0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan3 halaman
Proses termal merupakan salah satu metode pengawetan pangan. Artikel ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam merancang proses termal, seperti data mikrobiologi, penetrasi panas, perhitungan proses termal, dan perhitungan retensi kualitas. Tujuannya adalah mendesain proses yang optimal berdasarkan keamanan pangan dan retensi kualitas.
Deskripsi Asli:
Jefry
Judul Asli
240210160069_Jefry Harianto Theo_Tugas Teknologi Pengalengan Review Jurnal
Proses termal merupakan salah satu metode pengawetan pangan. Artikel ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam merancang proses termal, seperti data mikrobiologi, penetrasi panas, perhitungan proses termal, dan perhitungan retensi kualitas. Tujuannya adalah mendesain proses yang optimal berdasarkan keamanan pangan dan retensi kualitas.
Proses termal merupakan salah satu metode pengawetan pangan. Artikel ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam merancang proses termal, seperti data mikrobiologi, penetrasi panas, perhitungan proses termal, dan perhitungan retensi kualitas. Tujuannya adalah mendesain proses yang optimal berdasarkan keamanan pangan dan retensi kualitas.
REVIEW: THERMAL PROCESS DESIGN Nikolaos G. Stoforos PENDAHULUAN Penulis mengemukakan bahwa proses termal merupakan salah satu pengawetan. Proses termal ini dapat berupa pengawetan tunggal (sterilisasi komersil) atau digabungkan dengan metode lain seperti blanching dan pasteurisasi yang biasa dikombinasikan dengan metode pengolahan lain. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu proses termal. Selain itu, titik kontrol kritis juga harus diperhatikan. Tujuan artikel ini adalah mengemukakan prosedur yang digunakan dalam proses termal. Fokus dari pembahasannya adalah keamanan pangan dan desain proses optimal (berbasis retensi kualitas). PEMBAHASAN Penulis membahas hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu proses termal. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: Microbiological Data Microbiological data menunjukkan seberapa banyak populasi mikroorganisme selama proses termal berlangsung. Salah satu yang penting adalah pengetahuan akan kinetika kematian mikroba:
Penulis mengemukakan bahwa model matematika ini tidak sepenuhnya
akurat, model matematika ini tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi pada saat kematian mikroba baru memasuki tahap awal. Model yang lebih akurat dijelaskan oleh Sapru, et. al. (1992). Pengaruh suhu terhadap kecepatan kematian mikroba dapat adalah sebagai berikut:
Heat Penetration Data
Penulis mengemukakan model yang digunakan ketika suhu pemanasan tidak konstan. Suhu yang tidak konstan akan membentuk fungsi waktu pengolahan T(t). Dengan demikian, perlu dilakukan modifikasi model matematika tergantung penggunaannya. Modifikasi model matematika dikemukakan oleh Merson, et. al. (1978) untuk kematian mikroba pada antara awal dan akhir waktu pengolahan adalah sebagai berikut:
Penulis memberikan contoh-contoh di mana model matematika harus
dimodifikasi, misalnya pada saat memonitor fasa padatan pada pengolahan menggunakan termocouple. Thermal Process Calculation Penentuan waktu pengolahan yang cukup dapat dilakukan dengan persamaan di bawah ini:
Persamaan 10 digunakan pada suhu referensi, sedangkan persamaan sebelas
digunakan untuk mengetahui berapakah waktu yang dibutuhkan ketika suhu diubah dari suhu referensi. Quality Retention Calculation Terdapat sangat banyak kombinasi suhu dan lama pemanasan untuk menghasilkan kematian mikroba yang sama. Namun tentu kualitas produk yang dihasilkan berbeda-beda, misalnya dari segi nutrisi. Perlu dilakukan pertimbangan untuk mengetahui suhu dan lama pemanasan yang tepat. Penulis memberikan contoh hubungan retensi termal dan lama pemanasan untuk tiamin sebagai berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN
Artikel menjelaskan prinsip dasar yang harus diketahui saat mendesain sebuah pengolahan berbasis proses termal. Prinsip itu antara lain: microbiological data, heat penetration data, thermal process calculation, dan quality retention calculation. Topik proses termal ini sangat bervariasi sehingga penjelasan dalam satu bab saja tentu tidak cukup. Penelitian yang lebih dalam masih sangat mungkin dilakukan.