oleh
Anggota kelompok :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas kuasanya, sehingga
dapat diselesaikannya tulisan laporan praktiukum Fisiologi Veteriner I ini dengan baik.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas selesainya dilakukannya praktikum di
laboratorium fisiologi veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Univ. Udayana.
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tulisan ini, dan tak
lupa penulis ucapkan banyak terikasih.
Hormat kami,
Penulis
DAFTAR ISI
i
JUDUL UTAMA ……………………………………………………………………………
F. Pembahasan ………………………………………………………………………………3
G. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….3
ii
PRAKTIKUM 2
FRAGILITAS ERITROSIT
1
D. Tata kerja
Tekanan osmotik eritrosit (test fragilitas)
1. Membuat seri larutan NaCl dengan kadar (%) 0.8; 0,7; 0.6; 0.5; 0.4; dan 0.3. Caranya
adalah ambilah 6 buah tabung reaksi yang bersih dan berilah tanda nomor 1 sampai 6.
2. Ke dalam tabung tersebut berturut (dari no. 1-6) dimasukkan larutan NaCl 5% sebanyak
0.8; 0,7; 0.6; 0.5; 0.4; dan 0.3 ml menggunakan pipet hisap kap. 1 ml.
3. Kemudian pada tiap tabung tsb. (1-6) ditambahkan aquades 4.2; 4.3; 4.4; 4.5; 4.6; dan
4.7 ml menggunakan pipet hisap kap. 5 ml,.sehingga sekarang volume larutan dalam
tiap tabung masing-masing menjadi 5 ml. Aduklah (bolak-baliklah hingga campur
dengan baik. Taruh pada rak tabung.
4. Teteskan darah sapi sebanyak 5 tetes ke dalam setiap tabung (menggunakan pipet kap. 1
ml atau pipet dropping). Campur (bolak-balik) hingga homogen, taruh pada rak (jangan
sampai terjadi goncangan pada tabung).
5. Tunggu sampai 1 jam, amati pada lapis atas di setiap tabung. Dari tabung no. 1 lrt.
tampak 2 lapis, dimana lapis atas berwarna jernih (ini berarti darah tidak mengalami
pecah membran/tidak hemolisis). Selanjutnya amati pada tabung manakah yang lapis
atas mulai berwarna merah (disinilah mulai terjadinya pecah membran = titik fragilitas
eritrosit). Pada tabung no. 6 terjadi hemolisis total yang ditandai warna merah
transparan pada semua bagian.
6. Tentukan tabung mana (no. berapa = kadar berapa) terjadinya fragilitas eritrosit.
E. Hasil Percobaan
(mL)
1 0,8 4,2 5 Paling merah
2 0,7 4,3 5 Semakin merah
3 0,6 4,4 5 Lebih merah
4 0,5 4,5 5 Mulai merah
5 0,4 4,6 5 Belum merah
6 0,3 4,7 5 Belum merah
F. Pembahasan
2
Dalam uji fragilitas eritrosit di laboratorium dimulai dengan terjadinya hemolisis awal
yang di tentukan sebagai titik awal fragilitas eritrosit, sementara jika semua eritrosit
mengalami lisis total ditentukan sebagai fragillitas total. Fragilitas eritrosit dapat di ukur
dengan meningkatkan konsentrasi NaCl (uji fragilitas). Hasil yang didapatkan pada
percobaan yaitu hemolisi awal pada ( ) dan hemolisis total pada ( ). Faktor-faktor yang
memengaruhi fragilitas dapat meningkat ataupun menurun yaitu umur sel darah merah,
jenis hewan, tempat hewan hidup, nutrisi, dan faktor lainnya.
G.Kesimpulan
Simpulan dari hasil praktikum yaitu semakin banyak NaCl dimasukkan didalam Sel darah
merah (eritrosit) sapi, maka akan semakin banyak pula eritrosit yang mengalami hipotonik
dan jika darah menjadi hipertonik, air yang berada diluar sel akan masuk ke dalam sel
sehingga volume naik dan sel tersebut akan lisis/pecah. Jadi semakin banyak NaCl yang
masuk ke dalam sel darah merah semakin banyak darah yang pecah sehingga pada tabung
1 menjadi bewarna paling merah di bandingkan tabung lain