ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Yeast atau khamir merupakan fungi uniselular yang tidak memiliki filamen
yang umumnya berbentuk bola (spherical) atau oval. Khamir merupakan
mikroorganisme yang tersebar di alam. Khamir umumnya ditemukan sebagai
bubuk putih pelapis buah dan daun (Tortora, et. al., 2013).
Penggunaan khamir dalam industri pangan sangat beragam, salah satunya
adalah sebagai agen fermentasi. Khamir merupakan mikroorganisme yang
digunakan pada fermentasi beberapa bahan pangan seperti roti, minuman
beralkohol, biji kakao, dan lain-lain (Jay, 2000).
Khamir yang menjadi sampel pada praktikum adalah ragi tape. Ragi tape
merupakan populasi campuran yang terdiri dari spesies-spesies genus Aspergillus,
Saccharomyces, Candida, Hansenulla, dan bakteri Acetobacter (Dwijoseputro,
1988). Ragi tape bersifat amilolitik dan fermentatif (Kasmidjo, 1983).
Ragi tape memiliki banyak manfaat, beberapa diantaranya sudah
dikonfirmasi pada penelitian-penelitian terdahulu. Menurut Yati, et. al. (2017),
jenis ragi dapat mempengaruhi kualitas produk akhir yang dihasilkan. Selain dari
produk, terdapat manfaat lain yang didapat dari penggunaan ragi tape. Menurut
Kurniawan, et. al. (2014), ragi tape yang dikombinasikan dengan ragi roti akan
memfermentasi ketela pohon dan menghasilkan bioetanol, kadar bioetanol ini
bergantung pada konsentrasi ragi tape yang digunakan.
Pembuatan yeast extract dilakukan sebagai bentuk recovery khamir yang
ada pada ragi tape untuk mengurangi komponen-komponen yang tidak berguna
sehingga persentasi kultur positifnya lebih tinggi (Bille, et. al., 1983). Pembuatan
yeast extract dilakukan dengan beberapa kali sentrifugasi. Sentrifugasi memiliki
prinsip pemisahan dengan perbedaan massa jenis di mana ketika dilakukan
pemutaran (sentrifugasi), komponen yang memiliki massa jenis lebih besar akan
terlempar lebih jauh, menempel pada dinding tabung sentrifugasi (Fellows, 2000).
II. METODE
2.1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum pembuatan yeast extract adalah
blender, oven vakum, rotary evaporator, sentrifugator, tabung sentrifugasi, dan
waterbath.
2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan yeast extract adalah
ragi tape dan air.
2.3. Prosedur
Ragi dan air dengan perbandingan 1:10 (b/v) dicampur dengan
menggunakan blender. Campuran kemudian disentrifugasi, supernatan diambil
dan dipanaskan dengan menggunakan waterbath pada suhu 45-55oC selama 2
jam. Supernatan yang sudah dipanaskan kemudian disentrifugasi kembali,
supernatan hasil sentrifugasi kedua dipekatkan dengan menggunakan rotary
evaporator. Supernatan pekat ditambahkan maltodekstrin sampai total padatan
campuran mencapai 30%. Campuran dikeringkan menggunakan oven vakum pada
suhu 50-60oC sehingga didapat yeast extract.
DAFTAR PUSTAKA
Bille, J., L. Stockman, G.D. Roberts, C.D. Horstmeier, dan D.M. Ilstrup. 1983.
Evaluation of Lysis-Centrifugation System for Recovery of Yeast and
Filamentous Fungi from Blood. Journal of Clinical Microbiology 18(3):
469-471.
Bintari, S. H. 2016. Karakteristik Mikrobiologi, Biokimia, dan Uji Sensori Tape
Menggunakan starter yang Dibuat Dengan Sedikit Rempah. Seminar
Nasional Mikrobiologi II : 101-105.
Dwidjoseputro, D. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Malang.
Fellows, P.J. 2000. Food Processing Technology Principle and Practice Second
Edition. CRC Press, Boca Raton.
Figura, L. dan A.A. Teixeira. 2007. Food Physics Physical Properties
Measurement and Application. Springer, Berlin.
Ismayana, S., Alfitri., S. Djajasoepana., S.D. Rachman, dan A. Safari. 2012.
Kinerja Fermentasi Ragi Saccharomyces cerevisiae Pada Media Vhg
Dengan Variasi Konsentrasi Ekstrak Ragi Sebagai Sumber Nitrogen Untuk
Produksi Bioetanol. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Padjadjaran.
Jay, J.M. 2000. Modern Food Microbiology Sixth Edition. Aspen Publishers,
Gaithersburg.
Kasmidjo, R.B. 1983. Mikrobiologi Ragi. PAU Pangan dan Gizi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kurniawan, T.B., S.H. Bintari, dan R. Susanti. 2014. Efek Interaksi Ragi Tape dan
Ragi Roti terhadap Kadar Bioetanol Ketela Pohon (Manihot Utilissima,
Pohl) Varietas Mukibat. Biosaintifika Journal of Biology and Biology
Education 6(2): 152-160.
Pacheco, M.T., G.M. Caballero-Cordoba, dan V.C. Sgarbieri. 1997. Composition
and Nutritive Value of Yeast Biomass and Yeast Protein Concentrates.
Journal of Nutritional Sciences and Vitaminology 43(6): 601-612.
Tortora, G.J., B.R. Funke, dan C.L. Case. 2013. Microbiology: An Introduction.
Pearson, Boston.
Yati, S.H., R.S. Budiarti, dan Harlis. 2017. Pengaruh Penggunaan Dosis dan Jenis
Ragi terhadap Kualitas Fermentasi Tape Ketan Hitam. Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, Jambi.
Zarei, O., S. Dastmalchi, dan M. Hamzeh-Mivehroud. 2016. A Simple and Rapid
Protocol for Producing Yeast Extract from Saccharomyces cerevisiae
Suitable for Preparing Bacterial Culture Media. Iranian Journal of
Pharmaceutical Research 15(4): 907-913.
Zokti, J.A., B.S. Baharin, A.S. Mohammed, dan F. Abas. 2016. Green Tea Leaves
Extract: Microencapsulation, Physicochemical, and Storage Stability
Study. Molecules 21(940): 1-24.