Anda di halaman 1dari 32

PENELITIAN

KORELASIONAL DAN
PENELITIAN KAUSAL-
KOMPARATIF
Disusun oleh
Kelompok 4
PENELITIAN KORELASIONAL
KARAKTERISTIK

1. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak


mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti
dalam penelitian eksperimen,
2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting
(lingkungan) nyata, dan
3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang
signifikan.
TUJUAN

Suryabrata (1994:24)
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada
suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pada koefisien korelasi.

Gay dalam Emzir (2007:38)


menentukan hubungan antara variabel, atau
untuk menggunakan hubungan tersebut untuk
membuat prediksi.
DESAIN

 Menurut Creswell

Explanatory Research
The Prediction Design
• Peneliti mengkorelasikan dua variabel
atau lebih, melaporkan uji statistik
korelasi, dan menyebutkan • Para penulis biasanya
penggunaan beberapa variabel. memasukan kata
• Peneliti mengumpulkan data pada satu ‘prediksi’ di dalam judul.
titik waktu.
• Peneliti menganalisis semua peserta • Para peneliti biasanya
sebagai satu kelompok. mengukur variabel
• Peneliti memperoleh setidaknya dua prediktor pada satu titik
nilai untuk setiap individu dalam
kelompok-satu untuk setiap variabel. waktu dan variabel
• Peneliti melaporkan penggunaan uji kriteria pada suatu titik
statistik korelasi waktu selanjutnya.
• Para peneliti membuat interpretasi
atau menarik kesimpulan dari hasil uji • Para peneliti
statistik. memperkirakan kinerja
masa depan.
Korelasi Multivariat
• Regresi ganda: Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya dengan
menggunakan satu faktor (variabel prediktor) seringkali hanya memberikan
hasil yang kurang akurat. Dalam banyak hal, semakin banyak informasi yang
diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat dibuat (Mc Millan & Schumaker
dalam Abidin, 2010)
•Korelasi Kanonik: korelasi kanonik ini dapat dianggap sebagai perluasan dari regresi
ganda,dan sebaliknya, regresi berganda dapat dianggap sebagai bagian dari korelasi
kanonik (Pedhazur dalam Abidin, 2010).
 Menurut Shaughnessy dan Zeichmeinter

KORELASI BIVARIAT REGRESI DAN PREDIKSI REGRESI JAMAK

bertujuan untuk Bila terdapat korelasi Regresi jamak


mendeskripsikan hubungan antara 2 variabel, dan merupakan perluasan
antara dua variabel. peneliti mengetahui skor regresi dan prediksi
pada salah satu variabel, sederhana dengan
Hubungan tersebut mempunyai peneliti dapat penambahan beberapa
tingkatan dan arah.
meprediksikan skor pada variabel.
variabel kedua.
Tingkat hubungan biasanya Kombinasi beberapa
diungkapkan dalam angka
antar -1,00 dan +1,00, yang
variabel ini membuat
Regresi merujuk pada prediksi yang akurat.
dinamakan koefisien
korelasi. seberapa baik peneliti
bisa membuat prediksi
Apa yang kita prediksikan
Korelasi zero (0) semacam ini.
disebut variabel kriteria
mengindikasikan tidak ada (criterion variable)
hubungan

Koefisien korelasi yang yang digunakan untuk membuat


bergerak ke arah -1,00 atau prediksi, variabel yang sudah
+1,00, merupakan korelasi diketahui disebut variabel
sempurna pada kedua ekstrem prediktor (predictor variables).
LANGKAH PENELITIAN KORELASI

Reni Nur Aeni


Langkah Penelitian Korelasi

Pengumpulan
1 Penentuan
Masalah
5 data

Peninjauan Masalah
2 atau Studi Kepustakaan 6 Analisis data

Sampel dan Pemilihan


3 Instrumen 7 Simpulan

Desain dan
4 Prosedur
Menurut, Mc Milan dan Schumaker
(2003)
Langkah Penelitian Korelasi

01
OPTION
Penentuan
Masalah

Ciri-ciri permasalahan yang layak diteliti: Researchable,


Mempunyai kontribusi, Didukung oleh data empiris, dan Sesuai
kemampuan dan keinginan peneliti

Dalam penelitian korelasional, masalah yang dipilih harus


mempunyai nilai yang berarti dalam pola perilaku fenomena
yang kompleks yang memerlukan pemahaman. Dan variabel
yang dimasukkan didasarkan pada pertimbangan, baik secara
teoritis maupun nalar.
Langkah Penelitian Korelasi

Studi kepustakaan menjadi dasar pijakan untuk memperoleh


landasan teori, kerangka berpikir dan penentuan dugaan
sementara.

Macam-macam sumber:
dari jurnal, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, surat
kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah

02
dan narasumber.

Peninjauan Masalah
atau Studi Kepustakaan
Langkah Penelitian Korelasi
Pemilihan Sampel dan
03 Instrumen

Memilih partisipan, yaitu dengan mengambil sampel


dari suatu populasi yang dapat memaksimalkan
generalisasi. Jumlah partisipan minimal 30 peserta.

Memilih pengukuran yang sesuai dengan variabel yang


dikaji.
Ex: membuktikan apakah semakin pendek durasi
konsentrasi saat baca pada penyandang ADHD akan
semakin rendah pula kemampuan membacanya pada level
dasar.
Maka, dipersiapkan bagaimana mengukur durasi
konsentrasi penyandang ADHD dan bagaimana mengukur
kemampuan membaca level dasar
Langkah Penelitian Korelasi

04 Desain dan
Prosedur
OPTION

Desain korelasional dasar sangatlah sederhana; 2 atau lebih skor yang


didapatkan dari setiap jumlah sampel yang dipilih, 1 skor untuk setiap
variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan.

Koefisien korelasi yang diperoleh mengindikasikan tingkatan atau


derajat hubungan antara kedua variabel tersebut.
Penelitian yang berbeda menyelidiki sejumlah variabel, dan beberapa
penggunaan prosedur statistik yang kompleks, namun desain dasar
tetaplah sama dalam semua penelitian korelasional
Langkah Penelitian Korelasi

Berbagai jenis instrumen: seperti angket, tes, pedoman interview dan


pedoman observasi.
Data yang dikumpulkan dengan instrumen-instrumen tersebut harus
dalam bentuk angka.
Dalam penelitian korelasional, pengukuran variabel dapat dilakukan
dalam waktu yang relatif sama. Sedang dalam penelitian prediktif,
variabel prediktor harus diukur selang beberapa waktu sebelum

05 variabel kriteria terjadi.

Pengumpulan Data
Langkah Penelitian Korelasi
Analisis Data
06 Analisa data korelasional ialah analisa statistik
mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih.

Teknik analisis korelasional dibedakan menjadi dua golongan:


Teknik analisa Korelasional Bivariat
Teknik Analisa Korelasional Multivariat
Langkah Penelitian Korelasi

06 Analisis Data

Pada prinsipnya, penelitian korelasional hanya mencari hubungan


atau korelasi (r) antar variabel.

Umumnya variabel bebas disimbolkan dengan notasi dengan huruf


(X) dan variabel terikat dinotasikan dengan huruf (Y). Misalnya
mencari hubungan antar interaksi verbal (X) kemahiran berbicara
(Y) atau tingkat kecemasan (X) dengan kualitas menulis bahasa
kedua (Y).

teknik analisis data penelitian korelasional dapat dilakukan secara


deskriptif dan inferensial.

Teknik analisis deskriptif merupakan teknik analisis yang


sederhana karena data hanya dideskripsikan dan tidak melihat
hubungan antar variabel.

Disajikan dalam bentuk histogram, perhitungan mean, median


modus, simpangan baku (SD), dan rentang teoritik. Analisis
deskriptif tidak menguji hipotesis.
Langkah Penelitian Korelasi

06 Analisis Data

Teknik Inferensial sebagai teknik analisis data yang menguji


hipotesis. Teknik inferensial dikelompokan menjadi dua
jenis yaitu analisis korelasional dan analisis regresi.

Uji korelasional hanya menganilisis data untuk


mengetahui model/jenis/sifat hubungan (r) apakah positif
atau negatif atau signifikan atau tidak signifikan antara
variabel. Uji korelasi biasanya direpresentsi dengan rumus
rxy = rxy.

Sedangkan uji regresi pada hakekatnya adalah lanjutan dari


uji korelasi. Penekanan pada uji regresi adalah untuk
memprediksi (meramal) variabel terikat bila variabel bebas
telah diketahui. rumus uji regresi adalah Y = a + bx atau X
= p +qY
Langkah Penelitian Korelasi

06 Analisis Data

Jika 2 variabel dikorelasikan maka hasilnya yaitu Suatu


koefisien korelasi dalam bentuk angka desimal, antara 0,00
dan + 1,00, atau 0,00 dan – 1,00, yang mengindikasikan
tingkat atau derajat hubungan antara 2 variabel.
- Bila koefisien mendekati + 1,00; maka kedua variabel tersebut
memiliki hubungan yang positif.
- Apabila koefisien korelasi mendekati 0,00 kedua variabel
tersebut tidak mempunyai hubungan
- Bila koefisien tersebut mendekati -1,00, maka diartikan kedua
variabel memiliki hubungan yang berkebalikan atau negatif
Langkah Penelitian Korelasi

06 Analisis Data

Interpretasi data pada penelitian korelasional


adalah bila dua variabel hubungkan maka akan
menghasil koefisen korelasi dengan simbol (r).

Hubungan variabel tersebut dinyatakan dengan


nilai dari -1 samapai +1.

Nilai (-) menunjukan korelasi negatif yang


variabelnya saling bertolak belakang dan nilai (+)
menunjukkan korelasi positif yang variabelnya
saling mendekati ke arah yang sama
(Syamsudin dan Vismaia, 2009:25).
Langkah Penelitian Korelasi

07 Menarik
Kesimpulan
OPTION

Berisi tentang hasil analisis deskripsi


dan pembahasan tentang hal yang
diteliti dengan menggunakan kalimat-
kalimat yang mudah dipahami secara
ringkas.
CONTOH
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2013, di kelas VII B SMP Amarawati Tampaksiring
tahun ajaran 2012/2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 39 orang. Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Pre-Eksperimental dengan model One Group Pretest-Posttest Design. Rancangan penelitian ini
menggunakan untuk satu kelompok, yaitu kelompok eksperimen. Data diambil dari sampel dengan dua tahapan, yaitu pretest
dan posttest. Sebelum mengambil data, sampel dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok akan ditugaskan untuk
membuat peta konsep dari tema pelajaran. Penilaian kedua variabdel diambil oleh observer dengan mengacu pada aspek-
aspek yang ditentukan. Data diambil dengan menggunakan rubrik penilaian perilaku berkelompok (Surata, 2009) dan rubrik
penilaian presentasi peta konsep (Hariyati, 2012). Rubrik perilaku kelompok dan rubrik presentasi peta konsep merupakan
rubrik yang telah diuji dan digunakan dalam beberapa penelitian. Data pengamatan perilaku berkelompok dan hasil presentasi
peta konsep dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
berpasangan bila data berbentuk ordinal (Sugiyono, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan perilaku
berkelompok dan hasil presentasi peta konsep. Sedangkan, untuk mengetahui adanya korelasi antara perilaku berkelompok
terhadap hasil presentasi peta konsep, data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank-Correlation.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Analisis Perilaku Berkelompok

Dalam penelitian perilaku kelompok memiliki empat aspek yang diamati, yaitu partisipasi
kelompok (PK), pembagian tanggungjawab (PTB), kualitas interaksi (KI) dan peranan anggota
dalam kelompok (PADK). Penilaian untuk perilaku kelompok dinilai langsung oleh observer.

SIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu : 1) Pembelajaran kooperatif
berbasis modul etnosains subak berpengaruh nyata (p=0,028<0,05) terhadap perilaku
berkelompok dan (p=0,027<0,05) terhadap hasil presentasi peta konsep siswa di SMP
Amarawati Tampaksiring; 2) Perilaku berkelompok berkorelasi (p=0,000<0,05) terhadap hasil
presentasi peta konsep siswa dalam pembelajaran kooperatif berbasis modul etnosains subak.
PENELITIAN KAUSAL-KOMPARATIF
Karakteristik Penelitian
Kausal Komparatif

Peneliti menguji data Mengandalka


bersifat dengan n data
mengambil
ex post satu atau menelusuri kuantitatif
facto lebih akibat kembali ke
masa lampau
TUJUAN

Tujuan penelitian kausal komparatif ini adalah untuk


menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap
akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu. (Suryabrata,
2006:84)
DESAIN

• “Desain ini pada dasarnya melibatkan 2 kelompok penelitian yang berbeda dan
membandingkannya dalam satu variabel atau beberapa variabel yang akan diteliti”.
Menurut
Fraenkel dkk
(1993: 321)

• “Desain dasar penelitian kausal Komparatif adalah sangat sederhana, dan walaupun
Menurut Gay variable bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan”.
(dalam Emzir,
2010: 127 )
Tabel 2.1. Desain Dasar Penelitian Kausal Komparatif
(Gay dalam Emzir, 2010: 129)

Kasus Kelompok Variabel bebas Variabel terikat


(E) 0
A (X)
(K) 0
Atau
(E) (X1) 0
B
(K) (X2) 0

Keterangan : (E) = kelompok eksperimental,


() menunjukan tidak ada manipulasi
(K) = kelompok kontrol
(X) = variabel bebas
0 = variabel terikat
LANGKAH

1 2 3 4
Rumuskan asumsi
Lakukan serta prosedur
Definisikan masalah penelaahan Rumuskan hipotesis yang akan
keperpustakaan digunakan.
LANGKAH

Rancang cara pendekatannya 05 07 Kumpulkan dan analisis data


a. Pilihlah subjek-subjek yang akan
digunakan serta sumber-sumber
yang relevan
b. Pilihlah teknik yang akan
digunakan untuk mengumpulkan
data
c. Tentukan kategori-kategori untuk
mengklasifikasi data

Validasi 06
Teknik untuk mengumpulkan
data itu dan interpretasikan 08 Susun laporannya
hasilnya dalam cara yang jelas
dan cermat
CONTOH

Seorang dosen mata kuliah Apresiasi Puisi mewajibkan mahasiswa tingkat III Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia untuk membaca puisi di hadapan teman-temannya. Berdasarkan tes performansi di kelas, ternyata ada
yang terampil dalam membaca dan ada pula yang tidak atau belum mampu dengan maksimal, khususnya dalam interpretasi
teks, penjiwaan, dan vokalisasi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat diambil rancangan penelitian/judul “Pengaruh Minat
Membaca Puisi dan Pemahaman Struktur Puisi terhadap Keterampilan Membaca Puisi Mahasiswa Tingkat III Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.”
1. Identifikasi masalah:
Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor (membaca puisi, kebiasaan membaca puisi,
dan pemahaman struktur puisi) di atas terhadap keterampilan membaca puisi.
2. Variabel bebas :
a. Minat Membaca Puisi
b. Pemahaman Struktur Puisi
3. Variabel terikat: Keterampilan Membaca Puisi
4. Rumusan Masalah:
Apakah faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca
puisi mahasiswa tingkat V program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia?
5. Hipotesis :
Faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca
puisi mahasiswa tingkat III program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai