Anda di halaman 1dari 28

II.

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Asam lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk
menjabarkan bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari polimerisasi
asetil-KoA dengan gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di dalam sebuah
proses yang disebut sintesis asam lemak.Asam lemak terdiri dari rantai
hidrokarbon yang berakhiran dengan gugus asam karboksilat; penyusunan ini
memberikan molekul ujung yang polar dan hidrofilik, dan ujung yang nonpolar
dan hidrofobik yang tidak larut di dalam air. Struktur asam lemak merupakan
salah satu kategori paling mendasar dari biolipid biologis dan dipakai sebagai
blok bangunan dari lipid dengan struktur yang lebih kompleks.
Rantai karbon, biasanya antara empat sampai 24 panjang karbon, baik
yang jenuh ataupun tak jenuh dan dapat dilekatkan ke dalam gugus fungsional
yang mengandung oksigen, halogen, nitrogen, dand belerang. Ketika terdapat
sebuah ikatan valensi ganda, terdapat kemungkinan isomerisme geometri cis atau
trans, yang secara signifikan memengaruhi konfigurasi molekuler molekul
tersebut. Ikatan ganda-cis menyebabkan rantai asam lemak menekuk, dan hal ini
menjadi lebih mencolok apabila terdapat ikatan ganda yang lebih banyak dalam
suatu rantai.
Asam lemak yang paling banyak muncul di alam memiliki konfigurasi cis,
meskipun bentuk trans wujud di beberapa lemak dan minyak yang dihidrogenasi
secara parsial. Contoh asam lemak yang penting secara biologis adalah
eikosanoid,

utamanya

diturunkan

dari

asam

arakidonat

dan

asam

eikosapentaenoat, yang meliputi prostaglandin, leukotriena, dan tromboksana.


Kelas utama lain dalam kategori asam lemak adalah ester lemak dan amida lemak.
Ester lemak meliputi zat-zat antara biokimia yang penting seperti ester lilin,
turunan-turunan asam lemak tioester koenzim A, turunan-turunan asam lemak
tioester ACP, dan asam lemak karnitina. Amida lemak meliputi senyawa Nasiletanolamina, seperti penghantar saraf kanabinoid anandamida.
Asam lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bangun hidrokarbon
yang panjang. Rantai hidrokarbon tersebut dapat mencapat 10 hingga 30 atom.
Rantai alkana yang non polar mempunyai peran yang sangat penting demi
mengimbangi kebasaan gugus hidroksil.
Pada senyawa asam dengan sedikit atom karbon, gugus asam akan
mendominasi sifat molekul dan memberikan sifat polar kimiawi. Walaupun
demikian pada asam lemak, rantai alkanalah yang mendominasi sifat molekul.
Asam lemak terbagi menjadi:

Asam lemak jenuh

Asam lemak tak jenuh

Garam dari asam lemak

Prostaglandin

Lipid merupakan kelompok senyawa yang struktur kimianya beaneka


ragam, tapi umumnya mereka bersifat tidak larut dalam air tapi larut dalam

pelarut organik seperti kloroform, heksan, petroleum benzen dan eter.


Asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) dan omega-6 (DHA) banyak
diteliti.

Fungsi :
a. Sebagai cadangan energi utama (storage lipids: minyak dan lemak)
b. Sebagai elemen struktural utama dari membran (structural lipids: fosfolipid,
kolesterol)
c. Sebagai insulasi panas
d. Dalam jumlah sedikit sebagai kofaktor enzim, pembawa elektron, pigmen
pengabsorpsi cahaya, zat pengemulsi, hormon dan duta intraseluler

Klasifikasi :
Lipid dapat diklasifikasi dalam beberapa cara, yaitu:
1. Asam lemak dan turunannya
2. Triasilgliserol (trigliserida)
3. Ester wax (lilin, malam)
4. Fosfolipid (fosfogliserida, sfingomielin)
5. Sfingolipid (mengandung aminoalkohol sfingosin)
6. Sterol/Isoprenoid (molekul turunan isopren)

1. Asam lemak dan turunannya

Asam lemak merupakan asam karboksilat yang mengandung rantai karbon


bervariasi (4-36C)

Asam lemak merupakan komponen penting dalam baberapa jenis molekul


lipid (dalam triasilgliserol dan fosfolipid)

Beberapa asam lemak terikat pada bermacam-macam protein (acylated


protein)
3

Asam lemak umumnya mempunyai jumlah atom C genap dan tidak


bercabang

Asam lemak jenuh (ikatan rangkap = 0), tak jenuh tunggal ( ikatan
rangkap = 1) dan tak jenuh majemuk ( ikatan rangkap 2 ) pada rantai
hidrokarbonnya.

Ikatan rangkap

Ikatan rangkap pada asam lemak alam umumnya berada pada konfigurasi
cis (ggs identik serupa berada pada posisi yang sama dari ikatan rangkap).

Dengan struktur cis ini asam lemak tak jenuh tidak tersusun secara teratur
(kompak) dibandingkan dengan asam lemak jenuh

Ddengan demikian asam lemak tak jenuh dengan panjang rantai yang
sama mempunyai titik leleh lebih rendah daripada asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh


(stearat; 18:0)

Asam lemak tak jenuh tunggal (oleat; 18:1)

Nama umum

Nama Ilmiah

Sumber

Asam laurat

Asam laurat

Minyak kelapa

Asam palmitat

Asam

Minyak sawit

Asam stearat

heksadekanoat

Lemak hewan

Asam oleat

Asam

Minyak zaitun

Asam linoleat (LA)

oktadekanoatAsa

Minyak jagung

Asam -linolenat

Linseed oil

(ALA)

Asam 9-

Lemak hewan

Asam arakodonat

oktadekenoat

Minyak ikan

(AA)

As. 9,12-

Minyak ikan

EPA

oktadekadienoat

DHA

As. 9,12,15oktadekadienoat
As.5,8,11,14eikosatetraenoat
As.5,8,11,14,17eikosapentaenoat
As. 4,7,10,13,16,19dokosaheksaenoat

Beberapa Asam Umum:

Klasifikasi asam lemak berdasarkan jumlah dan posisi


ikatan rangkapnya:
Jenuh
(saturated)

As. lemak
(fatty acids)

Tunggal
(monounsaturated)
Tak jenuh

Omega-3 (-3)

(unsaturated)

Majemuk
(polyUnsaturated)

Omega-6 (-6)
1. Asam lemak esensial

Organisme, seperti tumbuhan dan bakteria, dapat mensintesis semua asam


lemak yang diperlukan, dari asetil-koA.

Mamalia dapat mensintesis beberapa asam lemak (non esensial) seperti asam
palmitat, stearat dan oleat.

Beberapa asam lemak, yaitu asam linoleat dan linolenat, tidak dapat disintesis
dalam tubuh (esensial); karenanya perlu diperoleh melalui makanan.

Defisiensi asam lemak essensial dapat menyebabkan timbulnya beberapa


gangguan, seperti penyakit kulit, gangguan reproduksi, dll.

2. Triasilgliserol (Trigliserida, TAG, TG)

TAG adalah ester dari gliserol dan 3 asam lemak, DAG dua asam lemak
dan MAG satu asam lemak.

TAG yang ketiga asam lemaknya sama dinamakan TAG sederhana (simple
TAG), misalnya tripalmitin, tristearin, triolein.

Kebanyakan TAG di alam merupakan TAG campuran (mixed TAG), seperti


1-stearoil, 2-linoleoil, 3-palmitoil gliserol.

Karena gugus hidroksil dari gliserol dan gugus polar karboksilat dari
asam lemaknya membentuk ikatan ester, TAG bersifat nonpolar,
hidrofobik dan tidak larut dalam air.

Triasigliserol

TAG juga disimpan sebagai minyak dalam biji bermacam tanaman,


sebagai simpanan energi dan prekursor biosintetik pada waktu
perkecambahan.

Pada beberapa hewan, TAG dibawah kulit dan abdomen selain berfungsi
sebagai simpanan energi juga sebagai insulasi panas (anjing laut, walrus,
pinguin dan hewan hibernasi seperti beruang)

Keuntungan TAG sebagai energy storage dibanding


dengan polisakarida

Oksidasi TAG menghasilkan energi lebih tinggi (9 kkal/g) dibanding


polisakarida atau protein(4 kkal/g).

10

TAG bersifat hidrofobik, tidak mengikat air, sehingga untuk berat yang
sama,volumenya lebih kecil (polisakarida mengikat 2g air/g kh)

3. Ester wax

Tricontanoylpalmitate, the major component of


beeswax

11

4. Glycerophospholipids

12

5. Isoprenoid
13

Kolesterol:

Merupakan sterol utama pada jaringan hewan; bersifat amfipatik,


punya gugus kepala polar (ggs hidroksil pada C3) dan bagian hirofob

nonpolar (inti steroid dan rantai karbon samping pada C17)


Selain berperan sbg konstituen membran, juga sebagai prekursor untuk
produk dengan aktivitas biologi spesifik :
- Hormon steroid: signal biologi yang kuat pada ekspresi gen
- Asam empedu: sebagai emulsifier lemak dlm intestin

Kolesterol

Hormon steroid turunan kolesterol

14

Testosteron (hormon sex pria) diproduksi dalam testes


Estradiol (hormon sex wanita) diproduksi dalam ovaries dan plasenta
Kortisol dan aldosteron, disintesis dlm adrenal cortex; masing-masing

berfungsi dalam regulasi metabolisme gula dan ekspresi gen.


Pregnisolon dan pregnison adalah obat sterroid yang digunakan untuk obat
inflamasi

6. Gliserolipid
Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi mono-, di-, dan tri-, yang
paling terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol (triasilgliserol), yang juga
dikenal sebagai trigliserida. Di dalam persenyawaan ini, tiga gugus hidroksil
gliserol masing-masing teresterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda.
Karena ia berfungsi sebagai cadangan makanan, lipid ini terdapat dalam sebagian
besar lemak cadangan di dalam jaringan hewan. Hidrolisis ikatan ester dari
triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam lemak dari jaringan adiposa disebut
"mobilisasi lemak".
Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosilgliserol, yang dikarakterisasi
dengan keberadaan satu atau lebih residu monosakarida yang melekat pada
gliserol via ikatan glikosidik. Contoh struktur di dalam kategori ini adalah
digalaktosildiasilgliserol yang dijumpai di dalam membran tumbuhan dan
seminolipid dari sel sperma mamalia.
Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan tiga
gugus fungsional yang disebut gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol). Karena
gliserol memiliki tiga gugus fungsional alkohol, asam lemak akan bereaksi untuk
membuat tiga gugus ester sekaligus. Gliserida dengan tiga gugus ester asam lemak

15

disebut trigliserida. Jenis asam lemak yang terikat pada ketiga gugus tersebut
seringkali tidak berasal dari kelas asam lemak yang sama.

7. Fosfolipid

Fosfatidiletanolamina
(Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides,
glycerophospholipid)

sangat

mirip

dengan

trigliserida

dengan

beberapa

perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol)


dengan dua gugus alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa
jadi dari kelas yang berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk gugus ester
dengan asam fosforat.
Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak
di alam dan merupakan komponen kunci sel lipd dwilapis, serta terlibat di dalam
metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan saraf termasuk otak,
mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat
mengakibatkan berbagai kelainan saraf.[20]
Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis
adalah fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin),
fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer).

16

Selain berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi
protein intra- dan antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel
eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun
sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau
kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meskit
terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen).
Terdapat juga varian dialkileter pada arkaebakteria.
Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada
posisi sn-3 dari tulang belakang gliserol pada eukariota dan eubakteria, atau posisi
sn-1 dalam kasus archaea.
Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan
valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang
lain, misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid
merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid
yang umum dijumpai adalah:

Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina

Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.

Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang
diikatnya.

8. Sfingolipid

17

Sfingomielin
Sfingolipid adalah keluarga kompleks dari senyawa-senyawayang berbagi
fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis
secara de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang
kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan
senyawa-senyawa lainnya.
Nama sfingolipid diambil dari mitologi Yunani, Spinx, setengah wanita
dan setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab
teka-tekinya. Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874
sebagai teka-teki yang sangat rumit dari jaringan otak.
Sfingolipid adalah jenis lemak kedua yang ditemukan di dalam membran
sel, khususnya pada sel saraf dan jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung
gliserol, tetapi dapat menahan dua gugus alkohol pada bagian tengah kerangka
amina.[25]
Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah sfingomielin (seramida
fosfokolina),sementara

pada

serangga

terutama

mengandung

seramida

fosfoetanolamina dan pada fungi memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus


kepala yang mengandung manosa.
Basa sfingoid utama mamalia biasa dirujuk sebagai sfingosina. Seramida
(Basa N-asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan asam
18

lemak yang terikat pada amida. Asam lemaknya biasanya jenuh ataupun monotakjenuh dengan panjang rantai dari 16 atom karbon sampai dengan 26 atom
karbon.
Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang
tersusun dari satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui
ikatan glikosidik.

9. Lipid sterol
Lipid sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen lipid
membran yang penting,bersamaan dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin.
Steroid, semuanya diturunkan dari struktur inti empat-cincin lebur yang sama,
memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan.
Steroid 18-karbon (C18) meliputi keluarga estrogen, sementara steroid C19 terdiri
dari androgen seperti testosteron dan androsteron. Subkelas C21 meliputi
progestagen, juga glukokortikoid dan mineralokortikoid. Sekosteroid, terdiri dari
bermacam ragam bentuk vitamin D, dikarakterisasi oleh perpecahan cincin B dari
struktur inti. Contoh lain dari lemak sterol adalah asam empedu dan konjugatkonjugatnya, yang pada mamalia merupakan turunan kolesterol yang dioksidasi
dan disintesis di dalam hati. Pada tumbuhan, senyawa yang setara adalah
fitosterol, seperti beta-Sitosterol, stigmasterol, dan brasikasterol; senyawa terakhir
ini juga digunakan sebagai bagi pertumbuhan alga. Sterol dominan di dalam
membran sel fungi adalah ergosterol.

19

10. Lipid prenol


Lipid prenol disintesis dari prekursor berkarbon 5 isopentenil pirofosfat
dan dimetilalil pirofosfat yang sebagian besar dihasilkan melalui lintasan asam
mevalonat (MVA). Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat, dan lain-lain)
terbentuk dari adisi unit C5 yang terus menerus, dan diklasifikasi menurut
banyaknya satuan terpena ini. Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon
dikenal sebagai politerpena. Karotenoid adalah isoprenoid sederhana yang penting
yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai prekursor vitamin A. Contoh kelas
molekul yang penting secara biologis lainnya adalah kuinon dan hidrokuinon yang
mengandung ekor isoprenoid yang melekat pada inti kuinonoid yang tidak berasal
dari isoprenoid. Vitamin E dan vitamin K, juga ubikuinon, adalah contoh kelas ini.
Prokariota mensintesis poliprenol (disebut baktoprenol) yang satuan isoprenoid
terminalnya yang melekat pada oksigen tetap tak jenuh, sedangkan pada
poliprenol hewan (dolikol) isoprenoid terminalnya telah direduksi.

11. Sakarolipid

20

Struktur sakarolipid Kdo2-Lipid A. Residu glukosamina berwarna biru,


residu Kdo berwarna merah, rantai asil berwarna hitam, dan gugus fosfat
berwarna hijau.
Sakarolipid (bahasa Inggris: saccharolipid, glucolipid) adalah asam lemak
yang terikat langsung dengan molekul glukosa dan membentuk struktur yang
sesuai dengan membran dwilapis. Pada sakarolipid, monosakarida mengganti
ikatan gliserol dengan asam lemak, seperti yang terjadi pada gliserolipid dan
gliserofosfolipid.
Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosamina terasilasi
dari komponen lipid A lipopolisakarida pada bakteri gram-negatif. Molekul LipidA yang umum adalah disakarida dari glukosamina, yang diturunkan sebanyak
tujuh rantai asil-lemak. Lipopolisakarida minimal yang diperlukan untuk
pertumbuhan E. coli adalah Kdo2-Lipid A, yakni disakarida berheksa-asil dari
glukosamina yang diglikosilasikan dengan dua residu asam 3-deoksi-D-manooktulosonat (Kdo).
12. Poliketida

21

Poliketida adalah metabolit sekunder yang terbentuk melalui proses


polimerisasi dari asetil dan propionil oleh enzim klasik maupun enzim iteratif dan
multimodular yang berbagi fitur mekanistik yang sama dengan asam lemak
sintasi. Enzim yang sering digunakan adalah poliketida sintase, melalui proses
kondensasi Claisen.
Poliketida merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara alami
oleh bakteri, fungi, tumbuhan, hewan, sumber daya laut dan organisme yang
memiliki keanekaragaman struktural yang tinggi.
Banyak poliketida berupa molekul siklik yang kerangkanya seringkali
dimodifikasi lebih jauh melalui glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi,
dan/atau proses lainnya untuk menimba manfaat dari sifat antibiotik yang dimiliki.
Beberapa jenis poliketida bahkan bersifat anti kanker, dapat menurunkan
kolesterol serta menunjukkan efek imuno-supresif.
Sejumlah senyawa antimikroba, antiparasit, dan antikanker merupakan
poliketida atau turunannya, seperti eritromisin, antibiotik tetrasiklin, avermektin,
dan antitumor epotilon.

13. Garam

lemak

Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak


yang terdapat di alam bebas.
Sabun terbuat melalui proses saponifikasi asam lemak. Biasanya
digunakan natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses tersebut.
Secara umum, reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan:

22

asam lemak + NaOH ---> air + garam asam lemak


Jenis sabun yang dihasilkan bergantung pada jenis asam lemak dan
panjang rantai karbonny. Natrium stearat dengan 18 karbon adalah sabun yang
sangat keras dan tidak larut. Seng stearat digunakan pada bedak talkum karena
bersifat hidrofobik. Asam laurat dengan 12 karbon yang telah menjadi natrium
laurat sangat mudah terlarut, sedangkan asam lemak dengan kurang dari 10 atom
karbon tidak digunakan menjadi sabun karena dapat menimbulkan iritasi pada
kulit dan berbau kurang sedap.

14. Parafin
Parafin (bahasa Inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari esterisasi
alkohol yang mempunyai rumus bangun yang panjang, dengan asam lemak.
Alkohol dapat mengandung 12 hingga 23 atom karbon. Parafin dapat ditemukan
di alam sebagai pelindung daun dan sel batang untuk mencegah agar tanaman
tidak kehilangan air terlalu banyak. Karnuba ditemukan pada dedaunan pohon
palem Brasil dan digunakan sebagai pelumas untuk lantai maupun mobil. Lanolin
adalah parafin pada bulu domba. Beeswax adalah cairan parafin yang disekresi
lebah untuk membangun sel tempat untuk madu dan telur lebah.
Parafin yang digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui esterisasi,
melainkan merupakan campuran dari alkana dengan berat molekul yang besar.
Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran fosfolipid dan ester dari kolesterol.

23

24

Aggregat lipid amfipatik yang terbentuk dalam air


Jika lipid amfipatik dicampur dengan air dapat tyerbentuk 3 tipe agregat:

a. Misel. Strk berbentuk bulat bagian kepala (hidrofob) menghadap


ke air dan ekor (hidrofob) berkumpul pada bagian dalam (misal
pada asam lemak bebas, lisofsofolipid dan deterjen)
b. Bilayer. Dua lapis monolayer membentuk suatu lembaran duadimensional, bagian kepala (hidrofilik) masing-masing menghadap
ke air (misal pada gliserofosfolipid dan sfingolipid)
c. Liposom. Strk bilayer tidak stabil dan dapat membentuk suatu
kantung (vesikel) lipid bilayer yang lebih stabil

25

26

III. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami tarik dari tugas ini ialah, Lipid merupakan senyawa
organik yang tidak larut dalam air tetapi dapat diekstraksi dengan pelarut non
polar seperti kloroform,eter, benzena. Senyawa-senyawa lipid tidak mempunyai
rumus struktur yang sama dan sifat kimia serta biologinya juga bervariasi.
Lipid berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi kelompok utama
yaitu:Lipid yang dapat disaponifikasi (saponifikasi lipids),Lipid yang tidak dapat
disaponifikasi (nonsaponifikasi lipids).
. Triasgliserol berada dalam sejumlah bentuk cair atau padat, bergantung
pada asam lemak pokoknya. Triasgliserol tumbuhan mempunyai titik leleh rendah
dan berbentuk cair pada suhu kamar yang disebabkan oleh banyaknya jumlah
asam lemak tak jenuh. Sedangkan triasgliserol hewan mempunyai asam lemak
jenuh

tinggi.

Sehingga

berbentuk

semipadat

atau

padat.

Fosforlipid merupakan lipid yang mengandung gugus ester fosfat.


Fosforlipid

berfungsi

terutama

sebagai

unsur

struktur

membran

Asam lemak tersusun dari komponen hidrofobik berupa rantai hidrokarbon dan
komponen hidrofilik berupa gugus karboksil. Asam lemak disebut juga asam
karboksilat, diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak. Jenis lipid ini
terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Dan telah dipaparkan
reaksi-reaksi katabolisme dan anabolisme asam lemak jenuh dan tak jenuh.

DAFTAR PUSTAKA
27

1. elisa.ugm.ac.id/files/chimera73/QE6JZahQ/Lipid.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid
2. http://elisa.ugm.ac.id/files/chimera73/QE6JZahQ/Lipid.pdf
3.
4.
5.
6.
7.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid

www.labtestsonline.org/understanding/.../lipid/glance.htm
lrepository.ui.ac.id/dokumen/lihat/3341.pdf
jlcome.blogspot.com/2007/10/lipid.html
www.lipid.org/
lipidlibrary.aocs.org/lipids.html

28

Anda mungkin juga menyukai