Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIOMEDIK 2
“Lemak”

Disusun Oleh :
1. Fadilah Aulia (14120180051)
2. Reski Sari (14120180061)
3. Ayhu Adheriska M (14120180062)
4. Riska Aulia Febriyanti (141201800
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................

A Pengertian Lemak .....................................................................


B Klasifikasi Lemak .....................................................................
C Pencernaan Absorpsi,Metabolisme dan Fungsi Lemak ...........
D Sumber dan kebutuhan Lemak .............................................
E Fungsi Lemak .........................................................................

BAB 3 PENUTUP..............................................................................

A Kesimpulan ...............................................................................
B Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................


KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, atas rahmat

hidayah dan izinnya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “LEMAK”

dimana dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Tugas ini merupakan tugas dari mata kuliah “Biomedik II” penyusunan makalah ini

kami mengalami kendala atau hambatan namun semua dapat di atasi dengan baik karena

bantuan dari semua pihak yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami.

Kami yakin makalah yang kami susun ini, masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu

kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan makalah

kami berikutnya.

Makassar, November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lemak merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur Carbon

(C),Hidrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam

zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti petroleum benzene,ether. Lemak yang

mempunyai titik lebur tinggi bersifat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik

lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar di sebut lemak atau gaji,

sedangkan yang cair pada suhu kamar di sebut minyak.

Lemak di dalam makanan yang memegang peranan penting ialah yang disebut lemak

netral, atau triglycerida, yang molekulnya terdiri atas satu molekul glycerol (glycerin) dan

tiga molekul asam lemak, yang diikatkan pada glycerol tersebut dengan ikatan ester.

Ketiga asam lemak tersebut bisa sama semua, tetapi dapat juga dua sama atau ketiganya

tidak ada yang sama.

1.2. Rumusan Masalah


1 Pengertian Lemak
2 Klasifikasi Lemak
3 Pencernaan Absorpsi Metabolisme dan Ekskresi
4 Sumber dan kebutuhan Lemak
5 Fungsi Lemak
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Lemak
Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan akohor yang di

sebut gliserol atau gliserin. Peranan lemak dalam bahan pangan,yang utama adalah

sebagai sumber energi.Lemak merupakan sumber energi yang dapat menyediakan

energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari pada yang di berikan oleh karbohidrat (

pati,gula ) atau protein.Istilah lemak atau minyak lebih umum di gunakan dari pada

lipida.Lemak bersifat pada suhu ruagan,sedangkan minyak bersifat cair.

Lemak adalah bentuk energi berlebih yang disimpan oleh hewan,sehingga jumlah

lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh keseimbangan energi

hewan tersebut secara praktis. Semua bahan pangan hewani mengandung lemak,bahkan

daging sapi rendah lemak ( lean meat ) mengandung 28% lemak, yang memberikan

kontribusi 77% dari kalori makanan, sedangkan 51% lemak dalam “Cheddar cheese”

memberikan 73% dari kalori makanan.

Semua lemak yang terdapat dari bahan pangan nabati terutama terdapat dalam bentuk

minyak.Dalam Serelia seperti jagung atau di dalam kacang – kacangan seperti

kedelai,lemak terdapat dalam germ maupun dalam endospermanya.Sebagian besar

sayur-sayuran dan buah-buahan secara praktis tidak mengandung lemak.

Lemak dalam bahan pangan yang di komsumsi akan memberikan rasa kenyang karena

lemak akan meninggalkan lambung secara lambak,yaitu sampai 3,5 jam setelah di

komsumsi tergantung dari ukuran dan komposisi pangan.Hal ini akan memperlambak

waktu pengosongan perut,sehingga akan memperlambat timbulnya rasa lapar.

Di dalam lemak mencernakan secara fisis dan kemli menjadi gliserol dan asam

lemak.Dalam bentuk tersebut lemak akan di serap oleh usus,didalam dinding usus akan
di rubah menjadi emulasi lemak dan di edarkan melalui pembuluh limpa menuju

jantung dan baru di edarkan ke seluruh tubuh. Lemak terbagi atas 3 bagian yaitu:

1. Simple fat (lemak sederhana/lemak bebas)

a. asam lemak jenuh terdapat dalam daging sapi,biri-bri,kelapa,kelapa sawit,kuning

telur.

b. asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung,minyak zaitun, dan mete.

2. Lemak ganda

a. phospholipit,merupakan komponen membran sel,komponen

b. struktur otak,jaringan saraf,bermanfaat untuk pengumpulan darah, lecithin

termaksud phospholipit.

c. lipoprotein,terdiri atas HDL ( High Density Lipoprotein ),LDI (low Density

Lipopretein).

3. Derivat lemak/lemak tiruan

Termasuk lemak jenis ini adalah kolestrol,terdapat pada produk binatang

(otak,ginjal,hati,daging,unggas,ikan,dan kuning telur;1 butir telur Mengandung 275

mg kolestrol).

B Klasifikasi Lemak

Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan

1 . Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari
gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan
pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada
rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat,
dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari
alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan
dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya :

a. Lemak sederhana (lemak & minyak)

b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)

c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol

Berdasarkan Sumbernya:

a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan

b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan

Berdasarkan konsistensinya:

a. Lemak padat

b. Lemak cair

Berdasarkan wujudnya:

a. Lemak terlihat

b. Lemak tak terlihat

C Pencernaan Absorpsi,Metabolisme dan ekskresi

a. Pencernaan Lemak oleh Tubuh


Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh melalui serangkaian tahapan
panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.

1. Rongga Mulut

Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan fungsinya
dalam meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan kelenjar air ludah
yang terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang berfungsi untuk
meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.
2. Esofagus dan Lambung

Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan melewati esophagus
secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali mengalami proses apapun. Ia hanya
lewat untuk kemudian masuk ke dalam lambung.

Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian
digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui
penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.

3. Usus Halus

Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa suatu zat
hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa
bercampur dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak
mutlak diperlukan.

Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari. Masuknya
lemak ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya.
Cairan yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan lemak dan
merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim
lipase dari pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Keduanya akan bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir
lemak (micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum).

Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran mukosa di dinding usus
kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui
aliran darah ke seluruh tubuh.

4. Usus Besar dan Anus

Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal 95% dari
keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan
mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses.

b. Absorbsi lipid

Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam membran mukosa usus halus
dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak terjadi di jejenum. Untuk bentuk gliserol,
asam lemak rantai pendek (C4-C6), dan asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat langsung
diserap menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai panjang,
monogliserida harus diubah menjadi trigliserida dahulu. Trigliserida dan lipida besar lainnya
(kolestrol, fosfolipida) kemudian diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan kilomikron (jenis
lipoprotein—alat angkut lipida). Kilomikron membawa lipida ke jaringan – jaringan adiposa
melewati limfe menuju ke darah.
Hasil Pencernaan Lipid Absorpsi

Gliserol Diserap langsung ke dalam darah

Asam lemak rantai pendek (C4-6)

Asam lemak rantai menengah (C8-


10)

Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di dalam


sel-sel usus halus
Monogliserida

Trigliserida Membentuk kilomikron, masuk ke


dalam limfe kemudian ke dalam
Kolesterol darah
Fosfolipida

Tabel : Penyerapan Lipid


c. Transportasi lemak
Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam lemak bebas bergabung
dengan monogliserida membentuk trigliserida. Sintesis protein di sel epitel berfungsi untuk
mengemas trigliserida, fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron.

Pada dasarnya kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke aliran darah. Proses ini
menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak usus halus dalam upaya mengemulsi lemak
makanan selama proses pencernaan.

Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol) yang terbentuk dalam usus
halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif dan ditransportasi oleh darah. Bahan bahan ini
tergabung dengan protein yang khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan
lipoprotein.

Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low density


lipoprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan high density lippoprotein
(HDL).

Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam tubuh dinamakan
kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem limfe untuk
kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang belakang masuk ke dalam vena besar
tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran
darah.

METABOLISME LEMAK
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam jaringan
adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam hati diubah
menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat digunakan dalam tubuh.
Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang
hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori
dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu
untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga lipase
pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan masuk ke
aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu mengoksidasi
lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi
panas dan tenaga serta lemak yang disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi
buangan hasil pembakaran lemak dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam
bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine
serta saluran pencernaan dalam bentuk feases.

D Sumber dan Kebutuhan Lemak

Sumber lemak terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. Lemak nabati,Lemak yang berasal dari tumbuh tumbuhan. Misalnya alpukat,


kedelai,kenari,tumbuh tumbuhan laut,minyak kelapa dan lain sebagainya. Lemak
nabati mengandung kolesterol baik (HDL) yang dalam jumlah yang banyak sehingga
sangat baik untuk tubuh. Lemak nabati dapat berupa asam lemak jenuh dan asam
lemak tidak jenuh.
2. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari produk hewan,seperti daging,ikan
laut,telur dan susu. Lemak hewani berupa asam lemak jenuh dan mengandung
kolesterol jahat (LDL) yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.

Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan ( minyak kelapa, kelapa sawit,
kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin dan lemak
hewan ( lemak daging dan ayam), keju, krim, serta makanan yang di masak dengan lemak
atau minyak. Kolestrol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati.
Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein, atau lemak. Jumlah yang disintesis
bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol
didapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama kolesterol adalah hati ginjal dan
kuning telur. Setelah itu daging , susu penuh dan keju serta udang dan kerang. Ikan dan
daging ayam sedikit mengandung kolesterol. Oleh karena itu, dianjurkan di dalam diet
rendah kolesterol.

Sumber lemak berdasarkan jenis lemaknya, yaitu :

1. Lemak tak jenuh tunggal


Lemak tak jenuh tunggal berguna untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Terdapat pada minyak zaitun, minyak canola, minyak kacang, buah alpukat, margarin non
terhidrogenasi, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

2. Lemak tak jenuh ganda

Terdapat dua jenis lemak tak jenuh ganda , yaitu omega 3 dan omega 6. Omega 6 ditemukan
dalam minyak sayur, termasuk minyak biji bunga matahari, minyak wijen dan minyak
jagung, kacang-kacangan dan biji-bijian. Omega 3 yang terdapat di ikan berlemak (hering,
tuna, salmon, tenggiri, sarden) adalah jenis EPA dan DHA, sementara itu omega 3 juga
ditemukan dalam sumber nabati, seperti minyak canola, minyak kedelai, minyak biji rami,
dan kacang kenari.

3. Lemak jenuh

Dengan ciri khas membeku pada suhu rendah. Lemak jenuh bisa meningkatkan kadar
kolesterol buruk. Terdapat pada banyak makanan yang dimasak dengan minyak
terhidrogenasi, daging mengandung lemak, produk susu kaya lemak, minyak sawit, minyak
kakao.

4. Lemak trans

Adalah jenis lemak yang berubah oleh proses yang disebut hidrogenasi. Minyak sayur yang
dipanaskan untuk menggoreng kripik atau makanan lain juga berubah menjadi lemak traans.
Lemak trans memiliki umur simpan yang lebih lama dan membeku pada suhu kamar. Dapat
meningkatkan kolesterol. Semua makanan yang dibuat menggunakan mentega atau minyak
sayur terhidrogenasi parsial, seperti pada sebagian mekanan ringan, makanan cepat saji dan
makanan yang digoreng.

Bentuk lemak dalam makanan :

1. Lemak simpanan dalam sel lemak, lemak hewan terutama terdiri atas triasilgliserol,
berupa lemak jenuh asam palmitatdan asam oleat, disamping kolesterol dan vitamin
larut lemak A, D, E dan K. Susunan lemak hewan sangat bergantung pada makanan
yang diberikan
2. Lemak susu, asam lemah susu hewan memamah biak mengandung relatif tinggi asam
lemak jenuh randai pendek dan sedang serta lemak jenuh rantai panjang dan tunggal.
Kandungan asam lemak tidak jenuh ganda sangat kecil.
3. Telur, satu telur rata-rata mengandung 6-7 gram triasilgliserol dan fosfolipida serta
250-300 mg kolesterol.
4. Minyak ikan, mengandung sangat banyak asam lemak sangat panjang dengan lebih
dari dua puluh atom karbon yang sebagian besar mempunyai5-6 ikatan rangkap.
Komposisi asam lemak berbeda tergantung dari jenis ikannya.
5. Daging otot, sebanyak 85% asam lemak daging otot terdiri atas asam palmitat, stearat,
oleat, linoleat, dan arakidonat
6. Minyak nabati, sebagian besar tumbuh-tumbuhan menyimpan lemak di dalam biji-
bijiannya (kacang kedelai, biji bunga matahari dan jagung) atau dalam dagingnya
(adpoka).
E Fungsi Lemak

Beberapa fungsi lemak bagi tubuh antara lain sebagai berikut:


1. Melindungi tubuh dari perubahan suhu, terutama suhu yang rendah.
2. Melarutkan beberapa vitamin melalui proses kimiawi dalam tubuh.
3. Sebagai sumber energi.
4. Sebagai alat pengangkut vitamin yang dapat larut dalam lemak.
5. Lemak dapat melindungi organ jantung dan lambung.
6. Sebagai pelumas dalam saluran cerna untuk membantu mengeluarkan ampas
makanan.
7. Lemak berguna untuk menyusun membran sel.
8. Sebagai bahan penyusun hormon serta vitamin.
9. Sebagai bahan penyusun empedu, hormon dan asam kholat

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa lemak
adalah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan perannya, lemak
mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi dan ekskresi. Utilitas
lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara langsung, tapi juga untuk kebutuhan pangan.
Namun, sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan kandungan lemak dalam tubuh dapat
menimbulkan gejala negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan lemak dalam tubuh harus
diseimbangkan dengan beberapa alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.
2. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan nutrisi yang
masuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di dalam tubuh itu berlebih atau
kurang, maka akan berdampak pada tubuh.. Mulailah melakukan gaya hidup sehat dari
sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

http://umiazbul17.blogspot.com/2014/03/lemak.html
https://nutritionisthamrin.wordpress.com/2017/01/17/kebutuhan-dan-sumber-lemak-pada-makanan/

http://amsarjambia.blogspot.com/2016/07/makalah-lemak-biokimia.html

Anda mungkin juga menyukai