Disusun Oleh :
1.2 Tujuan
2.1 Lotion
Lotion termasuk kedalam emulsi sebagai campuran dari dua fasa yaitu fasa
minyak dan air yang tidak dapat bercampur. Emulsifier yang ditambahkan
dalam lotion adalah asam lemak asam lemak yang di gunakan adalah asam
stearat. Emulsifier yang di gunakan dalam pembuatan lotion memiliki
gugus polar dan non polar secara bersamaan dalam satu molekul sehingga
pada satu sisi akan mengikat minyak dan disisi lain akan mengikat air
sehingga zat-zat yang ada dalam emulsi dapat di persatukan (Suryani,
2000).
Bahan yang terdapat di dalam lotion antara lain: Vitamin E dan C (non
polar ) sebagai antioksidan, asam stearat (non polar) sebagai emulgator,
metil paraben (non polar), propil paraben(non polar), dan propilen glikol
(non polar) sebagai pengawet, mineral air (polar) dan lanolin (non polar),
alkohol (non polar) sebagai emolien, aquades (polar) sebagai pelarut.
Semua bahan fase minyak (As. Stearat, Lanolin, Setil Alkohol, Propil
paraben) bahan-bahan tersebut termasuk ke dalam non polar dilarutkan
pada suhu 65-75°C di atas waterbath. Bahan fase air (Aquadest, Gliserin,
Trieanolamin, Metil paraben) yang termasuk ke dalam senyawa polar
dilarutkan terpisah pada suhu 65-75°C. Setelah semua bahan yang fase
sama terlarut, tambahkan campuran bahan fase air ke dalam cmapuran
bahan yang ber-fase minyak sedikit demi sedikit sambil melakukan
pengadukan yang konstan hingga membentuk emulsi.
Emulsifier yang digunakan pada produk ini adalah asam stearat. Asam
stearat merupakan basis krim yang umum digunakan bersama dengan
trietanolamin (TEA). Asam stearat yang telah dinetralkan sebagian dengan
TEA membentuk trietanolamin (Brataco), carbopol 940, parafin cair, asis
krim ketika dicampur dengan 5-15 kali berat cairan aqueous. Konsentrasi
asam stearat yang digunakan untuk sediaan krim antara 1-20% (Rowe et
al., 2009).
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan tujuan dari makalah ini adalah emulsifier
dari lotion adalah asam stearate sedangkan emulsifier dari semir sepatu cair adalah
wax.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, M.A. 2015. Sifat Fisik Hasil Pertanian. (Emulsifier). Universitas Pattimura.
Ambon.
Gennaro, A. R. 1990. Remingtons Pharmaceuticals Science 18th ed. Marc Public
Co. Easton.
Lachman,L., H. A. Lieeberman, dan J.L. Kanig.1994. Teori Dan Praktek Farmasi
Industry Edisi 3. Universitas Indonesia. Jakarta.
Rahmadhani, S., Wijaya, C.A., Fernando, R., Anggreini, P., dan Armen, M. 2012.
Pencampuran dan Emulsifikasi. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Rowe,R.C.,P.J. Sheiskey, and P.J. Weller. 2003. Hand Book Of Pharmaceutical
Excipients Edisi Ke 4. Pharmaceutical Press. London.