Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK, LEMAK DAN LILIN

Hari/Tanggal Praktikum: Selasa, 13 Desember 2022


Disusun oleh:
Eva Grase Monei (2148202020)

Laboratorium Farmakognosi
Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Tahun 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1


1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

1.1 Definisi lipida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2


1.2 Lipida sederhana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Pembagian lipida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB III CARA KERJA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.1 Alat dan Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


1.2 Cara kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB IV HASIL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB V PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...

BAB VI
KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, baik minyak lemak, lemak, maupun lilin selalu memegang
peranan penting untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Lemak adalah zat makanan yang
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia dan merupakan sumber energi.
(Serlahwaty,2015). Lemak merupakan senyawa kimia mengandung unsur C, H dan O.
Lemak atau lipid merupakan salah satu nutrisi diperlukan tubuh karena berfungsi
menyediakan energy sebesar 9 kilokalori/gram, melarutkan vitamin A,D,E,K dan dapat
menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak berfungsi sebagai
pelindung tubuh bagi perubahan suhu, terutama suhu rendah dan sebagai pelarut
beberapa vitamin. Selain itu lemak berfungsi juga sebagai sumber energi, penyusun
membrane sel, dan sebagai pelindung organ vital seperti lambung dan jantung
(Angelia,2016).
1.2 Tujuan
 Mahasiswa mengetahui definisi dan penggolongan minyak lemak, lemak dan lilin.
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin
baik secara fisika, maupun kimia

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi Lipida

Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi dapat
diekstraksidengan pelarut non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol,
aseton, dankarbondisulfid. Lipid juga merupakan kelompok senyawa beraneka
ragam. Lemakdikenal merupakan salah satu dari senyawa lipid. Adapun yang
termasuk senyawalipid antara lain kolesterol, steroid, dan
terpenoid. (Poedjiadi,2009)

1.2 Lipida Sederhana

Lipid berasal dari kata Yunani yang berarti lemak. Secara bahasa lipid merupakan
lemak, sedangkan kalau dilihat dari stukturnya, lipid merupakan senyawa trimester
yang dibentuk dari senyawa gliserol dan berbagai asam karboksilat rantai panjang.
Jadi lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebihkecil yaitu gliserol dan asam
lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon yang masing-
masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asamlemak memiliki kerangka karbon
yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atomkarbon, panjangnya salah satu ujung
asam lemak itu adalah kepala yang terdiri atassuatu gugus karboksil dan gugus
fungsional yang menyebabkan molekul inidisebut asam lemak, yang berikatan
dengan gugus karboksilat itu adalahhidrokarbon panjang yang disebut ekor.
 (Poedjiadi,2009).
Sifat dari lemak:
a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air). 
b) Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d) Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

2
1.3 Pembagian Lipid
1. Lipid Sederhana
Lipid jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, biasanya berupa gliserol,
serta menghasilkan asam lemak. Contoh yang paling banak ditemukan adalah
Triasilgliserol yang disebut juga Trigliserida (TG), yang ditemukan antaralain dalam
serum, dalam minyak kelapa dan dalam berbagai minyak lain yang  berasal
dari mahluk hidup. Yang dimaksud dengan minyak adalah  lemak  yangdalam suhu
ruang berada dalam bentuk cair , lemak yang dalam suhu ruang masih berbentuk 
padat disebut lemak saja. Biasanya  minyak  berasal  dari tumbuhan dan lemak dari
hewan. Konsistensi cair atau padat pada suhu ruang ini biasanya ditentukan dari
jumlah atom C yang menyusun asam lemak dari TG. Makin panjang atom C,
biasanya makin padat. Dilain pihak, makin  banyak ikatan rangkap, konsistensi
semakin cair. Lemak yang banyak mengandung ikatan rangkap ini disebut asam
lemak essensial, yang harus ada dalam makanan. Lemak tumbuhan berupa minyak
karena jumlah atom C-nya lebih pendek dan ikatan rangkapnya relatif lebih banyak.
2. Lipid Majemuk
Lipid jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, asam lemak dan senyawa
lain seperti fosfat, asam amino, basa organik, sepert kolin atau betain. Umumnya
lemak majemuk mengandung listrik atau paling tidak mempunyai pengkutuban
muatan dalam molekulnya, sehingga menjadi lebih  mudah berinteraksi dengan air.
Lemak Majemuk ini ikut menyusun membran sel dan jugaselubung sel dan serat
syaraf.
3.  Turunan Lipid
Yaitu berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau pemecahan
kedua jenis lemak terdahulu. Yang termasuk dalam  kelompok ini adalah Gliserol 
dan berbagai alkohol lain yang ikut menyusun lemak, asam lemak, dengan ikatanran
gkap (ikatan tak jenuh) dan asam lemak tanpa ikatan rangkap (jenuh), kolesterol dan
berbagai macam senyawa steroid seperti hormon steroid (kortisol, prednison,
estrogen, progesteron, testosteron, dan aldosteron). (Titin Supriyanti,2009).

3
BAB III
CARA KERJA

1.1 UJI NODA LEMAK

1. Bahan dan Alat:


- Minyak lemak (minyak kelapa, minyak zaitun, minyak lini (cat), minyak wijen,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak jagung); eter
- Biji-bijian yang mengandung lemak (kacang tanah dan biji kemiri)
- Kertas saring dan pipet tetes.

2. Metode:

 Minyak lemak diteteskan pada kertas saring dan dibiarkan mengering.


 Amati noda lemak yang jernih atau transparan!
 Untuk bahan nabati (kacang tanah dan biji kemiri) dilakukan penyarian biji dengan
eter.
 kemudian sari eter diteteskan pada kertas saring.
 Amati noda lemak yang jernih. Pilihlah biji yang kering dan sari eter yang jernih.

1.2. UJI KELARUTAN

1. Bahan dan Alat:


- Minyak lemak (minyak kelapa, minyak zaitun, minyak lini (cat), minyak wijen,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak jagung).
- Pelarut yang digunakan: eter, petroleum eter, kloroform, etanol 95%.
- Tabung reaksi.
- Pipet tetes.

2. Metode:
 Ambil satu tetes minyak lemak dan tambahkan salah satu pelarut bertetes-tetes
sampai minyak tepat larut. Catat berapa tetes pelarut yang digunakan!

4
1.3 UJI PEMBENTUKAN EMULSI
1. Bahan dan Alat:
- Minyak kelapa, air dan sabun
- Tabung reaksi dan gelas ukur

2. Metode:
 Kocok satu tetes minyak kelapa dalam tabung reaksi dengan 5 mL air.
 Amati apa yang terjadi!
 Ulangi percobaan tersebut dengan penambahan sedikit sabun yang dilarutkan dalam
air lebih dahulu.

1.4 PEMBENTUKAN SABUN (SAPONIFIKASI)


1. Bahan dan Alat:
- Minyak lemak (minyak kelapa) dan minyak parafin, larutan NaOH 2N, larutan
HCl 2N, larutan CaCl2 2%, dan larutan MgSO4 2%
- Tabung reaksi, gelas ukur dan pipet

2. Metode:
 Didihkan 1 mL minyak lemak (minyak kelapa) dalam 2 mL larutan NaOH 2N,
kemudian tambahkan air 3 mL.
 Amati sabun yang terjadi!
 Bagi larutan sabun menjadi 3 bagian yang sama, kemudian satu bagian dinetralkan
dengan larutan HCl 2N, satu bagian yang lain ditambahkan larutan CaCl2 dan
sisanya tambahkan larutan MgSO4.
 Amati apa yang terjadi!
 Lakukan hal yang serupa untuk minyak parafin. Amati apa yang terjadi!

5
1.5 PENETAPAN JARAK BEKU

1. Alat dan Bahan:


- Minyak lemak (minyak kelapa, minyak zaitun, minyak lini (cat), minyak wijen,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak jagung)
2. Metode:
 sebanyak 2 mL didinginkan pelan-pelan dalam penangas es. Amati suhunya mulai
terjadi kekeruhan sampai membeku.

1.6 PENETAPAN JARAK LEBUR

1. Alat dan Bahan:


- Lemak padat (oleum cacao, cera laba, cetaceum, adeps lanae)
2. Metode:
 dipanaskan hati-hati (usahakan kenaikan suhu 2°C/menit) dalam penangas air dan
catat suhunya mulai meleleh sampai meleleh sempurna!

6
BAB IV
HASIL
1.1 Uji Noda Lemak
N Bekas
o Bahan Noda Keterangan
1 VCO √ Terdapat Noda
2 Minyak Jagung √ Terdapat Noda
3 Olive Oil √ Terdapat Noda
Terdapat Noda
4 Kacang √ (samar)
5 Kemiri √ Terdapat Noda

1.2 Uji Kelarutan

Sampel Minyak jagung VCO Minyak Zaitun

Pelarut Eter Kloroform Etanol Eter Kloroform Etanol Eter Kloroform Eter

Jumlah 50 60 61 59
50 tetes 8 tetes 50 tetes 30 tetes 50 tetes
Tetesan tetes tetes tetes tetes

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


Keterangan Larut Larut
Larut Larut Larut Larut Larut Larut Larut

1.3 Uji Pembentukan Emulsi


No Sampel keterangan
1 Air + Minyak Kelapa Belum menyatu, larutan terpisah
Larutan menyatu karena adanya
2 Air + Sabun + Minyak Kelapa
zat emulgator

1.3 Uji Pembentukan Sabun


Larutan NaOH dididihkan dengan 1 mL minyak kelapa, kemudian ditambahkan 3 mL air.
No Larutan Hasil
2 mL
1 Terdapat endapan lemak di bagian atas larutan
HCL
 Larutan NaOH 2 mL + 1 mL minyak kelapa + 3 mL air membentuk endapan putih
 Setelah ditetesi larutan HCL, terdapat endapan putih diatas,

7
1.4 Uji Penetapan Jarak Beku
No Nama Bahan Waktu Suhu Perubahan
0,7˚ C kekeruhan
Minyak Kelapa VCO (2
1 10 menit 0,5˚ C mulai mengeras
mL)
0,1˚ C membeku sempurna
0,5˚ C kekeruhan
2 Minyak jagung ( 2 mL 30 menit 0,7˚ C mulai mengeras
0,3˚ C membeku sempurna

1.5 Uji Penetapan Jarak Lebur


Suhu
Bahan mulai meleleh pada menit meleleh sempurna pada menit
t1 t2
adaps lanae 1,5˚ C 1,9˚ C 1 menit 50 detik 4 menit
oleum cacao 1,3˚ C 2,1˚ C 1 menit 50 detik 5 menit
cera alba 1,5˚ C 2,1˚ C 2 menit 4 menit
ceta ceum 2,1˚ C 1,7˚ C 3 menit 4 menit

8
BAB V
PEMBAHASAN

Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol. Lipid
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti ester,
aseton,kloroform, dan benzena. Larutan polar merupakan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik sedangkan larutan nonpolar merupakan larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik.
Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampuratau
tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang menstabilkan
emulsi yang biasanya berupa protein. Emulsi dapat pula diartikan sebagai dispersi
atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling melarutkan.
Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi yang
disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan
antara kedua fase cairan.Percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu
Identifikasi MinyakLemak, Lemak, dan Lilin. Dengan tujuan Mahasiswa diharapkan
mampu untuk mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin secara fisika dan
kromatografi,terutama untuk bahan yang digunakan dalam bidang farmasi.Dalam
percobaan dilakukan beberapa uji diantaranya uji noda lemak, uji kelarutan, uji
pembentukan emulsi, pembentukan sabun, uji titik beku, dan uji titik lebur.
Yang pertama yaitu pengamatan terhadap uji noda. Hal ini adalah dimaksudkan agar
kita dapat mengetahui ada atau tidaknya noda dalam sampel yang di gunakan,
dimana bahan yang digunakan adalah VCO, olive oil, minyak jagung, kacang dan
kemiri, untuk bahan uji VCO, olive oil, minyak jagung, dan kemiri terbukti
meninggalkan noda transparan pada kertas saring, sedangkan sari dari kacang tanah
yang telah dilarutkan dengan eter meninggalkan noda samar, hal ini disebabkan
karena lemak pada kacang tanah tergolong dalam lemak tidak jenuh, sehingga lemak
tak jenuh mengalami proses oksidasi lebih cepat dan hanya meninggalkan sedikit
noda lemak atau samar.

9
Kemudian uji kelarutan dengan bahan minyak jagung dengan pelarut eter sebanyak 50
tetes, kloroform 50 tetes, dan etanol 50 tetes, dimana ketiga larutan tersebut tidak
memberikan efek terlarut pada minyak jagung karena minyak jagung tergolong dalam
asam lemak tidak jenuh, sehingga tidak dapat terlarut dalam pelarut polar, pada VCO
dengan pelarut eter sebanyak 8 tetes memberikan hasil dimana VCO terlarut, sedangkan
pada pelarut kloroform 50 tetes dan etanol 61 tetes tidak memberikan efek terlarut pada
VCO, dan pada bahan Zaitun yang diberi pelarut kloroform 30 tetes memberikan efek
terlarut pada Zaitun, sedangkan pada pelarut eter 59 tetes dna eter 50 tetes tidak
membeirkan efek terlarut. Kemudian pada pembentukan emulsi, dimana sampel air dan
minyak kelapa menunjukan hasil dimana adanya pisahan antara air yang berada pada
bagian bawah dan minyak kelapa pada bagian atas dimana disebabkan oleh adanya
ikatan hidrogen antara molekul air dan air sendiri bersifat polar, sedangkan minyak
kelapa yang merupaka lipid yaitu suatu biomolekul yang bersifat nonpolar atau tidak
larut di dalam air, namun saat kedua bahan tersebut dicampurkan dengan sabun, maka
akan menyatukan kedua larutan tersebut, hal ini disebabkan karena adanya zat
emulgator, dimana zat ini membantu dalam mengemulsi kedua zat tersebut, yaitu
minyak kelapa dan air. Kemudian pada uji saponifikasi atau bilangan penyabunan,
digunakan larutan NaOH sebanyak 2 mL yang dididihkan dengan 1 mL minyak kelapa
dan ditambahkan 3 mL air, menunjukan adanya endapan putih, lalu setelah ditetesi HCL
sebanyak 10 tetes, terdapat endapan di bagian atas larutan, fungsi dari penambahan HCL
dalam proses saponifikasi sangat berpengaruh dalam melepaskan asam lemak dari
sabun. Pada uji jarak beku, digunakan bahan uji yaitu: minyak kelapa atau VCO
sebanyak 2 mL, minyak jagung 2 mL, dan minyak zaitun 2 mL, dimana pada minyak
kelapa atau VCO yang dikompres dengan es batu dalam gelas beaker selama 10 menit
menunjukan adanya kekeruhna pada suhu 0,7 derajat celcius, lalu mulai mengeras pada
suhu 0,5 derajat celcius, dan akhirnya membeku sempurna pada suhu 0,1 derajat celcius,
lalu pada minyak jagung dengan perlakuan yang sama selama 30 menit, menunjukan
kekeruhna pada suhu 0,5 derajat celcius, mulai mengeras pada suhu 0,7 derajat celciuc,
dan membekus sempurna pada suhu 0,3 derajat celcium, dan pada minyak zaitun selama
15 menit, hanya mennjukan kekeruhan dan tidak mengalami pembekuan, sehingga
dalam hal ini minyak zaitun merupakan minyak yang baik dan aman dikonsumsi karena
adanya kepekaan dari konsentrasi lemak tak jenuh pada minyak zaitun.

10
Lalu pada penetapan jarak lebur, digunakan bahan adaps lanae, oleum cacao,
cera alba, dan ceta ceum yang ditakar secukupnya dalam gelas beaker lalu
dipanaskan dengan suhu kisaran 1°C - 2°C, dimana adaps lanae mulai meleleh
pada suhu ke 1,5°C dan meleleh sempurna pada suhu ke 1,9°C, dan pada oleum
cacao, mulai meleleh pada suhu 1,3°C dan meleleh sempurna pada suhu ke
2,1°C, pada cera alba, mulai mendidih pada suhu ke 1,5°C dan meleleh
sempurna pada suhu ke 2,1°C, dan ceta ceum mulai mendidih pada suhu ke
2,1°C dan meleleh sempurna pada suhu 1,7°C, pengaturan suhu saat pemansan
juga mempengaruhi kecepatan bahan agar meleleh sempurna, sehingga dalam
hal ini, adaps lanae dengan tekstur gel yang lebih cepat mengalami lelehan.

11
BAB VI
KESIMPULAN
Lemak dan minyak yang berasal dari tumbuhan, tanaman, atau sayur-sayuran
memegang peran penting bagi kelangsungan hidup
manusia, dimana mereka
merupakan hasil ekstraksi dari minyak yang berasal dari 
b i j i   d a n   b u a h   s e r t a merupakan sumber lemak utama didalam k
e b u t u h a n   d i e t   m a n u s i a .   M i n y a k   d a n Lemak mengandung triaglycerols
(TAGs) dimana karakteristiknya bergantung padakomposisi asam lemak
didalamnya. lemak dan mentega yang berasal dari
tanamant r o p i s   a k a n   b e r b e n t u k   p a d a t a n   a t a u   s e m i   p a d a t a n   d
a l a m   s u h u   r u a n g   k a r e n a mengandung asam lemak jenuh yang sangat
tinggi didalam TAGsnya. mereka
dapatd i k l a s i  i k a s i k a n   b e r d a s a r k a n   a s a m   l e m a k   j e n u h   p r e d o m i n a
n   y a n g   t e r k a n d u n g didalamnya. maka dari itu, ada ! grup utama dari
lemak tanaman yaitu asam lemak laurat, palmitat, dan stearate.
DAFTAR PUSTAKA

Ketaren S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta :


UI- Press.Koswara, S. 2006. Konsumsi Lemak yang Ideal Bagi Kesehatan. Eboo
k pangan.http://ebookpangan.com. Diakses pada tanggal 01 Desember 2011.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai