Anda di halaman 1dari 7

JARINGAN SARAF DAN OTOT

Nurul M, S.Si, M.kes

Otot tersusun atas serabut miofibril yang terdiri atas filamen tipis dan filament tebal.
Filamen tipis tersusun atas protein aktin sedangkan filamen tebal tersusun atas protein
miosin. Pada miofibril nampak bagian gelap dan terang (lurik) oleh karena itu sel-sel otot
rangka sering disebut dengan nama sel otot lurik. Bagian gelap dan terang ini terus berulang-
ulang, setiap set bagian gelap-terang disebut dengan sarkomer.

Otot Jantung  beranastomome (bercabang)


Epimisium:

 Merupakan jaringan ikat


 Membungkus otot secara keseluruhan

Fasciculus  kumpulan myofibra yang dibungkus oleh perymisium

Myofibra  terdiri dari kumpulan myofibril

- Sarkoplena  membran sel otot


- Sarkoplasma  plasma sel otot
- Protein kontaktil  gabungan sarcoplasmic dan retikulum
- Inti sel (satu)

Sarkomer

 Unit fungsional terkecil yang mampu berkontraksi


 Jarak / bagian antara satu Z ke Z lain

Fasciculus
Myofibra
(berkas otot, dibungkus Otot
oleh perimesium)
Myofilamen Myofibril
(dibungkus oleh endomesium) (Epimysium)
(aktin & miosin)

Jika diibaratkan myofibra adalah sapu lidi, maka myofibril merupakan lidi yang
menyusunnya.

Myofibril terlihat di otot polos, sedangkan di otot skelet tidak. Di otot skelet terlihat
myofibra (karena intinya banyak)

6 komponen yang berperan dalam kontraksi otot:


- Aktin : tempat menempelnya tropomyocin dan troponin
- Miosin : mempunyai kepala yang merupakan tempat menempelnya ATP
- Troponin
- Tropomyocin
- ATP
- Ion Ca2+

Neuron  di otot ada sinaps yang mengeluarkan neurotransmitter  neurotransmitter


memacu Ca2+ untuk memicu kontraksi

Kontraksi ditandai dengan memendeknya sarkomer , dan aktin & miosin akan saling
overlap (tumpang tindih)

Sliding filamen theory  how a skeletal muscle contracts involves the activities of
the 5 different molecules plus calcium ions

Untuk memahami mekanisme kontraksi otot, mari kita perhatikan bagian sarkomer
berikut.

Garis horizontal tebal adalah filamen tebal dan garis tipis merupakan filamen tipis.
Setiap sarkomer akan dibatasi oleh dua buah garis Z, pada tengah-tengah sarkomer terdapat
bagian saling tumpang tindih yang disebut pita A. Tepat di tengah-tengah pita A terdapat
bagian yang hanya terdapat filamen tebal saja yang disebut zona H, dan di tengah-tengah
zona H terdapat garis M (tidak ada pada gambar di atas). Pada bagian ujung sarkomer
terdapat bagian yang hanya terdiri dari filamen tipis dan garis Z, bagian ini disebut pita I.

Mekanisme kontraksi otot disebut dengan sliding filament model, karena berkaitan


dengan gerakan meluncur dari filamen tebal dan tipis. Sebelum sampai pada penjelasan
sliding filament model, perhatikanlah bagian sarkomer di bawah ini. Filamen tebal
digambarkan dengan garis tebal biru, sedangkan filament tipis digambarkan dengan garis
kuning.

Pada filamen tebal (miosin) terdapat bagian mirip kepala yang berfungsi mengait
filament tipis (aktin). Kaitan dari kepala miosin inilah yang menyebabkan terjadinya gerakan
meluncur (sliding) yang menimbulkan otot berkontraksi.

Penjelasan tentang sliding filament model adalah sebagai berikut.

Pertama, kepala miosin akan mengikat ATP sebagai sumber energi untuk terjadinya
kontraksi.

Kepala miosin akan menghidrolisis ATP menjadi ADP dan fosfat anorganik dan
menggunakan energi yang timbul dari pemecahan ATP tersebut.
Setelah mendapat energi dari ATP, kepala miosin akan mengait (berikatan dengan)
aktin.

Terjadi pelepasan ADP dan fosfat anorganik yang menyebabkan kepala miosin
bergerak sehingga menggerakkan aktin.

Kepala miosin yang menangkap ATP baru akan menyebabkan kepala miosin
melapaskan diri dari aktin dan siklus akan berulang kembali.

Perhatikanlah gambar di bawah ini. Gambar paling atas adalah sarkomer ketika dalam
keadaan relaksasi, sarkomer lebih panjang dan zona H nampak cukup lebar. Gambar di
bawahnya adalah sarkomer dalam keadaan berkontraksi, terlihat bahwa sarkomer tersebut
memendek dan zona H mulai menyempit. Gambar paling bawah adalah sarkomer dalam
keadaan kontraksi penuh, zona H hilang sama sekali karena aktin saling tumpuk-menumpuk.
Mekanisme sliding filament model secara keseluruhan dapat diperhatikan pada
gambar berikut ini.
Myofibril terlihat di otot polos, sedangkan di otot skelet tidak. Di otot skelet terlihat
myofibra (karena intinya banyak)

6 komponen yang berperan dalam kontraksi otot:

- Aktin : tempat menempelnya tropomyocin dan troponin


- Miosin : mempunyai kepala yang merupakan tempat menempelnya ATP
- Troponin
- Tropomyocin
- ATP
- Ion Ca2+

Neuron  di otot ada sinaps yang mengeluarkan neurotransmitter  neurotransmitter


memacu Ca2+ untuk memicu kontraksi

Kontraksi ditandai dengan memendeknya sarkomer , dan aktin & miosin akan saling
overlap (tumpang tindih)

Sliding filamen theory  how a skeletal muscle contracts involves the activities of
the 5 different molecules plus calcium ions

Fungsi ATP :

- Energizing power stroke ( membengkoknya lengan myosin)


- Transporting ion Ca to sarcoplasmic reticulum
- Disconnecting the myosin cross bridge
Otot skelet dan jantung tidak bisa recovery jika rusak, hanya otot polos yang bisa

Neuromuscular junction  ujung akson yang berhubungan langsung dengan otot

Ion Ca2+  tempatnya di terminal sisternae

Anda mungkin juga menyukai