KUMPULAN MAKALAH
MENU
METABOLISME PROTEIN,KARBOHIDRAT
DAN LEMAK DALAM TUBUH
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah kepada hamba-
hamba-Nya yang senantiasa tunduk dan patuh dalam melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Allah Maha Rahman dan Rahim, atas segala petunjuk-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan Makalah ini. Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun Makalah ini adalah
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu pun buatan manusia yang sempurna, karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat di jadikan wacana bagi khalayak
umum.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makhluk hidup pasti melakukan metabolisme dalam hidupnya. Siklus metabolisme ini terdiri atas
pembentukan ataupun penguraian. Pembentukan senyawa yang sederhana menjadi senyawa yang lebih
kompleks dengan menggunakan energi disebut sebagai anabolisme, sedangkan mtabolisme yang
merombak zat simpan (karbohidrat) dan menghasilkan energi untuk melakukan aktifitas disebut dengan
katabolisme. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia dimana terjadi proses pembentukan zat makanan
atau energi simpanan yaitu glukosa yang dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Sedangkan respirasi adalah bagian tak terpisahkan dalam siklus metabolisme makhluk hidup. Respirasi
merupakan suatu proses dimana energi yang disimpan dalam bentuk karbohidrat, lemak dan protein diubah
menjadi energi ATP untuk dapat melakukan kegiatan misalkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang bersangkutan. Bila fotosintesis dan respirasi terganggu maka itu artinya
seluruh siklus metabolisme tidak akan terjadi dengan baik. Apabila respirasi tidak berlangsung maka tidak
akan terjadi pertumbuhan, selain itu energi juga tidak dihasilkan untuk dapat mengadakan pembentukan zat
simpan misalkan pada fotosintesis. Mengingat pada pentingnya peran keduanya berkaitan dengan
metabolisme pada tanaman budidaya, maka kita harus terus mengembangkan pembahasan terkait
fotosintesis dan respirasi. Dengan harapan akan ditemukan cara untuk meningkatkan efisiensi dari
metabolisme sehingga dengan substrat yang sedikit dapat menghasilkan energi yang maksimal dan
mendukung pertumbuhan tanaman budidaya dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah pengertian dan definisi metabolism, peranan
Karbohidrat, Lemak dan Protein dalam metabolime tubuh.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dan definisi metabolism, peranan Karbohidrat, Lemak dan Protein
dalam metabolime tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O dan memiliki rumus
umum Cn(H2O)nCnH2nOn .Karbohidrat di perlukan untuk menyediakan tenaga dan membuat tubuh tetap
semangat . sekitar 65% dari makanan yang di konsumsi harus berbentuk karbohidrat kompleks seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran.
Contohnya, glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai C6(H2O)6.
struktur glukosa
B. Fungsi Karbohidrat
b. Membentuk senyawa-senyawa
C. Sumber Karbohidrat
D. Metabolisme Karbohidrat
Lemak merupakan sumber utama energi tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15% dari makanan yang berasal
dari lemak . Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Terdiri atas asam lemak
dan gliserin atau gliserol.
B. Fungsi Lemak:
Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak
mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak
adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu, lemak juga merupakan
sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus disuplai dari makanan.
Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam
tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon seks.
Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk
membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan kontur khas
feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak
juga berperan sebagai bantalan yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.
Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan kualitas
renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada kue. Lemak yang
terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan
sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.
Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh.
Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak
jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka akan
semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.
C. Sifat-sifat lemak
b. Lemak campuran, yaitu campuran antara senyawa lemak dengan zat-zat lain, misalnya fosfolipid dan
protein.
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam lemak dapat dibagi menjadi:
Lemak tak jenuh merupakan lemak yang baik bagi kesehatan karena kolesterol dalam tubuh
digunakan oleh hati sebagai bahan utama untuk mensintesis asam empedu, dan garam empedu
lainnya. Tetapi kadar kolesterol dalam darah yang melebihi normal dapat menyebabkan penyempitan atau
penyumbatan pembuluh darah sehingga mempertinggi risiko penyakit jantung koroner.
E. Sumber Lemak
F. Metabolisme Lemak
a. Pembentukan gliserol
Dari senyawa antara glikolisis, yaitu dihidroksi aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa
fosfogliseraldehida.
2.3 Metabolisme Protein
A. Pengertian protein
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Lebih kurang 20% dari
makanan kita harus dalam bentuk protein.
Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (N), kadang-kadang unsur phosphor (P), dan
sulfur (S).
B. Pembentuk Protein
Ada 8 asam amino esensial , yaitu: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, treonin, dan
fenilalanin.
2. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh.
C. Fungsi Protein
2. Protein cadangan, disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan, misalnya dalam lapisan
aleuron ( biji jagung ), ovalbumin (putih telur).
3. Protein transport, mentransfer zat-zat atau unsur-unsur tertentu, misalnya hemoglobin untuk mengikat O2.
4. Protein kontraktil, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya miosin untuk kontraksi otot .
5. Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibodi yang mengadakan
perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.
6. Toksin, merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.
7. Hormon, merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur prosesproses dalam tubuh, misalnya hormon
insulin, pada hewan hormon
auksin dan gibberellin pada tumbuhan.
10. Sumber energi.
D. Sumber Protein
E. Metabolisme Protein
Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, melalui pembuluh darah vena porta
menuju ke hati. Pada proses metabolisme asam amino, proses dekarboksilasi yang memisahkan gugusan
karboksil dengan asam amino menjadi ikatan baru, yang merupakan zat antara yang masih mengandung
unsur nitrogen. Selanjutnya, terjadi proses transaminasi yang menghasilkan pemindahan gugusan asam
amino (NH2) dari asam amino ke ikatan lain, menjadi asam amino yang berbeda dengan asam amino yang
pertama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan sumber energi bagi tubuh makhluk hidup. Sebagai
sumber energi, lemak dan protein dapat diubah menjadi karbohidrat. Demikian pula karbohidrat dapat
diubah menjadi lemak, namun sebagai sumber energi utama adalah karbohidrat.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini,penulis menyarankan bagi para pembaca untuk lebih memahami
tentang proses metabolisme karbohidrat,lemak,dan protein .
DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetomo,Djaeni Achmad Dr Prof.2006.jilid 2.ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi.Jakarta:Dian rakyat
Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
Share
Related Posts :
FEATURED POST
Makalah Tenis Meja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket
yang dimainkan dewasa ini dan tenis m...
Ensiklopedia
5 Okt 2021
| Nenti Resna
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salin Link
Ilustrasi gula darah di dalam tubuh bersama dengan sel darah merah
Table of Content
Glikogenesis
Glikogenolisis
Glukoneogenesis
Glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis adalah proses yang
dilakukan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa atau gula
darah dalam jumlah normal.
Advertisement
Ketiga proses ini dikendalikan oleh sekresi hormon tertentu di dalam
tubuh. Hormon-hormon tersebut berperan dalam menstimulasi
berbagai enzim untuk bekerja dalam membentuk atau memecah
glikogen, serta menghasilkan glukosa.
Mari kita kenali lebih lanjut seputar proses glikogenesis,
glikogenolisis, dan glukoneogenesis di dalam tubuh.
Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa atau
gula darah. Glukosa digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.
Proses ini terjadi ketika adanya peningkatan kadar glukosa dalam
darah, misalnya setelah Anda makan.
Peningkatan kadar glukosa dapat menyebabkan pankreas
mensekresikan hormon insulin. Hormon ini kemudian menstimulasi
enzim glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis. Pada
akhir proses ini, glukosa dalam bentuk glikogen akan disimpan di
dalam hati dan otot.
Advertisement
1. Fungsi glikogenesis
Proses glikogenesis berfungsi untuk membentuk glikogen dari
glukosa supaya molekul-molekul ini dapat disimpan dan digunakan
di lain waktu ketika tubuh tidak memiliki glukosa yang tersedia.
Simpanan glikogen tidak sama dengan lemak karena molekul ini
sering digunakan di antara waktu makan, tepatnya saat kadar
glukosa darah turun. Dalam kasus ini, tubuh akan mengambil
cadangan glikogen untuk memproduksi glukosa melalui proses
glikogenolisis.
2. Proses glikogenesis
Proses glikogenesis dimulai saat sel memiliki kelebihan glukosa.
Berikut adalah penjelasan seputar proses ini secara rinci.
Pertama-tama, molekul glukosa berinteraksi dengan
enzim glukokinase yang menambahkan gugus fosfat ke
glukosa.
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses sintesis atau pembentukan molekul
glukosa baru dari sumber-sumber selain karbohidrat. Kebanyakan
proses ini terjadi di dalam hati dan sebagian kecil lainnya terjadi di
korteks ginjal dan usus kecil.
1. Fungsi glukoneogenesis
Fungsi glukoneogenesis adalah menjaga kadar gula darah yang sehat
ketika seseorang belum makan atau dalam kondisi lapar. Kadar gula
perlu dipertahankan supaya bisa digunakan oleh sel-sel untuk
membuat molekul energi ATP.
Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, kadar gula
darah menjadi rendah. Pada saat ini, tubuh tidak memiliki kelebihan
karbohidrat dari makanan yang dapat dipecah menjadi glukosa.
Dengan proses glukoneogenesis, tubuh dapat menggunakan
molekul lain untuk dipecah sebagai glukosa, seperti asam amino,
laktat, piruvat, dan gliserol.
2. Proses glukoneogenesis
Berikut adalah rincian proses glukoneogenesis yang terjadi di dalam
tubuh.
Glukoneogenesis dimulai di mitokondria atau sitoplasma
hati atau ginjal. Pertama-tama, dua molekul piruvat mengalami
karboksilasi untuk membentuk oksaloasetat. Satu molekul ATP
(energi) diperlukan untuk ini.
Referensi
Advertisement
Salin Link
Artikel Terkait
Bayi & MenyusuiHipoglikemia pada Bayi Baru Lahir Perlu Diwaspadai, Ini
Tanda-Tandanya
18 Jul 2021| Nenti Resna
Kesehatan LansiaBerapakah Kadar Gula Darah Normal pada Lansia?
Home
Best Seller
Pelajaran
Updates
Pendidikan
Promo
Type Here
All Rights Reserved
Gramedia Literasi
Type Here
Biologi
Siklus krebs
Siklus Krebs – Sel menjadi bagian dari tubuh organisme. Sama halnya seperti sifat makhluk hidup,
sel perlu melakukan metabolism untuk menghasilkan energi. Salah satunya dengan respirasi.
Respirasi sel sendiri dapat bersifat aerob (melibatkan pemecahan sempurna dari substrat dengan
adanya oksigen).
Tempat berlangsungnya respirasi aerob adalah di mitokondria sel dan menghasilkan lebih banyak
energi. Salah satu tahapan respirasi aerob adalah siklus krebs. Lalu bagaimana konsep, fungsi,
dan tahapan siklus? Grameds, dapat menyimak pada paparan berikut ini.
Daftar Isi
Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup sehingga
menghasilkan energi asetil ko-A, yakni perubahan asam piruvat, hasil glikolisis. Asetik ko-A
dengan oksidasi glukosa akan diubah menjadi karbon dioksida dan hidrogen. Siklus ini juga
disebut dengan siklus asam sitrat, citric acid cycle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, krebs cycle,
szent-györgyi-krebs cycle.
Siklus ini juga dapat didefinisikan sebagai sederetan jenjang reaksi metabolism pernapasan
seluler yang terpacu enzim yang terjadi setelah proses glikolisis. Selanjutnya, bersama-sama
menjadi pusat dari kurang lebih 500 reaksi metabolism yang terjadi di dalam sel.
Lintasan katabolisme tersebut akan menuju pada lintasan ini dengan membawa molekul kecil.
Kemudian, dirilis untuk menghasilkan energi. Sedangkan, lintasan anabolisme merupakan
lintasan yang bercabang keluar dari lintasan ini dengan penyediaan substrat senyawa karbon
untuk keperluan biosintesis.
Siklus krebs berasal dari karbohidrat yang keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang
masuk untuk siklus ini bersumber dari asam amino yang keluar membentuk karbohidrat. Proses
tersebut mengakibatkan adanya pelepasan dan penangkapan ATP sebagai energi untuk jaringan.
Sehingga, siklus ini menjadi proses konversi lemak dan karbohidrat (glikolisis) menjadi energi
berupa ATP (adenosine trifosfat).
Adapun, siklus krebs memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai penghasil sebagian besar
karbon dioksida. Sebagai penghasil koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai pernapasan
untuk produksi ATP. Sebagai pengkonversi energi dan zat berlebih untuk dimanfaatkan dalam
sintesis asam lemak sebelum pembentukan trigliserida.
Berikut fungsi siklus krebs lebih lengkap yang dilansir dari laman dosenbiologi.com. Berikut
rinciannya.
Dapat menyuplai dan memasok ketersediaan prekursor untuk pemenuhan keperluan proses
asam nukleat dan proses sintesis protein secara sistematik.
Dapat mengontrol, menyusun dan mengatur dengan baik beberapa massa energi dan beberapa
jumlah zat yang terlalu banyak yang digunakan pada saat proses sintesis asam lemak untuk
penumpukan hasil lemak.
Dapat membantu, mengatur dan mengendalikan sistem enzim melalui molekul, senyawa
senyawa dan seluruh komponen yang ada pada siklus tersebut.
Mampu memproduksi CO2 dengan proses oksidasi glukosa dengan jumlah yang relatif besar.
Hasil maksimal dari oksidasi karbohidrat, zat protein, dan lipid yang nantinya akan
dimetabolismekan sehingga berubah menjadi asam asetil ko-2 H.
Mampu memproduksi beberapa koenzim yang dapat mengatur dan menjalankan sistem
pernapasan yang berkaitan dengan ketersediaan adenosis trifosfat (ATP).
Siklus ini ditemukan oleh seorang ahli kimia dan biologi asal Amerika bernama Albert Szent-
Gyorgyi pada 1930. Namun, ketika itu, yang ditemukan hanya berupa beberapa komponen dari
reaksi siklus krebs. Kemudian, Albert memperoleh penghargaan Nobel atas penemuannya
mengenai asam fumarate, yakni komponen kunci dari siklus krebs.
Kemudian, pada tahun 1937, seorang ahli biokimia sekaligus dokter dari Jerman mengemukakan
bahwa glukosa secara perlahan dipecah dalam mitokondria sel. Ketika itu, disebut dengan siklus
krebs. Penamaan siklus krebs diambil dari penemunya, yakni Sir Hans Adolf Krebs.
Siklus krebs terdiri dari dua tahapan penting, yakni dekarbosilasi oksidatif dan siklus krebs.
Dekarbosilasi merujuk pada tahap perubahan asam piruvat menjadi asetil ko-A. Sedangkan, siklus
krebs merujuk pada dibawanya matriks mitokondria untuk melakukan serangkaian siklus krebs.
Pada tahap dekarboksilasi oksidatif, asam piruvat dari glikolisis akan diubah menjadi asetil ko-A.
Tahap ini dilakukan melalui beberapa reaksi yang sifatnya katalis oleh kompleks enzim yang
bernama piruvat dehidrogenase. Enzim ini ditemukan dalam mitokondria sel eukariotik dan
sitoplasma sel prokariotik.
Proses dekarboksilasi oksidatif dimulai dari lepasnya gugus karboksilat (-COO) dari asam piruvat
menjadi CO2. Kemudian, sisa dua atom dari asam piruvat dalam bentuk CH3COO– akan
mentransfer kelebihan elektron menjadi molekul NAD+ membentuk NADH.
Molekul dua atom karbon tersebut akan berubah menjadi asetat. Langkah terakhir, koensim-A
atau ko-A akan diikatkan pada asetat sehingga membentuk asetil koenzim-A atau asetil ko-A.
Siklus krebs
Kelaspintar.id
Adapun siklus krebs terdiri dari delapan tahapan. Tahaoan-tahapan tersebut akan dijelaskan pada
subjudul di bawah ini.
Proses pembentukan sitrat. Dalam proses ini, terjadi penggabungan antara molekul asetil ko-A
dengan oksaloasetat yang membentuk asam sitrat yang dibantu dengan enzim asam sitrat
sintase.
Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan diubah menjadi isositrat dengan bantuan
enzim akotinase yang mengandung Fe2+.
Terjadi proses dekarboksilasi atau perombakan pertama kali. Isositrat yang terbentuk dari
tahapan sebelumnya dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat oleh enzim isositrat
dehydrogenase. Pada tahap ini, isositrat diubah menjadi alfaketoglutarat oleh enzim yang sama
dibantu dengan NADH.
Terjadi proses pengubahan alfa-ketoglutarat menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa-ketoglutarat
kompleks dan proses oksidasi.
Kemudian suksinil ko-A diubah menjadi suksinat. Tidak hanya dibantu dengan enzim, tahap
pengubahan ini dibantu juga dengan Mg2+ dan GDP yang bersama fosfat membentuk GTP. GTP
inilah yang diubah menjadi ATP sehingga menjadi energi yang dibutuhkan jaringan.
Pada tahap ini, suksinat akan dioksidasi menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat
dehidrogenase.
Pada tahap ketujuh adalah proses hidrasi. Pada proses ini, terjadi penambahan atom hidrogen
pada ikatan karbon (C=C) sehingga menghasilkan produk berupa malat.
Kemudian, malat dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat dengan bantuan enzim malat
dehydrogenase. Kemudian, oksaloasetat akan menangkap asetil ko-A sehingga siklus krebs akan
terus menerus terjadi. Tidak hanya itu, dalam tahap ini juga berupa NADH.
Britannica.com
Siklus krebs memiliki manfaat bagi organisme yang bersangkutan. Berikut beberapa manfaat
siklus krebs yang dirangkum dari laman dosenbiologi.com.
Agar mendapat pemahaman yang benar tentang reaksi metabolisme dengan energi yang besar
yang terjadi pada proses biokimia kabolisme masa energi (tenaga)
Agar mendapat pemahaman tentang fungsi dan manfaat paling besar dari mitokondria pada
pengendalian energi dan katalisme tubuh
Agar mendapatkan pengetahuan tentang makanan yang mengandung lemak, protein dan
karbohidrat yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dalam proses metabolisme yang ternyata
menghasilkan asetyl Co-A yaitu asetil Co-A yang merupakan substrat dari siklus kreb itu sendiri.
Agar dapat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang ternyata dapat
memproduksi hidrogen FAD (sebagai derivat vitamin B2), NAD (sebagai derivat vitamin B3), ATP
dan CO2. Tanpa Asupan vitamin B didalam tubuh dapat mengakibatkan ketidak stabilan
metabolisme energi.
Agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang memang harus
berjalan selaras dengan proses siklus asam sutrat agar tidak terjadi ketidak stabilan energi
didalam tubuh.
Agar mendapat pengetahuan bahwa mitokondria mempunyai jumlah yang sangat banyak
didalam sel dan mempunyai aktifitas metabolisme yang sangat aktif dan selalu membutuhkan
ATP dalam jumlah yang melimpah pula. Contoh mudahnya adalah Sel pada otot jantung.
Agar dapat memahami bahwa fungsi dasar dari Mitokondria adalah bertindak sebagai penghasil
energi sel yang yang memproduksi energi terus menerus dalam bentuk ATP. Karena sedikit orang
yang tahu jika makanan yang dicerna dipencernaan akan diolah dan dihancurkan untuk diubah
menjadi molekul misalnya lemak daan karbohidrat.
Energi untuk perkembangan sel-sel dalam jumlah yang tidak terbatas dapat diproduksi oleh siklus
krebs dan proses glikolisis. Keduanya memiliki keterhubungan dengan proses katabolisme. Proses
glikolisis selalu mendampingi siklus krebs sehingga selalu terjadi keseimbangan ketika proses
pengeluaran energi.
Meskipun keduanya memiliki beberapa kemiripan fungsi, tetapi tetap saja terdapat perbedaan di
antaranya. Berikut perbedaan yang paling dasar dari siklus krebs dan glikolisis yang dilansir dari
laman dosenbiologi.com.
Di dalam sel siklus kreb tidak bisa berjalan namun proses glikolisis dapat berjalan dengan baik
didalam sel dimana fermentasi alkohol dalam tumbuhan dan asam laktat pada hewan.
Siklus kreb merupakan reaksi kimia sementara glikolisis yaitu array linear dari proses enzim dan
jaringan tubuh .
Substrat pada glikolisis adalah gula atau glukosa sedangkan pada siklus kreb hanyalah berupa
asetil Co-A dimana kinerjanya saling berkaitan dalam menghasilkan energi.
Walaupun dapat bekerja secara berkesinambungan dan saling terkait namun siklus kreb berada
pada mintokondria tetapi glikolisis justru ada didalam sitoplasma dan akan selalu dalam kondisi
yang permanen atau tidak akan pernah berubah.
Siklus kreb dapat memproduksi asam oksalosetat, PADH2, ATP, NADH dan CO2 tetapi kalau
glikolidsis hanya memproduksi zat asam piruvat ATP serta NADH relatif lebih cepat.
Glikilosis adalah proses yang cukup membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi siklus krebs
mempunyai proses yang lebih cepat, praktis dan hemat waktu (efesien).
Dalam siklus krebs, vitamin B memegang peranan penting atas keberhasilan proses metabolism
yang memproduksi energi dalam tubuh. Berikut beberapa vitamin B yang berperan besar dalam
keberhasilan proses siklus krebs.
Asam pantotenat berhubungan dengan koenzim A yang merupakan kofaktor yang saling
berkaitan dengan residu asam karboksilat yang didalamnya mencakup asetil-KoA .
Thiamin mampu bertindak sebagai koenzim untuk reaksi dekaboksilasi dalam proses reaksi a -
ketoglutarat dehidrogenase yang berperan besar menghasilkan energi yang tak terbatas.
Riboflavin berperan sebagai kofaktor untuk suksinat dehidrogenase dan sangat berperan untuk
pelepasan energi yang terus menerus.
Berikut beberapa catatan penting dalam siklus krebs yang dilansir dari laman dosenbiologi.com.
Adanya penambahan atom hidrogen pada ikatan kaarbon yang terdapat didalam fumaret
sehingga dapat memproduksi asam malat.
Zat sukrinat hasil produksi dari proses sebelumnya dan kemudian didehidrogersi berubah
menjadi fumerat yang dibantu oleh enzim sukrinat dehidogenase.
Enzim malat dehidrogenase dapat berkurang sedikit demi sedikit menjadi zat oksalosetat ketika
diproses dan mammapu mengontrol erta mengikat erat senyawa asetil -CoA.
Suksinil-CoA yang diproses menjadi asam suksinat yang berubah menjadi GDP+Pi menjadi GTP
yang yang biasa digunakan untuk menyusun dan menata Adenosis trifosfat (ATP).
Pencampuran antara molekul asetil-koA dan zat oksalosetat lalu disusunlah sebuah asam sitrat
dengan hasil yang sempurna. Jenis-jenis enzim yang digunakan adalah enzim asam sitrat
sintetase.
Alfa ketoglutarat yang diproses menjadi suksinil CoA yang kemudian dikembangkan olerh enzim
alfa tersebut.
Enzim akonitse yang membantu memproduksi enzim isositrat lalu enzim tersebut yang
memproses isositrat berubah kearah alfa ketoglutarat yang mendapat dukungan dari NADH.
Penyerbukan
Enzim
Sifat Enzim
Struktur Karbohidrat
Membran Sel
Pembelahan Sel
Perkembangbiakan Generatif
Genetik
Hereditas
Mutasi
Evolusi
Bioteknologi
Serat
Trakea
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir
untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital
kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”
Custom log
SHARE
PUBLISHED BY
Alisa
3 BULAN AGO
RELATED POST
RECENT POSTS
HUKUM
Setiap negara memiliki bentuk yang beragam. Salah satunya negara hukum. Biasanya, negara
tersebut mengambil segala…
2 jam ago
KULIAH
2 jam ago
AGAMA ISLAM
Nasab Adalah: Pengertian, Faktor dan Sistemnya dalam Ajaran Agama Islam
Secara etimologi, nasab adalah al qorobah atau kerabat. Kerabat dinamakan nasab, dikarenakan
di antara kedua…
2 jam ago
PSIKOLOGI
Contoh perilaku adaptif – Grameds, apakah kalian sering mendengar istilah perilaku adaptif? The
American Association…
2 jam ago
BIOLOGI
Pengertian enzim – Pada tubuh manusia terjadi reaksi pemecahan zat-zat makanan untuk
menghasilkan energy dalam…
2 jam ago
KULIAH
Pengertian identifikasi adalah salah satu bentuk dari interaksi sosial yang ada di dalam kehidupan
manusia.…
4 jam ago
Belanja Sekarang!
XAnak lemas setelah rawat inap, apakah berhubungan dengan sakitnya?
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Butuh Bantuan?
Hubungi Kami
+6221-27899827
Fitur
Toko
Produk Toko
Kategori Toko
Toko Merchant
Booking
Promo
Artikel
Chat Dokter
Penyakit
Forum
Review
Tes Kesehatan
Perusahaan
Tentang Kami
Karir
Kontak Kami
Dukungan
Kebijakan Editorial
Direktori Tag
Pusat Bantuan
Daftar Menjadi Mitra
Merchant
Mitra Faskes
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari
SehatQ. Gratis.
Perempuan
Laki-laki
Metode Pembayaran