Rencana baca : Senin /22 Mei 2018, Pukul 08.00 Tutorial Hematologi
Tempat : RSUH Gedung A, Lt.4
I. PENDAHULUAN
Eritrosit merupakan sel terbanyak di dalam darah. Fungsi utama
eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru ke jaringan perifer dan
mengangkut CO2 dari jaringan ke paru. Eritrosit dibentuk disumsum tulang,
dilepaskan ke pembuluh darah setelah matang dan berumur sekitar 120 hari
sebelum akhirnya dihancurkan di limfa.1, 2
Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkaf yang lentur.
Kelenturan ini membuat eritosit yang berdiameter 8 µm mampu melewati
secara berulang-ulang mikrosirkulasi yang berdiameter 3,5 µm. Membran
eritrosit terdiri atas lipid dua lapis (lipid bilayer) dan rangka membran.
Rangka membran itu sendiri terdiri atas protein membran yang berinteraksi
dengan lipid bilayer yaitu protein integral dan protein perifer. Protein integral
terdiri atas protein transpor dan glikoforin-A, B, dan C (GPA, GPB, GPC),
sedangkan protein perifer termasuk didalamnya enzim dan protein struktural
seperti spektrin, ankirin, aktin, protein 4.1 dan protein 4.2. 3, 4
Kemampuan eritrosit untuk mempertahankan strukturnya dalam
bentuk bikonkaf ditentukan oleh4, 5 :
1. Ratio luas permukaan eritosit terhadap volume eritrosit
2. Viskositas internal eritrosit dalam hal ini hemoglobin
3. Properti komponen viskoelastik membran eritrosit, dalam hal ini struktur
dan fungsi integritas rangka membran.
Membran eritrosit inilah yang mempertahankan karakteristik
struktur eritrosit, sebaliknya bila terdapat defek pada komponen maka dapat
terjadi perubahan bentuk eritrosit. 4, 5
II. TUJUAN
Tutorial ini bertujuan untuk menilai fragilitas osmotik eritrosit.
III. METODE
A. Pra Analitik6, 7
1. Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan sampel :
Darah yang digunakan adalah darah yang menggunakan
antikoagulan heparin. Darah menggunakan antikoagulan natrium
sitrat dan oksalat tidak dapat digunakan karena terdapat tambahan
garam didalamnya. Pemeriksaan dilakukan dalam 2 jam setelah
pengambilan sampel, atau bila diperiksa > 6 jam sampel disimpan
pada suhu 4oC
3. Alat dan bahan
a. Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Rak tabung
b. Bahan :
- Sampel : plasma darah
- Reagensia :
Siapkan stock solution dari penyangga natrium klorida,
osmolalitas yang ekuivalen dengan NaCl 10% yang terbuat
dari NaCl 9 gram, Na2HPO4 1,365 gram, dan NaH2PO4.H2O
0,215 gram. Bahan-bahan tersebut kemudian dilarutkan dengan
aquadest sampai 100 ml. Larutan ini dapat digunakan selama 1
bulan pada suhu 4oC. Butiran garam dapat terbentuk pada saat
penyimpanan dan harus diencerkan kembali sebelum
B. Analitik6, 7
1. Prinsip kerja
Sejumlah eritrosit diletakkan dalam larutan garam dengan
konsentrasi yang berbeda-beda mulai dari 0,9% (fisiologik) sampai
konsentrasi hipotonik. Pada tabung dengan larutan hipotonik terjadi
proses osmosis sehingga volume eritrosit mengembang karena
mengalirnya air kedalam eritrosit. Eritrosit menjadi sferik dan
setelah melewati volume tertentu mulailah terjadi kebocoran sel,
antara lain hemoglobin dikeluarkan melalui membran sel.
Hemoglobin keluar dari sel pada masing- masing tabung
dengan larutan NaCl yang konsentrasinya berbeda-beda. Kumpulan
hasil-hasil hemolisis diletakkan pada kertas grafik, dibandingkan
dengan data eritrosit normal.
2. Cara Kerja.
1. Siapkan 12 tabung reaksi pada rak tabung
2. Buatlah pengenceran bertingkat larutan NaCl dengan
konsentrasi : 0,85%, 0,75%, 0,65%, 0,60%, 0,55%, 0,50%,
0,45%, 0,40%, 0,35%, 0,30%, 0,20% dan 0,10%, masing-
masing sebanyak 5,0 ml. Larutan-larutan NaCl tersebut dibuat
dari larutan pokok NaCl 1,0%.
3. Teteskan darah sebanyak 50 μl darah ke dalam setiap tabung
lalu homogen dengan cara membolak-balikkan tabung
beberapa kali.