Definisi Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Hormaein yang mempunyai arti
yang menimbulkan gairah. Definisi klasik hormon adalah suatu zat kimia organik
yang diproduksi oleh sel-sel khusus yang sehat, dirembeskan melalui aliran darah,
dalam jumlah sedikit dan dapat menghambat atau merangsang aktivitas fungsional
dari target organ atau jaringan.
Hormon adalah subtansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang bergerak
dalam aliran darah yang mengantarnya ke organ target atau jaringan dalam tubuh
yang memberikan suatu reaksi yang dapat menolong mengkoordinasi fungsi-
fungsi dalam tubuh.
Hormon berasal dari kata hormao yang berarti pembangkit aktivitas adalah sebuah
zat organik. Sifat-sifat atau kekhususan dari hormon adalah zat ini merupakan
pengatur fisiologis terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau suatu sistem.
Hormon dapat didefinisikan sebagai zat organik yang diproduksi oleh sel-sel
khusus dalam bahan dan dialirkan ke dalam peredaran darah dan dengan jumlah
yang sangat kecil dapat merangsang sel-sel tertentu untuk berfungsi.
Hormon adalah subtansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang bergerak
dalam aliran darah yang mengantarnya ke organ target atau jaringan dalam tubuh
yang memberikan suatu reaksi yang dapat menolong mengkoordinasi fungsi-
fungsi dalam tubuh. Hormon dapat memberikan efeknya pada struktur-struktur
target dengan cara :
70. Hormon protein atau polipeptida bermolekul besar dengan berat molekul
300-70.000 dalton dengan sifat-sifat mudah dipisahkan oleh enzim sehingga tidak
dapat diberikan melalui oral tetapi harus diberikan melalui suntikan (Contohnya :
Gn-RH).
71. Hormon steroid mempunyai berat molekul 300-400 dalton. Hormon
steroid alami tidak efektif apabila diberikan melalui oral, tetapi steroid sintesis
dan yang berasal dari tumbuhan dapat diberikan melalui oral maupun suntikan
(Contohnya : estrogen, progesteron, dan androgen).
72. Hormon asam lemak mempunyai berat molekul 400 dalton dan hanya
dapat diberikan melalui suntikan (Contohnya : prostaglandin).
73. Fungsi Hormon Reproduksi
Fungsi hormon reproduksi adalah :
Hormon Progesteron
Hormon Progesteron mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air
susu.
Hormon Testosteron
Dihasilkan di dalam testes. Berfungsi mempegaruhi pertumbuhan alat kelamin
jantan, menstimulasi bermacam-macam metabolisme tubuh, memperpanajang
daya hidup spermatozoa dalam saluran kelamin, meningkatkan pertumbuhan
tulang.
Hormon Pertumbuhan / Growth Hormone (GH)
Hormon pertumbuhan (Somatotrop) dihasilkan di Kelenjar hipofisa. Fungsinya
antara lain mengendalikan pertumbuhan & perkembangan, meningkatkan
pembentukan protein, mendorong pertumbuhan umum tubuh, mempercepat
sintesa protein.
Tiroksin. Kelancaran sekresi kelenjar tiroid merupakan salah satu syarat untuk
kelangsungan reproduksi secara normal. Hormon tiroid memengaruhi reproduksi
dn fertilitas dengan mempertahankan hubungan gonadohipofiseal.
Corticoid adrenal. Keterlibatan korteks adrenal dalam proses-proses reproduksi
dinyatakan oleh (a) kesanggupan kelenjar tersebut menghasilkan steroid-steroid
kelamin, dan (b) kegunaan dasar kortikoid adrenal untuk mempertahankan hidup
hewan dan fungsi reproduksi.
Pankreas. Pada umumnya, pancreatectomi (penghilangan kelenjar pankreas) akan
menyebabkan disfungsi aktivitas reproduksi, yaitu perpanjangan waktu atau
pemberhentian siklus estrus dan kelambatan masa pubertas.
Paratiroid. Peninggian aktivitas paratiroid terjadi selama kebuntingan. Pada
sapi,parathreoidectomi selama kebuntingan tidak mempengaruhi kebuntingan
walaupun produksi susu menurun, tetapi pada
kambing parathreoidectomi menimulkan gejala-gejala tetanik dan kegagalan
laktasi.
Thyrocalcitonin. Hormon ini diekskresikan oleh kelenjar tiroid dan berfungsi
menurunkan kadar kalsium dalam darah dan meninggikan retesi kalsium pada
tulang.
Hipotalamus. Hipotalamus berfungsi dalam pengaturan proses penting yang
terjadi secara otomatis, seperti nafsu dan selera makan, detak jantung, kontrol
suhu tuuh, tingkah laku kawin, serta aktivitas neuroendoktrin. Hipotalamus
merupakan pusat pengolahan dan integrasi informasi yang diterima kemudian
menterjemahkan kepada neurohumoral untuk memberikan respon secara
fisiologis.
1. Mekanisme Kerja Hormon dalam Mengatur Fungsi Reproduksi
Secara umum hormon reproduksi dihasilkan oleh tiga bagian utama yakni
Hipotalamus, Hipofisa, dan Gonadotropin. Ketiga bagian inilah yang memegang
peranan penting dalam mensintesis ataupun mensekresikan hormon reproduksi.
Hipotalamus menghasilkan hormon Gn-RH (Gonadotropin Releasing Hormone),
dimana Gn-RH berfungsi untuk merangsang atau menstimulasi hipofisa anterior
untuk mensintesis hormon gonadotropin yakni FSH dan LH, ICSH pada jantan.
Pada jantan, FSH akan menstimulasi testis dalam menghasilkan dan mengatur
perkembangan sperma serta proses spermatogenesis tepatnya di dalam tubulus
seminiferus. Sedangkan LH akan menstimulasi testis dalam mensintesis hormon
testosteron yang tepatnya berlangsung di dalam sel leydig atau sel interstitial.
Daftar Pustaka
Dellmaan, Brown. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II 3rd. Jakarta: UI Press.
Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga University
Press. Surabaya.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Linda J. Heffner and Danny J. Schust., At a Glance Sistem Reproduksi, Jakarta:
EGC, 2008.
Luqman, M., 1999. Fisiologi Reproduksi. Fakultas Kedokteran
Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Syaifuddin., Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Salemba Medica, 2011.