com/jenis-jenis-kalimat-berdasarkan-unsurnya
1. Kalimat Lengkap
Merupakan kalimat sekurang-kurangnya terdiri atas unsur subjek (S) dan predikat (P). Bila perlu,
sebuah kalimat lengkap bisa terdiri atas subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan
keterangan (K). Beberapa jenis kalimat seperti jenis-jenis kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat
aktif transitif, dan sebagainya merupakan bagian dari jenis kalimat ini.
Agar lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh dari kalimat lengkap.
Selamat malam
Selamat makan
Selamat tidur
Silahkan masuk
Silahkan duduk
. Jenis kalimat ini biasanya terkandung dalam semboyan, sapaan, atau dalam kalimat seruan.
Adapun contoh dari kalimat lengkap adalah sebagai berikut:
Selamat malam!
Selamat jalan!
Sungguh menakjubkan!
Selamat makan!
Luar biasa!
Hebat sekali!
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kalimat/
Unsur- Unsur Kalimat
Suatu pernyataan merupakan kalimat jika di dalam pernyataan itu sekurang-kurangnya terdapat
predikat dan subjek, baik disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun tidak, bergantung
kepada tipe verba predikat kalimat tersebut. Suatu untaian kata yang tidak memiliki predikat
disebut frasa. Untuk menentukan predikat suatu kalimat, dapat dilakukan pemeriksaan apakah
ada verba (kata kerja) dalam untaian kata itu [Sugo97]. Selain verba, predikat suatu kalimat
dapat pula berupa adjektiva dan nomina.
Dalam bentuk lisan, unsur subjek dan predikat itu dipisahkan jeda yang ditandai oleh pergantian
intonasi. Relasi antar kedua unsur ini dinamakan relasi predikatif, yaitu relasi yang
memperlihatkan hubungan subjek dan predikat. Sebaliknya suatu unsur disebut frasa jika unsur
itu terdiri dari dua kata atau lebih—tidak terdapat predikat di dalamnya—dan satu dari kata-kata
itu sebagai inti serta yang lainnya sebagai pewatas atau penjelas. Biasanya frasa itu mengisi
tempat subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. Relasi kata yang menjadi inti dan
kata yang menjadi pewatas/penjelas ini dinamakan sebagai atributif.
Subjek (S)
Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu.
Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda.
Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat.
Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis
kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :
Predikat (P)
Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Subjek.
Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-
lain
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari
kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupa Kata, misalnya verba, adjektiva, atau
nominal, numeral dan preposisional. Selain itu dapat pula berupa Frasa, misalnya frasa verbal,
frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat
di bawah ini:
Objek (O)
Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek dapat
berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang
berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama,
subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika
kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika
kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. Berikut contoh objek
dalam kalimat:
Keterangan (K)
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu
yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara,
sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang
berupa frasa ditandai oleh preposisi,
seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan untuk. Keterangan yang
berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung,
seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur
keterangan:
Bukan Unsur Utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap ).
Tidak Terikat Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara subjek
dan predikat).
Jenis Keterangan.
Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang
dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat berupa:
Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa
kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu,
seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang
berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari
Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai
oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat,
sewaktu, dan ketika.
contoh : Minggu depan akan dilaksanakan ujian tengah semester.
Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi,
seperti di, pada, dan dalam.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.
Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara.
Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan
cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara
yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.
Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa
ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina.
Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau
lantaran.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.
Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa
ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak
kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnya agar terlihat rapi.
Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis,
keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
Contoh : Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.
Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda
dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan,
sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.
Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek,
keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan
pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
Pelengkap (Pel)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang membedakannya
adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya
terletak setelah predikat atau objek.
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah :
bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di
belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif.
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam
kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat
pelengkap :
Ciri-Ciri Kalimat
1. Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. DAlam
bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik(.), tanda Tanya(?), dan tanda
seru(!).
2. Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.
3. Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap.
4. Mengandung pikiran yang utuh.
5. Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi
(subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
6. Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
7. Dalam paragraph yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam
satuan makna pikiran yang saling berhubungan. Hubungan dijalin dalam konjungsi,
pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.
Struktur Kalimat
Semua kalimat yang kita pakai berasal dari beberapa struktur ataupun pola kalimat dasar saja.
Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut bisa dikembangkan
berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :