Distrofi otot, penyakit ini merupakan penyakit genetic yang dapat merusak serat otot.
Tidak terdapat pengobatan spesifik untuk penyakit ini dan gejalanya meliputi kelelahan,
tidapat bergerak dan tidak memliki keseimbangan. Penyakit yang umumnya masuk dalam
kategori ini adalah Duchenne, Myotonia, Becker, Limb Girdle dan oculopharyngeal
2.
3.
4.
5.
6.
Myasthenia Gravis, merupakan penyakit autoimun, terjadi kelemahan dan kelelahan otot
yang disebabkan oleh kerusakan di sendi otot syaraf. Sehingga, otak tidak bisa megontrol
otot tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kelopak mata turun, kesulitan bernapas atau
menelan, dan kehilangan control otot wajah. Kelainan ini dapat diobati dengan pengobatan
atau operasi.
7.
8.
9.
Rhabdomyolysis, merupakan penyakit sistem otot khusus yang merusak otot rangka
dengan cepat. Serabut otot terurai menjadi myoglobin yang dikeluarkan dalam urin.
Kelemahan otot, rasa sakit dan kekakuan terlihat. Pengobatan dapat dilakukan saat
terdeteksi pada tahap awal melalui cairan IV, dialysis atau hemofiltrasi.
10.
Polimyositis, merupakan penyakit degenerative dan inflamatori secara alami. Kondisi ini
mempengaruhi sistem jaringan ikat dan menyebabkan kelemahan dan terhentinya
pertumbuhan otot.
11.
12.
Myotinia, pada kondisi ini otot melakukan relaksasi lebih lambat setelah mengalami
stimulasi atau kontraksi. Hal ini menyebabkan masalah saat manusia meepas genggaman
tangan, dan saat berdiri dari posisi duduk atau tidur. Pengobatannya termasuk pemberian
obat, fisioterapi dan antikonvulsan.
13.
Myofascial Pain Syndrome, kondisi ini merupakan kelainan otot kronis yang
menyebabkan rasa sakit dan terbakar pada titik picu yang merupakan titik sensitif pada otot.
Hal ini dapat menyebabkan kekakuan, simpul pada otot dan tidak bisa tidur karena rasa
sakit. Keadaan ini dapat diatasi dengan kortikosteroid, injeksi botulinum dan pijatan dan
fisioterapi.
14.
Rotator Cuff Tear, otot bahu membantu memutar bahu sesuai dengan pergerakan
tangan ke depan dank e belakang. Kekuatan yang terstruktur dari kerjasama ini karena
adanya tendon pada otot ini. Gerakan keras, cepat atau sulit, seperti bermain baseball atau
tennis, dapat menyebabkan sobekan pada tendon yang menyebabkan rasa sakit dan
mengurangi mobilitas (pergerakan). Robekan tendon dapat diatasi dengan operasi.
15.
Kram Otot, keadaan ini dapat terjadi tiba-tiba dan tanpa disadari pada satu otot atau
lebih. Hal ini dapat terjadi pada malam hari atau setelah beraktivitas olah raga dan dapat
terjadi karena beberapa alasan, berlangsung selama beberapa detik hingga menit.
Pemakaian otot secara berlebihan atau syaraf terjepit dapat mengakibatkan keram. Pijatan
lembut untuk sementara dapat membantu meringankan keadaan ini. Untuk mengurangi
kejang urat dan keram, steroid atau obat dapat
16.
Keseleo dan tegang otot, putaran atau tarikan pada otot atau tendon secara tiba-tiba
atau dalam waktu tertentu, dapat menyebabkan eseleo dan tegang otot. Otot punggung dan
lutut sering mengalaminya. Hal ini merupakan salah satu penyakit sistem otot yang
menyebabkan rasa sakit, pembengkakan dan kesulitan dalam bergerak. Istirahat dan
pengompresan menggunakan es disarankan untuk meringankan keadaan ini, dan sangat
penting juga untuk menjaga daerah yang sedang sakit untuk tidak melakukan gerakan dan
diberikan obat untuk meringankan rasa sakit.
17.
Talipes, juga disebut sebagai kaki rata dimana otot yang menunjang lengkungan tubuh
melemah dan menyebabkan kerataan pada daerah lengkungan karena adanya tekanan ke
bawah. Terdapat dua jenis dari kerataan kaki, yaitu kaku dan fleksibel. Jenis fleksibel
merupakan jenis yang tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak memiliki gejala. Bisa diatasi
dengan menggunakan sepatu korektif (seatu khusus untuk memperbaiki keadaan kaki yang
tidak normal ini), menggerakkan badan (olah raga) dan pijatan.
18.
Tendonitis, merupakan suatu kondisi dimana tendon mengalami peradangan atau iritasi,
dan mengakibatkan tendonitis dan peradangan ini dapat terjadi pada semua tendon dalam
tubuh. Namun, umumnya terjadi di tergelangan tangan, siku, bahu dan tumit. Keadaan ini
menyebabkan rasa sakit, pembengkakan ringan dan sensitivitas pada daerah yang sakit.
Sakit ini dapat diatasi dengan obat penghilang rasa sakit, istirahat dan kompresan es.