KIMIA ORGANIK
LIPID
DI SUSUN OLEH :
AMMARSYAH DITARUNA 03422117018
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan tugas ini.
PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... II
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... III
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................................. 2
BAB 2 DEFINISI LIPID ...................................................................................................... 3
2.1 Definisi Lipid ........................................................................................................ 3
2.2 Klasifikasi Lipid ......................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 3 JENIS LIPID ........................................................................................................... 5
3.1 Jenis-jenis Lipid ................................................................................................... 5
3.1.1 Asam Lemak ................................................................................................ 5
3.1.2 Gliserida ...................................................................................................... 6
3.1.3 Lipid Kompleks ............................................................................................ 6
3.1.4 Lipid non Gliserida....................................................................................... 7
3.2 Penggolongan dan Funsi Lipid............................................................................. 7
3.2.1 Penggolongan Lipid ..................................................................................... 9
3.2.2 Fungsi Lipid.................................................................................................. 9
3.3 Fosfogliserida ...................................................................................................... 9
3.4 Lemak dan Minyak ............................................................................................ 10
3.4.1 Reaksi-reaksi Lemak .................................................................................. 11
3.4.2 Fungsi Lemak ............................................................................................. 13
3.4.3 Pemeriksaan Lemak .................................................................................. 13
3.4.4 Perbedaan dan Persamaan antara Lemak dan Minyak ............................ 14
3.5 Feromon ............................................................................................................ 14
3.6 Contoh Dalam Aplikasi Sehari-hari di Bidang Farmasi ...................................... 16
BAB 4 KESIMPULAN ..................................................................................................... 17
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic.
Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun
atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama
lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan
dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat
(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi
struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet
alam.Berdasarkan komponen dasarnya lipid terbagi kedalam lipid sederhana (
simple lipid), lipid majemuk ( compound lipid ), dan lipid turunan ( derived lipid
).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan
(animal fat), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke
dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat
di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak
dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah
ester yang jika dihodrolisis dapat menghasilakn asam lemak dan senyawa lainnya
termasuk alkoho.Steroid tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat
dihidrolisis.
Lipid berperan pentinh dalam komponen struktur membrane sel.Lemak dan
minyak dalam bentuk trigiserol sebagai sumber penyimpan energy, lapisan
pelindung, dan insulator organ-organ tubuh.Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai
sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki
seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan
oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang
Mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin
(sefalin),fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.Sebagian besar lemak dan
minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.Trigliserida adalah suatu ester
1
gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila
terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka dinamakan
monogliserida.
2
BAB II
DEFINISI LIPID
3
2.2 Klasifikasi Lipid
4
BAB III
JENIS LIPID
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada
rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam
palmitat, dan asam stearat.
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
5
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat
dilihat pada tabel:
3.1.2 Gliserida
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak
atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam
lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan
trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber
lipid.
1. Lemak
6
2. Minyak
1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke
jaringan lain, kecuali ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju
jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini
adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
a. Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak.
Penggunaan primer dari
7
sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada
manusia, 25% dari
lipid merupakan sfingolipid
b. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun
membran plasma.
Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol
berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang
mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan
kemampuan untuk
meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard
dan stroke.
c. Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan
progesteron.
Progesteron dan testosteron
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses
metabolism
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan
pencernaan dan
ebagainya.
Kortison
d. Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering
digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan
ester antara asam
lemak dengan alkohol rantai panjang.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
8
3.2 Penggolongan dan Fungsi Lipid
Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut non polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)
1. Lipid sederhana
a. Lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol
b. Lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat
dengan BM besar
2. Lipid campuran
yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan
selain alkohol dan asam lemak
a. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat
b. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat
c. lipoprotein, lipid yang mengandung protein
3. Derivat lipid
yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk
didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol
dan benda-benda keton.
Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah
1. trigliserid
2. fosfolipid
3. kolesterol
4. asam lemak bebas
9
3.3 Fosfogliserida (Fosfolipid)
Struktur
Sifat
10
3.4 Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat
suhu tinggi (asam lemak). Gliserida padat (lemak) terutama berasal dari
sumber hewani adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat jenuh
(mempunyai ikatan tunggal). Gliserida cair (minyak) berasal dari sumber
nabati seperti minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak wijen, adalah ester
dari gliserol dengan asam karboksilat tak jenuh (mempunyai ikatan rangkap).
11
Stearat 18
Arakhidat 20
Behenat 22
Lignoserat 24
2. Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh :
12
3.4.1 Reaksi-reaksi Lemak
1. Hidrolisis
a. Dengan air berlebihan
b. Denagn basa (penyabunan
c. Dengan enzim
2. Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin
3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak
Sebab :
a.Auto oksidasi
oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas,
aldehid, keton, dengan bau tengik. Pencegahan diberi antioksidan : vitamin
E, hidrokinon
b. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester
dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran
(esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis
ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam
c. Bakteri hidrolisis
dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil
keton-metil keton dengan bau tidak sedap.
1. Sebagai makanan
2. isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi
keluarnya panas dari tubuh
3. Zat pelindung
4. Digunakan pada pembuatan sabun
5. Digunakan pada pembuatan gliserol
6. Cat pakaian minyak, digunakan minyak pengering yang
mengandung sisa asam lemak dengan banyak ikatan C-C. Dapat
dioksidasi pada suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan
air (water proof)
13
3.4.3 Pemeriksaan Lemak
1. Tetapan fisika
2. Tes kimia
a. bilangan asam (ketengikan)
b. bilangan penyabunan (BM minyak)
c. bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak)
d. bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol)
e. Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan
atom C 2-6)
f. Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-
12)
Perbedaan :
LEMAK MINYAK
Berasal dari hewan Berasal dari tumbuhan
Biasa disebut mentega Biasa disebut margarine
Umumnya jenuh (tidak terdapat Umumnya tidak jenuh (terdapat
ikatan rangkap) ikatan rangkap)
Tidak mudah rusak/tengik Mudah rusak/tengik
Berwujud padat Berwujud cair
Titik leleh tinggi Titik leleh rendah
Contohnya : asam stearat Contohnya : asam oleat
(C17H35COOH) dan asam (C17H33COOH), asam linoleat
palmitat (C15H31COOH) (C17H31COOH), dan asam
linolenat (C17H29COOH)
Persamaan :
14
3.5 Feromon
15
bahkan gairah seks seorang manusia terhadap manusia lainnya (yang umum
terhadap lawan jenis).
Zat Pheromone bersifat kasat mata atau tidak terlihat, tidak memiliki
ukuran, tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia dan mudah
menguap.
16
BAB IV
KESIMPULAN
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia.Selain itu lemak juga merupakan sumber energy.
17
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi
3. Airlangga University Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi
17. EGC: Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-
lipida.html
http://roni-makalahlipid.blogspot.co.id/ (25/6/2018)
http://www.pheromagnetic.com/artikel/research/sekilas-tentang-zat-pheromone
(25/6/2018)
18