Anda di halaman 1dari 6

Nama : Firly Gusnita

NIM : 21031127

Mata Kuliah : Biologi Sel

TUGAS PERTEMUAN 6

1. Filamen Intermediet

Filamen intermediet adalah struktur protein dalam sitoplasma sel yang berfungsi untuk
meningkatkan stabilitas mekanik sel. Mereka berada di antara mikrotubulus dan mikrofilamen
untuk komponen struktural utama sitoskeleton. Setiap filamen disusun sebagai berikut: kepala
berbentuk globe di terminal N dan ekor berbentuk serupa di terminal karbon. Ujung-ujung ini terhubung
satu sama lain dengan struktur linear yang terbentuk dari heliks alfa.

“Senar” ini memiliki kepala bundar yang memiliki sifat melengkung dengan filamen
perantara lainnya, menciptakan elemen yang saling terkait lebih tebal. Filamen menengah
terletak di seluruh sitoplasma seluler. Mereka meluas ke membran dan sering melekat padanya.
Filamen ini juga ditemukan dalam nukleus, membentuk struktur yang disebut “nuklir lamina”.
2. Jenis-jenis Microfilamen dan Fungsinya

Microfilament adalah jaringan serat protein sitoskeleton terkecil yang berfungsi sebagai jalur
untuk pergerakan protein motorik yang disebut miosin (pembentuk filamen). Jenis protein yang
menyusun rangka sel microfilament adalah aktin.

a. Kontraksi otot

Dilansir dari The Biology Project University of Arizona, microfilament dan protein
miosin bertanggung jawab atas terjadinya kontraksi otot. Kerja sama antara aktin microfilament
dan miosin disebut dengan aktomiosin yang memungkinkan otot untuk berkontraksi dan
berelaksasi dan memungkinkan terjadinya gerakan sel. Aktomiosinlah yang membuat hewan
bersel satu seperti amoeba dapat bergerak ke sana ke mari.

b. Stabilitas

Sel Microfilament berfungsi dalam stabilitas sel sebagai struktur yang menjaga dan
mempertahankan bentuk sel.

c. Transpor Materi

Kemampuannya untuk membangun kontraksi otot membuat microfilament berperan


penting dalam aliran sitoplasma. Microfilament berkontraksi untuk mengalirkan sitoplasma
berupa nutrisi, limbah, dan materi lainnya ke area sel yang membutuhkan materi tersebut.

d. Pembelahan Sel

Dari gambar sel sitoskeleton terlihat microfilament berada di bagian luar yang
mengelilingi sel. Hal ini menyebabkan microfilament yang dapat berkontraksi bisa membelah sel
menjadi dua. Saat replikasi DNA selesai dilakukan, microfilament akan menyempit di bagian
tengah, memutuskan diri, dan perlahan membuat dua sel yang berbeda.
Fungsi Mikrofilamen adalah sebagai berikut :

a. Menahan tegangan (gaya tarik)

b. Mempertahankan bentuk sel

c. Siklosis (Pergerakan komponen sitoplasma di dalam sel)

3. Filamen aktin dan miosin pada otot lurik serta cara kerjanya

Kontraksi otot adalah keadaan saat otot menegang dan memendek sehingga kemudian dapat
menggerakkan tulang atau rangka tubuhmu. Relaksasi adalah kondisi ketika otot kembali
memanjang. Kontraksi = memendek, relaksasi = memanjang. Otot yang membuat rangka
bergerak disebut dengan otot rangka. Unit fungsional dari otot rangka disebut dengan sarkomer,
yang tersusun oleh aktin dan miosin.
Aktin adalah protein pembentuk filamen halus. Aktin ini ada 2 untai, lho. Di dalam aktin
ada protein troponin dan tropomiosin. Selain itu, juga ada sisi untuk pengikatan miosin. Miosin
adalah protein pembentuk filamen tebal yang bertugas menarik aktin ketika kontraksi otot
terjadi. Mereka bekerja sama supaya kita bisa bergerak.

Selain aktin dan miosin, sarkomer ini memiliki daerah-daerah lain di dalamnya. Ada
empat daerah, namanya Pita I, Pita A, Zona H, dan Garis Z. Pada Pita I hanya ada aktin di
dalamnya. Sementara itu, Pita A memiliki aktin dan miosin sekaligus. Lalu, Zona H hanya
memiliki miosin saja. Garis Z itu penghubung antar sarkomer.
Tahapan kontraksi otot :

a. Impuls saraf tiba di neuromuscular junction dan menyebabkan pembebasan asetilkolin.

b. Asetilkolin memicu pembebasan ion Cad an reticulum sarkoplasma.

c. Ion Ca akan terikat pada troponin sehingga terjadi perubahan struktur troponin.
Perubahan struktur ini menyebabkan aktifnya tropomiosin.

d. Kepala myosin akan menarik aktin pada daerah aktif tersebut dengan bantuan ATP.

e. Otot memendek dan terjadilah kontraksi.

Kontraksi otot

Dilansir dari The Biology Project University of Arizona, microfilament dan protein miosin
bertanggung jawab atas terjadinya kontraksi otot. Kerja sama antara aktin microfilament dan
miosin disebut dengan aktomiosin yang memungkinkan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi
dan memungkinkan terjadinya gerakan sel. Aktomiosinlah yang membuat hewan bersel satu
seperti amoeba dapat bergerak ke sana ke mari.

Stabilitas
Sel Microfilament berfungsi dalam stabilitas sel sebagai struktur yang menjaga dan
mempertahankan bentuk sel.

Transpor Materi

Kemampuannya untuk membangun kontraksi otot membuat microfilament berperan penting


dalam aliran sitoplasma. Microfilament berkontraksi untuk mengalirkan sitoplasma berupa
nutrisi, limbah, dan materi lainnya ke area sel yang membutuhkan materi tersebut.

Pembelahan Sel

Dari gambar sel sitoskeleton terlihat microfilament berada di bagian luar yang mengelilingi sel.
Hal ini menyebabkan microfilament yang dapat berkontraksi bisa membelah sel menjadi dua.
Saat replikasi DNA selesai dilakukan, microfilament akan menyempit di bagian tengah,
memutuskan diri, dan perlahan membuat dua sel yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai