BIOKIMIA
OLEH
Nikmatul Khasanah
14030194054
14030194093
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016
Lipid memiliki beberapa fungsi, diantaranya dalah sebagai sumber energi, pelindung,
bantalan, dan isolasikomponen membran sel, pelarut vitamin A, D, E, K, penyususn otak dan
syaraf, dan sebagai vitamin dan hormon.
Terdapat beberapa kelas lipida, masing-masing memiliki fungsi biologis spesifik.
Komponen unit pembangun yang khas pada kebanyakan lipida adalah asam lemak. Asam
lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24,
memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non-polar yang panjang, yang
mnyebabkan kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan tampak berlemak atau berminyak.
Pada berbagai kelas lipida yang berbeda, asam lemak terdapat dalam bentuk yang terikat
secara kovalen, yang mana
ikatan ini dapat dibebaskan
oleh hidrolisis kimia atau
enzimatik.
Hampir
semua
asam
lemak di alam memiliki
jumlah atom karbon yang
genap. Asam-asam lemak
dengan 16 dan 18 karbon
adalah yag paling dominan.
Ada dua jenis asama lemak
yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tak jenuh. Asam
lemak jenuh adalah asam
lemak yang memiliki ikatan
karbon tunggal, sedangkan asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki ikatan
karbon rangkap.
Pada asam lemak yang memiliki dua atau lebih ikatan ganda, ikatan ganda tersebut tidak
pernah terkonyugasi, (-C=CH-CH=CH-), tetapi terpisah oleh gugus metilen :
-CH=CH-CH2-CH=CHAsam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut di dalam air, tetapi dapat
terdispersi menjadi misel di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak
menjadi sabun.
Jenis lipida utama, digolongkan berdasarkan sruktur kimia. Beberapa jenis lipida lain
telah diketahui, tetapi jenis ini lebih sedikit di dalam jaringan hewan.
Triasilgliserol
Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang
merupakan komponen utama dari lemak penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan
dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai pada membran.
Triasilgliserol terdapat dalam berbagai jenis, tergabtung apda identitas dan letak
ketiga komponen asam lemak yang terikat dengan ikatan ester oleh gliserol. Senyawa
yang mengandung asam lemak pada ketiga posisi disebut triasilgliserol sedrhana.
Contohnya adalah tristeroil mitrat, dan asam oleat. Tetapi jika ketiga asam lemak tersebut
tidak sama maka disebut triasigliserol campuran.
Triasilgliserol hanya mengandung asam lemak jenuh, spserti tristearin, komponen
utama dari lemak ginjal sapi, merupakan padatan putih berlemak pada suhu kamar.
Triasilgliserol yang terdapat di alam bersifat tidak larut dalam air, namun mudah larut
dalam pelarut polar.
Triasilgliserol dengan bagian utama asam lemak tidak jenuh dan kerananya berbentuk
cair pada suhu kamar, dapat diubah secara kimia menjadi lemak padat oleh hidrogenasi
sebagian ikatan gandanya. Jika terkena udara, triasilgliserol yang mengandung asam lemak
tidak jenuh cenderung megalami proses autooksidasi. Triasilgliserol akan terhidrolisis jika
dididihkan dengan asam atau basa, atau jika diberikan enzim lipase, yang disekresi ke dalam
usus kecil oleh pankreas. Hidrolisis triasilgliserol oleh KOH dan NaOH disebut penyabunan,
menghasilkan suatu campuran sabun K+ atau Na+ dan gliserol.
Gambar 3. Hidrolisis
trigliserol
1. Spingomielin adalah spingolipid yang paling sederhana dan paling banyak dijumpai,
yang mengandung fosfokolin atau fosfoetanolamin sebgai golongan polar pada bagian
kepalanya. Digolongkan sebagai fosfolipida karena mengandung fosfat. spingomielin
terdapat di dalam hampir semua membran sel-sel hewan, selubung mielin yang
mengelilingi sel-sel syaraf tertentu amat kaya dengan kandungan spingomielin.
2. Serebrosida atau glikospingolipid tidak mengandung fosfat dan muatan listrik karena
gugus polar kepalanya bersifat netral. Karena gugus pada bagian kepala molekul ini
secara khas terdiri dari satu atau lebih unit gula.
3. Gangliosida, spingolida yang aling kompleks mengandung bagian kepala yang amat
besar dan bersifat polar, terbuat dari beberapa unit gula. Satu atau lebih unit gula
terminal pada gangliosida adalah asam N-asetilneuraminat yang khas, juga disebut
asam sialat yang mempunyai muatan negatif pada pH 7. Gangliosida menyusun kirakira 6 persen lipida membran pada bagian yang berwarna abu-abu dari otak.
Gangliosdida juga ditemukan dalam jumlah lebih kecil pada membran kebnyakan
jaringan bukan syaraf. Senyawa ini adalah komponen penting dari sisi reseptor
spesifik pada permukaan membran sel.
Steroid Adalah Lipida Yang Tidak Tersabunkan Dengan Fungsi Khusus
Lipida bersifat dapat disabunkan yaitu senyawa ini terhidrolisa oleh pemanasan dengan
alkali, menghasilkan sabun dari komponen asam lemaknya. Sel juga mengandung lipida yang
tidak tersabunkan, yang tidak mengandung asam lemak, dan karenanya, tidak dapat
membentuk sabun.terdapat dua kelas utama lipida yang tidak tersabunkan, steroid dan terpen.
Steroid merupakan komponen penting membran. Steroid adalah molekul kompleks yang larut
didalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung (gambar 12-14). Steroid yang
paling banyak adalah sterol, yang merupakan steroid alkohol. Kolestrol adalah sterol utama
pada jaringan hewan. Kolestrol dan senyawa turunan esternya, dengan lemaknya yang
berantai panjang adalah komponen penting dari plasma lipoprotein dan dari membran sel
sebelah luar.
Lipoprotein Menggabungkan Sifat Sifat Lipida dan Protein
Beberapa lipida berikatan dengan protein spesifik membentuk lipiprotein. Di dalam
plasma darah terdapat kelas utama plasma lipoprotein, yang mungkin mengandung 50 sampai
90 persen lipada. Pada protein konyugasi ini, tidak terdapat ikatan kovalen diantara molekul
lipida yanf terikat kuat dan bagian polipeptida molekul.
Gambar 12-14 (a) kolestrol adalah suatu alkohol steroid. Disini p=diperlihatkan penentuan
cincin steroid dan cincin karbon. Karena keempat cincin bersifat kaku, adanya kolestrol
mengurangi fluiditas membran. Gugus hidroksil (warna) merupakan kepala yang bersifat
polar; bagian sisa molekul bersifat hidrofobik (b) model ruang kolestrol. Gugus hidroksil
terletak pada bagian atas. (c) senyawa ester kolestrol. Seperti triasilgliserol, ester kolestrol
dapat disabunkan.
Plasma lipoprotein mengandung kedua lipid polar dan triasilgliserol, serta kolestrol dan
esternya. Triasilgliserol nonpolar dan kolestrol tersembunyi didalam lapisan sebelah luar dari
bagian hidrofilik rantai polipeptida yang larut didalam air, dan bagian kepala molekul
fosfogliserida polar yang bersifat hidrofilik ( gambar 12-15).
Gambar
12-15
model
skematik
suatu
lipoprotein
plasma. Bagian polar dari
rantai polipeptida, seperti juga
bagian
kepala
molekul
fosfolipid yang bersifat polar,
terletak
pada
permukaan
sebelah luar, bersinggungan
dengan
medium
cair.
Inti
triasilgliserol dan kolestrol pada
bagian yang lebih kedalam dan
bersifat tidak larut didalam air,
karenanya, terlindung dari air.
Selain ketiga kelas lipoprotein, plasma darah juga mengandung khilomikron yaitu setelah
mengkonsumsi makanan yang kaya akan lemak. Khilomikron merupakan tetes dari
triasilgliserol yang hampir murni, dilapisi oleh lapisan protein yang amat tipis (tabel 12-4).
Lipida Polar Membentuk Misel, Lapisan Tunggal dan Lapisan Ganda
Lipida polar bersifat ampifatik. Didalam sistem cair, lipida polar secara spontan
terdispersi, membentuk misel, dengan ekor hidrokarbon lipida yang tersembunyi dari
lingkungan cair dan kepala hidrofilik yang bermuatan listrik terbuka pada permukaan.,
bersinggungan dengan medium cair (gambar 12-16). Misel dapat mengandung ribuan
molekul lipada. Lipida cair, membentuk suatu lapisan dengan ketebalan satu molekul, yaitu
lapisan tunggal (gambar 12-16).
gambar 12-16 lipida polar, terutama fosfogliserida, dapat membentuk misel, lapisan tunggal,
dan lapisan ganda dengan spontan. senyawa ini juga dapat membentuk vesikel tertutup yang
disebut liposom, yang merupakan model yang bermanfaat untuk mempelajari tingkah laku
membran yang mengelilingi sel dan organel.
Lipida polar dengan cepat akan membentuk lapisan ganda yang amat tipis, yang
memisahkan dua kompartemen cair. Pada struktur ini ekor hidrokarbon molekul lipida
memanjang kebagian dalam dari kedua permukaan untuk membentuk sutau inti hidrokarbon
disebelah dalam yang berkesinambungan, dan kepala hidrofilik menghadap keluar,
memanjang ke fase cair. Tebal lapisan ganda fosfolipid kira kira 6 sampai 7 nm., tergantung
pada sifat alamiah asam lemak pada lipida. Molekul ini bersifat tidak kaku, berbentuk cair,
dan amat fleksibel.
Jika liposom diinjeksikan kedalam aliran darah, molekul ini diserap dan kandungan
lipidanya dicerna oleh sel pada sistem retikuloendotelial, yang sebagian besar terletak pada
sumsum tulang dan limpa. Liposom dapat juga terdifusi kedalam membran plasma sel pada
kondisi tertentu, sehingga memungkinkan dilakukannya percobaan penelaahan pengaruh
pengubahan komposisi lipisa membran sel terhadap difusi.
Fosfolipida secara spontan membentuk lapisan ganda dan lapisan didalam sistem cairan
melalui kerja dari gaya yang sama dengan gaya yang menstabilkan struktur protein globular.
Komponen Utama Membran Adalah Lipida Polar Dan Protein
Semua membran mengandung lipida polar, yang menyusun dari 20 sampai 80 persen
massa membran tergantung kepada jenis membran, sisanya merupakan protein. Walaupun
membran plasma dari sel hewan umumnya mengandung lipida dan protein dalam jumlah
yang sama, membran mitokhondria sebelah dalam mengandung kira kira 80 persen protein
dan hanya 20 persen lipida, dan membran mielin otak mengandung kurang lebih 80 persen
lipida dan hanya 20 persen protein. Bagian lipida membran tersusun atas suatu campuran
berbagai jenis lipida polar dan ampifatik; membran sel hewan mengandung terutama
fosfogliserida, dan spingolipida dalam jumlah yang lebih sedikit. Triasilgliserol terdapat
hanya dalam jumlah sangat kecil didalam membran.
Tabel 12-5 Perkiraan Komposisi Lipida (Persen Berat) Membran Subselular Hati Tikus
Perhatikan konsentrasi kolestrol dan ester kolestrol yang tinggi secara khas pada membran
plasma, seperti juga kandungan glikolipidanya yang tinggi, kebanyakan diantaranya adalah
gangliosida.
Ester kolestrol dan komponen minor
golgi endoplasmik
a sebelah dalam
Membran alami bersifat fleksibel dan fluid, serta amat tipis, berukuran 6 sampai 9 nm.
Membran ini bersifat permeabel terhadap air, tetapi tidak permeabel terhadap ion bermuatan
listrik seberti Na+, Cl-, atau H+ dan terhadap molekul polar, tetapi tidak bermuatan seperti
gula. Membran alami membiarkan hanya molekul polar untuk melaluinya, jika terdapat
sistem transport atau pengangukut spesifik. Sebaliknya, molekul yang larut didalam lipida
segera menembus membran alami, karena molekul molekul ini diangkut menuju larutan
didalam pusat hidrokarbon pada membran. Lebih jauh, kedua membran alami dan lapisan
ganda lipida polar memiliki ketahanan listrik yang tinggi, dan karenanya, merupakan
insulator yang baik. Karena sifat tersebut, membran alami dianggap terdiri dari lapisan ganda
lipida polar yang berkesinambungan, dan seperti lembaran lembaran, yang mengandung
sejumlah protein.
DAFTAR PUSTAKA
Camphbell, Mary K. And Farrell, Shawn O. 2012. Biochemistry, 7th Edition. USA: eBOOK.
Lehninger, L. Albert, alih bahasa Maggy Thenawidjaya. 1982. Dasar Dasar Biokimia Jilid
1. Jakarta : Erlangga
Jica. 2001. Individual Textbook Biokimia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta