Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul “Lipid dan Membran”.

Makalah ini berisikan tentang pengertian lipid/lemak, jenis dan sumber lipid/lemak serta
fungsi dan sifat lipid/lemak itu sendiri. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang lipid.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Makalah ini dapat memberikan informasi bagi semua
pihak yang memerlukan.

Makassar, 02 Mei 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................................................. 3


B. Rumusan masalah ............................................................................................................ 3
C. Tujuan ............................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. LIPID
1. Pengertian Lipid ...........................................................................................................4
2. Jenis dan Sumber Lipid ...............................................................................................4
3. Klasifikasi dan Sifat Lipid ...........................................................................................8
4. Sifat Fisika dan Kimia Lipid .....................................................................................10
5. Fungsi Lipid ................................................................................................................10
B. MEMBRAN
1. Pengertian Membran .................................................................................................11
2. Klasifikasi Membran ..................................................................................................12
3. Fungsi Membran ........................................................................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................................16
B. Saran ................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang
dalam pelarut tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik, contohnya benzen,
eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid
dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi
dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid),
kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).

Membran sel dikenal dengan nama membran plasma. Membran plasma membatasi isi sel
dari lingkungan luarnya. Secara umum membran sel terdiri dari senyawasenyawa lipida, protein
dan karbohidrat.

Membran memiliki berbagai macam fungsi, antara lain: Melekatkan membran pada
sitoskeleton atau rangka sel, Membentuk junction (pertemuan) diantara dua sel yang bertetangga,
Sejumlah protein membran berperan sebagai enzim, sejumlah protein membran berfungsi
sebagai resptor permukaan bagi pesuruh-pesuruh kimia dari sel-sel lain, dan beberapa protein
membran membantu pergerakan subtansi-subtansi melintasi membrane.

Dari beberapa hal diatas mengenai lipid dan membran tersebut ,maka dalam makalah ini
akan menjelaskan mengenai “Lipid dan Membran”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis dan sumber Lipid atau lemak?
2. Bagaimana karakteristik dan sifat fisik dan kimia Lipid?
3. Apa saja fungsi Lipid?
4. Apa yang dimaksud membran sel?
5. Apakah fungsi-fungsi membran sel?
6. Bagaimana mekanisme proses membran sel?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian lipid/lemak.
2. Untuk mengetahui jenis dan sumber lipid/lemak
3. Untuk mengetahui Fungsi dan sifat lipid/lemak
4. Untuk mengetahui fungsi atau peranan membran sel dalam lalu lintas zat melewati membran
sel

3
BAB II
PENDAHULUAN

A. LIPID
1. Pengertian Lipid

Secara umum, Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputin asam lemak, malam, sterol, vitamin-
vitamin yang larut di dalam lemak, monogliserida,digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid
(termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lipid didefinisikan sebagai senyawa
yang tak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang
kepolarannya lemah atau pelarut non polar.

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang
terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau
tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, seperti
benzene, pentane, dietil eter, dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat
diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid kompleks meliputi sub
kelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana,
yaitu lilin (waxes) dan gliserida. Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih
lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya disalam berbagai pelarut organik.Sebagai
contoh : Fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di
dalam aseton. Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid adalah reaksi
penyabunan, Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari komponen yang
mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan.

2. Jenis Dan Sumber Lipid

Salah satu komponen lemak adalah asam lemak. Menurut ada atau tidaknya ikatan rangkap
yang dikandung asam lemak, maka asam lemak dibagi menjadi :

1. Asam lemak jenuh (Cn H2n O2), Saturated Fatty Acid (SFA)

Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai ikatan tunggal atom karbon (C)
dimana masing-masing atom ini akan berikatan dengan atom H. contohnya adalah asam butirat
(C4), asam kaproat (C6), asam kapritat (C8), dan asam kaprat (C10). Umumnya sampai dengan
C10 ini sifat asam lemak adalah cair dan mulai C12 sampai C24 bersifat padat. C4, C12 dan lain-lain
menunjukkan jumlah atom karbon yang terikat dalam rantai.

Sehubungan dengan jumlah atom C dalam asam lemak, maka kita mengenal :

a. Asam lemak berantai pendek, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 4-6 buah.
b. Asam lemak berantai sedang, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 8-12 buah.

4
c. Asam lemak berantai panjang, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 12-24 buah.

Asam lemak jenuh berasal dari berbagai sumber asam lemak diantaranya :

Macam Asam Sumbernya Panjang Sifat

Lemak Jenuh Rantai Fisik

Asam laurat Minyak kelapa C12 Padat

Asam miristat Minyak nabati C14 Padat

Asam palmitat Minyak nabati dan C16 Padat


hewani

Minyak nabati dan


Asam stearat hewani 1 C18 Padat

Minyak kacang
Asam arakhidat Minyak kacang C20 Padat

Asam behenat Minyak kacang C22 Padat

Asam lignoserat Lemak butter C24 Padat

Asam butirat Lemak butter C4 Cair

Asam kaproat Minyak kelapa C6 Cair

Minyak butter
Asam kaprilat Minyak kelapa C8 Cair

Minyak salam
Asam kaprat C10 Cair

2. Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA / C6H2nO2)

Asam lemak tak jenuh tunggal merupakan asam lemak yang selalu mengandung 1 ikatan
rangkap antara 2 atom C dengan kehilangan paling sedikit 2 atom H. Contohnya adalah asam
burat, asam palmitoleat (C12), dan asam oleat (C18) umumnya banyak terdapat pada lemak nabati
atau hewani. Sumber dari asam lemak tidak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal (MUFA,Mono
Unsaturated Fatty Acid) dapat dilihat dalam tabel berikut :

5
Macamnya Sumber Panjang Rantai Sifat Fisik

Asam - Lemak nabati C16 Cair

Palmitoleat - Lemak hewani

Asam Oleat - Lemak nabati C18 Cair

- Lemak hewani

- 75% minyak live

- 30% Lemak babi

- 40% Lemak Sapi dan


domba

3. Asam Lemak tak Jenuh poli (PUFA,Poly Unsaturated Fatty Acid) (CNH2n)2
Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merupakan asam lemak yang mengandung
lebih dari 1 ikatan rangkap.Asam lemak ini akan kehilangan paling sedikit 4 atom H.Contohnya

Macamnya Sumber Panjang Rantai Sifat fisik


Asam Linoleat - 10% dalam alpokat C18 Cair
- 20% - 30% dalam kacang atau
lemak ayam
- 50% - 60% dalam minyak
jagung
- 70% dalam minyak kapas
Asam eleostearat - Lemak Sapi, lemak ayam dan C18 Cair
lemak nabati

Asam Linolenat - 20% dalam hati, lemak babi C18 Cair

- 7% dalam kacang kedelai

Asam arakhidonat - Lemak hewani C20 Cair

- Lemak kacang tanah

adalah asam lemak linoleat (C18) berikatan rangkap dua, asam lemak eleostearat (C18) berikatan
rangkap tiga, dan lain sebagainya.PUFA disebut juga sebagai asam lemak essensial
(EFA, Essensial Fatty Acid) sumber dari asam lemak tak jenuh poli disajikan dalam table
berikut :

Tabel Kandungan SFA,MUFA, dan PUFA berbagai jenis lemak


6
No Jenis Lemak SFA (%) MUFA (%) PUFA (%)

1 Minyak Kelapa 90 8 2

2 Minyak Sawit 47 43 10

3 Minyak Kacang Tanah 15 65 18

4 Minyak Jagung 13 32 55

5 Minyak Kedelai 15 30 55

6 Minyak Ikan 20-35 20-55 20-50

Dalam konteks ilmu gizi lemak yang ideal untuk dikonsumsi sebagai bahan pemenuhan
gizi lemak adalah lemak yang mempunyai ratio PUFA/SFA > 4.PUFA (Poly Unsaturated Fatty
Acid, Asam Lemak Tidak Jenuh Rantai Banyak) merupakan asam lemak yang bersahabat karena
mempunyai efek hipokolesterolemik. Sedangkan SFA (Saturated Fatty Acid, Asam lemak Jenuh)
merupakan asam lemak jahat karena bersifat aterosklerogenik.

Lemak dan minyak mempunyai beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Minyak goreng

Minyak goreng yang berfungsi sebagai penghantar panas, penambah cita rasa gurih, dan
penambah nilai kalori bahan pangan. Minyak goreng ketika digunakan untuk menggoreng akan
mengalami proses hidrolisis Gliserol. Dimana gliserol oleh panas akan dihidrolisis menjadi
akrolein dan air. Dalam beberapa hal hasil hidrolisis ini akan mengalami oksidasi menjadi asam
lemak teroksidasi yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Lemak dan minyak yang baik
untuk digunakan sebagai minyak goreng adalah :

1) Oleostearin dan oil yang bersumber pada lemak sapi yang diproses dengan cara
rendering pada suhu rendah. Lemak yang dihasilkan dipertahankan pada suhu 32⁰C
sehingga terbentuk Kristal
2) Lemak nabati yang dihidrogenasi dengan titik cair 35-40⁰C
b. Mentega

Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan kira-kira 18% air terdispersi didalam 80%
lemak dengan sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi.

7
c. Margarin

Margarin juga merupakan emulsi air dalam minyak>Lemak yang digunakan berasal dari lemak
hewani atau nabati, seperti lemak babi dan sapi. Sedangkan lemak nabati yang digunakan adalah
minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan minyak biji kapas.

d. Shortening /Mentega Putih

Merupakan lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu. Umumnya
berwarna putih, bahan ini dieroleh dari hasil campuran dua atau lebih lemak atau dengan cara
hidrogenasi. Mentega ini dapat digunakan pada pembuatan cake dan kue yang dipanggang.
Fungsinya adalah untuk memperbaiki cita rasa, struktur, tekstur keempukan, dan memperbesar
volume kue atau roti. Berdasarkan pada pembuatannya, ada tiga
macam shortening yaituCompound,hydrogenated, dan high ratio shortening.

e. Lemak gajih

Merupakan lemak yang diperoleh dari jaringan lemak ternak sapi atau kambing, terdapat pada
rongga perut. Biasanya akan menghasilkan lemak gajih yang bermutu tinggi. Kerusakan lemak
yang utama adalah timbulnya ketengikan yang disebabkan oleh auto-oksidasi asam lemak tidak
jenuh akibat pemanasan yang akan membentuk hidroperoksida dan radikal bebas. Bau tengik
yang muncul disebabkan oleh panas menjadi keton yang volatile.Untuk mencegah ketengikan
dalam proses yang menggunakan minyak atau lemak jaringan menggunakan wadah dari besi (Fe)
atau tembaga (Cu), karena keduanya dapat menyebabkan oksidasi. Disamping itu juga dapat
digunakan antioksidan seperti vitamin E, fosfatida, asam askorbat, dan lain sebagainya.

3. Klasifikasi dan sifat Lipid

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa
cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan, klasifikasi lipid
menurut Bloor ada 3 antara lain :

a. Lipid Sederhana
Lipid Sederhana merupakan senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol,
sedangkan lemak merupakan ester dalam asam lemak dengan gliserol. Lemak cair disebut
minyak, Malam /wax : senyawa ester asam lemak dengan alkohol monohidrat.
b. Lipid Kompleks
Lipid Kompleks merupakan senyawa ester asam lemak yang mengandung gugus lain
disamping alkohol dan asam lemak. Fosfolipid : selain mengandung asam lemak dan
alkohol, juga mengandung residu asam fosfat. Glikolipid : mengandung asam lemak,
sfingosin, karbohidrat,Sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.

8
c. Derivat lipid (Asam lemak, gliserol, steroid,aldehid,keton, vitamin larut lemak
(ADEK),hormon Aligliserol (gliserida), kolestrol dan ester kolesteril, tidak bermuatan
Lipid Netral

Disamping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu lipid yang dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat
disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa contohnya lemak dan lipid yang tidak
dapat disabunkan contohnya adalah steroid. Lipid seperti lilin (wax), lemak,minyak, dan
fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa
lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandung asam leemak dan tidak dapat
dihidrolisis.Sebagian besar lemak dan minyak dialam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah suatu ester gliserol yang terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila
terdapat suatu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi
utama Trigliserida adalah sebagai zat energi, lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk
trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah oleh
sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan
energi, karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Kolestrol adalah jenis lemak yang paling dikenal
oleh masyarakat. Kolestrol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Kolestrol merupakan bahan perantara untuk pembentukan
sejumlah komponen penting seperti Vitamin D (untuk membentuk dan mempertahankan tulang
yang sehat), hormone seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi
pencernaan).

Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain :

a. Hidrolisis

Hidrolisis Lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan bantuan
lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol.Sifat lipase pancreas dapat
dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3 daripada posisi
2 dari triasilgliserol.

b. Penyabunan

Hidrolisis lemak oleh alkali disebut peyabunan, yang dihasilkan adalah gliserol dan garam
alkali asam lemak yang disebut sabun.

c. Penguraian (kerusakan, ketengikan ) Lipid

Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada
lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan bakteri. Oksigen
udara dianggap menyerang ikatan rangkap pada asam lemak untuk membentuk ikatan

9
peroksida. Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun sedikit asam lemak bebas
dan gliserol dilepaskan.Timbal atau tembaga mengkatalisis ketengikan. Mengasingkan
oksigen atau menambah zat antioksidan menghambat proses ketengikan. Radikal-radikal
bebas dihasilkan selama pembentukan peroksida, dna ini dapat merusak jaringan-jaringan
hidup kecuali terdapat antioksidan, misalnya tokoferol (Vitamin E) yang bereaksi radikal-
radikal bebas.

4. Sifat Fisika dan Kimia Lipid

Sifat-sifat fisika Lipid yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa, berat jenis lebih
besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada pembuatan
parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadi rancidity (tengik); dihidrolisa oleh
pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi. Lipid berkarakteristik sebagai
biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan
pelarut non-polar seperti khloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alkohol panas. Dimasa
lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia, karena kesukarannya
dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan
komponen struktural dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam
seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino. Namun dewasa
ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset biokimia, khususnya dalam
penelitian molekuler mengenai membran. Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa
ini membrane dikenal secara fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molelkular dari
fungsi selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang penting,
contohnya sistem transport aktif dan respon seluler terhadap rangsang luar. Jaringan bawah kulit
disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira
sekitar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30%. Suatu
asam lemak merupakan suatu rantai hidrokarbon dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah
diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun asam lemak berantai
pendek, contohnya asam lemak berantai empat atau enam adalah lazim ditemukan, namun
triasilgliserol utama pada tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon
genap, dengan panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda
C=C dalam strukturnya, sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan
ganda, yang kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh
paling melimpah memiliki satu atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak monoenat
dan dienoat) namun, asam lemak olefenik dengan tiga (trienoat) dan empat (tetraenoat) ikatan
ganda juga ditemukan secara alamiah.

5. Fungsi Lipid

Lemak mempunyai fungsi yang cukup banyak, fungsi tersebut terbagi menjadi dua fungsi, yaitu
fungsi utama dan fungsi lainnya, berikut penjelasannya:

10
1. Fungsi Utama :

a. Sebagai penghasil energi, dimana tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9 sampai 9,3
kalori. Energi yang berlebihan dalam tubuh disimpan dalam jaringan adipose sebagai
energi potensial.
b. Sebagai pembangun/pembentuk susunan tubuh
c. Pelindung kehilangan panas tubuh
d. Sebagai penghasil asam lemak essensial
e. Sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K

2. Fungsi lainnya

a. Sebagai pengelumas diantara persendian


b. Sebagai penangguh perasaan lapar sehubungan dengan dicernanya lemak lebih lama
c. Sebagai pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih baik pada makanan
d. Sebagai agen pengemulsi yang akan mempermudah transpor substansi lemak keluar
masuk melalui membran sel.
e. Sebagai precursor dari protaglandiun yang berperan mengatur tekanan darah, denyut
jantung dan lipolisis.

B. MEMBRAN
1. Pengertian Membran Sel
Membran sel sering juga disebut membran plasma. membran merupakan batas dari sel dan
bagian internalnya yang bervariasi. Membran sel beperan dalam menetapkan batas-batas dari sel,
sebagai tempat terjadinya fungsi-fungsi khusus, berisi protein transport yang menyediakan dan
mengatur pergerakan substansi-subtansi yang masuk ke dan keluar dari sel dan bagian-
bagiannya, mengandung reseptor yang diperlukan untuk mendeteksi sinyal-sinyal eksternal dan
melakukan suatu mekanisme untuk komunikasi sel

Membran sel Tersusun dari lipid dan protein (penyusun utama) dan makromolekul lain
(karbohidrat).Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam
lemak yang bersifat hidrofobik (non polar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi
kedalam, sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang
berair. Komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa

11
protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid.
Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi
membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat
selektif permeabel terhadap molekul-molekul. Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara
bebas dapat melewati membran secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang tidak
bermuatan harus dibantu oleh protein spesifik untuk dapat diangkut melalui membran dengan
proses yang disebut difusi terbantu (fasilitated diffusion). Kedua cara pengangkutan ini disebut
transpor pasif. Untuk mengangkut ion dan molekul dalam arah yang melawan gradien
konsentrasi, suatu proses transpor aktif harus diterapkan. Dalam hal ini protein aktifnya
memerlukan energi berupa ATP,

Gambar membran sel

2. Komposisi membran sel


Membran sel terdiri atas lipida, protein, dan karbohidrat. Rasio antara lipida, protein dan
karbohidrat tergantung pada tipe sel dan spesiesnya.
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran, meskipun karbohidrat juga
merupakan unsur penting. Gabungan lipid dan protein dinamakan lipoprotein.

12
Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran.
Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekularnya.
Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik, yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah
hidrofilik (menyukai air) maupun daerah hidrofobik (takut dengan air).

Protein
Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein pembawa (carrier)
senyawa yang melewati membran plasma, menerima isyarat (signal) hormonal, dan meneruskan
isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya. Protein membran plasma juga berfungsi
sebagai pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa
ekstraseluler. Molekul-molekul protein permukaan luar memberikan ciri-ciri individual tiap sel
dan macam protein dapat berubah sesuai dengan differensiasi sel. Protein perifer tidak
berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik, tetapi terikat secara langsung melalui
asosiasi dengan protein integral membran atau secara langsung berinteraksi dengan bagian polar
lipida membran. Misalnya protein sitokeleton, protein kinase (pada permukaan sitoplasmik
membran), dan protein matriks ekstraseluler (permukaan eksoplasmik). Protein transmembran
mengandung segemen panjang asam-asam amino hidrofobik yang tertanam pada bilayer lipida.
Ada dua tipe interaksi yang menstabilkan protein integral membran, yaitu interaksi ionic dengan
daerah kepala yang bersifat polar dan interaksi hidrofobik dengan bagian tengah yang bersifat
hidrofobik, misalnya glikoforin. plasma.

Karbohidrat
Karbohidrat pada membran plasma terikat pada protein atau lipida dalam bentuk glikolipida dan
glikoprotein. Karbohidrat ini memegang peranan penting dalam

13
berbagai aktivitas sel, antara lain dalam sistim kekebalan. Karbohidrat pada Molekul karbohidrat
bertanggung jawab terhadap kekhasan sifat antigenis membran sel. Sifat antigenis ini berkaitan
dengan sistem kekebalan (imun) tubuh dan kemampuannya membedakan sel sendiri dari sel
asing. Selasing dapat dikenali sebagai sel asing, karena glikoprotein pembentuk membrannya
memiliki karbohidrat yang berbeda dengan karbohidrat glikoprotein pembentuk membran sel
penerima. Keadaan seperti ini memacu tanggapan kekebalan. Karbohidrat Berperan dalam
pengenalan sel – kemampuan sel untuk membedakan sel yang satu dengan sel lainnya . Penting
pada perkembangan jaringan dan organ, Dasar pada penolakan sel asing oleh sistem imun
Berdasarkan struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable atau selektif permeable
yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.

3. Fungsi Membran sel


Membran sel memiliki peranan yang sangat penting yaitu: membatasi sel dengan
lingkungan,adanya organel yang membatasi setiap organel sangat penting,karena kegiatan
didalam setiap orgnel dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan dari organel lain.. Bertindak
sebagai reseptor, misal terhadap zat kimia dan hormon. Berperan sangat penting dalam transpor
berbagai molekul, baik mikromolekul maupun makromolekul. Transpor mikromolekul dapat
berlangsung secara pasif, misalnya melalui difusi, difusi terbantu dan osmosis dan dapat pula
berlangsung secara aktif. Transpor makromolekul dapat berlangsung secara endositosis,
eksositosis dan pertunasan. Ciri khas transport makromolekul adalah subtansi atau materi yang
diangkut selalu dikemas dalam suatu vesikula yang berbatas membran. Sebagai pengatur
permeabilitas Mengontrol lalu lintas zat keluar dan masuk sel
Pengangkutan melalui membran plasma terutama diatur oleh protein yaitu melalui:

Difusi

Pergerakan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. tidak memerlukan energi
untuk memindahkan partikel.

14
Transport aktif
Pengangkutan senyawa melewati selaput plasma memerlukan energi untuk mentranspor
partikel.kerja transpor aktif dilakukan oleh protein spesifik yang tertanam dalam membran.
Protein membran mengkopel transport suatu zat terlarut dengan zat terlarut lainnya.
Pompa proton merupakan contoh protein membran yang menyimpan energy dengan cara
membangkitkan tegangan melintasi membran. Dengan menggunakan ATP sebagai
penggeraknya,pompa proton mentranslokasikan muatan positip membentuk ion hydrogen.

Pengangkutan makromolekul atau molekul berukuran besar misalnya


protein,polinukleotida,polisakarida.pengangkutan ini melalui Eksositosis dan endositosis dan
pertunasan.

15
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang
terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau
tidak larut dalam air.

Jenis dan sumber Lipid yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal dan asam
lemak tak jenuh poli.

Fungi utama lipid yaitu sebagai penghasil energi, pembangun/pembentuk susunan tubuh,
pelindung kehilangan panas tubuh, penghasil asam lemak essensial dan sebagai pelarut vitamin
A,D,E, dan K. Sedangkan, untuk sifat-sifat fisika Lipid yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak ada rasa, berat jenis lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi
minyak eteris pada pembuatan parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadi rancidity
(tengik); dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi.

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan fungsi membran sel yaitu membatasi isi sel
dengan lingkungannya,mengatur permeabilitas terhadap senyawa-senyawa atau ion ion yang
melewatinya yang diatur oleh protein integral, Bertindak sebagai reseptor, misal terhadap zat
kimia dan hormon. Berperan sangat penting dalam dalam transpor berbagai molekul, baik
mikromolekul maupun makromolekul.

B. SARAN

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mohon dengan sangat masukan dan kritikan dari
Bapak Dosen agar menjadi lebih baik lagi, karena dalam penyusunan makalah ini kami, mungkin
banyak kata atau penulisan kata yang salah.

16
DAFTAR PUSTAKA
http://nandawidiananda.blogspot.com/2012/07/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-membran-plasma.html

17

Anda mungkin juga menyukai