‘BIOLOGI SEL’
TRANSLASI DALAM SINTESIS PROTEIN
OLEH :
Om Swastyastu
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang
Widhi Wasa) karena berkat limpahan, rahmat, dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Translasi Dalam Sintesis Protein” dapat
dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi
yang diampu oleh I.K Putra Juliantara S.Pd., MSi, Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Biologi.
Dalam penyusunan makalah ini, cukup banyak hambatan yang dialami,
namun berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, hambatan tersebut dapat di atasi.
Oleh karena itu melalui pengantar ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. I Made Bhakta, Sp.PD, K.Hom Selaku rector Institut Ilmu Kesehatan
Medika Persada Bali. Karena telah diberikan kesempatan untuk menempuh jenjang
pendidikan sarajan farmasi, di Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali.
2. Bapak I.K Putra Juliantara S.Pd.,M.Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Biologi
dikelas A2C.
3. Orang tua, serta teman-teman yang menfasilitasi semua kebutuhan selama penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari yang
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat di harapkan. Akhirnya penulis berharap makalah ini ada manfaatnya.
Om Santih Santih Santih Om
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
selubung nucleus dan mRNA dikirim ke sitoplasma di mana terjadi translasi. Tetapi
sebelum mRNA meninggalkan nucleus, transkripsi RNA dimodifikasi dengan
berbagai cara untuk menghasilkan mRNA yang fungsional. Dengan demikian, pada
proses ini, transkripsi gen eukariot menhasilkan pre-mRNA, dan pemprosesan RNA
menghasilkan mRNA akhir. (Sarmoko., 2011)
Mekanisme molekul untuk translasi dalam eukariot sangat mirip dengan yang
terjadi dalam bakteri. Aktivitas asam amino dan penempelan pada tRNA serta
langkah inisiasi, elongasi, dan terminasi rantai polipeptida pada intinya adalah sama
dalam arti seluruhnya. Subunit ribosom kecil dan besar pada bakteri dan eukariot
adalah ekuivalen berkaitan dengan perananya dalam inisiasi dan elongasi rantai.
( Ngili. Y., 2017)
Terdapat dua perbedaan penting antara mekanisme translasi dalam eukariot
dengan dalam bakteri, yang berkaitan dengan inisiasi tranlasi. Pertama, terdapat dua
bentuk tRNA untuk metionin dalam eukariot yang salagh satunya digunakan dalam
inisiasi, tetapi tidak ada bentuk bermuatan yang diformilasi. Transformilase tidak
MET
terdapat dalam eukariot. Akan tetapi, Met-Trna I eukariot dapat diformilasi oleh
enzim bakteri. Perbedaan kedua (yang lebih penting) yakni keterlibatan cap5’ mRNA
yang termetilasi dalam inisiasi translasi. Jika cap ini hilang, maka translasi tidak
efisien. Telah diketahui bahwa pengikatan subunit ribosom 40S kepada daerah leader
mRNA membutuhkan factor-faktor tambahan yang disebut protein pengikat –cap
(cap-binding proteins). Terdapat bukti yang menunjukan bahwa cap adalah corak
sruktur utama yang dibutuhkan untuk pengikatan subunit 40S (Ngili. Y., 2017).
Berikut tahapan-tahapan proses translasi:
a. Inisiasi
Pada tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya RNAd, sebuah RNAt
yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit ribosom.
Pertama, subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada RNAd dan RNAt inisiator.
Subunit ribosom kecil melekat pada tempat tertentu di ujung 5’ dari RNAd. Di
dekat tempat pelekatan ribosom subunit kecil pada RNAdterdapat kodon inisasi
AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi. RNAt inisiator, yang
5
membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG. (Ayulina et
al., 2004)
Oleh karenanya, persayaratan inisiasi adalah kodon RNAd harus
mengandung triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi antikodon AUC yang
membawa metionin. Jadi pada proses translasi, metionin selalu menjadi asam
amino awal yang diingat. Triplet AUG diakatakan start codon karena berfungsi
sebagai kodon awal translasi. (Ayulina et al., 2004)
b. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino berikutnya
ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). (Ayulina et al.,
2004)
6
c. Terminasi
Pada tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga
ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, atau
UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai
sinyal untuk menghentikan translasi. (Ayulina et al., 2004)
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang “Translasi Dalam Sintesis Protein”, maka dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
a. Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Dalam proses
tersebut melibatkan DNA (Timin ”T”, Adenine “A”, Sitosin “C”, Guanin “G”) dan
RNA (Urasil “ U”,Adenin “A”,Sitosin “C”,Guanin “G” ). DNA berfungsi sebagai
bahan genetic untuk sel baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak
memiliki system internal, DNA tidak terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot
DNA terletak di inti dipisahkan dari sitoplasma oleh selubung inti. Proses sintesis
protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNA sebagai media
untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein
histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari luar
akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, danfungsi lain di tingkat sel maupun
jaringan.
b. Proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunanya oleh kode
genetic. Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Pada proses
sintesis protein mempergunakan molekul-molekul serta organel seperti asam amino,
DNA, asam ribonukleat non genetic (ARN), ribosom dan enzim-enzim. Pada sintesis
protein terdapat substansi genetic yang berupa DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) dan
RNA (Ribose Nucleic ACID).
c. Translasi merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang terjadi
berdasarkan arahan mRNA. Selama tahapan ini terjadi perubahan bahasa, sel
menerjemahkan (menstranslasi) urutan bahasa molekul mRNA ke dalam urutan asam
amino polipeptida. Tempat translasi adalah ribosom yang terletak di sitoplasma. Pada
proses terjadinya translasi meliputi tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi.
8
9
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sintesis protein sangat erat kaitannya
dengan pembawaan sifat pada keturunan, oleh karena itu melalui makalah ini kami
sebagai penyusun mengajak para pembaca dan pendengar untuk dapat mengambil
pengetahuan dari materi yang telah kami sampaikan sebelumnya.
Daftar Pusataka
Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The
Benjamin/Commings Publishing Company.
Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi :Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.