Anda di halaman 1dari 3

“Fisiologi Sistem Muskuloskeletal 1”

Nama : Vania Damara Khairunnisa


NPM : 2206090721
Program Studi : Fisioterapi
Mata Kuliah : Fisiologi

1. Jelaskan mengenai komponen otot rangka!

Otot rangka tersusun atas fibra otot atau yang


disebut dengan fasciculus. Fasciculus
membungkus dan menghimpun otot menjadi
satu yang terdiri atas 3 bagian. Epimysium
merupakan lapisan yang membungkus otot dan
terdiri dari 2 bagian, yaitu perimysium dan
endomysium.

Perimysium merupakan lapisan yang


membungkus vesikel untuk memisahkan antar
fibra otot atau fasciculus. Sedangkan endomysium berfungsi untuk membungkus tiap fasciculus
yang berisikan sel-sel otot3. Membran sel pada fasciculus disebut sarcolemma. Membran ini
mengelilingi sarcoplasma pada fasciculus. Membran sel pada fasciculus memiliki sifat
transmembran potensial, yang berarti sebagai tempat pertama dalam tahap kontraksi otot.
a. Sarkolema
Sarkolema merupakan membran yang melindungi sarkoplasma, tempat perlekatan
miofibril sehingga ketika miofibril berkontraksi menyebabkan terjadinya pemendekan
sel. Sarkolema mengandung beberapa organel seperti sel lainnya serta glikogen dan
protein pengikat (myoglobin) yang melimpah. Daerah sarkolema ditandai dengan bukaan
serabut yang disebut transverse tubules (T-tubules).
b. Miofibril
Miofibril merupakan serabut kontraktil seperti pipa yang menyerupai gulungan filamen
(miofilamen). Ada dua tipe miofilamen, yaitu aksin (filamen tipis) dan miosin (filamen
tebal).

Masing-masing ujung serabut miofibril terikat pada permukaan dalam sarkolema. Ketika
miofibril memendek, maka otot akan memendek (berkontraksi), begitupun sebaliknya.
Miofibril dikelilingi oleh retikulum sarkoplasma, suatu jejaring tubulus yang
mengandung Ca.
c. Aktin (filamen tipis)
Dua pita fibrous (F) dari aktin membentuk heliks ganda yang terletak di sepanjang
miofilamen dan terikat pada salah satu ujung sarkomer. Pita F memiliki sisi aktif yang
memiliki tempat pengikatan yang akan berikatan dengan miosin selama kontraksi otot.
Tropomiosin adalah suatu protein panjang yang menutupi 7 sisi aktif aktin.
d. Miosin (filamen tebal)
Miosin merupakan molekul berbentuk seperti tongkat golf yang terdiri dari protein yang
menghidrolisis ATP. Miosin berinteraksi dengan F aktin untuk menghasilkan pergeseran
filamen saat berkontraksi.

2. Jelaskan mengenai komponen miofibril yang terdiri dari:


a. Pita A (anisotropik), atau yang disebut dengan pita gelap merupakan salah satu bagian
dari miofibril yang dibentuk oleh protein myosin. Daerah pusat pita A adalah pita H yang
terlihat lebih padat dari pita yang lain.
b. Pita I(isotropik), atau yang disebut dengan pita terang merupakan salah satu bagian dari
miofibril yang dibentuk oleh protein actin. Pita I terbagi menjadi 2 zona z.
c. Garis Z, yaitu jaringan protein filamen, tempat melekatnya miofilamen aktin. Garis Z
melewati titik tengah pita I dan membatasi sarkomer.
d. Garis M, yaitu jaringan protein filamen, tempat melekatnya miofilamen myosin. Garis M
membagi zona H, yaitu daerah terang pada pita A.
e. Sarkomer

Sarkomer merupakan unit dasar dari serabut otot


yang batas masing-masing ujungnya terdapat Zona
Z. Dari masing-masing zona z memanjang hingga
pusat sarkomer, banyak terdapat miofilamen yang
disebut filamen tipis (aktin) yang mengandung
protein aktin dan protein lainnya. Pada pusat setiap
sarkomer terdapat daerah overlap pada ujung
filamen tipis, yaitu suatu gulungan silinder dari filamen tebal (miosin). Filamen miosin
terutama miosin dan beberapa enzim ATPase melepaskan energi yang diperlukan untuk
kontraksi otot. Kedua ujung dari filamen tebal terdapat kepala miosin atau jembatan
silang (cross bridges).

3. Jelaskan mengenai komponen filamen tebal dan filamen tipis!


Miofilamen merupakan komponen organel penting pada fasciculus berkaitan dengan proses
kontraksi otot. Myofibril dibentuk oleh filamen protein actin dan myosin. Ada dua jenis filamen
longitudinal yang membentuk tiap miofibril, yaitu filamen tebal dan tipis.

Actin, tropomyosin, dan troponin adalah komposisi yang ada d filamen tipis. Filamen tebal dan
sebagian filamen tipis membentuk daerah gelap yang disebut pita A, sedangkan filamen tipis saja
membentuk daerah terang yang disebut pita I.

4. Jelaskan mengenai sliding filament mechanism!


Sliding filament merupakan kondisi ketika dua set filamen bergeser yang menyebabkan terjadinya
kontraksi dan relaksasi otot. Berikut adalah proses terjadinya kontraksi otot:
(1) Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, yang mengakibatkan pembebasan asetilkolin
-> depolarisasi -> pembebasan ion Ca keluar dari retikulum sarkoplasmik.
(2) Meningkatnya ion Ca -> Membentuk ikatan ion Ca dengan troponin sehingga mampu
mengubah strukturnya -> membukanya daerah aktif tropomiosin yang tertutup oleh
troponin. Kini, kepala miosin akan mampu berikatan dengan filamen aktin membentuk
aktomiosin.
(3) Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan miosin mampu
menarik aktin ke dalam dan pemendekan otot. Hal ini terjadi di sepanjang miofibril pada
sel otot.
(4) Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan putus ketika molekul ATP
terikat pada kepala miosin. Ketika ATP dipecah, kepala miosin dapat bertemu lagi dengan
aktin pada tropomiosin.
(5) Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama ada ATP dan ion Ca. Pada saat impuls
berhenti, maka ion Ca akan kembali ke retikulum sarkoplasmik dan troponin akan
kembali ke kondisi semula menutupi daerah tropomiosin sehingga menyebabkan otot
relaksasi.

5. Jelaskan mengenai peran ATP dan kalsium dalam kontraksi otot!


Pelepasan Ca dapat membuka daerah aktif tropomiosin yang tertutup oleh troponin sehingga
kepala miosin akan mampu berikatan dengan filamen aktin -> otot berkontraksi. Datangnya ATP
akan memutuskan ikatan tersebut -> troponin menutup -> otot relaksasi. Singkatnya, Ca
digunakan sebagai pembuka kunci sedangkan ATP yang menguncinya kembali.

Referensi:
Wangko, Sunny. “JARINGAN OTOT RANGKA: Sistem membran dan struktur halus unit kontraktil”.
Manado: Universitas Sam Ratulangi
Yee, Fung. 2014. “Sliding Filament Theory”.
https://www.scribd.com/embeds/210499247/content?start_page=1&view_mode=sgulung&access_key=ke
y-fFexxf7MbzEfWu3HKwf (Diakses 17 Maret, 2023)
Rahma, Amalia Fathinta. “BAB II: Anatomi Fisiologi Otot Rangka”.
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://eprints.undip.ac.id/46209/3/AMALIA_RA
HMA_FATHINITA_22010111140168_BAB_2.pdf (Diakses 17 Maret, 2023)
“BAB II: Struktur Otot”. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.unimus.ac.id/1005/3/Bab%202.p
df (Diakses 17 Maret, 2023)

Anda mungkin juga menyukai