Disusun Oleh:
MOCHAMMAD NAUFAL AKHNAFFILLAH
Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Mahakuasa, karena
atas berkat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan makalah Kimia tentang
“Proses Metabolisme Lemak” ini.
Makalah ini saya susun setelah melakukan penelitian mengenai judul tersebut.
Melalui makalah ini, saya berharap agar kita dapat lebih memahami dan mengerti
mengenai sistem koloid.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurn. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar saya dapat
menyusun makalah lebih baik lagi kedepannya. Untuk itu, saya mengucapkan
terima kasih banyak kepada ibu guru, yang telah memberi tugas makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………………………………………………………1
b. Rumusan masalah…………………………………………………………………..1
c. Tujuan………………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
a.Pengertian lemak……………………………………………………………………..3
b.Klasifikasi lemak……………………………………………………………………..4
c.Sifat lemak…………………………………………………………………………...7
d.Fungsi lemak…………………………………………………………………………8
e.Sumber lemak……………………………………………………………………….10
f. Pencernaan absorsi dan transpor lemak……………………………………………..12
g. Metabolisme lemak…………………………………………………………………12
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan………………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Lemak (lipid) adalah sumber energi penting pada tubuh. Tubuh menyimpan lemak secara
konstan diuraikan dan dibentuk kembali untuk menyeimbangkan kebutuhan energi tubuh dengan
persediaan makanan. Kelompok enzim khusus membantu tubuh menguraikan dan memproses
lemak. Beberapa ketidaknormalan pada enzim ini bisa menyebabkan bertambahnya zat-zat
lemak yang secara normal akan diuraikan oleh enzim.
Sepanjang waktu, penumpukan bahan-bahan ini bisa membahayakan banyak organ
tubuh. gangguan disebabkan oleh penumpukan lemak disebut lipidoses. Kelainan enzim lain
dihasilkan di tubuh menjadi tidak dapat mengkonversi lemak menjadi energi dengan
baik.Kelainan ini disebut gangguan oksidasi asam lemak.
B.rumusan masalah
1.apa yang di maksud dengan lemak?
2.apa yang di maksud dengan klasifikasi lemak berdasarkan kejenuhan tingkatan?
3.apa yang di maksud dengan sifat lemak dan terdapat apa saja?
4.apa yang di maksud dengan fungsi lemak?
5.sumber apa saja yang terdapat di dalam lemak?
6.apa yang di maksud dengan pencernaan absorsi dan ransportasi lemak?
7.apa yang di maksud dengan metabolisme karbohidrat?
C.tujuan
tujuan menuliskan makalah ini adalah:
1.untuk mengetahui tentang pengertian lemak
2.untuk mengetahui tentang klasifikasi lemak
3.untuk mengetahui tentang sifat lemak
4.untuk mengetahui tentang fungsi lemak
5.untuk mengetahui tentang sumber lemak
6.untuk mengetahui tentang pencernaan absorsi dan transportasi lemak
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN LEMAK
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon ( C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu
(zat pelaut lemak), seperti petroleum benzne, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi
bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair.
Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu
kamar disebut minyak. Pengertian Lemak yang lainadalah garam yang terbentuk dari penyatuan
asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin.
Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan dalam
bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H, dan O
dengan jumlah atom lebih banyak. Lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh, 1 gram
lemak mengandung 9 kalori.Ketiga asam lemak dalam trigliserida dapat sama macamnya disebut
lemak sederhana (simple fat) dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2 asam lemak berbeda
disebut lemak campuran(mixed fat).
Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan baik dalam
pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena. Sebaliknya lipid tidak atau
sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan atom-
atom yang berpolarisasi (O, N, S, P)
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang dengan
rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid, asam lemak
terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam bentuk ester dengan
alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak
ditemukan juga dalam bentuk tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas
2. KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1 . Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan
tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak
penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol
dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi
esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya :
a. Lemak sederhana (lemak & minyak)
b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)
c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya:
a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan
b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan
Berdasarkan konsistensinya:
a. Lemak padat
b. Lemak cair
Berdasarkan wujudnya:
a. Lemak terlihat
b. Lemak tak terlihat
Bentuk polimer yang khas pada suatu lemak tergantung pada kondisi bentuk kristalnya
itu, dan perlakuan terhadap lemak tersebut. Jika lemak didinginkan, terbentuk kristal α yang
segera menghilang berubah menjadi bentuk yang halus. Pada beberapa lemak bentuk β' ini stabil,
tetapi dalam lemak lainnya kristal β' ini berubah menjadi bentuk intermediat dan akhirnya
berubah menjadi bentuk β yang besar.
Kristal-kristal ini berbeda sifat dan titik cairnya sehingga mengakibatkan lemak
mempunyai beberapa titik lebur. Misalnya, tristearin dengan tiga bentuk polimer mempunyai
titik cair 64,2 °C; 53 °C; dan 71,7 °C. Perbedaan titik cair ini menyebabkan lemak mulai mencair
pada suhu 53 °C, yang kemudian segera membeku kembali. Bila perlahan-lahan dipanaskan lagi,
lemak akan mencair lagi pada suhu 64,2 °C.Perlakuan dengan perbedaan suhu dapat berperan
dalam pembentukan kristal yang halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam
industri pangan; misalnya untuk mentega berbeda dengan untuk minyak salad, kembang gula,
atau ice cream.
c. Titik Lebur Lemak
Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida. Oleh karena itu, titik lebur
lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Lemak dan minyak juga mempunyai sifat
tekstur dan daya pembentuk krim yang bervariasi. Kekuatan ikatan antara radikal asam lemak
dalam kristal mempengaruhi pembentukan kristal. Hal ini berarti juga mempengaruhi titik cair
lemak. Makin kuat ikatan antar molekul asam lemak, makin banyak panas yang diperlukan untuk
mencairkan kristal. Asam lemak dengan ikatan yang tidak begitu kuat memerlukan panas yang
lebih sedikit, sehingga energi panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal-kristalnya makin
sedikit dan titik leburnya akan lebih rendah.
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat asam lemak, yaitu gaya
tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam kristal. Gaya ini ditentukan oleh panjang rantai
C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans pada asam lemak tidak jenuh. Makin panjang
rantai C, titik cair akan semakin tinggi.
d. Bilangan Iodium
Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat ketidakjenuhan. Lemak tidak jenuh
dengan mudah dapat bergabung dengan iodium (tiap ikatan rangkap dalam lemak dapat
mengambil dua atom iodium). Bilangan iodium ditetapkan sebagai jumlah gram iodium yang
diserap oleh 100 gram lemak.
Tabel 2. Bilangan iodium dari beberapa lemak dan minyak
4. FUNGSI LEMAK
Beberapa fungsi lemak bagi tubuh antara lain sebagai berikut:
1. Melindungi tubuh dari perubahan suhu, terutama suhu yang rendah.
2. Melarutkan beberapa vitamin melalui proses kimiawi dalam tubuh.
3. Sebagai sumber energi.
4. Sebagai alat pengangkut vitamin yang dapat larut dalam lemak.
5. Lemak dapat melindungi organ jantung dan lambung.
6. Sebagai pelumas dalam saluran cerna untuk membantu mengeluarkan ampas makanan.
7. Lemak berguna untuk menyusun membran sel.
8. Sebagai bahan penyusun hormon serta vitamin.
9. Sebagai bahan penyusun empedu, hormon dan asam kholat
5. SUMBER LEMAK
Beberapa sumber lemak terbaik:
1. Buah Alpukat
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak. Tetapi Anda tidak perlu
khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih, alpukat memiliki mengandung lemak baik
(HDL). Kandungan lutein pada alpukat berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas
kesehatan mata dan kandungan klorofilnya merupakan sumber antioksidan.
2. Kelapa dan Minyak Kelapa Murni
Kelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang vegetarian.
Banyak mengandung vitamin K, E dan zat besi. Vitamin K bagus untuk pertumbuhan tulang dan
mempercepat kerja kalsium. Sementara vitamin E bagus untuk kesehatan kulit.
Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu makanan penutup yang sehat.
Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari, tapi manfaatnya telah diakui ampuh
sebagi anti-bakteri, kaya akan vitamin K dan E dan zat besi. Beberapa riset bahkan
mengindikasikan,minyak
kelapa dapat membantu manajemen berat badan, karena mengurangi stres pada sistem endokrin.
3. Mentega Shea
Shea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika. Bijinya bisa
diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi kandungan vitamin E dan
A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.
4. Minyak Salvia
Terdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di daratan Meksiko dan
Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender. Karena warna dan bentuknya yang unik,
salvia biasanya hanya digunakan sebagai tanaman hias. Namun minyak astiri yang dihasilkan
dari ekstraksi salvia ternyata tinggi kandungan omega 3.
5. Minyak Biji Anggur
Minyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian mampu menurunkan
kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
6. Minyak CamalinaTermasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang dihasilkan
memiliki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3 yang tinggi. Bagus sebagai
antioksidan.
7. Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)
Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Salmon,
sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang mengandung asam lemak omega-3.
Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan fungsi otak,
dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti krill, alga,
beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi
kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengurangi peradangan dan
mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.
EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic) adalah tipe asam lemak
omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak ikan untuk mengurangi resiko irama jantung
abnormal yang mengakibatkan kematian mendadak dan penyakit jantung, menurut hasil studi di
University of Maryland Medical Center.
8. Kacang-kacangan atau polong-polongan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi kesehatan Anda. Orang
yang makan kacang secara teratur berisiko lebih rendah untuk meninggal akibat serangan jantung
dan stroke ketimbang mereka yang makan sedikit, menurut studi di Harvard School of Public
Health.
Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat kolesterol jahat (LDL) yang
rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik.
Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang melindungi Anda dari ritme
jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah. Beberapa contoh jenis kacang yang
mengandung omega 3 adalah kacang tanah, kacang merah, almond dan kenari.
Kacang Macadamia. Macadamia merupakan jenis tumbuhan kacang yang banyak hidup
di daratan Australia. Minyak macadamia mengandung lemak baik yang mampu menurunkan
kadarlemak jahat dalam tubuh. Macadamia juga memiliki kandungan omega 3 dan vitamin E
yang tinggi.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian
digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui
penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.
3. Usus Halus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa suatu
zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa
bercampur dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak
mutlak diperlukan.
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari. Masuknya
lemak ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya.
Cairan yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan lemak dan
merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim
lipase dari pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Keduanya akan bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir lemak
(micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum).
Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran mukosa di dinding usus
kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui
aliran darah ke seluruh tubuh.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa lemak
adalah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan perannya, lemak
mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi dan ekskresi. Utilitas
lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara langsung, tapi juga untuk kebutuhan pangan.
Namun, sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan kandungan lemak dalam tubuh dapat
menimbulkan gejala negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan lemak dalam tubuh harus
diseimbangkan dengan beberapa alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur
A.(1993).Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus.Yogyakarta:Gajah
Mada University Press