Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Kita mempelajari termodinamika sebenarnya dalam kehidupan

sehari-hari. Hanya saja sedikit dari kita yang menyadari kalau setiap
harinya kita melakukan itu. Seperti halnya : rasa panas yang timbul
setelah kita menggosokkan tangan kita. Fenomena apa yang terjadi ? saat
itulah kita sedang mempelajari tentang ilmu termodinamika. Ilmu dimana
kita mempelajarinya setiap hari tanpa kita sadari.
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = panas and dynamic =
perubahan) adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di
mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada

sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau

pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan


kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena
alasan ini, penggunaan istilah termodinamika biasanya merujuk pada
termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses super
pelan.

Proses

termodinamika

bergantung-waktu

dipelajari

dalam

termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah
diusulkan bahwa termodinamika

setimbang seharusnya dinamakan

termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukumhukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang
diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang
tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein

tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang
termodinamika benda hitam.
1.2

1.3

Rumusan masalah
Pengertian termodinamika
Cara kerja termodinamika dalam kehidupan sehari-hari
Aplikasi termodinamika dalam kesehatan

Efek termodinamika dalam kehidupan sehari-hari


Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan sebuah ilmu


tentang termodinamika dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.4

Sistematika penulisan

Bab I
Pada bab ini berisi tentang latar belakang msalah, rumusan masalah apa
saja yang akan dibahas dalam makalah ini, tujuan penulisan makalah ini
untuk apa, serta sistematika penulisan makalah ini seperti apa saja dan
bagaimana caranya. Bab I ini sebagai pengantar untuk memahami dan
mempelajari makalah ini.
Bab II
Dalam bab II ini berisi tentang penjabaran dan penjelasan yang ada dalam
rumusan masalah balam bab I. Yaitu pengertian termodinamika, Cara
kerja termodinamika dalam keseharian, keuntungan termodinamika dalam
keseharian, efek termodinamika dalam keseharian.
Bab III
Bab III ini merupakan bab yang terakhir dalam pembuatan makalah ini
isinya tentang kesimpulan yang kami sampaikan.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian termodinamika
Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pertukaran energi dalam
bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas (boundary) serta lingkungan. Termodinamika adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara panas, kerja mekanik serta aspek-aspek lan dari
energi dan perpindahannya. Termodinamika adalah suatu cabang ilmu fisika yang
mempelajari hokum-hukum dasr yang dipatuhi oleh kalor dan usaha.
Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dari kerja,
aliran panas, dan energi dalam sistem, serta perubahan dan perpindahan
energi termal/kalor. Apa yang anda ketahui tentang energi termal/ kalor ?
energi termal/ kalor adalah energi kinetik yang melintasi dari sistem ke
sistem yang lain akibat adanya perbedaan temperatur joule. Sedangkan
temperatur adalah rata-rata energi kinetik partikel di dalam satu sistem
bukan jumlah total energi kinetik patikel derajat.
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik me
mbahas tentang hubunganantara energi panas dengan kerja. Energi dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secaraalami maupun hasil r
ekayasa teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak d
apatdibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi
dari satu bentuk menjadi bentuk laintanpa ada pengurangan atau penamb
ahan. Hal ini erat hubungannya dengan hukum hukum dasar pada

termodinamika. Dalam

makalah

ini kami akan

membahas

tentang

hukum 3 termodinamika dan tentangsistem tenaga uap rankine.


Efek

magnetokalorik

di

pakai

untuk

menurunkan

temperatur

senyawa paramagnetikhingga sekitar 0.001 K. Secara prinsip, temperatur


yang

lebih

rendah

lagi

dapat

dicapai

dengan

menerapkan

efek

magnetokalorik berulang-ulang. Jadi setelah penaikan medan magnetik


semula secara isoterm, penurunan medan magnetik secara adiabat dapat
dipakai untuk menyiapkan sejumlah besar bahan pada temperatur T,
yang dapat dipakai sebagai tandon kalor untuk menaikan tandon kalor
secara isoterm ynag berikutnya dari sejumlah bahan yang lebih sedikit dari
bahan semula. Penurunan medan magnetik secara adiabat yang kedua
dapat

menghasilkan

temperatur

yang

lebih

rendah

lagi,

T,

dan

seterusnya. Maka akn tibul pertanyaan apakah efek magnetokalorik dapat


dipakai untuk mendinginkan zat hingga mencapai nol mutlak.
Pecobaan menunjukan bahwa sifat dasar semua proses pendinginan
adalah bahwa semakin rendah temperatur yang dicapai, semakin sulit
menurunkannya.hal

yang

sama

berlaku

juga

untuk

efek

magnetokalorik.dengan persyaratan demikian, penurunan medan secara


adiabat

yang

tak

trhingga

banyaknya

diperlukan

untuk

mencapai

temperatur nol mutlak.


Rankine Cycle kadang-kadang dikenal sebagai suatu Daur Carnot
praktis ketika suatu turbin efisien digunakan, T diagram akan mulai untuk
menyerupai Daur Carnot. Perbedaan yang utama adalah bahwa suatu
pompa digunakan untuk memberi tekanan cairan sebagai penganti gas.
Ini memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikit energy dibanding yang
memampatkan suatu gas di dalam suatu penekan ( seperti di Daur
Carnot).
2. Cara kerja termodinamika dalam kehidupan sehari-hari
Di zaman modern ini, kebutuhan semakin meningkat dan harga
semakin melunjak tinggi. Terutama BBM (Bahan Bakar Minyak) yang
sekarang ini akan mengalami kenaikan. Hal ini di sebabkan karena harga
minyak dunia naik oleh karena itu berdampak pada kenaikan BBM

terutama di Indonesia. Salah satu dampak dari kenaikan BBM ini adalah
semakin sakitnya hidup rakyat kecil atau rakyat miskin. Menurut saya,
adapun tindakan yang dapat kita lakukan dalam mengurangi penggunaan
energi

di

tengah

mahalnya

harga

BBM

salah

satunya

dengan

menggunakan produk full additive yaitu MPG Caps yang merupakan


produk

untuk

menghemat

pengeluaran

para

pengguna

kendaraan

bermotor. Ini adalah contoh pertama dari cara kerja termodinamika dalam
keseharian :
MPG Caps (Mileages Per Gallon Capsule) adalah produk yang
berbentuk kapsul di gunakan untuk merawat mesin yang di produksi oleh
Fuel Freedom Internasional di Amerika Serikat yang 100% terbuat dari
bahan organik aktif yang tidak mengandung filter. MPG Caps dapat
digunakan untuk semua jenis bahan bakar seperti bensin, solar dan
biodiesel. MPG Caps berfungsi untuk meningkatkan mileage per gallon
kendaraan, meningkatkan umur klep mesin dan busi mesin, mencegah
pembentukan limbah sisa-sisa pembakaran yang tidak diinginkan dalam
mesin, mengurangi peningkatan karbondioksida setelah mesin bekerja.
Hubungan antara termodinamika dengan suatu mesin adalah relasi
termodinamik yang menunjukkan bahwa efisiensi termal dalam suatu
sistem mesin motor adalah presentasi perbandingan kuantitas tenaga
mekanik keluaran dan kuantitas tenaga panas masukan yang bila di
jabarkan secara matematika fisika berdasarkan hukum termodinamika
adalah :
TE = W
Q1 x 100%=[(Q1-Q2)/Q2] x 100%=[1Q2/Q1] x 100%
Di mana :
Q1 : kuantitas tenaga panas masukan
Q2 : kuantitas tenaga panas keluaran
W : energi mekanik keluaran / tenaga
mesin
Kuantitas BBM pada kendaraan bermotor yang berhasil di ubah
mesin menjadi gerakan mesin sekitar 70%. Berdasarkan pada rumus di
atas efisiensi dapat di perbesar dengan dua cara yaitu :

1. memperkecil kuantitas input pada kuantitas output efektif tetap atau


sebaliknya.
2. memperbesar kuantitas output efektif pada kuantitas output efektif
pada kuantitas input tetap.
Adapun cara untuk meningkatkan efisiensi termal mesin antara lain
adalah sebagai berikut :

Meningkatkan rasio kompersi mesin menjadi lebih besar daripada 9.

Meningkatkan suhu penyalaan dan pembakaran via peningkatan

tegang elektroda

busi, dengan mengganti koil penyalaan atau

menambahkan SPB antara koil dan busi

dan mengganti busi dengan

yang lebih tahan panas.

Meniadakan endapan kerak arang dalam ruang silinder mesin

dengan cara

meningkatkan pembakaran BBM.

MPG Caps bekerja sebagai suatu katalis yang mempercepat mesin


dalam melakukan pembakaran sehingga meningkatkan efisiensi mesin. Di
dalam

bahan

menghantarkan

bakar

terdapat

kapsul

ke

cairan

ruang

yang

dapat

pembakaran

membawa
mesin.

Hal

dan
ini

mengakibatkan mempercepat dan menyempurnakan reaksi pembakaran


BBM. Bahan bakar akan semakin efisien sehingga mesin lebih irit.
Penggunaan MPG Caps ini dapat mengirit penggunaan bahan bakar
sekitar 12%. Manfaat lainnya adalah dapat mengurangi emisi gas rumah
kaca, yang mengurangi efek global warning. Jadi, pada saat keadaan
Indonesia mengalami kenaikan BBM ini, MPG Caps sangat membantu
dalam proses pengiritan BBM hingga 12%.
Contoh kedua adalah : Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi).
Pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari
homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin
(cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals).
Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan
endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan.
Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan
(menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung

berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok


ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan
endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil
metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum
dijumpai

pada

kelompok

burung

(Aves),

dan

mamalia.

Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang


diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas
tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi,
radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan
karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat
adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi
adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas
antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar
matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang
ditranformasikan dalam bentuk gas. Hewan mempunyai kemampuan
adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada
suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme
dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga
meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu),
adaptasi

terhadap

sarangnya.

Hasil

menghasilkan

suhu

dingin

metabolisme
panas

dengan
lebah
di

cara

berkelompok

secara

kelompok

dalam

dalam
mampu

sarangnya.

Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas,


misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan
modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di
bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara
untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang
penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan
sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau
menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu
tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh.
Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam
termoregulasi.

Contoh ketiga : Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi
antara sistem dan lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan
popcorn. Biasanya popcorn dimasukkan ke dalam wadah tertutup (panci atau alat masak
lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut dipanasi dengan nyala api kompor. Adanya
tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn dalam panci kepanasan dan meletup.
Ketika meletup, biasanya biji popcorn bergerak-gerak dalam panci dan mendorong penutup
panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga kadang tutup panci bisa berguling.
Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai sistem, panci sebagai pembatas dan
udara luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena terdapat perbedaan suhu, maka kalor
mengalir dari lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji popcorn).
Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup
sehingga mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap
lingkungan). Dalam proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena
suhu, tekanan dan volume popcorn berubah saat memuai dan meletup. Meletupnya popcorn
hanya merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan
energi antara sistem dan lingkungan. Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan
energi antara sistem dan lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses
termodinamika.
3. Aplikasi termodinamika dalam kesehatan
Ilmu termodinamika ini sangat membantu dan menguntungkan
bagi siapa pun, dan dalam bidang apa pun itu. Energi Panas Dalam Bidang
Kedokteran.

Apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh, akan menaikkan temperature
daerah tersebut.

Penerapan energi panas dalam pengobatan


a.

Metode Konduksi

Apabila ada perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara
konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.
-

Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan temperatur,

lama melakukan kontak, material konduksi panas.


-

Contoh:

Kantong air panas/botol berisi air panas ; efisien untuk pengobatan

nyeri

abdomen

(perut)

Handuk panas ; efektif untuk spasme otot, fase akut poliomyelitis.

Turkish batsh (mandi uap) ; sebagai penyegar atau relaksan otot.

Mud packs (lumpur panas) ; mengonduksi panas ke dalam jaringan, mencegah kehilangan

panas.
Wax bath (parafin bath) ; efisien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah terutama
orang tua. Cara Wax Bath : wax diletakkan di dalam bak dan dipanaskan sampai temperature
1150- 1200F . Kaki direndam selama 30 menit-1 jam.

Electric Pads. Caranya : melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau

plastic. Dilengkapi dengan termostat.


-

Metode konduksi bermanfaat untuk pengobatan terhadap penyakit neuritis, Sprains,

Strain, Contusio, Sinusitis, Low Back Pain


b.
-

Metode Radiasi
Untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari atau

nyala api.
a.

Sumber radiasi :
Electric fire
Old type fire ; Memiliki daya 750 W, range radiasi antara merah - mendekati infra red,

panjang gelombang < 15.0000 A0, untuk home treatment.

b.

Pensil Bar tipe ; Menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
Infra Merah ;

-Memakai lampu pijar berkisar antara 250 2000 W, diberi filter merah.
- Gelombang infra red yang dipakai antara 800 40.000 nm.
- Penetrasi energi / gelombang pada kulit 3 mm dan meningkat di permukaan kulit.
- Lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi panas, karena penetrasi energi
panas ke jaringan lebih dalam.
c.

Metode Elektromagnetis

Ada dua jenis :


a.

Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)

Digunakan pada kram otot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale disk, penyakit

degeneratif pada persendianm radang bursa (bursitis)


-

Dua macam metode elektromagnetis :

Teknik Kondensor (Conductor technique) ; Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan


dua metal plate like electrode. Pada permukaan electrode diberikan larutan elektrolit. Dengan
adanya aliran AC (bolak-balik), molekul tubuh menjadi agitasi karena kenaikan temperature.

Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ; Bagian tubuh yang akan dipanasi, dililitkan

dengan kabel, lalu dialiri listrik. Jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit, tetapi terletak
dalam median magnet dari suatu koil. Frekuensi yang dipakai 1 MHz.
b.
-

Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)


Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis, Radang tendon,

Artritis.
-

Menggunakan magnetron untuk menghasilkan gelombang radio dengan osilasi pada

frekuensi 900 MHz.


-

Besar energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.

d. Gelombang ultrasonik
-

Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi hampir 1 MHz.

Jaringan yang akan diobati ditempeli permukaannya oleh piezo electric transduser dengan

intensitas 5 W/cm2.
-

Lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak

menyerap panas

Bisa digunakan untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik.

Penerapan energi dingin dalam pengobatan


-

Penyimpanan darah (Bank Darah). Agar darah bertahan lama dilakukan dengan dua

teknik:
Thin Walled container / wadah berdinding tipis ; Wadah dibuat dari metal tipis, terdiri dari
dua dinding. Volume darah berada di antara dua dinding. Juga dimasukkan Liquid Nitrogen,
terbentuk darah Frozen, disimpan pada Nitrogen cair (-1960C).

Blood Sand Method ; Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen, terbentuk butir-

butir, lalu dikumpulkan dan disimpan di wadah khusus.


-

Penyimpanan Sperma (Bank Sperma)

Penyimpanan Bone Marrow (Sumsum tulang)

Penyimpanan jaringan tubuh lainnya.

Penyimpanan obat-obat an

Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala ; memakai ice bag/kantong es.

Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai kompres dingin

Operasi Jaringan Kanker ; memakai cairan nitrogen untuk merusak jaringan kanker yang

luas. Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan gliserol atau dimethil sulfonat sebagai proteksi
agent.
4. Efek termodinamika dalam kehidupan sehari-hari
A. Efek panas :
a. Fisik : menyebabkan semua zat mengalami pemuaian segala arah.
b. Kimia : Kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan temperatur.
Misalnya : Reaksi oksidasi, Permeabilitas membrane sel, Metabolisme jaringan.
c. Biologis : Merupakan pengggabungan dari efek panas terhadap fisik dan kimia.
Misal : Peningkatan sel darah putih, Fenomena reaksi peradangan, dilatasi pembuluh
darah, peningkatan tekanan kapiler, tekanan O2 dan CO2, penurunan pH.
B. Efek patologis :
Efek patologis pada jaringan bila terkena temperature di bawah titik beku. Efek tersebut
antara lain :
a. Krioadhesia (menghasilkan adhesi)
b. Krionekrosis ( merusakkan jaringan), melalui ; pecahnya membran sel, dehidrasi
intraseluler, denaturasi protein, hipometabolisme seluler, iskemik local, respon
imunologik.
c. Efek hemostasis
d. Efek anastesia
C. Efek dari Busana Clo
- Suhu kulit optimal untuk kenyamanan adalah 340C. Suhu ini dapat dipertahankan
dengan menambah baju yang sesuai dengan aktifitas.
- Clo adalah satuan yang menunjukkan nilai seperangkat pakaian yang dibutuhkan
untuk mempertahankan seseorang dalam keadaan istirahat dalam sebuah ruangan
bersuhu 210C (700F) dengan pergerakan udara sebesar 0,1 m/detik dan kelembaban
udara < 50%.
- 1 Clo = sebuah pakaian kerja yang ringan.
- 2 Clo = membuat seseorang dapat bertahan dalam suhu yang dingin dibanding
pengunaan 1 Clo.
- 4 Clo pakaian dibutuhkan oleh orang yang hidup di Arctic
- 6 Clo memiliki nilai isolasi setara dengan bulu serigala.
- Seseorang membutuhkan jumlah Clo yang lebih besar untuk merasa nyaman
ketika sedang istirahat disbanding ketika sedang aktifitas.

BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan

Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah.

Usaha adalah hasil kali (dot product) antara gaya dan jarak yang ditempuh.
Kemampuan untuk melakukan usaha menimbulkan suatu energy (tenaga). Energi
mekanik terdiri dari Energi Potensial dan Energi Kinetik.

Panas didefinisikan sebagai energi yang terkandung dalam batasan sistem, dan energi
tersebut mengalir karena perbedaan temperatur anatara siatem dengan lingkungan.

Transfer energi terjadi karena perbedaan temperatur dan aliran panas dari temperatur
yang tinggi ke yang rendah. Terdapat tiga macam jenis perpindahan panas, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.

Daftar pustaka

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga

Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga

J.F. Gabriel, Fisika Kedokteran Jakarta : Penerbit EGC

John R. Cameron , Fisika tubuh Manusia Jakarta : Penerbit EGC

Fisika Science untuk Keperawatan, Jakarta : Penebit EGC

Fisika Kesehatan, Penerbit UNS

Biomekanika

Anda mungkin juga menyukai