Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BIOLOGI SELULER

MAKROMOLEKUL

JUWITA MAYNINGSIH ANDARI PUTRI


1311105039
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2013
PENDAHULUAN

Komponen sel makhluk hidup terdiri atas bermacam-macam molekul. Berdasarkan atas
ukurannya, secara umum molekul yang ada di dalam sel makhluk hidup dibedakan atas dua
kelompok, yaitu molekul kecil dan makromolekul. Molekul-molekul kecil mempunyai berat
molekul kurang dari 1000, misalnya asam amino (leusin), nukleotida (ATP), dan
monosakarida (glukosa). Makromolekul mempunyai berat yang sangat tinggi antara 104
sampai 1012, misalnya protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Makromolekul
mempunyai peranan khusus dan sangat penting bagi makhluk hidup. sifat-sifat genetic
makhluk hidup tersimpan di dalam untaian DNA yang merupakan polimer nukleotida.
Sebagian energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tersimpan dalam molekul karbohidrat
dan juga merupakan penyusun dinding sel tanaman dan jasad renik. Protein merupakan
makromolekul yang mempunyai fungsi sangat penting, misalnya sebagai biokatalisator atau
enzim, reaksi-reaksi fisiologis, sebagai bagian dari system pengaturan ekspresi genetic atau
protein regulator, serta sebagai komponen penyusun sel. Sel-sel makromolekul terbentuk
melalui rangkaian molekul-molekul relatif kecil, membentuk suatu rantai yang dinamakan
polimer. Molekul-molekul penyusun polimer harus merupakan sub unit yang sama atau
menyerupai. Setiap molekul penyusun polimer dinamakan monomer.
1. PROTEIN
Protein adalah molekul pembangun sel. Protein tidak memiliki bentuk dan struktur
baku,karena sel paling sederhanapun memiliki kurang lebih 2.000 jenis protein yang berbeda.
Sel tetap dapat melangsungkan kehidupan karena berfungsinya beragam protein yang berbeda
ini secara sangat harmonis. Protein terbuat dari molekul-molekul lebih kecil yang disebut
"asam amino" yang terbentuk oleh beragam kombinasi berbeda dari atom karbon, nitrogen
dan hidrogen. Terdapat 500-1.000 asam amino dalam sebuah protein berukuran rata-rata.
Sejumlah protein berukuran jauh lebih besar. Struktur Asam Amino

Asam Amino sebagai penyusun protein memiliki 1 atom c, yang mengikat gugus
COOH dan NH2, serta mengikat 1 atom H, dan mempunyai 1 rantai samping yang bisa
mengikat gugus atau atom lain.Hal yang penting adalah bahwa asam-asam amino harus
tersusun dalam urutan tertentu untuk membentuk sebuah protein. Terdapat 20 jenis asam
amino berbeda yang menyusun makhluk hidup. Asam-asam amino ini tidak bergabung secara
acak untuk membentuk protein. Setiap protein memiliki urutan asam amino tertentu dan
urutan ini harus benar-benar tepat. Bahkan pengurangan atau penggantian satu asam amino
saja mampu menjadikan protein tersebut gumpalan molekul tak berguna. Dengan alasan ini,
setiap asam amino haruslah berada pada tempat yang benar dan urutan yang tepat. Urutan ini
berdasarkan pada perintah yang disimpan dalam DNA sel, dan protein dihasilkan berdasarkan
informasi yang terdapat dalam DNA tersebut.
Asam Amino berdasarkan gugus R-nya, dapat digolongkan menjadi:
a. Asam amino yang mempunyai gugus R bersifat hidrofobik (non polar)

b. Asam amino dengan gugus R polar tidak bermuatan

c. Asam amino dengan gugus R polar bermuatan positif

d. Asam amino dengan gugus R polar bermuatan negative

FUNGSI PROTEIN, BENTUK PROTEIN, DAN STRUKTUR PROTEIN

Struktur Protein

Protein memiliki empat struktur,yaitu:


a. Struktur Primer : asam amino tersusun dengan ikatan peptida, tipe gugus R pada
rantai protein.
b. Struktur Sekunder : merupakan lipatan struktur primer, ikatan hidrogen menjadi
stabilisasi utama.
c. Struktur Tersier : berbentuk bola, ikatan non kovalen menjadi stabilisasi utama
(disamping ada ikatan H-,kovalen, ionik, dan disulfida).
d. Struktur Kuartener : merupakan protein globular, lebih kompleks daripada tersier
(cenderung
membelit
atau
melipat).

Protein dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu protein fungsional dan protein
struktural.
a. Protein fungsional
Protein fungsional merupakan protein yang melakukan suatu fungsi tertentu dalam sel
atau tubuh manusia.
Contoh protein fungsional yaitu sebagai sistem imunitas dan pengangkutan.
sel darah putih yang dapat memakan zat asing dan seldarah merah sebagai
pengangkutan O2 tersusun atas protein.
b. Protein Struktural
Protein struktural merupakan protein yang digunakan untuk membangun suatu
organela, sel, atau jaringan, sehingga dapat menjalankan fungsi sesuai dengan

tempatnya.
Contoh perotein penyusun:
Penyusun keratin (rambut) penyusun Aktin dan Miosin(otot)
Penyusun membran sel penyusun sel darah merah
Penyusun mikrotubulus

Fungsi Protein
a. Enzim
Termasuk protein yang berperan dalam mempercepat laju reaksi tanpa mengalami
perubahan dan tidak ikut bereaksi.
b. Protein Transpor
Melalui membran sel, protei transpor ini mengedarkan nutrien-nutrien khusus,
misalnya glukosa dan asam amino. Protei transpor adalah protein yang berada di
membran sel. Contohnya hemoglobin, mioglobin, transferin.
c. Protein bahan makanan
Misalnya protein putih telur yang tersimpan dalam ovalbumin, protein air susu yang
tersimpan dalam kasein, semua itu merupakan sebagian protein yang tersimpan dalam
bahan makanan.
d. Protein kontraktil
Sebagian protein berfungsi untuk kontraksi atau mengubah bentuk atau geraknya,
contohnya aktin, miosin.
e. Protein struktur
Berdasar susunan pembentuk protein dapat berfungsi sebagai pelindung matrik untuk
tulang dan jaringan pengikatnya memberikan bentuk dan struktur pada manusia.
f. Protei pertahanan
Berfungsi melindungi tubuh organisme dari luka maupun menjaga serangan dari
organisme lain. Contohnya antibodi yang berperan sebagai penetralisir bakteri.
g. Protein regulator
Berfungsi untuk pengatur aktivitas metabolisme sel, contohnya pembentukan hormon.

2. KARBOHIDRAT
Salah satu makromolekul penyusun makhluk hidup yang penting adalah karbohidrat.
Karbohidrat digolongkan menjadi beberapa kelompok, dari yang paling sederhana adalah
monosakarida, selanjutnya disakarida yang mempunyai dua molekul monosakarida, serta
polisakarida yang terbentuk dari banyak monosakarida.
A. Monosakarida
Rumus umum monosakarida adalah (CH2O)n. Terdapat dua golongan monosakarida
yaitu aldosa dan ketosa. Monosakarida golongan aldosa memiliki gugus karbonil yang
terletak pada ujung rantai karbon, jika gugus karbonil berada pada posisi lain, disebut ketosa.
Golongan aldehida dapat membentuk struktur D dan L karena memiliki atom C asimetris,
namun pada ketosa tidak memiliki atom C asimetris. Tiga molekul monosakarida yang sering
dijumpai dalam sel makhluk hidup adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
B. Disakarida
Disakarida adalah gula yang tersusun atas dua molekul monosakarida. Gula yang
termasuk disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa.

1. Sukrosa
Disakarida yang paling banyak ditemukan dalam makhluk hidup adalah surosa.
Fotosintesis di alam selain menghasilkan oksigen juga menghasilkan karbohidrat yang
berupa sukrosa. Sukrosa tersusun dari dua molekul glukosa.
2. Laktosa
Laktosa adalah disakarida yang tersusun atas molekul glukosa dan galaktosa.
3. Maltosa
Disakarida yang tersusun atas molekul glukosa dan fruktosa adalah maltosa.
C. Polisakarida
Polisakarida merupakan gula yang tersusun atas banyak monosakarida. Contoh dari
polisakarida adalah amilum, kitin, selulosa, dekstrin, dan glikogen.
1. Karbohidrat secara fungsional
a. Amilum
Amilum merupakan kombinasi 2 molekul polisakarida yang panjang, yaitu amilosa dan
amilopektin. Amilosa terdiri dari rantai D-glukosa yang panjang, tidak bercabang,
digabung oleh ikatan (1 4) dan memiliki titik percabangan (1 6). Amilum pada
tumbuhan berfungsi sebagai penyedia glukosa bagi tumbuhan itu. Tumbuhan menumpuk
amilum sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastis, termasuk
kloroplas. Dengan cara mensintesis amilum, tumbuhan dapat menimbun kelebihan
glukosa.
b. Glikogen
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat utama pada sel hewan yang 4) danterbentuk
dari polimer glukosa dengan ikatan glikosidik (1 6), strukturnya sama dengan
amilopektin namunpercabangan (1 strukturnya lebih kompak.
c. Glikoprotein
Glikoprotein adalah protein yang mengandung karbohidrat yang terikat secara kovalen,
yang merupakan monosakarida tunggal atau oligosakarida yang relative pendek. Hampir
semua protein pada permukaan sebelah luar adalah glikoprotein. Umumnya glikoprotein
terletak di luar sel. Glikoprotein yang paling menonjol adalah protein anti beku dalam
darah beberapa ikan Artika dan Antartika. Protein antibeku menurunkan titik beku air,
nampaknya karena protein-protein ini menghambat pembentukan kristal es.
2. Karbohidrat secara struktural
Karbohidrat secara structural, yaitu karbohidrat sebagai penyusun membrane sel dan dinding
sel.
a. Membrane Sel
Di dalam membrane sel, karbohidrat bergabung dengan protein membentuk glikoprotein
dan karbohidrat bergabung dengan lipid membentuk glikolipid. Glikoprotein menempel
pada protein perifer, sedangkan glikolipid berada pada sela-sela fosfolipid.
Fungsi karbohidrat pada membrane adalah sebagai reseptor, yaitu bisa mengenali
lingkungan luar sel dan mendeteksi mana yang termasuk kawan dan lawan.
b. Dinding sel
Banyak polisakarida yang berfungsi sebagai unsur structural ekstraseluler pada dinding sel
mikroorganisme bersel tunggal dan tumbuhan tingkat tinggi, serta pada permukaan
sebelah luar sel hewan, yaitu sebagai komponen jaringan pengikat vertebrata dan
eksoskeleton arthropoda.
1) Dinding sel tumbuhan tinggi
Polisakarida yang berperan sebagai unsure structural tumbuhan tinggi adalah selulosa.
Selulosa memiliki bentuk seperti serabut, liat, dan tidak larut dalam air. Selulosa pada

tumbuhan ditemukan di dinding sel tangkai, batang, dahan, dan semua bagian yang
berkayu. Kayu tersusun atas selulosa dan senyawa polimer lain, sedangkan katun tersusun
atas selulosa murni. Selulosa terbentuk atas banyak ikatan glukosa. Strukturnya hampir
mirip dengan amilum, bedanya pada amilum terdapat ikatan (1 4) membentuk
konformasi lebar dan mengelompokselulosa ikatan (1 antar sisi menjadi serat yang
tidak larut. Pada usus vertebrata, selulosa tidak dapat dicerna, kecuali pada rumania.
Rayap dapat mencerna selulosa karena memiliki enzim selulase.
2) Diding sel jamur
Dinding sel jamur mengandung kitin.
3) Dinding sel kulit luar arthropoda
Karbohidrat yang digunakan arthropoda untuk membangun eksoskeleton adalah kitin.
Eksoskeleton merupakan lapisan keras yang membungkus bagian lunak hewan. Kitin
mirip seperti kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat.
4) Dinding sel bakteri
Dinding sel bakteri tersusun atas polisakarida yang panjang. Rantai polisakarida tersebut
tersusun atas unit monosakarida N-asetil-D-glukosamin dan asam N-asetilmuramat secara
bergantian . Keseluruhan struktur bersilang yangikatan glikosidik (1 mengelilingi sel
disebut murein atau peptidoglikan (gabungan unsure peptide dan polisakarida).
3. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat
penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam
nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul
nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus
fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N). Ada dua macam asam
nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam
ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua
macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula
pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu
atom O pada posisi C nomor 2 sehingga dinamakan gula 2-deoksiribosa. Perbedaan struktur
lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N, baik pada DNA maupun pada
RNA, mempunyai struktur berupa cincin aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan
dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin. Basa purin
mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu
cincin (monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G).
Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. Kalau pada DNA basa
pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada timin dan sebagai
gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metil
pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai 5-metilurasil.
Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa Nlah yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan (sekuens)
basa N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi spesifisitasnya. Dengan
perkataan lain, identifikasi asam nukleat dilakukan berdasarkan atas urutan basa N-nya
sehingga secara skema kita bisa menggambarkan suatu molekul asam nukleat hanya dengan
menuliskan urutan basanya saja. Modifikasi struktur molekul RNA Tidak seperti DNA,
molekul RNA pada umumnya berupa untai tunggal sehingga tidak memiliki struktur tangga
berpilin. Namun, modifikasi struktur juga terjadi akibat terbentuknya ikatan hidrogen di
dalam untai tunggal itu sendiri (intramolekuler). Dengan adanya modifikasi struktur molekul
RNA, kita mengenal tiga macam RNA, yaitu RNA duta atau messenger RNA (mRNA), RNA

pemindah atau transfer RNA (tRNA), dan RNA ribosomal (rRNA). Struktur mRNA
dikatakan sebagai struktur primer, sedangkan struktur tRNA dan rRNA dikatakan sebagai
struktur sekunder. Perbedaan di antara ketiga struktur molekul RNA tersebut berkaitan
dengan perbedaan fungsinya masing-masing.
4. LIPID
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzol
atau eter.Lipid disimpan didalam tubuh dalam bentuk trigliserida . Struktur molekulnya kaya
akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)sehingga lemak mempunyai sifat hydrophob.
Fungsi Lipid
Penyimpan energi
Transportasi metabolik sumber energi
Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian
signal signal transducing
Struktur dasar atau komponen utama membran semua jenis sel.
Pelindung organ tubuh dan Alat angkut vitamin larut lemak
Pembentukan sel dan Sumber asam lemak esensial
Lipid berdasarkan Struktur
Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka. asam lemak, TAG, spingolipid, fosfoasilgliserol,
glikolipid
Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis steroid (kolesterol)

Klasifikasi Lipid berdasarkan kelas dari lemak.


Lipid Fungsi primer, Contoh :
Asam lemak
Sumber energi, biologis prekursor Asam palmitin, asam olein, asam linol
Gliserida
Penyimpan energi Trigliserida
Fosfogliserida
Komponen dari membran Fosfatidylcholin, Fosfatidylserin,Fosfatidyletanolamin
Badan Keton
Sumber energie Aceton, Acetoacetat, Hidroxibutyrat
Sfingolipid
Komponen dari membran Sfingomyelin(Ceramid) danGlikosfingolipid(Cerebrosid,
Globosid)
Eicosanoida
Modulator proses fisiologis Prostaglandin, Thromboxan, Leukotriene,HPETE
Cholesterin
Komponen dari membran Cholesterin, Cholesterinester
Hormon steroid
Modulator proses fisiologis Aldosteron, Cortisol, Androgen

PENGGOLONGAN LIPID
A. Lipid Sederhana
a. Trigliserida
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida,
yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
b. Lilin
Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan alkohol bukan gliserol.
Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya mempunyai atom C sebanyak
26-34. contohnya adalah mirisil palmitat. (Suharsono Martoharsono, 53). Pada umunya
malam merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik bermolekul besar, dan asamnya
mempunyai jumlah karbon berkisar antara C25 sampai C35. (Purwo Arbianto, 54)
Jika melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah
merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai panjang.
B. Lipid Kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. (Heru Santoso Wahito
Nugroho, www.heruswn.weebly.com ). Jika melihat definisi ini maka lipid kompleks dapat
dikelompokan menjadi:
a. Fosfolid
fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat
b. Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah istilah glikolipid biasanya
dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid
dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai
spingolipida
c. Lipoprotein
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat
penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
1) Kilomikron
2) VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
3) IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
4) LDL (Low Density Lipoprotein)
5) HDL (High Density Lipoprotein)
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
1) Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke
dalam darah
2) Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah
C. Turunan Lipid (Derivat Lipid)
Derivat lipid adalah seemua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis lipid sederhana dan
lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti lemak. Sehingga derivat lipid dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Asam lemak
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi (rantai C
lebih dari 6). Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

b. Terpen
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan
terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Senyawa dasar terpen merupakan satuan
C5 disebut isoprena.
c. Steroid
Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung system cincin berikut yaitu tiga cincin 6 dan
1 cincin 5. Steroid yang banyak terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang
berintikan perhidroksisiklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol yang banyak
terdapat dalam otak, system saraf, membrane dan lain-lain. Dalam tanaman terdapat
fitosterol, misalnya stigmasterol dan sitostrol. Mikosterol adalah sterol yang terdapat dalam
jamur dan ragi misalnya elgosterol yang merupakan bahan baku vitamin D.
Contoh dari steroid
Berapa steroid penting :
1.kolesterol
2. hormone seks
3.asam-asamempedu
4. kortison

DAFTAR PUSTAKA
Fressenden, Ralp J dan Fressenden Joan S. Kimia Organik. 1999. Jakarta: Erlangga.
Lehninger, Aloert. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Murray, Robert K. 2006. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.
Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: F. MIPA UNY.
Yuwono, Triwibowo. 2002. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.
http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/BioBookCELL2.html
http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/BioBookglossT.html#transfer
%20RNAs%20%28tRNAs%29
http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/BioBookglossT.html#transfer
%20RNAs%20%28tRNAs%29
Rusianblue.blogspot.com/2012/07/makromolekul-bioselmol.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai