PRODI:TEKNIK MESIN
KELAS:B
NIM:7001210003
a) Dapat mempelajari suatu bentuk energi yang dibutuhkan oleh manusia untuk bergerak dalam
bentuk energi kinetik dan tambahan-tambahan dalam melakukan proses fotosintesis yang
membutuhkan eergi dari sinar matahari. b) Dapat mempelajari suatu sistem atau bagian alam semasta
yang menjadi objek penelitian serta lingkungan atau bagian alam semesta yang berinteraksi dengan
satu sistem.
Prinsip kerja pada buli-buli (kantong air) ini sama halnya seperti prinsip kerja termokimia pada
termos tempat penyimpanan air panas. Buli-buli biasanya digunakan untuk mengompres. Cairan yang
dimasukan kedalam buli-buli ini biasanya H2O bersuhu tinggi (panas) atau H2O bersuhu rendah
(dingin). Air yang dimasukan kedalam buli-buli biasanya bersuhu 36̊ C sampai 38̊ C jika panas. Buli-
buli ini biasanya dipergunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit perut, gigi, keram dan pegal
dibagian otot kaki. Secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli kedalam tubuh
sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah, sehingga akan terjadi penurunan ketegangan
otot. Kompres ini dilakukan dengan menggunakan buli-buli panas yang dibungkus dengan kain,
dengan suhu berkisar antara 36̊ C sampai 38̊ C yang ditempelkan pada sisi kanan atau sisi kiri pada
bagian tubuh yang dirasa sakit atau pegal akibat ketegangan otot. Air panas yang ada didalam buli-
buli ini harus diganti secara berkala sekitar tiap 5 menit sekali. Supaya suhu buli-buli dapat bertahan
(tetap). Hal seperti ini dapat kita sebut dengan reaksi eksoterm, karena suhu di luar buli-buli serta
merta mempengaruhi keadaan suhu didalam bulibuli. Yang pada akhirnya mengakibatkan suhu buli-
buli menurun, karena suhu diluar buli-buli lebih rendah daripada suhu yang ada didalam buli-buli.
Tingkat Benzene yang dapat diterima dalam ruangan adalah 50mg per sqft. Sebuah mobil yg parkir di
ruangan dengan jendela tertutup akan berisi 400-800mg dari Benzene. Jika parkir di luar rumah di
bawah sinar matahari pada suhu di atas 60̊ F, tingkat Benzene berjalan sampai 2000-4000mg, 40kali
dengan tingkat yang dapat diterima. Orang-orang di dalam mobil pasti akan menyedot kelebihan
jumlah toksin (racun).
b)Bahaya Benzene
Jika korban menghirup toksin ini pada high level benzene dapat mengakibatkan kematian, sedangkan
menghirup low level benzene dapat menyebabkan kantuk, pusing, mempercepat denyut jantung, sakit
kepala, tremors, kebingungan, dan ketidaksadaran. Long term efeknya bisa menyebabkan kerusakan
pada sumsum tulang dan dapat menyebabkan penurunan sel darah merah, yang mengarah ke anemia.
Hal ini juga dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan dan menurunkan sistem kekebalan,
meningkatkan kesempatan infeksi, menyebabkan leukemia dan lainnya yang terkait dengan kanker
darah dan pra-kanker dari darah. Benzene adalah toksin yang menyerang hati, ginjal, paru-paru,
jantung dan otak dan dapat menyebabkan kerusakan kromosonal. Saat ini sedang diadakan penelitian
tentang pengaruh benzene terhadap tingkat kesuburan pria dan wanita. Benzene adalah racun yang
berbahaya karena tubuh kita kesulitan untuk mengeluarkan jenis racun ini. Karena itu sangat
disarankan agar anda membuka jendela dan pintu untuk memberikan waktu pada udara yang ada di
dalam agar keluar sebelum Anda masuk.
Kelemahannya yaitu jika seseorang semakin mempelajari energi ini dalam skala yang lebih besar dan
mendalam maka orang tersebut ditakutkan dapat menjadi ancaman sebagai sumber kehancuran dunia.
Karena ilmu tentang termokimia ini bila kita kaji lebih dalam lagi, kita akan menemukan hal-hal yang
dapat merubah dunia ini ke dalam kehancuran. Contohnya mempelajari energi nuklir.
2.5 Entalpi
Entalpi adalah jumlah total dari semua bentuk energi yang dimiliki dari suatu materi atau zat yang
mempunyai isi kalor tertentu, dengan simbol (H) yang berasal dari bahasa Yunani “Enthalpein” yang
berarti menghangatkan. Besarnya entalpi (H) dari suatu zat tidak dapat diukur, akan tetapi perubahan
entalpi (∆H) yang dapat ditentukan, yaitu perubahan kalor yang terjadi dalam suatu reaksi kimia.
Dengan demikian, besarnya entalpi dari suatu zat hanya bisa diketahui dari perubahannya.
a) Perubahan Entalpi (∆H)
Entalpi dari suatu materi tidak dapat dihitung, sedangkan yang dapat dihitung adalah perubahan
entalpinya. Istilah perubahan entalpi merujuk pada perubahan kalor selama suatu proses yang
dilakukan pada suatu tekanan yang konstan. Ada dua macam perubahan entalpi, yaitu:
1) Reaksi eksoterm (penurunan entalpi)
Yaitu terjadi perubahan panas dari sistem ke lingkungan, sehingga suhu lingkungan akan naik,
sehingga ∆H berharga negatif (-). A= H dari pereaksi B= H dari zat hasil Hpereaksi > Hzat hasil atau
HA > HB Sehingga: ∆H = Hzat hasil – Hpereaksi= HB – HA 2)
Yaitu perpindahan panas dari lingkungan kedalam sistem, sehingga suhu lengkungan akan turun,
sehingga ∆H berharga pisotif (+). Reaksi eksoterm terlihat bahwa kalor dibebaskan dalam reaksi yang
ditunjukkan oleh produk/hasil reaksi yang mempunyai kalor/entalpi yang lebih rendah dari pada
pereaksi. Reaksi endoterm terlihat dari hasil reaksi yang mempunyai kalor yang lebih tinggi dari pada
pereaksi. b)
Jenis perubahan entalpi yang dialami oleh suatu zat kimia bergantung pada jenis reaksi/perubahan
yang terjadi pada zat kimia tersebut. Jadi, Perubahan entalpi standar adalah perubahan kalor yang
terjadi pada suatu reaksi yang berlangsung pada keadaan standar, yaitu pada suhu 298̊ K ( 25̊ C) dan
tekanan 1 atm
1) Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo)
Yaitu perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsur penyusunnya pada keadaan
standar 298̊ K dan 1 atm.
2) Entalpi penguraian standar (∆Hdo)
Yaitu perubahan entalpi dari suatu reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya pada keadaan
standar 298̊ K dan 1 atm.
3) Entalpi pembakaran standar (∆Hco)
Yaitu perubahan entalpi pada pembakaran 1 mol zat dengan gas O2 membentuk zat hasil pada
keadaan standar 298̊ K dan 1 atm.
c) Penentuan harga perubahan entalpi
2)Kalorimetri
Yaitu proses pemgukuran kalor reaksi melalui percobaan dengan alat kalorimeter dengan cara
mengukur perubahan suhunya.