TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan uji
kelarutan lemak dan minyak pada berbagai jenis pelarut serta mampu melakukan
uji kolesterol secara kualitatif.
Dasar Teori
Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam
lemak. Lipid oleh tubuh disimpan sebagai penghasil energi. Lipid mempunyai
struktur utama tersusun dari hidro karbon dan oksigen dengan sifat umum yaitu
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti benzene, ether,
chloroform (Murray et al., 2000; Lewis, 1976). Pada Lemak, jumlah oksigen
hanya sedikit, lipid mencakup lemak, minyak, steroid, lilin dan senyawa yang
berhubungan.
Lipid adalah unsur makanan yang penting tidak hanya karena nilai
energinya yang tinggi tetapi juga karena vitamin yang larut dalam bentuk lemak
essensial yang dikandung dalam lemak makanan alam. Dalam tubuh, lemak
berfungsi sebagai sumber energi efisien secara langsung dan secara potensial, bila
disimpan dalam jaringan adiposa. Lipid berfungsi sebagai penyekat panas dalam
jaringan subkutan dan sekeliling organ tertentu dan bekerja sebagai penyekat
listrik (electrical insulator) yang memungkinkan perambatan cepat gelombang
depolarisasi sepanjang syaraf bermielin. Kandungan lemak dalam jaringan syaraf
tinggi. Kombinasi lemak dan protein (lipoprotein) merupakan unsur sel yang
penting, terdapat pada kedua membrana sel dan mitokondria dalam sitoplasma
yang berfungsi sebagai alat pengangkut lipid dalam darah (Murray et al., 2000;
Lewis, 1976; Mader & Windelspecht, 2002).
Lipid mempunyai sifat fisik yang lebih penting dibanding sifat kimiawi
karena mempengaruhi proses pemanfaatan lemak dalam tubuh. Lemak adalah
unsur makanan yang penting karena energinya yang tinggi dan vitamin yang larut
dalam bentuk lemak essensial dikandung dalam lemak makanan alam. Lemak
mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh yaitu sebagai sumber energi yang
disimpan dalam jaringan adiposa, sebagai penyekat panas dalam jaringan
subkutan dan organ sekeliling dan sebagai penyekat listrik yang memungkinkan
perhambatan cepat gelombang depolarisasi sepanjang syarat bermielin (Murray et
al., 2000; Lewis, 1976; Mader & Windelspecht, 2002).
Sifat fisik lipid tubuh tergantung pada panjang rantai karbon dan derajat
ketidak jenuhan asam lemak pembentuknya. Jadi titik lebur asam lemak yang
mempunyai jumlah karbon genap bertambah dengan panjang rantai dan berkurang
sesuai dengan ketidak jenuhannya. Pengetahuan mengenai biokimia lipid adalah
penting dalam memahami beberapa masalah biomedis yang menarikperhatian
sekarang ini seperti obesitas, atherosklerosis dan peran berbagai asam lemak tak
jenuh ganda pada makanan dan kesehatan (Murray et al., 2000).
Klasifikasi Lipid
Lipid adalah senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh
pelarut organik non polar. Lipid merupakan komponen tidak larut dalam air yang
berasal dari tumbuhan dan hewan (Pine, 1988). Pada umumnya klasifikasi lipida
didasarkan atas kerangka dasarnya menjadi lipida kompleks dan lipida sederhana.
Golongan pertama dapat dihidrolisis, sedangkan golongan kedua tidak
dapat dihidrolisis. Lipid sederhana meliputi ester asam lemak dengan berbagai
alkohol. Contoh lipid sederhana antara lain :
1. Lemak (fat) merupakan ester asam lemak dengan gliserol.
2. Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair
3. Wax (malam) merupakan ester asam lemak dengan alkohol monohidrat
yang berat molekulnya tinggi.
1. Alkana dan alkena : hidrokarbon yang tersusun atas lebih dari 36 atom
karbon, berbentuk jenuh atau tak jenuh. Hidrokarbon ditemukan pada serum
manusia. Pada tumbuhan ditemukan dalam bentuk karotenoid.
2. Lemak alkohol : merupakan alkohol aliphatik dengan hidrokarbon jenuh
atau tak jenuh, denga panjang 6-26 atom karbon.
3. Lilin : merupakan ester dari asam lemak dan alkohol rantai panjang
4. Sterol : ditemukan pada tanaman (fitosterol) dan hewan (kolesterol)
5. Tokoferol : merupakan vitamin E, yang ditemukan pada sumber
minyak.
6. Trigliserida : tersusun atas gliserol dan asam-asam lemak. Triasilgliserol
adalah ester dari gliserol dan asam-asam lemak. Selain triglserida, mono dan di-
asil gliserol juga ditemukan di jaringan, di dalamnya mengandung satu atau dua
asam lemak diesterifikasi dengan gliserol. Perbedaan di antara tri-, di-, dan mono
asilgliserol berpengaruh sangat signifikan terhadap sintesis dan hidroslisi
triasilgliserol.
Lipida yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak
sebagai unit penyusun adalah triasilgliserol, juga seringkali dinamakan lemak,
lemak netral, atau trigliserida. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak
penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan tapi umumnya tidak
dijumpai pada membrane. Triasilgliserol yang terdapat di alam bersifat tidak larut
dalam air. Senyawa ini memiliki gravitas spesifik yang lebih rendah dari air, yang
menyebabkan minyak membentuk lapisan atas pada bumbu salad campuran
minyak dan cuka. Triasilgliserol mudah larut didalam pelarut non polar, seperti
chloroform, benzene, atau eter, yang seringkali dipergunakan untuk ekstraksi
lemak dari jaringan. Triasilgliserol dengan bagian utama asam lemak tidak jenuh
dan karenanya berbentuk cair pada suhu kamar, dapat diubah secara kimia
menjadi lemak padat oleh hidrogenasi sebagi gandanya. Jika terkena udara,
triasilgliserol yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung mengalami
proses autooksidasi. Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang
memiliki dua atau lebih ikatan ganda, menghasilkan produk kompleks yang
menyebabkan rasa dan bau menyimpang pada lemak yang mengalami ketengikan.
Lilin adalah ester asam lemak berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh
(mempunyai atom karbon dari 16 sampai 22). Lilin dibentuk dan dipergunakan
dalam jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada organisme plankton, yang
menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpanan utama dari bahan bakar penghasil
kalori (Lehninger, 1993).
Triasilgliserida cepat menjadi tengik menimbulkan bau dan cita rasa tidak
enak apabila dibiarkan pada udara lembab pada suhu kamar. Hidrolisis lemak atau
minyak sering dikatalis oleh enzim lipase, ada didalam bakteri di udara.
Ketengikan hidrolitik dapat dicegah atau ditunda dengan menyimpan bahan
makanan dalam lemari pendingin.
METABOLISME KOLESTEROL
Sintesis kolesterol terdiri atas beberapa tahap dan acetyl CoA merupakan
sumber atom karbon, sintesis kolesterol dimulai dengan pembentukan mevalonat
dari acetyl CoA. Dua molekul acetyl CoA berkondensasi membentuk acetoacetyl
CoAyang dikatalisasi oleh enzim thiolase. Kemudian acetoacelyl CoA
berkondensasi dengan molekul acetyl CoA membentuk β hydroxyl β methyl
glutaryl-CoA (HMG-CoA) yang kemudian dikonversi menjadi mevalonat yang
dikatalisasi oleh enzim HMG-CoA reductase. HMG CoA merupakan perantara
penting dalam biosintesis kolesterol. Dari mevalonat dibentuk isoprenoid dengan
cara decarboxylasi (membuang CO2). Kemudian enam unit isoprenoid
berkondensasi membentuk skualan dan dari skualan dibentuk induk steroid
lanosterol dan setelah beberapa langkah termasuk pembuangan 3 gugus methyl
dibentuk kolesterol (Murray et al., 2000; Geoffrey et al., 1995).
Kolesterol dalam makanan diserap dari usus dan bersama dengan lipid lain
termasuk kolesterol yang disintesis dalam usus diinkorporasikan ke dalam
chylomicron dan VLDL. Setelah chyiloinikron melepaskan triglyserida dalam
jaringan adiposa, sisa kilomikron akan membawa kolesterol ke hati. Hati juga
membentuk kolesterol. Sebagian kolesterol hati dieksresikan dalam empedu dalam
bentuk bebas maupun sebagai asam empedu. Sisa kolesterol akan menjadi satu
dengan VLDL. VLDL yang dibentuk dihati mengangkut kolesterol ke dalam
plasma Pada manusia kolesterol total plasma adalah sekitar 200 mg/ dl, meningkat
dengan bertambahnyaumur dan bervariasi diantara individu. VLDL yang
mengandung kolesterol di metabolisme menjadi IDL dan LDL.
Tambahkan 3-4 potong batu didih dan tutup gelas beaker dengan kaca
arloji.
Uji Akrolein
Uji Salkowski