Anda di halaman 1dari 25

Otot Rangka

Struktur serabut Otot Rangka


• Terdiri dari serabut-serabut yang tersusun dalam berkas disebut
fasikel
• Lapisan jaringan ikat fibrosa membungkus setiap otot dan masuk ke
bagian dalam untuk melapisi fasikel dan serabut individual
a. Epimisium
b. Perimisium
c. Endomisium
Struktur Mikroskopik Serabut Otot Rangka
• Miofibril
• Setiap myofibril silindris terdiri dari 2 jenis miofilamen, yaitu :
a. Miofilamen tebal, terdiri teerutama dari protein miosin
b. Miofilamen tipis tersusun dari protein aktin, selain itu terdapat protein
tambahan berupa tropomiosin dan troponin
• Pemitaan ditentukan berdasarkan susunan miofilamen
a. Pita A
b. Pita I
c. Garis Z
d. Zona H
e. Garis M
f. Sarkomer
Mekanisme interaksi aktin dan miosin
1. Hipotesis sliding filament
Selama kontraksi, panjang miofilamen aktin dan myosin sama, namun
bersilangan, sehingga filament tumpang tindih.
Filamen aktin menyusup dan memanjang ke dalam pita A,
mempersempit dan menghalangi pita H
Panjang sarkomer memendek saat kontraksi
Serabut otot individual dan otot keseluruhan akan memendek
2. Dasar molecular untuk kontraksi
a. Molekul myosin
Terbentuk dari 2 rantai protein berat yang identic dan 2 pasang rantai
ringan
(1) Crossbridge, menonjol disalah satu ujungnya
(2) Setiap crossbrige memiliki sisi pengikat aktin, sisi pengikat ATP, dan
aktivitas ATPase
(3) Memiliki ekor cambuk saling bertumpang tindih, kepala globular
menghadap ujungnya
b. Molekul aktin tersusun dari 3 protein
(1) F-aktin fibrosa
(2) Tropomiosin
(3) Troponin
c. Jika kalsium (Ca++) tidak ada, tropomiosin dan troponin mencegah
terjadinya ikatan antara aktin dan myosin
d. Jika kalsium ada, reorganisasi troponin dan tropomiosin
memungkinkan terjadinya antara aktin dan myosin
Kontraksi secara kimia
1. ATP berikatan dengan kepala myosin disisi enzim yang menghidrolisis
(ATPase)
2. ATPase memecah ATP menjadi ADP, fosfat anorganik dan energi. ADP dan
fosfat organic tetap melekat di kepala myosin
3. Energi mengaktivasi kepala myosin dalam posisi condong dan siap untuk
mengikat aktin
4. Ion kalsium berikatan dengan troponin yang melekat pada tropomiosin dan
aktin
5. Kompleks troponin-ion kalsium mengalami perubahan susunan sehingga
tropomiosion menjauhi posisi penghalang aktinnya
6. Sisi pengikat myosin pada aktin terbuka sehingga terjadi perlekatan
pada sisi pengikat aktin di kepala myosin
7. ADP dan fosfat anorganic dilepas dari kepala myosin, lalu kepala
myosin bergerak dan berputar ke arah yang berlawanan untuk
menarik filament aktin yang melekat menuju pita H
8. Kepala myosin tetap terikat kuat pada aktin hingga sebuh molekul
baru ATP melekat padanya
9. Kepala myosin terlepas dari aktin, condong kembali dan siap untuk
melekat pada aktin di sisi baru, berputar dan kembali menarik
untuk mengulang siklus
10. Siklus terjadi dalam ribuan kepala myosin selama masih ada
stimulasi saraf dan jumlah ion kalsium serta ATP mencukupi
11. Relaksasi otot terjadi saat stimulasi saraf berhenti dan ion kalsium
tidak lagi dilepas
12. Rigor mortis
Kendali saraf pada kontraksi otot rangka
1. Setiap serabut otot menerima satu ujung neuron motoric somatic
2. Ujung saraf (akson) menjalar dengan sejumlah serabut serupa dari
neuron motoric lain dalam sebuah saraf
a. Serabut akson terbagi menjadi percabangan yang membentuj
sambungan (junction) neuromuscular
b. Setiap terminal akson berada dalam indentasi penuh berisi cairan
(celah sinaptik) pada sarkolema
3. Lempeng ujung motoric
4. Unit motoric
5. Terminal akson (terminal bouton), mengandung mitokondria dan
vesikel sinaptik, dimana jika impuls saraf mencapai terminal akson.
Vesikel sinaptik melepas zat transmitter (asetilkolin)

Rangkaian eksitasi-kontraksi
6. Jika impuls saraf terhenti,
maka depolarisasi membrane
selesai, ion (Ca++) ditangkap
kembali oleh reticulum
sarkoplasma dan proses
kontraksi berhenti
7. ACh berhubungan dengan
sarkolema hanya selama
beberapa milidetik
8. Otot rangka juga banyak
mengandung saraf sensorik
Karakteristik kontraksi Otot Rangka
1. Stimulus ambang
Respons all-or-none serabut otot
2. Kedutan otot
3. Respons otot tergradasi
Keseluruhan otot merespons dalam gaya yang bergradasi terhaap
frekuensi dan intensitas impuls saraf ke unit motoric
a. Sumasi gelombang
Kontraksi tetanik
b. Sumasi unit motoric ganda
4. Tonus
5. Treppe
6. Kontraksi isometric dan isotonic
7. Produksi panas oleh otot
Jenis Serabut Otot
1. Serabut merah kedut lambat
2. Serabut putih kedut cepat
3. Serabut pertengahan
Hipertrofi dan atrofi otot

Anda mungkin juga menyukai