera bereaksi dengan oksigen berubah menjadi
cokelat dalam beberapa menit, sangat tidak jenuh, merupakan bahan
pengemulsi untuk triasilgliserol, ditemukan pada kuning telur digunakan
untuk bahan pembuatan eskrim, kue, mayonaise.
3. Fosfatidilserin
4. Fosfatidilinositol
5. Kardiolipin

e. Spingolipida, ada 3 yaitu


1. Spingomielin
2. Serebrosida
3. Gangliosida
f. Sterol dan ester asam lemaknya

7. Lipid penyusun membran

• Kelompok:

1. Gliserofospolipid

 Merupakan kelompok utama dari posfolipid


 Terdapat pada membran bakteri, tumbuhan/ hewan
 Merupakan ester antara asam posfatidat dengan kolin, etanolamin,
serin, dan inositol, menjadi Posfatidilkolin lesitin),
posfatidiletanolamin (sefalin), posfatidilserin, dan posfatidilinositol.

2. Sfingolipid

 Merupakan derivat sfingosin


 Seramida adalah derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari
asam lemak
 Sfingomielin, terdapat pada jaringan syaraf
 Glikolipid adalah sfingolipid yang mengandung karbohidrat (dalam
bentuk D-galaktosa atau D-glukosa), contoh: cerebrospida

3. Glikosfingolipid

Contoh: Cerebrosid, gangliosid terdapat pada membran otak dan sel syaraf.

4. Kolesterol

 Termasuk kelompok steroid


 Ampifatik
 Hidrofobik
 Menyusun 25%/ lebih lipida membrane
 Bahan mentah untuk sintesis hormon kelamin
 Bahan untuk membuat garam-garam empedu.

Kolesterol terdapat dalam darah,empedu, dan jaringan syaraf

Sifat kolesterol

• Dapat larut dalam pelarut lemak.

• Dapat mengkristal apabila dalam konsentrasi yang tinggi.

Fungsi kolesterol

 Sebagai pembentuk dinding sel

 Membuat hormon seks (progesteron dan estrogen

 Hormon korteks adrenal (penting pada metabolisme dan keseimbangan garam


dalam tubuh)

 Vitamin D (untuk menyerap kalsium dalam tubuh),

 Membuat Garam empedu (membantu usus menyerap lemak).

8. Struktur dan sifat lipida membran

• S. J Singer dan G. L. Nicholson tahun1972, model mosaik cair. Terdapat


berbagai protein spesifik yakni protein perifer (terkubur sebagian pada matriks
lipida dan hanya terdedah pada salah satu permukaan) dan protein integral
sebagian besar terkubur pada membran dan terdedah pada salah satu permukaan.

9. Sifat membran biologis

• Membran memiliki susunan seperti lembaran (sheetlike structure) dan hanya


sedikit molekul yang cukup tebal dan membentuk batas tertutup. Ketebalannya
60-100 A (Angstrom= 10 pangkat min 10 meter)
• Tersusun atas lipida dan protein. Ratio berat protein terhadap lipid adalah 1:4
sampai 4:1, juga mengandung karbohidrat yang terikat kepada lipid dan protein.
• Lipida membran relatif molekul kecil yang memiliki gugus hidrofil dan
hidrofob, berupa lipid bilayers sebagai lembaran bimolekular tertutup
• Protein spesifik menyebabkan perbedaan fungsi membran, protein sebagai
pompa, pintu keluar masuk molekul, reseptor molekul, transduser energi dan
enzim
• Memiliki ikatan non kovalen
• Asimetris
• Memiliki struktur cair.

Anda mungkin juga menyukai