Anda di halaman 1dari 4

Nama asisten : Hanaa Rachmawati S.

Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2017


Tanggal Pengumpulan : 12 Oktober 2017

PRAKTIKUM TITRASI ASAM-BASA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Jefry Harianto Theo (240210160069)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: jefry.hariantotheo@gmail.com

ABSTRACT

Titration of acid and base is one of analysis methods in analytical chemistry. It uses the
principle of acid and base reaction. In this practice, HCl 0.1N, Na2CO3 0.1N, and methyl
orange indicator have made. Na2CO3 pipetted 10 mL to erlenmeyer. Then three drops of
methyl orange is put to the erlenmeyer, the solution inside the erlenmeyer became
orange. After the titration done, the solution became red. The average volume of HCl
used is 10,3046 mL. The concentration of HCl stardardized is 0,09708N with
standard deviation of 0,0030 .

Keywords: titration, titrimetry, acid, base, standarditation.

PENDAHULUAN Dalam kimia analitik, beberapa


Titrasi asam-basa merupakan larutan harus distandardisasi secara
salah satu metode analisis volumetri berkala. Oleh karena itu mempelajari
yang meliputi reaksi asam dan basa titrasi asam-basa dianggap penting.
baik kuat maupun lemah. Titrasi
asam-basa berperan penting dalam Praktikum bertujuan untuk
menstandardisasi larutan. membuat larutan HCl 0,1N yang
sudah distandardisasi.
Titrasi yang akurat adalah
dengan menambahkan sejumlah Dalam praktikum ini
titran secara stoikiometrikal ke dalam digunakan prinsip analisis kuantitatif
larutan yang sudah ditetesi analit antara lain:
(indikator). Komposisi yang
a. Metode kimia berdasarkan
stoikiometrikal ini disebut titik
reaksi kimia.
ekuivalen. (Harvey, 1999).1 Pada
b. Metode fisika dan fisika
umumnya titik ekuivalen sulit untuk
kimia berdasarkan sifat-
diamati. Umumnya, yang mudah
sifat fisika.
diamati adalah titik akhir titrasi yang
c. Analisis kimia fotometri,
dapat terjadi sebelum atau sesudah
kalorimetri,
titik ekuivalen tercapai. Titik akhir
spektrofotometri, dan
titrasi ditandai dengan perubahan
forbidimetri.
warna campuran yang sudah ditetesi
d. Analisis volumetri dan
indikator. Oleh karena itu pemilihan
gravimetri:
indikator yang tepat dapat
Analisis volumetri
mengurangi risiko kesalahan titrasi.
penentuan kadar.
Reaksi asidi-
1
David Harvey, Modern Analytical alkalimetri (titrasi
Chemistry, McGraw-Hill, 1999, hlm. 274.
Nama asisten : Hanaa Rachmawati S.
Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2017
Tanggal Pengumpulan : 12 Oktober 2017

asam-basa), Na2CO3 sebanyak 0,1N digunakan


pengendapan. padatan Na2CO3 sebanyak

BAHAN DAN METODE 1000 2


0,1 = 250 1
Pertama-tama dibuat larutan 106

HCl 0,1N. Alat-alat yang diperlukan
antara lain: bulb pipet, labu ukur = 1,325
1000 mL, dan pipet volume. Bahan Padatan Na2CO3 ditimbang sebanyak
yang diperlukan adalah HCl 12N dan 1,325 g menggunakan neraca
akuades. analitik. Kemudian padatan tersebut
Untuk membuat HCl 0,1N dari dimasukan ke dalam labu ukur yang
HCl 12N maka diperlukan HCl 12N sudah diisi sedikit akuades melalui
sebanyak corong. Ditambahkan akuades
sampai tanda batas. Larutan Na2CO3
0,1 1000 dihomogenkan.
=
12
Standardisasi dengan metode
= 8,33 titrasi asam-basa. Alat yang
digunakan adalah buret, corong,
HCl 12N dipipet sebanyak 8,33 mL erlenmeyer, klep, pipet ukur, dan
menggunakan pipet volume lalu statif. Bahan yang digunakan adalah
dimasukan ke dalam labu ukur 1000 larutan HCl 0,1N, larutan Na2CO3
mL yang telah diisi akuades. 0,1N, dan indikator metil orange.
Kemudian ditambahkan akuades Buret dipasang dengan klep dan
sampai tanda batas. Campuran statif. Corong dipasang di atas buret.
dihomogenkan. Na2CO3 dipipet sebanyak 10 mL ke
dalam erlenmeyer. Ditambahkan 3
Dibuat pula indikator metil
tetes indikator metil orange ke dalam
orange. Alat yang digunakan adalah
erlenmeyer. Buret diisi dengan
corong, labu ukur 100 mL, dan
larutan HCl 0,1N. HCl ditetes sedikit
neraca analitik. Bahan yang
demi sedikit ke dalam erlenmeyer
digunakan adalah padatan metil
sambil erlenmeyer digoyang-goyang.
orange dan alkohol 70%. Indikator
Titrasi dihentikan ketika campuran
metil orange ditimbang sebanyak 1
dalam erlenmeyer berwarna merah.
gram. Padatan indikator metil orange
dimasukan ke dalam labu ukur yang HASIL DAN PEMBAHASAN
sudah berisi alkohol 70% melalui
corong. Alkohol ditambahkan ke Tabel 1. Standardisasi HCl 0,1N
dalam labu ukur sampai tanda batas dengan Na2CO3 0,1N
lalu dihomogenkan. Kel. VHCl (mL) NHCl (N)
1 11,00 0,0909
Untuk menstandardisasi larutan 2 10,80 0,0923
HCl tersebut digunakan larutan 3 10,50 0,0950
Na2CO3 yang merupakan larutan 4 10,00 0,1000
baku primer. Na2CO3 dibuat
5 10,15 0,0985
sebanyak 0,1N. Alat yang digunakan
6 10,00 0,1000
adalah: corong, labu ukur 250 mL,
7 10,15 0,0985
dan neraca analitik. Untuk membuat
8 10,15 0,0985
Nama asisten : Hanaa Rachmawati S.
Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2017
Tanggal Pengumpulan : 12 Oktober 2017

9 10,10 0,0990 erlenmeyer dari jingga ke merah. Hal


10 10,25 0,0976 ini menunjukan ketika dititrasi,
11 10,25 0,0976 campuran dalam erlenmeyer
mengalami penurunan pH. Metil
Berdasarkan tabel 1, titrasi orange memiliki trayek pH 3,1
dilakukan sebanyak 11 kali dengan (merah) sampai 4,4 (jingga).
10 kelompok yang berbeda. Dari (Harvey, 1999)3. Perubahan warna
hasil tersebut didapatkan rata-rata ini karena metil orange pada saat
volume HCl yang dipakai untuk ditetesi, terdisosiasi dalam air dan
menetralkan Na2CO3 0,1N sebanyak membentuk ion yang selanjutnya
10 mL adalah 10,3046 mL dengan akan disebut sebagai In2+. Dalam
standar deviasi sebesar 0,3275. larutan terjadi reaksi kesetimbangan
Melalui titrasi diketahui konsentrasi sebagai berikut:
HCl rata-rata adalah 0,09708N
dengan standar deviasi sebesar
0,0030. Reaksi yang terjadi saat
titrasi asam basa di atas dapat
dituliskan sebagai berikut: Pada saat asam, campuran akan
berwarna merah sementara saat basa
Na2CO3 + 2 HCl akan berwarna orange.
2 NaCl + H2CO3
Pada saat titrasi, keran dibuka
Secara perhitungan, HCl 0,1N menggunakan tangan kiri. Jari yang
yang digunakan untuk menetralkan berperan adalah jempol untuk
10 mL Na2CO3 0,1N adalah 10 mL. menurunkan keran bagian depan, dan
Namun pada praktiknya, konsentrasi telunjuk dan jari tengah untuk
HCl yang terhitung adalah 0,09708N. menjepit keran bagian belakang dan
Hal ini dapat terjadi karena memutar ke atas. Teknik ini
konsentrasi HCl yang tidak tetap. bertujuan agar keran tidak terbuka
HCl memiliki konsentrasi yang tidak terlalu lebar sehingga hasil titrasi
tetap sehingga dikategorikan sebagai akan lebih akurat.
larutan baku sekunder yang harus
distandardisasi secara berkala. Sementara tangan kanan
memegang leher erlenmeyer. Bagian
Perbedaan konsentrasi ini juga yang digoyangkan pada erlenmeyer
dapat terjadi karena terdapat endapan adalah lehernya. Menggoyangkan
pada larutan Na2CO3. Dalam erlenmeyer tidak pada tubuhnya agar
membuat larutan Na2CO3 sebaiknya campuran tidak terlempar keluar
akuades dipanaskan terlebih dahulu erlenmeyer serta agar tidak ada
untuk menghilangkan karbonnya. Ion pindah panas terjadi antara kulit
karbonat tidak dapat larut dalam dengan larutan.
senyawa kecuali yang kationnya
merupakan logam alkali dan KESIMPULAN
amonium. (Chang, 2010)2.
Volume HCl rata-rata yang
Pada saat titrasi, terjadi digunakan untuk menetralkan
perubahan warna campuran dalam Na2CO3 0,1N adalah 10,3046 mL.
2
Raymond Chang, Chemistry Tenth Edition,
3
McGraw-Hill, 2010, hlm. 125. David Harvey, Op. Cit., hlm 289.
Nama asisten : Hanaa Rachmawati S.
Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2017
Tanggal Pengumpulan : 12 Oktober 2017

Konsentrasi HCl yang


digunakan adalah 0,09708N dengan
standar deviasi sebesar 0,0030.
Terjadi perubahan warna
campuran pada erlenmeyer dari
orange menjadi merah.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2010. Chemistry
Tenth Edition. McGraw-Hill,
New York City.
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia
Analitik Dasar. Penerbit
gramedia : Jakarta.
Harvey, David. 1999. Modern
Analytical Chemistry.
McGraw-Hill, New York City.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar
Kimia Analitik. Jakarta :
Universitas Indonesia (UI-
Basset J, Denney R.C, Jeffery
G.H, dan Mendham J. 1991.
Buku Ajar Vogel : Kimia
Analisis Kuantitatif Anorganik.
Longman Group : London.
Mariati M.R. 2011. Pembuatan
Larutan dan Standarisasinya.
Sulistyowati. 2011. Analisis
Volumetri. Sekolah Menengah
Analis Kimia Bogor.
Departemen Perindustrian RI.
Zulfikar. 2010. Titrasi Asam Basa.

Anda mungkin juga menyukai