I.
Struktur DNA
Rantai DNA merupakan rantai yang berbentuk panjang serta
berpilin ganda, pada rantai tersebut terdapat ikatan Nukleotida dan
Nukleosida. Perbedaan antara keduanya adalah pada gugus phosphat yang
tidak terdapat pada Nukleosida. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari
gambar ilustrasi berikut :
III.
Replikasi DNA
Replikasi
DNA
adalah
proses
penggandaan
DNA
baru
model Konservatif
( DNA induk menghasilkan DNA yang baru secara utuh )
model dispersive
( DNA induk menjadi rantai yang terputus-putus, masing-masing
rantai membentuk DNA baru )
Proses Replikasi DNA menurut model semikonservatif
rantai
berarah
ke
3,
replikasi
DNA
berjalan
tahapan
dan tempat
terjadinya
sintesis protein.
Paul
penelitian
dilakukan
bersama
dengan
Mahlon
dan
harus mengenali urutan nukleotida untuk disusun sebagai asam amino sesuai
pemesanan, yang kemudian dibawa oleh RNA pembawa pesan.
Tahapan sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana
informasi genetik dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap replikasi.
Dari DNA ke RNA melalui tahap transkripsi. Selanjutnya dari RNA ke
protein melalui sintesis protein. Sebelum terjadi sintesis protein, DNA pada
struktur nukleosom akan lepas dari protein histon oleh bantuan kerja enzim
polimerase.
disebut
DNA
polimerase
bergantung
RNA
atau
DNA
induk
dan
terbentuk
rantai
DNA
yang
yang
pertumbuhannya
tidak
kontinyu)
dengan
rantai anti sense. Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi
pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada segmen DNA
yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu,
nukleotida nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi
menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit transkripsi.
Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi,
elongasi, dan terminasi.
Inisiasi (Permulaan)
Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi,
pada transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai
tempat melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi.
RNA polimerase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah
promoter berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor
transkripsi. Nah, kumpulan antara promoter, RNA polimerase,
dan faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi.
Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda DNA.
Elongasi (Pemanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA
polimerase ini kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida
RNA dengan arah 5 ke 3. Pada tahap elongasi ini, RNA
mengalami
pertumbuhan
memanjang
seiring
dengan
c. Translasi
Setelah replikasi DNA dan transkripsi mRNA di dalam
nukleus, mRNA dari nukleus dipindahkan ke sitoplasma sel.
Langkah selanjutnya adalah proses translasi RNA m untuk
membentuk protein. Translasi merupakan proses penerjemahan
beberapa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam amino-asam
amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang
berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino
yang berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari
triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG),
asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA.
Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk
pembentukan protein merupakan hasil terjemahan triplet dari
mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan, ratusan,
atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan
membentuk protein spesifik pula.
Inisiasi Translasi
Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang
telah membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta
mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya, molekul besar
ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut
membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat
dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju ribosom
dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA
yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen.
Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari
sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan
oleh tRNA tertentu pula dengan menghubungkan antikodon dan
kodon (pengkode asam amino) pada mRNA.
1.
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S..2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.
Campbell, Neil A. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Dinas Pendidikan.2012.Insight Sintesis Protein.Sman 1 Nunukan Selatan
Kimball, John W. 1992. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Lechninger, A.L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia.. Jakarta: Erlangga.
McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:
Airlangga University Press.
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia.
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.