Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KIMIA ORGANIK

LIPID

DI SUSUN OLEH :
AMMARSYAH DITARUNA 03422117018

ELBANANDA ALIFIA K 034221170

RINI AGUSTRIANI 034221170

AKADEMI FARMASI IKIFA

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulilah berkat rahmat dan karunia-Nya,maka


makalah yang berjudul “ LIPID ” ini dapat diselesaikan sebagaimana yang ditugaskan
oleh dosen mata kuliah Kimia Organik. Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan
data dari berbagai sumber.

Dengan ini penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Nia Lisnawati,S.Si,Apt.


selaku dosen pembimbing mata kuliah Kimia Organik. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Semoga tugas yang
penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis pribadi maupun pihak yang membaca.

Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan tugas ini.

Jakarta, 25 Juni 2018

PENYUSUN

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... II
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... III
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................................. 2
BAB 2 DEFINISI LIPID ...................................................................................................... 3
2.1 Definisi Lipid ........................................................................................................ 3
2.2 Klasifikasi Lipid ......................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 3 JENIS LIPID ........................................................................................................... 5
3.1 Jenis-jenis Lipid ................................................................................................... 5
3.1.1 Asam Lemak ................................................................................................ 5
3.1.2 Gliserida ...................................................................................................... 6
3.1.3 Lipid Kompleks ............................................................................................ 6
3.1.4 Lipid non Gliserida....................................................................................... 7
3.2 Penggolongan dan Funsi Lipid............................................................................. 7
3.2.1 Penggolongan Lipid ..................................................................................... 9
3.2.2 Fungsi Lipid.................................................................................................. 9
3.3 Fosfogliserida ...................................................................................................... 9
3.4 Lemak dan Minyak ............................................................................................ 10
3.4.1 Reaksi-reaksi Lemak .................................................................................. 11
3.4.2 Fungsi Lemak ............................................................................................. 13
3.4.3 Pemeriksaan Lemak .................................................................................. 13
3.4.4 Perbedaan dan Persamaan antara Lemak dan Minyak ............................ 14
3.5 Feromon ............................................................................................................ 14
3.6 Contoh Dalam Aplikasi Sehari-hari di Bidang Farmasi ...................................... 16
BAB 4 KESIMPULAN ..................................................................................................... 17
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic.
Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun
atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama
lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan
dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat
(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi
struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet
alam.Berdasarkan komponen dasarnya lipid terbagi kedalam lipid sederhana (
simple lipid), lipid majemuk ( compound lipid ), dan lipid turunan ( derived lipid
).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan
(animal fat), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke
dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat
di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak
dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah
ester yang jika dihodrolisis dapat menghasilakn asam lemak dan senyawa lainnya
termasuk alkoho.Steroid tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat
dihidrolisis.
Lipid berperan pentinh dalam komponen struktur membrane sel.Lemak dan
minyak dalam bentuk trigiserol sebagai sumber penyimpan energy, lapisan
pelindung, dan insulator organ-organ tubuh.Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai
sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki
seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan
oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang
Mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin
(sefalin),fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.Sebagian besar lemak dan
minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.Trigliserida adalah suatu ester

1
gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila
terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka dinamakan
monogliserida.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah


ini, maka penulis membatasi masalah – masalah yang akan di bahas diantarannya :
1. Bagaimana Definisi lipid ?
2. Bagaimana Struktur umum lipid ?
3. Bagaimana Jenis asam lemak ?
4. Bagaimana Penggolongan dan fungsi lipid ?
5. Bagaimana phosfolida ?
6. Bagaimana Lemak dan Minyak ?
7. Bagaimana Feromon ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu :


1. Penulis ingin mengetahui Definisi lipid
2. Penulis ingin mengetahui Struktur umum lipid
3. Penulis ingin mengetahui Jenis asam lemak
4. Penulis ingin mengetahui Penggolongan dan fungsi lipid
5. Penulis ingin mengetahui tatanama,struktur phosfolida
6. Penulis ingin mengetahui apa itu lemak dan minyak
7. Penulis ingin mengetahui pengertian feromon

2
BAB II

DEFINISI LIPID

2.1 Definisi Lipid

Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar


danhidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti
air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.
Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi,
sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.

Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses


dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik,
artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau
membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau
sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia:
gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini,
lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid,
gliserofosfolipid,sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari
kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan
dari kondensasi subsatuan isoprena).

Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari


lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri-,di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga
metabolit yang mengandung sterol, sepertikolesterol. Meskipun manusia dan
mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid,
beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh
melalui makanan.

3
2.2 Klasifikasi Lipid

Pengklasifikasian lemak pada dasarnya cukup banyak, dan berikut


pembagiannya:
I. Menurut Bloor, lipid dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Lipid sederhana :
 lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
 ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi

b. Lipid majemuk (kompleks)


 Fosfolipid.
 Glikolipid
 asam lemak, dan kolesterol.

II. Klasifikasi lipid berdasarkan asalnya adalah :


 Lemak Nabati
 Lemak Hewani

III. Klasifikasi lemak berdasarkan ikatannya adalah :


 Minyak,
 Lemak,

IV. Klasifikasi lipid berdasarkan kelas dari lemak, adalah :


 Lipid Fungsi primer. Contoh Asam Lemak
 Gliserida
 Fosfogliserida
 Sfingolipid
 Steroid

4
BAB III

JENIS LIPID

3.1 Jenis-Jenis Lipid

Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:


1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

3.1.1 Asam Lemak

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang.


Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada
rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam
palmitat, dan asam stearat.

Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

5
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat
dilihat pada tabel:

3.1.2 Gliserida

3.1.2.1 Netral ( Lemak Netral)

Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak
atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam
lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan
trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber
lipid.

Struktur trigliserida sebagai lemak netral


Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan
minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara
umum dari keduanya adalah:

1. Lemak

 Umumnya diperoleh dari hewan


 Berwujud padat pada suhu ruang
 Tersusun dari asam lemak jenuh

6
2. Minyak

 Umumnya diperoleh dari tumbuhan


 Berwujud cair pada suhu ruang
 Tersusun dari asam lemak tak jenuh

3.1.3 Lipid Kompleks

Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.


Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
a. Lipoprotein Dan Glikolipid
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid
kompleks
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun
atas beberapa jenis lipid, yaitu:
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein

1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke
jaringan lain, kecuali ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju
jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

3.1.4 Lipid non Gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini
adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
a. Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak.
Penggunaan primer dari

7
sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada
manusia, 25% dari
lipid merupakan sfingolipid

b. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun
membran plasma.
Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol
berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang
mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan
kemampuan untuk
meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard
dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol


Kolesterol merupakan bagian dari membran sel

c. Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan
progesteron.
Progesteron dan testosteron
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses
metabolism
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan
pencernaan dan
ebagainya.
Kortison
d. Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering
digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan
ester antara asam
lemak dengan alkohol rantai panjang.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam

8
3.2 Penggolongan dan Fungsi Lipid

Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut non polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)

3.2.1 Penggolongan Lipid

1. Lipid sederhana
a. Lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol
b. Lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat
dengan BM besar
2. Lipid campuran
yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan
selain alkohol dan asam lemak
a. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat
b. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat
c. lipoprotein, lipid yang mengandung protein

3. Derivat lipid
yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk
didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol
dan benda-benda keton.
Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah
1. trigliserid
2. fosfolipid
3. kolesterol
4. asam lemak bebas

3.2.2 Fungsi Lipid

Fungsi lipid secara medik :


1. Komponen membran sel
2. Pelindung dinding sel
3. Penyekat panas / insulator
4. Sumber simpanan energi
5. Pelarut vitamin A.D.E.K
6. Komponen hormone

9
3.3 Fosfogliserida (Fosfolipid)

Struktur

Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung


fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Karenanya fosfolipid ialah suatu
fosfogliserida. Senyawa – senyawa dalam golongan fosfogliserida ini dapat
dipandang sebagai derivat asam α fosfatidat, yang diikat oleh asam fosfatidat
ini antara lain kolin, etanolamina, serin dan inositol. Senyawa yang termasuk
fosfolipid ini ialah fosfatidikolin, fosfatidetanolamina, fosfatidilserin dan
fosfatidilinositol.

Sifat

Fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, hewan dan manusia.


Fosfatidilkolin atau lesitin mula – mula diperoleh dari kuning telur (lekhytos
), karena itu diberi nama lesitin. Asam lemak yang terdapat pada lesitin antara
lain adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat. Lesitin berupa zat padat
lunak seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah menjadi coklat bila kena
cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur dengan air membentuk
larutan koloid.

Disamping itu lesitin larut dalam semua pelarut lemak kecuali


aseton. Hidrolisis juga dapat terjadi dengan bantuan enzim lesitinase, yaitu
enzim yang khas untuk lesitin. Lesitinase yang terdapat dalam cairan bisa ular
kobra dapat menguraikan asam lemak yang terikat pada atom karbon nomor 2
hingga terjadi lisolesitin. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya
hemolisis, yaitu proses perusakan sel – sel darah merah.

Hemoglobin, suatu protein gabungan yang terdapat dalam sel darah


merah ( eritrosit ) diubah menjadi bilirubin yang terkumpul dalam darah dan
kadang – kadang dapat menimbulkan warna kuning pada kulit. Akibatnya
orang akan menderita anemia, yaitu kekurangan sel darah merah dalam tubuh.
Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alkohol.
Yang termasuk sefalin ialah fosfatidileatnolamina dan fosfofatidilserin. Jenis
senyawa ini terdapat dalam berbagai jaringan dan sel, terutama banyak
terdapat dalam sel otak dan sel syaraf lainnya bersama – sama dengan lesitin.

10
3.4 Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat
suhu tinggi (asam lemak). Gliserida padat (lemak) terutama berasal dari
sumber hewani adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat jenuh
(mempunyai ikatan tunggal). Gliserida cair (minyak) berasal dari sumber
nabati seperti minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak wijen, adalah ester
dari gliserol dengan asam karboksilat tak jenuh (mempunyai ikatan rangkap).

Lemak dan minyak adalah trigliserida (teriester dari gliserol).


Perbedaannya adalah pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak
berbentuk cair.Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak
disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan
tak bercabang.
Contoh:
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
CHO2C(CH2)16CH3 + 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
Tristearin gliserol asam stearat
Tripalmetin + 3H2O gliserol + asam palmitat
Hampir semua asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom
karbon genap, karena sam ini dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua
dalam asetil Ko-A.

1. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap.


Contoh :
NAMA ASAM JUMLAH ATOM C
Formiat 1
Asetat 2
Propionat 3
Butirat 4
Valerat 5
Kaproat 6
Oktanoat 8
Dekanoat 10
Laurat 12
Miristat 14
Palmitat 16

11
Stearat 18
Arakhidat 20
Behenat 22
Lignoserat 24

2. Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh :

Jumlah atom Seri Nama sistematik Nama Lazim Keterangan


C,jumlah dan
posisi ikatan
rangkap
16:1;9 ω7 Heksadekanoat Palmitoleat
18:1;9 ω9 Oktadekanoat Oleat
18:2;9,12 ω9 Oktadekadienoat Linoleat Asam essensial
18:3;6,9,12 ω9 Oktadekatrienoat Linolenat (g) Asam essensial
18:3;9,12,15 ω6 Oktadekatrienoat Linolenat (a) Asam essensial
20:4;5,8,11,14 ω6 Eikosatetraenoat Arakhidonat Asam essensial
20:5;5,8,11,14,17 ω3 Eikosapentaenoat Timnodonat
22:1;13 ω6 Dokosenoat Erusat
24:1;15 ω3 Tetrakosanoat

12
3.4.1 Reaksi-reaksi Lemak

1. Hidrolisis
a. Dengan air berlebihan
b. Denagn basa (penyabunan
c. Dengan enzim
2. Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin
3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak
Sebab :
a.Auto oksidasi
oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas,
aldehid, keton, dengan bau tengik. Pencegahan diberi antioksidan : vitamin
E, hidrokinon
b. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester
dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran
(esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis
ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam
c. Bakteri hidrolisis
dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil
keton-metil keton dengan bau tidak sedap.

3.4.2 Fungsi Lemak

1. Sebagai makanan
2. isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi
keluarnya panas dari tubuh
3. Zat pelindung
4. Digunakan pada pembuatan sabun
5. Digunakan pada pembuatan gliserol
6. Cat pakaian minyak, digunakan minyak pengering yang
mengandung sisa asam lemak dengan banyak ikatan C-C. Dapat
dioksidasi pada suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan
air (water proof)

13
3.4.3 Pemeriksaan Lemak

1. Tetapan fisika
2. Tes kimia
a. bilangan asam (ketengikan)
b. bilangan penyabunan (BM minyak)
c. bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak)
d. bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol)
e. Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan
atom C 2-6)
f. Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-
12)

3.4.4 Perbedaan dan persamaan antara Lemak dan Minyak

Perbedaan :
LEMAK MINYAK
Berasal dari hewan Berasal dari tumbuhan
Biasa disebut mentega Biasa disebut margarine
Umumnya jenuh (tidak terdapat Umumnya tidak jenuh (terdapat
ikatan rangkap) ikatan rangkap)
Tidak mudah rusak/tengik Mudah rusak/tengik
Berwujud padat Berwujud cair
Titik leleh tinggi Titik leleh rendah
Contohnya : asam stearat Contohnya : asam oleat
(C17H35COOH) dan asam (C17H33COOH), asam linoleat
palmitat (C15H31COOH) (C17H31COOH), dan asam
linolenat (C17H29COOH)

Persamaan :

1. Merupakan asam karboksilat bervalensi tinggi


2. Tidak larut dalam air
3. Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, benzena, CCl4, klorofo
rm
4. Berat jenis lebih kecil daripada air

14
3.5 Feromon

Pheromone berasal dari bahasa Yunani yaitu phero yang artinya


membawa dan mone yang berarti sensasi. Definisi dari senyawa Pheromone
adalah suatu zat kimia yang berasal dari kelenjar endoktrin dan dimiliki oleh
semua makhluk hidup untuk mengenali jenisnya, lawan jenisnya, individu
lain di luar dirinya, dan kelompok lain. Zat ini sangat membantu di dalam
proses reproduksi makhluk hidup. Sehingga pheromones adalah senyawa
alami tubuh.

Pada manusia, zat Pheromone ini dihasilkan oleh kelenjar endoktrin


yang berada di ketiak, wajah, kulit dan kemaluan. Senyawa pheromon ini
akan aktif ketika yang bersangkutan telah memasuki usia yang cukup
(baligh).

Pheromone pada manusia berarti sinyal kimia yang berada di udara


yang tidak bisa di deteksi melalui aroma, tapi dapat dirasakan oleh VNO
(Vomeronasal), yaitu organ dalam pembantu penciuman yang terletak
diantara hidung dan mulut.

Pheromone dihasilkan oleh jaringan kulit khusus yang terkonsentrasi


didalam lengan. Sinyal Pheromone diterima oleh VNO dan dijangkau oleh
otak yang disebut Hipotalamus, menyebabkan terjadinya perubahan hormon
yangmenghasilkan respons terhadap perilaku dan psikologis.

Fenomena mengenai Pheromone selama ini telah diterapkan dalam


kehidupan sehari-hari, tepatnya sejak diketahui bahwa Pheromone dihasilkan
dari tubuh manusia sendiri. Contoh sederhananya adalah bau badan.

Setiap manusia memiliki ciri khasnya masing-masing, tidak setiap


manusia memiliki bau badan yang sama seperti halnya sidik jari. Maka
Pheromone dapat menjadi satu dari beberapa idenditas manusia di masa
mendatang.

Pheromone pada manusia juga dapat menjadi daya tarik seksual.


Berdasarkan penelitian dari para ahli di Swedia yang menyatakan bahwa
Pheromone memiliki andil dalam menghasilkan perasaan suka, naksir, cinta,

15
bahkan gairah seks seorang manusia terhadap manusia lainnya (yang umum
terhadap lawan jenis).

Zat Pheromone bersifat kasat mata atau tidak terlihat, tidak memiliki
ukuran, tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia dan mudah
menguap.

3.6 Contoh Dalam Aplikasi Sehari-hari di Bidang Farmasi

Sabun salah satu memiliki kemampuan untuk mengemulsi kotoran


berminyak yang nantinya akan dibuang dengan pembilasan, dan juga sabun
merupakan karbon yang baik dan juga di gunakan dalam kehidupan sehari-
hari,sabun atau deterjen juga termasuk zat surfaktan yang memiliki gugus
polar bersifat hidrofilik dan non polar bersifat hidrofobik, Mekanisme sabun
dalam membersihkan kotoran pertama air menginduksi sabun (zat surpaktan)
pada bagian polar kemudian sabun akan menyerang kotoran yang seperti
lemak atau minyak bersifat non polar , debu dan cairan yang bersifat polar.
Pada zat surfaktan yang bagian bersifat non polar akan menyerang lemak,
sebaliknya minyak dan bagian yang bersifat polar menyerang kotoran yang
masih polar, air sebagai media pelarut yang membantu sabun mengangkat
kotoran.
Air sebagai pelarut polar disini sangat membantu kinerja sabun
sehingga dapat membersihkan kotoran. Dimana Molekul polar mempunyai
dipol yang permanen sehingga menginduksi awan elektron non polar sabun
sehingga terbentuk dipol terinduksi, maka dari itu larutan nonpolar dapat
larut. jadi pada saat kita mencuci kotoran yang umumnya mengandung lemak
akan tersusupensi bersama sabun dengan bantuan air. sehingga akan hilang
saat dibilas.

16
BAB IV

KESIMPULAN

Lipid ialah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak minyak, steroid,


malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya
daripada sifat kimianya.Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu
lipid sederhana, lipid gabungan, dan derivate lipid. Lipid dibagi dalam beberapa
golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu (1) asam lemak; (2)
lemak; (3) lilin; (4) fosfolipid; (5) sfingolipid; (6) terpen; (7) steroid; (8) lipid
kompleks.

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia.Selain itu lemak juga merupakan sumber energy.

17
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi
3. Airlangga University Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi
17. EGC: Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-
lipida.html

http://roni-makalahlipid.blogspot.co.id/ (25/6/2018)

http://www.pheromagnetic.com/artikel/research/sekilas-tentang-zat-pheromone
(25/6/2018)

18

Anda mungkin juga menyukai