ABSTRAK
Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel
saraf (neuron) yang saling terhubung. Sistem saraf yakni sistem organ pada hewan yang terdiri
atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial .Sistem
saraf memiliki kemampuan iritabilitas (sensitivitas terhadap stimulus) dan konduktivitas
(kemampuan mentransmisi suatu respons terhadap stimulus). Sistem saraf terbagi menjadi dua
yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
spinalis kordata. Sistem saraf perifer terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Sistem saraf perifer
terbagi menjadi divisi aferen(pembawa impuls yang masuk ke sistem saraf pusat) dan divisi
eferen (pembawa impuls turun dari system saraf pusat ke organ).Divisi eferen dibagi lagi atas
saraf somatik dan saraf otonom. Saraf otonom mempersarafi otot polos dan otot jantung,
kelenjar, organ dalam lain. Saraf otonom dibedakan atas saraf parasimpatik (kolinergik) dan saraf
simpatik (adrenergik). Nervus ischiadicus mempunyai beberapa akson yang keluar dari cornu
anterior medulla spinalis. Kepekaan tiap akson Nervus ischiadicus memiliki tingkat kepekaan
yang berbeda dalam mensarafi musculus gastrocnemius. Kepekaan tiap akson dari saraf perifer
(nervus ischiadicus) melalui pemberian rangsangan listrik tunggal pada nervus(160) ischiadicus
dengan intensitas yang berbeda dimulai dari intensitas rendah ke intensitas tinggi. Respon
rangsangan melalui kontraksi musculus gastrocnemius serta mengukur amplitudo (kekuatan)
kontraksi dari otot tersebut.
ABSTRACT
The nervous system is the most complex and most important network because it consists of
millions of nerve cells (neurons) that are interconnected. Sistem saraf yakni sistem organ pada
hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan
esensial. The nervous system has the ability to irritability (sensitivity to stimulus) and
conductivity (ability to transmit a response to a stimulus). The nervous system is divided into
two namely the central nervous system and the peripheral (peripheral) nervous system. The
central nervous system consists of the brain and spinal cord. The peripheral nervous system
consists of cranial nerves and spinal nerves that connect the brain and spinal cord to receptors
and effectors. The peripheral nervous system is divided into afferent divisions (impulse carriers
that enter the central nervous system) and efferent divisions (impulse carriers descend from the
central nervous system to organs). The efferent division is subdivided into somatic nerves and
autonomic nerves. The autonomic nerve innervates smooth muscle and heart muscle, glands,
other internal organs. Autonomic nerves are distinguished from parasympathetic (cholinergic)
and sympathetic (adrenergic) nerves. The ischiadicus nerve has several axons coming out of the
anterior horn of the spinal cord. The sensitivity of each axon Nervus ischiadicus has a different
level of sensitivity in supplying the gastrocnemius musculus. The sensitivity of each axon from
the peripheral nerve (ischiadic nerve) through the administration of a single electrical stimulus to
the nerve (160) ischiadicus with different intensities ranging from low intensity to high intensity.
Stimulation response through gastrocnemius muscular contractions and measuring the amplitude
(strength) of the contractions of these muscles.
Sistem peredaran darah pada katak Sel saraf dan sel otot merupakan sel
yaitu darah melalui jantung sebanyak dua peka rangsang.Bila suatu motorneuron
kali dalam satu peredaran. Jantung terdiri mengalami rangsangan, maka
rangsangan dilanjutkan menuju otot
melalui neuromuscular junction Rangsangan After loaded disebut juga after stimulated
terhadap motorneuron akan menyebakan loaded artinya setelah otot berkontraksi
terjadinya aksitasi dan kontraksi setelah akibat rangsangan barulah otot mendapat
melewati masa laten (latent period) terhadap pembebanan(after stimulated loaded).
sekumpulan muscle fiber yang diinervasi. Pembebanan tersebut mempengaruhi sifat
Motorneuron dengan muscle fiber yang kontraksi yaitu:
diinervasi disebut motor unit. Muscle fiber
dalam setiap motor unit saling tumpang (a).Dengan bertambahnya beban pada
tindih dengan motor unit lain. Setiap kontraksi after loaded, maka jarak
muscle fiber hanya diinervasi oleh pemendekan otot berkurang.
satu motorneuron, sedangkan motorneuron (b).Dengan bertambahnya berat beban
dapat menginervasi banyak muscle pada kontraksi after loaded maka
fiber. Otot diinervasi oleh beberapa kecepatan otot berkurang.
motorneuron yang diaktifkan dan kekuatan
dari motor unit yang diaktifkan (multiple 2. Kontraksi Pre-Loaded
fiber summation/spatial summation).
Kontraksi pre-loaded disebut juga pre
Rangsangan yang diberikan pada N.
stimulated loaded yaitu kontraksi yang
Ichiadicus menimbulkan reaksi berupa
terjadi apabila otot diberi beban terlebih
kontraksi M.Gastrocnemius. Besar kontraksi
dahulu sebelum dirangsang untuk
otot ini sebanding dengan besar rangsang
berkontraksi. Berbeda dengan after loaded,
yang diberikan pada N.Ichiadicus.Besar
masa laten kontraksi pre loaded relatif lebih
rangsang luminal yang dapat menyebabkan
cepat sehingga kecepatan pemendekan
kontraksi pada percobaan didapatkan 0,5
otot juga menjadi lebih cepat. Pemendekan
volt.Sedangkan rangsang maksimal yang
otot juga dipengaruhi oleh beban yang
dapat menyebabkan kontraksi terbesar
diangkat.Semakin besar beban yang
pada otot katak terjadi pada rangsangan
diangkat menyebabkan pada suatu saat
6 volt.Selanjutnya rangsangan diberikan
resultan kontraksi otot dengan gaya beban
sebesar 7 volt namun hasil kontraksinya
sama dengan nol di mana otot tidak dapat
lebih rendah.Sehingga dapat dikatakan
mengangkat beban lagi.Hasil percobaan
rangsangan tersebut rangsangan
kontraksi pre load menunjukkan beban
supramaksimal.
yang dapat ditanggung oleh otot katak
*Pengaruh dari pembebanan terhadap sebesar 40gram.Hal ini diakibatkan
kekuatan kontraksi dan kerja otot rangka pemberian beban sebelum otot
berkontraksi, maka beban yang sanggup
Pengaruh dari pembebanan terhadap ditanggung akan lebih besar dibandingkan
kekuatan kontraksi dan kerja otot rangka dengan setelah kontraksi diberi beban
dibedakan menjadi 2 yaitu: lagi (after loaded). Karena kadar Ca
1.kontraksi afterloaded dalam sitoplasma sel otot yang telah
berkontraksi telah terpakai sejumlah besar
yang digunakan otot untuk melakukan kerja
sebelumnya.Sehingga pada waktu pertama akan relaksasi).Akibatnya
diberikan rangsangan otot katak mampu kontraksi pertama dan kedua bersatu
mengangkat beban yang lebih besar dari menjadi satu kontraksi yang lebih besar
After Loaded. (sumasi kontraksi).
*kontraksi otot sumasi dan tetani 2.Sumasi spasial Disebut juga multiple
motor unit summation karena pertambahan
Sumasi merupakan penjumlahan kontraksi besar/amplitude kontraksi akibat
kedutan otot(twitch) untuk meningkatkan pertambahan intensitas rangsangan.
kontraksi otot. Pada percobaan kontraksi Dengan meningkatkan intensitas rangsangan
sumasi dan tetani, sumasi dan tetani maka makin banyak motor unit yang
didapatkan dengan terangsang,akibatnya kontraksi akan
meningkatkan frekuensi rangsangan secara semakin besar.Pada umumnya sumasi dapat
terus menerus. Sumasi pertama terjadi saat terjadi dengan cara meningkatkan jumlah
diberikan rangsangan dengan frekuensi unit motorik yang berkontraksi secara
1x/detik. Sedangkan pada saat reaksi serentak dan dengan meningkatkan
rangsangan mencapai 25 x/detik, otot kecepatan kontraksi tiap unit
katak mengalami tetani bergerigi. Hal ini motorik.Kontraksi tetani adalah kontraksi
karena awal reaksi otot katak bereaksi otot secara beruntun atau multiple yang
akibat diberi rangsangan multiple. Saat tidak diselingi untuk relaksasi.
frekuensi rangsangan mencapai 50x/detik Tetani dibagi menjadi dua, diantaranya :
otot katak mengalami tetani lurus.
1.Tetani lurus: terjadi saat kontraksi
Pada umumnya sumasi terjadi melalui 2 cara sebelumnya belum mengalami fase
yaitu: relaksasi.Stimulus yang diberikan terus
1.Dengan meningkatkan motor unit menerus sehingga mampu berelaksasi
motorik yang berkontraksi secara kembali.
serentak. 2.Kontraksi tetani bergerigi : stimulus
2.Dengan cara meningkatkan kecepatan yang diberikan pada otot sebelum terjadi
kontraksi tiap motor unit. relaksasi sehingga mengakibatkan terjadinya
peningkatan reaksi.
Sumasi kontraksi ada dua macam :