KORELASIONAL DAN
PENELITIAN KAUSAL-
KOMPARATIF
Disusun oleh
Kelompok 4
PENELITIAN KORELASIONAL
KARAKTERISTIK
Suryabrata (1994:24)
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada
suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pada koefisien korelasi.
Menurut Creswell
Explanatory Research
The Prediction Design
• Peneliti mengkorelasikan dua variabel
atau lebih, melaporkan uji statistik
korelasi, dan menyebutkan • Para penulis biasanya
penggunaan beberapa variabel. memasukan kata
• Peneliti mengumpulkan data pada satu ‘prediksi’ di dalam judul.
titik waktu.
• Peneliti menganalisis semua peserta • Para peneliti biasanya
sebagai satu kelompok. mengukur variabel
• Peneliti memperoleh setidaknya dua prediktor pada satu titik
nilai untuk setiap individu dalam
kelompok-satu untuk setiap variabel. waktu dan variabel
• Peneliti melaporkan penggunaan uji kriteria pada suatu titik
statistik korelasi waktu selanjutnya.
• Para peneliti membuat interpretasi
atau menarik kesimpulan dari hasil uji • Para peneliti
statistik. memperkirakan kinerja
masa depan.
Korelasi Multivariat
• Regresi ganda: Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya dengan
menggunakan satu faktor (variabel prediktor) seringkali hanya memberikan
hasil yang kurang akurat. Dalam banyak hal, semakin banyak informasi yang
diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat dibuat (Mc Millan & Schumaker
dalam Abidin, 2010)
•Korelasi Kanonik: korelasi kanonik ini dapat dianggap sebagai perluasan dari regresi
ganda,dan sebaliknya, regresi berganda dapat dianggap sebagai bagian dari korelasi
kanonik (Pedhazur dalam Abidin, 2010).
Menurut Shaughnessy dan Zeichmeinter
Pengumpulan
1 Penentuan
Masalah
5 data
Peninjauan Masalah
2 atau Studi Kepustakaan 6 Analisis data
Desain dan
4 Prosedur
Menurut, Mc Milan dan Schumaker
(2003)
Langkah Penelitian Korelasi
01
OPTION
Penentuan
Masalah
Macam-macam sumber:
dari jurnal, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, surat
kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah
02
dan narasumber.
Peninjauan Masalah
atau Studi Kepustakaan
Langkah Penelitian Korelasi
Pemilihan Sampel dan
03 Instrumen
04 Desain dan
Prosedur
OPTION
Pengumpulan Data
Langkah Penelitian Korelasi
Analisis Data
06 Analisa data korelasional ialah analisa statistik
mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih.
06 Analisis Data
06 Analisis Data
06 Analisis Data
06 Analisis Data
07 Menarik
Kesimpulan
OPTION
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2013, di kelas VII B SMP Amarawati Tampaksiring
tahun ajaran 2012/2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 39 orang. Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Pre-Eksperimental dengan model One Group Pretest-Posttest Design. Rancangan penelitian ini
menggunakan untuk satu kelompok, yaitu kelompok eksperimen. Data diambil dari sampel dengan dua tahapan, yaitu pretest
dan posttest. Sebelum mengambil data, sampel dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok akan ditugaskan untuk
membuat peta konsep dari tema pelajaran. Penilaian kedua variabdel diambil oleh observer dengan mengacu pada aspek-
aspek yang ditentukan. Data diambil dengan menggunakan rubrik penilaian perilaku berkelompok (Surata, 2009) dan rubrik
penilaian presentasi peta konsep (Hariyati, 2012). Rubrik perilaku kelompok dan rubrik presentasi peta konsep merupakan
rubrik yang telah diuji dan digunakan dalam beberapa penelitian. Data pengamatan perilaku berkelompok dan hasil presentasi
peta konsep dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
berpasangan bila data berbentuk ordinal (Sugiyono, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan perilaku
berkelompok dan hasil presentasi peta konsep. Sedangkan, untuk mengetahui adanya korelasi antara perilaku berkelompok
terhadap hasil presentasi peta konsep, data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank-Correlation.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Analisis Perilaku Berkelompok
Dalam penelitian perilaku kelompok memiliki empat aspek yang diamati, yaitu partisipasi
kelompok (PK), pembagian tanggungjawab (PTB), kualitas interaksi (KI) dan peranan anggota
dalam kelompok (PADK). Penilaian untuk perilaku kelompok dinilai langsung oleh observer.
SIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu : 1) Pembelajaran kooperatif
berbasis modul etnosains subak berpengaruh nyata (p=0,028<0,05) terhadap perilaku
berkelompok dan (p=0,027<0,05) terhadap hasil presentasi peta konsep siswa di SMP
Amarawati Tampaksiring; 2) Perilaku berkelompok berkorelasi (p=0,000<0,05) terhadap hasil
presentasi peta konsep siswa dalam pembelajaran kooperatif berbasis modul etnosains subak.
PENELITIAN KAUSAL-KOMPARATIF
Karakteristik Penelitian
Kausal Komparatif
• “Desain ini pada dasarnya melibatkan 2 kelompok penelitian yang berbeda dan
membandingkannya dalam satu variabel atau beberapa variabel yang akan diteliti”.
Menurut
Fraenkel dkk
(1993: 321)
• “Desain dasar penelitian kausal Komparatif adalah sangat sederhana, dan walaupun
Menurut Gay variable bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan”.
(dalam Emzir,
2010: 127 )
Tabel 2.1. Desain Dasar Penelitian Kausal Komparatif
(Gay dalam Emzir, 2010: 129)
1 2 3 4
Rumuskan asumsi
Lakukan serta prosedur
Definisikan masalah penelaahan Rumuskan hipotesis yang akan
keperpustakaan digunakan.
LANGKAH
Validasi 06
Teknik untuk mengumpulkan
data itu dan interpretasikan 08 Susun laporannya
hasilnya dalam cara yang jelas
dan cermat
CONTOH
Seorang dosen mata kuliah Apresiasi Puisi mewajibkan mahasiswa tingkat III Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia untuk membaca puisi di hadapan teman-temannya. Berdasarkan tes performansi di kelas, ternyata ada
yang terampil dalam membaca dan ada pula yang tidak atau belum mampu dengan maksimal, khususnya dalam interpretasi
teks, penjiwaan, dan vokalisasi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat diambil rancangan penelitian/judul “Pengaruh Minat
Membaca Puisi dan Pemahaman Struktur Puisi terhadap Keterampilan Membaca Puisi Mahasiswa Tingkat III Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.”
1. Identifikasi masalah:
Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor (membaca puisi, kebiasaan membaca puisi,
dan pemahaman struktur puisi) di atas terhadap keterampilan membaca puisi.
2. Variabel bebas :
a. Minat Membaca Puisi
b. Pemahaman Struktur Puisi
3. Variabel terikat: Keterampilan Membaca Puisi
4. Rumusan Masalah:
Apakah faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca
puisi mahasiswa tingkat V program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia?
5. Hipotesis :
Faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca
puisi mahasiswa tingkat III program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
Do you have any questions?