Anda di halaman 1dari 21

Jefry Harianto Theo

240210160069

IV. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Alat-alat pada praktikum kimia fisik dan analitik.


No. Nama Alat Gambar Fungsi Keterangan
1. Buret Terang Meneteskan Dibaca
sejumlah dengan
reagen cair meniskus
dalam bawah.
eksperimen Tersedia
yang dalam
memerlukan ukuran 50
presisi, seperti mL, 25 mL,
pada dan 10 mL.
eksperimen
titrasi.
2. Buret Gelap Meneteskan Dibaca
sejumlah dengan
reagen cair meniskus
dalam atas.
eksperimen Tersedia
yang dalam
memerlukan ukuran 50
presisi, seperti mL, 25 mL,
pada dan 10 mL.
eksperimen
titrasi. Dibuat
untuk larutan
yang mudah
teroksidasi
oleh sinar
matahari.
Sumber:
www.labsatu.com
3. Corong Alat bantu Tersedia
untuk dalam
memindah / ukuran
memasukkan diameter
larutan ke atas 50, 75,
wadah / 100, 150,
tempat yang dan 200
mempunyai mm.
dimensi
pemasukan
sampel bahan
kecil.
Jefry Harianto Theo
240210160069

4. Erlenmeyer Mengukur Tersedia


dan dalam
mencampur ukuran 25,
bahan-bahan 50, 100,
analisis, 200, 250,
wadah 300, 500,
penyimpanan, 1000, 2000,
wadah titrasi 3000, 4000,
dan 5000
mL

5. Tabung Reaksi Tempat Tersedia


mereaksikan dalam
dua larutan/ ukuran
bahan kimia 1075,
atau lebih. 12100,
16150,
dan 24150
mm.
6. Labu Ukur Wadah untuk Tersedia
menghomo- dalam
genkan ukuran 25,
larutan. 50, 100,
250, 500,
1000, dan
2000 mL.

7. Gelas Ukur Mengukur Tersedia


suatu larutan dalam
dengan ukuran 5,
volume 10, 25, 50,
tertentu yang 100, 250,
tidak 500, 1000,
memerlukan dan 2000
ketelitian mL.
tingkat tinggi.

8. Beaker Glass Wadah untuk Tersedia


mereaksikan dalam
bahan kimia, ukuran 50,
Wadah untuk 100, 250,
membuat 500, 1000,
larutan, dan 2000
Wadah mL.
Jefry Harianto Theo
240210160069

penyimpanan
larutan,
Wadah
pemanasan
larutan.
9. Pipet Ukur Untuk Tersedia
mengambil dalam
larutan ukuran 5,
dengan 10, dan 25
volume mL.
tertentu dan
mempunyai
ketelitian
lebih tinggi
dari pada
gelas ukur.
10. Pipet Volume Untuk Tersedia
mengambil dalam
larutan ukuran 1, 2,
dengan 5, 10, 25,
volume dan 50 mL.
tertentu dan
mempunyai
ketelitian
lebih tinggi
dari pada
pipet ukur.
11. Krustang Menjepit
botol timbang
dan gelas
arloji saat
menimbang
serta
emindahkan
botol timbang
dan gelas
arloji dari
oven ke
eksikator atau
sebaliknya.
Jefry Harianto Theo
240210160069

12. Pipet Tetes Membantu Tersedia


memindahkan dalam 1
cairan dari ukuran.
wadah yang
satu ke wadah
yang lain
dalam jumlah
yang sangat
kecil dari
tetes demi
tetes.
13. Mortar Wadah untuk Tersedia
menggerus dalam
padatan diameter 6,
menjadi lebih 8, 10, 13, 16
halus. cm.

14. Pestle Menggerus


bahan padatan
dalam mortar.

15. Bulb Pipet Mengontrol Terdapat


cairan dalam katup
pipet tetes dan Aspirate
volume. (A), Suction
(S), dan
Exhaust (E).
Jefry Harianto Theo
240210160069

16. Batang Menghomo-


Pengaduk genkan
larutan dalam
gelas kimia.

17. Penjepit Kayu Menjepit


tabung reaksi
agar terhindar
dari panas.

18. Rak Tabung Wadah untuk


menyimpan
tabung reaksi.

19. Spatula Untuk


mengambil
padatan
serbuk.
Jefry Harianto Theo
240210160069

20. Kondensor Mendingin-


kan cairan
panas atau
uap.

Sumber:
www.laboyglass.com
21. Kondensor Mendingin-
Spiral kan cairan
panas atau
uap.

22. Cawan Porselen Wadah


pengabuan.

23. Spektrofotometri Mengukur


absorbansi
berdasarkan
panjang
gelombang.
Jefry Harianto Theo
240210160069

24. Desikator Menghilang-


kan kadar air
dari suatu
bahan.

25. Klep Menahan


buret agar
menempel di
statip.

Sumber:
www.tokopedia.com
26. Statip Penyangga
buret agar
berdiri.

Sumber:
www.coleparmer.com
27. Neraca Analitik Mengukur
massa objek
dengan
ketelitian 4
angka di
belakang
koma.

Sumber: scales-
measuring.com
28. Kaki Tiga Penyangga
objek yang
akan
dipanaskan.

Sumber:
Jefry Harianto Theo
240210160069

www.xump.com
29. Bunsen Sumber
panas.

Sumber:
www.avogadro-lab-
supply.com
30. Kertas Saring Menyaring.

Sumber:
www.bukalapak.com
31. Mikropipet Memindahkan
cairan dalam
jumlah kecil
secara akurat.

Sumber:
www.minipcr.com
32. Mantle Heater Memanaskan
zat kimia
dalam bahan
kaca secara
tidak
langsung.

Sumber:
www.imimg.com
33. Magnetic Stirrer Pengaduk
dengan
memanfaat-
kan gaya
magnet.
Sumber:
www.labdepotinc.com
Jefry Harianto Theo
240210160069

34. Waterbath Menginkubasi


sampel dalam
air pada suhu
konstan
dalam periode
yang lama.
Sumber:
www.memmert.com
35. Tanur Mengabukan
suatu zat
padat.

Sumber:
alatalatlaboratorium.com
36. Oven Memanaskan
secara
langsung.

37. Babcock Menjepit


jaringan
halus.

Sumber:
www.wpiinc.com
38. Botol Timbang Penentuan
kadar air
dengan
menggunakan
metode oven

Sumber:
generallabora.com
Jefry Harianto Theo
240210160069

39. Buret Otomatis Meneteskan


titer pada
proses titrasi.

Sumber:
www.labsatu.com
40. Goggle Melindungi
mata
pengguna dari
zat berbahaya.

41. Kamar Asam Sebagai


perantara
untuk
memindahkan
bahan kimia
asam yang
mempunyai
konsentrasi
Sumber: tinggi, bahan
www.lemariasam.co.id kimia
berasap, dan
tempat untuk
mereaksikan
zat kimia
yang mudah
menguap dan
gas yang
berbahaya.
Jefry Harianto Theo
240210160069

V. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa alat-alat pada praktikum kimia
fisik dan analitik terbagi menjadi alat-alat kaca (glass) dan non-kaca (nonglass).
Alat-alat kaca yang diamat pada saat praktikum adalah: buret terang, buret gelap,
erlenmeyer, corong, tabung reaksi, gelas ukur, labu reaksi, beaker glass, pipet
ukur, pipet volume, pipet tetes, batang pengaduk, kondensor, dan kondensor
spiral. Alat-alat gelas ini harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.
Pencucian dilakukan dengan air bersih yang mengalir dan digosok menggunakan
sikat dan sabun. Pencucian juga harus dilakukan setelah penggunaan.

Prosedur penggunaan masing-masing alat pada tabel 1 adalah sebagai


berikut:

1. Buret
Buret merupakan suatu alat terbuat dari kaca yang hampir mirip
dengan pipet ukur namun dengan katup pada bagian ujung bawahnya
untuk mengontrol cairan yang keluar. Buret berfungsi untuk mengalirkan
titer pada proses titrasi. Teknik penggunaan buret pada saat titrasi yaitu
posisi tangan kanan memegang gelas erlenmeyer dan tangan kiri berada
pada katup untuk mengontrol laju alir titran yang keluar. Posisi ini posisi
yang di anjurkan ketika kita sedang melakukan proses titrasi.
Ketelitian buret adalah 0,5 mL dan terdiri dari dua jenis buret,
yakni buret terang dan buret gelap. Buret terang digunakan apabila titer
yang digunakan tidak teroksidasi oleh sinar matahari. Sebaliknya buret
gelap digunakan apabila titer mudah teroksidasi oleh sinar matahari,
sehingga hasil titrasi yang didapat lebih tepat.
2. Corong
Corong merupakan alat kaca yang berfungsi untuk memindah zat, baik
yang padat atau cair ke dalam wadah yang mulutnya lebih sempit. Pada
praktiknya terkadang corong digunakan sebagai alas kertas saring
sehingga penyaringan dapat dilakukan ke dalam wadah yang mulutnya
sempit.
Jefry Harianto Theo
240210160069

3. Erlenmeyer
Erlenmeyer merupakan alat kaca yang memiliki bentuk lebar di
bagian bawah dengan leher yang lurus dengan diameter yang lebih sempit.
Tersedia dalam ukuran 25, 50, 100, 200, 250, 300, 500, 1000, 2000, 3000,
4000, dan 5000 mL.
Erlenmeyer dapat digunakan sebagai wadah untuk penyimpanan
larutan. Selain itu, erlenmeyer dapat juga digunakan untuk mereaksikan
larutan. Umumnya, erlenmeyer digunakan sebagai tempat titran pada
proses titrasi.
4. Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah alat gelas pada laboratorium yang terbuat dari
plastik bening, terbuka di atas, dengan dasar berbentuk huruf U bulat
(Faculty of Engineering and Architecture Kafkas University, 2016:6) 1 .
Pada mikrobiologi pangan tabung reaksi dapat digunakan tempat media
tumbuh mikroorganisme. Tabung reaksi dapat digunakan untuk meletakan
kultur sel dan tempat menyimpan mikroorganisme medium nutrisi cair dan
semi padat.
Tabung reaksi-pun sangat beragam wujudnya, dan kegunaannya.
Salah satunya merupakan tabung ulir. Fungsinya hampir sama dengan
tabung reaksi, yakni tempat menyimpan kultur jaringan. Yang menjadi
pembedanya ialah, tabung ini disertai sumbat ulir, sehingga dapat
mencegah terjadinya kontaminasi dengan bakteri lain atau benda asing.
5. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan alat kaca yang digunakan untuk mengukur
volume (umumnya cairan). Tersedia dalam ukuran 5, 10, 25, 50, 100, 250,
500, 1000, dan 2000 mL.
6. Labu Ukur
Labu ukur merupakan alat kaca yang umumnya digunakan untuk
menghomogenkan larutan. Cara menghomogenkan menggunakan alat ini
berbeda dengan alat kaca lainnya. Ketika menghomogenkan menggunakan
1
Faculty of Engineering and Architecture Kafkas University, Equipments & Materials Commonly
Used in a Laboratory, Kafkas University, 2016, hlm. 6.
Jefry Harianto Theo
240210160069

labu ukut, posisi jari telunjuk menahan tutup labu ukur sementara keempat
jari lainnya menahan leher labu ukur sehingga labu ukur menempel sejajar
dengan lengan. Kemudian lengan pengguna diayun dengan sikut sebagai
tumpuannya.
7. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas kimia merupakan alat kaca yang berbentuk
silnder terbuka di bagian atasnya. Terdapat skala yang memperlihatkan
volume cairan yang ada di dalamnya. Gelas kimia dapat diklasifikasi
berdasarkan tiga macam pembeda, yakni berdasarkan ketahanan panas,
ukuran dan bahan yang digunakan. Berdasarkan ukurannya gelas kimia
dibagi menjadi dua jenis gelas, yaitu low form dan tall form. Selain itu,
gelas kimia dapat terbuat dari plastik ataupun dari kaca. Pembeda yang
terakhir ialah berdasarkan ketahanan panas, yang umumnya gelas kimia
berbahan plastik cenderung tidak tahan panas daripada gelas kimia yang
terbuat dari kaca. Umumnya gelas kimia berfungsi sebagai wadah cairan
atau larutan bahkan kultur mikroorganisme, melarutkan zat atau cairan
yang tidak memerlukan ketelitian tinggi dan sebagai alat ukur cairan yang
berketelitian rendah.
8. Pipet dan Bulb Pipet
Pipet ukur, pipet volume, pipet tetes, dan pipet mikro memiliki fungsi
yang sama yakni mengambil sampel cairan. Namun, perbedaan ketiga
jenis pipet tersebut terletak pada akurasi dan takarannya. Pipet tetes
memiliki akurasi yang paling kecil. Sementara pipet ukur dan pipet
volume memiliki akurasi yang lebih besar. Dengan menggunakan pipet
ukur atau pipet volume, praktikan dapat mengetahui volume cairan yang
diambil dengan lebih akurat. Pipet ukur dan pipet volume memerlukan
bulb pipet sebagai alat untuk mengontrol udara yang keluar dan masuk ke
dalam pipet. Pada bulb pipet, terdapat tiga tombol yaitu A (Air), S
(Suck), dan E (Exit). Saat menggunakan pipet ukur atau pipet volume,
maka udara dalam pipet harus berada dalam keadaan kosong. Cara
mengosongkannya yaitu dengan menekan tombol A sambil menekan ball
pipet agar udara keluar melalui pipa atas. Kemudian, untuk mengisap
Jefry Harianto Theo
240210160069

cairan ke dalam pipet ditekan tombol S dan untuk mengeluarkan cairan


dalam pipet ditekan tombol E.
Menurut Faculty of Engineering and Architecture Kafkas University
(2016:7)2, Pipet mikro dibagi menjadi 2 jenis yaitu saluran tunggal dan
ganda. Keduanya sering digunakan di laboratorium dan menggunakan
konsep perpindahan piston udara. Terdapat 4 jenis pipet mikro yang sudah
distandardisasi dan dijual di pasaran, kapasitasnya berada di antara 0,1 L
- 1000 L. Berikut adalah keempat jenis mikro pipet tersebut:

Sumber: Faculty of Engineering and Architecture Kafkas University. 2016.


Diakses melalui http://muhendis.kafkas.edu.tr/

9. Batang Pengaduk
Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca sehingga bersifat tahan
panas. Batang pengaduk berfungsi untuk mengaduk maupun
menghomogenkan larutan yang biasanya terdapat dalam beaker Glass.
Selain itu fungsi dari batang pengaduk sendiri dapat menjadi alat untuk
memindahkan larutan dengan cara mengalirkan larutan kepada batang
pengaduk agar cairan dari suatu larutan tidak tumpah ke dinding bejana
luar.
10. Kondensor
Kondensor merupakan alat kaca yang digunakan untuk mendinginkan
larutan atau uap. Proses ini dinamakan proses kondensasi. Terdapat dua
jenis kondensor yang diamati pada saat praktikum yakni kondensor biasa
dan spiral. Pada penggunaannya, larutan atau uap yang panas masuk dari
pipa atas dan keluar lewat pipa bawah. Sementara air yang digunakan

2
Ibid, hlm 7.
Jefry Harianto Theo
240210160069

sebagai media pendingin masuk dari pipa yang berada di samping atas,
dan keluar dari pipa samping bawah.
11. Krustang
Krustang merupakan alat yang berfungsi untuk menjepit alat-alat yang
akan dipanaskan maupun untuk mengangkat alat-alat dalam keadaan
panas. Biasanya untuk mengambil peralatan gelas yang sudah disterilisasi
basah menggunakan autoklaf dan dalam keadaan masih panas.
12. Penjepit Kayu
Merupakan alat yang terbuat dari kayu, bekerja dengan sistem pegas.
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi. Tujuannya agar panas tidak
terkena langsung di tangan penggunanya.
13. Mortar dan Pestle
Mortar (lumpang) dan pestle (alu) adalah sepasang alat yang
digunakan untuk menggerus zat padat dengan ukuran besar menjadi lebih
halus. Mortar berbentuk seperti mangkuk sedangkan pestle berbentuk
gagang. Mortar dan pestle biasanya berbahan keramik yang bagian kulit
luasnya halus.
14. Rak Tabung
Rak tabung merupakan rak yang terbuat dari kayu digunakan untuk
menyimpan tabung reaksi baik yang kosong atau berisi. Terdapat lubang
lubang yang bertujuan untuk menyimpan tabung reaksi dalam keadaan
mulut berada di atas. Terdapat juga gagang-gagang yang bertujuan agar
tabung reaksi dapat tersimpan terbalik, biasanya digunakan saat
mengerikan tabung reaksi.
15. Spatula
Spatula merupakan sebuah alat dari stainless steel, bentuknya seperti
sendok dengan mulut yang kecil dan gagang yang panjang. Digunakan
untuk mengambil sejumlah padatan yang umumnya berbentuk bubuk.
16. Cawan Porselen
Cawan porselen merupakan alat yang berbentuk seperti mangkuk
kecil, terbuat dari keramik. Cawan porselen berfungsi sebagai wadah
dalam proses pengabuan.
Jefry Harianto Theo
240210160069

17. Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian
dari cahaya akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Spektrofotometri dilengkapi dengan sumber cahaya (gelombang
elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak
(visible). Masing-masing cahaya pada alat ini berguna untuk menangkap
objek dengan panjang gelombang yang berbeda.
Sinar UV digunakan untuk mengukur sampel yang terbaca dengan
panjang gelombang di bawah 400 nano meter (nm). Sedangkan visible
light untuk mengukur sampel dengan panjang gelombang 400-700 nm.
Beberapa contoh sampel yang dapat dibaca dengan alat yang berorientasi
pada pengukuran kepekatan warna dengan panjang gelombang ini adalah
DNA/RNA (260 nm), protein (280 nm), kultur sel bakteri, ragi/yeast (600
nm) dan lain-lain.
Pada prinsipnya, spektrofotometer adalah hasil penggabungan dari alat
spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat yang menghasilkan
sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu. Spektrometer
memiliki alat pengurai seperti prisma yang dapat menyeleksi panjang
gelombang dari sinar putih.
Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsikan. Pada fotometer terdapat filter dari
berbagai warna yang memiliki spesifikasi melewatkan trayek panjang.
18. Desikator
Desikator merupakan salah satu peralatan laboratorium yang
digunakan untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan. Alat ini
banyak digunakan dalam analisa kadar air dimana didalam desikator
tersebut diberikan bahan yang disebut dengan silika gel.
Desikator ini ada 2 macam yaitu desikator biasa dan desikator
vacuum. Proses pengeringan pada desikator vacuum tentunya lebih cepat
dari yang model biasa karena dibantu dengan proses vacuum tersebut,
Jefry Harianto Theo
240210160069

sehingga dari segi harga juga sedikit lebih mahal karena diperlukan adanya
asesoris tambahan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dan
perawatan desikator adalah sebagai berikut :
a. Buka tutup desikator dengan cara menggesernya, gunakan satu
tangan untuk memegang bagian bawah desiktor tersebut (hindari
mengangkat tutup untuk membuka desikator tersebut).
b. Pastikan dalam tutup desikator tersebut diberi vaselin secara
merata.
c. Jika silika gel sudah mengalami perubahan warna dari aslinya
(jenuh dengan air), keringkan dengan menggunakan oven pada
suhu 105 derajat selama beberapa jam, atau ganti dengan silika gel
yang baru jika perlu.
19. Klep dan Statip
Klep dan Statip adalah alat yang disusun untuk membantu proses
titrasi. Statip digunakan untuk mendirikan buret dan klep digunakan untuk
menjepit buret. Pada statip terdapat alas yang digunakan sebagai tempat
erlenmeyer.
20. Neraca Analitik
Neraca analitik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
massa suatu zat. Neraca analitik memiliki ketelitian 4 angka di belakang
koma. Neraca ini berbentuk seperti kotak kaca yang di dalamnya terdapat
plat tempat meletakan sampel.
21. Kaki Tiga dan Bunsen
Kaki tiga dan bunsen merupakan alat yang digunakan untuk
memanaskan zat secara langsung. Kaki tiga digunakan apabila tidak
memungkinkan penggunanya untuk selalu memegang wadah selama
proses pemanasan. Misal ketika memanaskan zat cair dalam jumlah besar
di dalam gelas kimia. Bunsen ada yang berbahan bakar gas dan spiritus.
22. Mantle Heater
Mantle heater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan sampel.
Berbeda dengan alat pemanas lainnya, seperti kompor listrik atau
Jefry Harianto Theo
240210160069

pembakar Bunsen, wadah gelas harus ditempatkan dalam kontak langsung


dengan mantel pemanas tanpa secara substansial meningkatkan risiko dari
gelas pecah, karena elemen pemanas mantel pemanas terisolasi dari wadah
sehingga untuk mencegah gradien suhu yang tinggi.
Mantle heater mungkin memiliki berbagai bentuk. Dalam pengaturan
umum, kabel listrik yang tertanam dalam sepotong kain yang bisa
membungkus termos. Saat ini disediakan untuk perangkat, dan karenanya
suhu dicapai, diatur dengan sebuah rheostat.
23. Magnetic Stirrer
Magnetic stirrer merupakan suatu alat yang digunakan untuk
pengadukan cairan kimia yang menggunakan putaran medan magnet untuk
memutar stir bars (juga disebut flea) sehingga membantu proses
homogenisasi. Beberapa analisa suatu bahan / sampel kimia, pembuatan
suatu reagent, atau larutan analit terkadang membutuhkan proses
pengadukan. Seperti namanya, alat ini tidak dapat dilepaskan dengan
magnetic bar yang berfungsi untuk melakukan pengadukan tersebut.
Pemilihan dari magnetic bar ini juga harus diperhatikan.
24. Waterbath
Waterbath adalah alat yang digunakan untuk memanaskan zat dalam
air (panas tidak langsung dari api). Menurut Faculty of Engineering and
Architecture Kafkas University (2016:4), terdapat dua jenis waterbath
yaitu digital dan analog, keduanya dapat dipanaskan hingga 100 derajat
centigrade.3
25. Tanur
Di dalam laboratorium muffle furnace atau tanur biasa digunakan
untuk mengabukan atau mengarangkan suatu zat padat. Tanur juga
berfungsi untuk menentukan kadar bahan organik atau C-organik pada
pupuk organik atau kompos dengan menggunakan cara pengabuan. Tanur
mempunyai suhu yang tinggi hingga diatas 1000 derajat celcius.

3
Ibid, hlm. 8.
Jefry Harianto Theo
240210160069

26. Goggle
Goggle merupakan kacamata yang bertujuan untuk melindungi mata
penggunanya dari zat kimia berbahaya.
27. Kamar Asam
Fungsi kamar asam adalah sebagai perantara untuk memindahkan
bahan kimia asam yang mempunyai konsentrasi tinggi, bahan kimia
berasap, dan tempat untuk mereaksikan zat kimia yang mudah menguap
dan gas yang berbahaya, selain itu juga sebagai tempat untuk menyimpan
bahan-bahan kimia asam tinggi.
Adanya sirkulasi udara di dalam kamar asam sangat penting agar
kamar asam dapat bekerja dengan baik.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kamar asam sebaiknya tahan
terhadap bahan kimia organik, tahan terhadap ledakan, dan tidak mudah
korosif terhadap bahan kimia asam dan basa.
Jefry Harianto Theo
240210160069

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
6.1.1. Alat-alat laboratorium terdiri dari alat kaca dan non kaca.
6.1.2. Setiap alat yang terdapat dalam laboratorium mempunyai karakteristik
dan fungsi masing-masing.

6.2. Saran
6.2.1. Praktikan perlu mengetahui berbagai fungsi dan cara penggunaan alat-
alat dengan baik dan benar.
Jefry Harianto Theo
240210160069

DAFTAR PUSTAKA

Faculty of Engineering and Architecture Kafkas University. 2016. Equipments &


Materials Commonly Used in a Laboratory. Kars: Kafkas University.

Tim Kimia Dasar FMIPA Universitas Padjadjaran. (2015). Pedoman Praktikum


Kimia Dasar Tahun Akademik 2015/2016. Sumedang: Pusat Pelayanan
Basic Science Universitas Padjadjaran.

Tth, E. M., Borsodi, A. K., Felfldi, T., Vajna, B., Sipos, R., & Mrialigeti, K.
(2013). Practical Microbiology : Based on the Hungarian Practical Notes
"Mikrobiolgiai Laboratriumi Gyakorlatok". Budapest: Etvs Lornd
University.

Anda mungkin juga menyukai