Anda di halaman 1dari 33

Menu

MenuAboutContact UsPrivacy PolicyDisclaimer

KUMPULAN MAKALAH
 MENU

Home » Uncategories » Makalah metabolisme protein,karbohidrat dan lemak dalam tubuh

Makalah metabolisme protein,karbohidrat dan lemak dalam tubuh


 Friday, December 15, 2017

METABOLISME PROTEIN,KARBOHIDRAT
DAN LEMAK DALAM TUBUH

Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah kepada hamba-

hamba-Nya yang senantiasa tunduk dan patuh dalam melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan

menjauhi segala larangan-Nya. Allah Maha Rahman dan Rahim, atas segala petunjuk-Nya lah penulis

dapat menyelesaikan  Makalah ini. Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun Makalah  ini adalah

untuk melengkapi tugas dalam kegiatan belajar mengajar.

Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu pun buatan manusia yang sempurna, karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan  Makalah ini. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat di jadikan wacana bagi khalayak

umum.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang

            Makhluk hidup pasti melakukan metabolisme dalam hidupnya. Siklus metabolisme ini terdiri atas
pembentukan ataupun penguraian. Pembentukan senyawa yang sederhana menjadi senyawa yang lebih
kompleks dengan menggunakan energi disebut sebagai anabolisme, sedangkan mtabolisme yang
merombak zat simpan (karbohidrat) dan menghasilkan energi untuk melakukan aktifitas disebut dengan
katabolisme. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia dimana terjadi proses pembentukan zat makanan
atau energi simpanan yaitu glukosa yang dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Sedangkan respirasi adalah bagian tak terpisahkan dalam siklus metabolisme makhluk hidup. Respirasi
merupakan suatu proses dimana energi yang disimpan dalam bentuk karbohidrat, lemak dan protein diubah
menjadi energi ATP untuk dapat melakukan kegiatan misalkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang bersangkutan. Bila fotosintesis dan respirasi terganggu maka itu artinya
seluruh siklus metabolisme tidak akan terjadi dengan baik. Apabila respirasi tidak berlangsung maka tidak
akan terjadi pertumbuhan, selain itu energi juga tidak dihasilkan untuk dapat mengadakan pembentukan zat
simpan misalkan pada fotosintesis. Mengingat pada pentingnya peran keduanya berkaitan dengan
metabolisme pada tanaman budidaya, maka kita harus terus mengembangkan pembahasan terkait
fotosintesis dan respirasi. Dengan harapan akan ditemukan cara untuk meningkatkan efisiensi dari
metabolisme sehingga dengan substrat yang sedikit dapat menghasilkan energi yang maksimal dan
mendukung pertumbuhan tanaman budidaya dengan baik.

1.2.    Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah pengertian dan definisi metabolism, peranan
Karbohidrat, Lemak dan Protein dalam metabolime tubuh.

1.3   Tujuan

            Untuk mengetahui pengertian dan definisi metabolism, peranan Karbohidrat, Lemak dan Protein
dalam metabolime tubuh.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme Karbohidrat

A.  Pengertian Karbohidrat

            Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O dan memiliki rumus
umum Cn(H2O)nCnH2nOn .Karbohidrat di perlukan untuk menyediakan tenaga dan membuat tubuh  tetap
semangat . sekitar 65% dari makanan yang di konsumsi harus berbentuk karbohidrat kompleks seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran.

Contohnya, glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai C6(H2O)6.

struktur glukosa

Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:


1.         Monosakarida: fruktosa, glukosa, dan galaktosa.
2.     Disakarida: maltosa, sukrosa, dan laktosa.
3.     Polisakarida: tepung (amilum), selulosa, dan glikogen.

B.     Fungsi Karbohidrat

a.       Sumber kalori (1 gram = 4,1 kalori)

b.      Membentuk senyawa-senyawa

c.       Organik seperti lemak dan protein.

d.      Menjaga keseimbangan asam basa


dalam tubuh.

C.    Sumber Karbohidrat

contoh sumber karbohidrat: Beras, gandum, jagung, kentang,umbi-umbian, gula, dll.

D.            Metabolisme Karbohidrat

Di dalam sistem pencernaan, karbohidrat mengalami degradasi dengan bantuan enzim, seperti:


a. Enzim amilase: Berfungsi menguraikan molekul amilum (pati) menjadi maltosa.
b. Enzim maltase: Berfungsi menguraikan molekul maltosa menjadi glukosa.
c. Enzim sukrase: Berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
d. Enzim laktase: Berfungsi menguraikan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
e. Enzim selulose: Berfungsi menguraikan selulosa menjadi selobiosa.
f. Enzim pektinase: Berfungsi menguraikan pektin menjadi asam pektin.
g. Enzim dektrase: Berfungsi menguraikan amilum menjadi dektrin.

2.2  METABOLISME LEMAK/LIPID

A. Pengertian Lemak (Lipid)

Lemak merupakan sumber utama energi tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15% dari makanan yang berasal
dari lemak . Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Terdiri atas asam lemak
dan gliserin atau gliserol.

struktur umum molekul lemak (lipid)

B.      Fungsi Lemak:

            Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon (estrogen,progesteron


dan testosteron), membantu transport vitamin yang larut lemak (A,D,E,K), sebagai bahan insulasi terhadap
perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam. Penghasil energi - 1 gram lemak
mengandung 9 kalori (2,5 x energi pada karbohidrat dan protein).Pembangun/pembentuk struktur tubuh
- Lemak biasanya disimpan dalam jaringan adiposa (di bawah kulit/subcutaneous tissues 50%, alat tubuh
dalam rongga perut 45% dan 5% dalam otot), yang berfungsi sebagai pelindung organ tubuh dan mengatur
suhu tubuh Kurangnya lemak dalam makanan juga akan menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik. 
Dalam saluran pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam lambung dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein, demikian juga proses penyerapan lemak yang lebih lambat dibandingkan
unsur lainnya. Oleh karena itu, makanan yang mengandung lemak mampu memberikan rasa kenyang yang
lebih lama dibandingkan makanan yang kurang atau tidak mengandung lemak.

            Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak
mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak
adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu, lemak juga merupakan
sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus disuplai dari makanan.
Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam
tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon seks.

Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk
membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan kontur khas
feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak
juga berperan sebagai bantalan yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.

            Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan kualitas
renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada kue. Lemak yang
terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan
sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.

Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh.
Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak
jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka akan
semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.

C.       Sifat-sifat lemak

 Mengapung pada permukaan air


 Tidak larut dalam air
 Mencair pada suhu tertentu
 Melarutkan vitamin A, D, E, dan K
D.                Macam-macam Lemak

a.       Lemak sederhana, misalnya lemak dan minyak.

b.      Lemak campuran, yaitu campuran antara senyawa lemak dengan zat-zat lain, misalnya fosfolipid dan
protein.
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam lemak dapat dibagi menjadi:

a.      Asam lemak jenuh

Lemak jenuh sebaiknya di konsumsi dalam jumlah sedikit.


Contoh: makanan yang berasal dari hewan.

b. Asam lemak tak jenuh

       Lemak tak jenuh merupakan lemak yang baik bagi kesehatan karena kolesterol dalam tubuh
digunakan oleh hati sebagai bahan utama  untuk mensintesis asam empedu, dan garam empedu
lainnya. Tetapi kadar kolesterol dalam darah yang melebihi normal dapat menyebabkan penyempitan atau
penyumbatan pembuluh darah sehingga mempertinggi risiko penyakit jantung koroner.

E.                 Sumber Lemak

Sumber lemak dibagi menjadi:


a. Lemak Hewani (Keju, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur)
b. Lemak Nabati (Kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan buah  alpukat)

F.                 Metabolisme Lemak

Sintesa lemak disebut lipogenesis, terjadi di sitoplasma, dibantu enzim


lipase.

Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:

a.       Pembentukan gliserol
Dari senyawa antara glikolisis, yaitu dihidroksi aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa
fosfogliseraldehida.

b.      Pembentukan asam lemak


Dari penambahan berulang senyawa berkarbon dua (C2), yaitu malonil CoA dari Asetil CoA dalam siklus
Krebs.

c.       Penggabungan gliserol dengan asam lemak

2.3               Metabolisme Protein

A.                Pengertian protein

            Protein  merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer  asam amino yang


mempunyai  ikatan peptida. Istilah protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti “yang
paling utama”.

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Lebih kurang 20% dari
makanan kita harus dalam bentuk protein.
Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (N), kadang-kadang unsur phosphor (P), dan
sulfur (S).

B.            Pembentuk Protein

Protein dibentuk dari asam  amino, yaitu:

      1.            Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk


oleh tubuh.

Ada 8 asam amino esensial , yaitu: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, treonin, dan
fenilalanin.

      2.            Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh.

Contoh: alanin, asparagin, glisin, glutamin, dan prolin.

C.                Fungsi Protein

Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

      1.            Bahan enzim untuk mengatalisis reaksi-reaksi biokimia, misalnya tripsin.

      2.            Protein cadangan, disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan, misalnya dalam lapisan
aleuron ( biji jagung ), ovalbumin (putih telur).

      3.            Protein transport, mentransfer zat-zat atau unsur-unsur tertentu, misalnya hemoglobin untuk mengikat O2.

      4.            Protein kontraktil, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya miosin untuk kontraksi otot .

      5.            Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibodi yang mengadakan
perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.

      6.            Toksin, merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.

      7.            Hormon, merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur prosesproses dalam tubuh, misalnya hormon
insulin, pada hewan hormon
auksin dan gibberellin pada tumbuhan.

      8.            Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel,


jaringan dan tubuh organisme hidup, misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk rambut dan
bulu.

      9.            Membangun sel-sel yang rusak.

  10.            Sumber energi.

  11.            Pengatur asam basa darah.

  12.            Keseimbangan cairan tubuh.


  13.            Pembentuk antibodi.

D.                Sumber Protein

Berdasarkan sumbernya, protein ada 2 macam, yaitu:


a. Protein hewani
Yaitu protein yang berasal dari hewan, contohnya: daging, ikan, telur, susu, dan keju.
b. Protein nabati
Yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, contohnya: kacang kacangan.
Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar (hongeroedem) dan kwashiorkor.

E.     Metabolisme Protein

      1.            Metabolisme protein dikatalisis oleh beberapa enzim, yaitu:


Pepsin, merombak protein menjadi asam amino.

      2.            Renin, mengubah kaseinogen menjadi kasein (susu) yang diaktifkan oleh susu.

      3.            Kemotripsin, menguraikan protein menjadi peptida dan asam-asam amino.

      4.            Tripsin, mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.

      5.            Erepsin, mengubah pepton menjadi asam amino.

      6.            Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino.

            Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, melalui pembuluh darah vena porta
menuju ke hati. Pada proses metabolisme asam amino, proses dekarboksilasi yang memisahkan gugusan
karboksil dengan asam amino menjadi ikatan baru, yang merupakan zat antara yang masih mengandung
unsur nitrogen. Selanjutnya, terjadi proses transaminasi yang menghasilkan pemindahan gugusan asam
amino (NH2) dari asam amino ke ikatan lain, menjadi asam amino yang berbeda dengan asam amino yang
pertama.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan sumber energi bagi tubuh makhluk hidup. Sebagai
sumber energi, lemak dan protein dapat diubah menjadi karbohidrat. Demikian pula karbohidrat dapat
diubah menjadi lemak, namun sebagai sumber energi utama adalah karbohidrat.

3.2 Saran

Dengan dibuatnya makalah ini,penulis menyarankan bagi para pembaca untuk lebih memahami
tentang proses metabolisme karbohidrat,lemak,dan protein .

DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetomo,Djaeni Achmad Dr Prof.2006.jilid 2.ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi.Jakarta:Dian rakyat

Junaidi,Iskandar dr.Ensiklopedia vitamin,mineral,zat berkhasiat lainnya.Jakarta Barat:PT Bhuana ilmu populer


Almatsier,Sunita.2002.Prinsip dasar ilmu gizi.Jakarta:Gramedia Pustaka utama

Smith,Marks.Biokimia kedokteran dasar.Jakarta:EGC

Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC

Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB

Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia dasar B, Jakarta, FKUI

Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta

Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasar-dasar Biokimia, Bandung, UI Press

Share

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

 Hakikat Fisika dan Prosedur IlmiahBAB I PENDAHULAN A.    Latar


Belakang                Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam
ya… Read More...

 Hutan Hujan TropisBAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Hutan adalah


sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hu… Read More...

 Gerhana BulanBAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Tanpa disadari


sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini sesuai dengan bumi dan ta… Read More...

 Negara KambojaBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kamboja


atau Kampuchea merupakan negara di Asia Tenggara yang semula berbentuk Ke… Read More...

 KalimatBAB I PENDAHULUAN 1.1.      Latar Belakang Dalam berbahasa baik


secara lisan maupun tulisan, kita sebenarnya tidak boleh berbicara seca… Read More...
Newer PostOlder PostHome

 FEATURED POST



Makalah Tenis Meja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket
yang dimainkan dewasa ini dan tenis m...

Copyright 2020 KUMPULAN MAKALAH


Powered by Blogger.com

Ensiklopedia

Memahami Proses Glikogenesis, Glikogenolisis, dan


Glukoneogenesis

Glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis adalah proses yang


dilakukan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa atau gula
darah dalam jumlah normal. Masing-masing proses ini memiliki
fungsi penting bagi tubuh kita.

5 Okt 2021
| Nenti Resna
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salin Link
Ilustrasi gula darah di dalam tubuh bersama dengan sel darah merah
Table of Content
 Glikogenesis
 Glikogenolisis
 Glukoneogenesis
Glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis adalah proses yang
dilakukan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa atau gula
darah dalam jumlah normal.
Advertisement
Ketiga proses ini dikendalikan oleh sekresi hormon tertentu di dalam
tubuh. Hormon-hormon tersebut berperan dalam menstimulasi
berbagai enzim untuk bekerja dalam membentuk atau memecah
glikogen, serta menghasilkan glukosa.
Mari kita kenali lebih lanjut seputar proses glikogenesis,
glikogenolisis, dan glukoneogenesis di dalam tubuh.
Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa atau
gula darah. Glukosa digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.
Proses ini terjadi ketika adanya peningkatan kadar glukosa dalam
darah, misalnya setelah Anda makan.
Peningkatan kadar glukosa dapat menyebabkan pankreas
mensekresikan hormon insulin. Hormon ini kemudian menstimulasi
enzim glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis. Pada
akhir proses ini, glukosa dalam bentuk glikogen akan disimpan di
dalam hati dan otot.
Advertisement
1. Fungsi glikogenesis
Proses glikogenesis berfungsi untuk membentuk glikogen dari
glukosa supaya molekul-molekul ini dapat disimpan dan digunakan
di lain waktu ketika tubuh tidak memiliki glukosa yang tersedia.
Simpanan glikogen tidak sama dengan lemak karena molekul ini
sering digunakan di antara waktu makan, tepatnya saat kadar
glukosa darah turun. Dalam kasus ini, tubuh akan mengambil
cadangan glikogen untuk memproduksi glukosa melalui proses
glikogenolisis.  
2. Proses glikogenesis
Proses glikogenesis dimulai saat sel memiliki kelebihan glukosa.
Berikut adalah penjelasan seputar proses ini secara rinci.
 Pertama-tama, molekul glukosa berinteraksi dengan
enzim glukokinase yang menambahkan gugus fosfat ke
glukosa.

 Gugus fosfat kemudian dipindahkan ke sisi lain molekul


dengan menggunakan enzim fosfoglukomutase.

 Enzim ketiga, yakni UDP-glukosa pirofosforilase,


mengambil molekul ini dan menciptakan glukosa urasil-
difosfat. Bentuk glukosa ini memiliki dua gugus fosfat beserta
asam nukleat urasil.
 Enzim khusus, yaitu glikogenin, mengikat glukosa urasil-
difosfat dengan glukosa UDP-difosfat untuk membentuk rantai
pendek.

 Setelah sekitar delapan rantai molekul terikat bersama-


sama, enzim-enzim lainnya masuk untuk menyelesaikan proses
ini.

 Setelah itu, glikogen sintase menambah rantai dan enzim


percabangan glikogen membantu membuat cabang dalam
rantai. Proses ini membentuk makromolekul yang lebih padat
sehingga penyimpanan energi dalam tubuh menjadi lebih
efisien.
Baca Juga

 Jaga Kadar Gula Darah Normal untuk Hindari Ulkus


Dekubitus!

 11 Penyebab Badan Sering Gemetar, Ternyata Bukan


Hanya Parkinson

 Tak Perlu Bingung, Ini Tips Memilih Susu untuk Diabetes


Advertisement
Glikogenolisis
Glikogenolisis adalah proses pemecahan molekul glikogen menjadi
glukosa atau gula darah. Pada dasarnya, glikogen adalah energi yang
disimpan dalam bentuk glukosa rantai panjang.
Proses glikogenolisis dapat terjadi di otot dan sel hati ketika tubuh
memerlukan lebih banyak produksi energi.
1. Fungsi glikogenolisis
Fungsi  glikogenolisis adalah memproduksi energi ketika tubuh
dalam keadaan lapar dan tidak ada asupan makanan. Glikogenolisis
akan memproduksi glukosa dari glikogen yang kemudian digunakan
untuk memproduksi energi.
Proses ini juga dapat menjaga kadar glukosa dalam darah saat Anda
lapar dan tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh..
2. Proses glikogenolisis
Proses glikogenolisis diatur oleh hormon-hormon di dalam tubuh.
Sinyal saraf mungkin juga berperan dalam miosit (sel otot).
Glikogenolisis dapat terjadi sebagai respons pada berbagai kondisi
tubuh, seperti:
 Saat kadar gula darah mengalami penurunan (contohnya
puasa)

 Saat tubuh menghasilkan hormon adrenalin ketika


menghadapi sebuah ancaman atau kondisi terdesak.
Beberapa enzim yang berbeda dapat terlibat dalam glikogenolisis.
Salah satu enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis adalah
enzim fosforilase glikogen.
 Enzim fosforilase glikogen akan memutuskan ikatan yang
menghubungkan glukosa dengan glikogen dengan mengganti
gugus fosforil. Pada tahap ini, glikogen telah memecah glukosa
berupa glukosa-1-fosfat.

 Enzim phosphoglucomutase kemudian mengubah


glukosa-1-fosfat menjadi glukosa-6-fosfat. Ini merupakan
bentuk molekul yang digunakan sel untuk membuat adenosin
trifosfat (ATP), yakni pembawa energi di dalam sel tubuh.

 Enzim percabangan glikogen memindahkan semua


molekul glukosa ke cabang lain, kecuali untuk satu berada di
percabangan glikogen menuju cabang lainnya.

 Terakhir, enzim alfa glukosidase menghilangkan molekul


glukosa terakhir, yang akhirnya menghilangkan cabang molekul
glukosa tersebut.

Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses sintesis atau pembentukan molekul
glukosa baru dari sumber-sumber selain karbohidrat. Kebanyakan
proses ini terjadi di dalam hati dan sebagian kecil lainnya terjadi di
korteks ginjal dan usus kecil.
1. Fungsi glukoneogenesis
Fungsi glukoneogenesis adalah menjaga kadar gula darah yang sehat
ketika seseorang belum makan atau dalam kondisi lapar. Kadar gula
perlu dipertahankan supaya bisa digunakan oleh sel-sel untuk
membuat molekul energi ATP.
Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, kadar gula
darah menjadi rendah. Pada saat ini, tubuh tidak memiliki kelebihan
karbohidrat dari makanan yang dapat dipecah menjadi glukosa.
Dengan proses glukoneogenesis, tubuh dapat menggunakan
molekul lain untuk dipecah sebagai glukosa, seperti asam amino,
laktat, piruvat, dan gliserol.
2. Proses glukoneogenesis
Berikut adalah rincian proses glukoneogenesis yang terjadi di dalam
tubuh.
 Glukoneogenesis dimulai di mitokondria atau sitoplasma
hati atau ginjal. Pertama-tama, dua molekul piruvat mengalami
karboksilasi untuk membentuk oksaloasetat. Satu molekul ATP
(energi) diperlukan untuk ini.

 Oksaloasetat kemudian direduksi menjadi malat oleh


NADH sehingga dapat diangkut keluar mitokondria.

 Setelah keluar dari mitokondria, malat dioksidasi kembali


menjadi oksaloasetat.

 Oksaloasetat lalu membentuk fosfoenolpiruvat


menggunakan enzim PEPCK.

 Fosfoenolpiruvat diubah menjadi fruktosa-1,6-bifosfat,


dan kemudian menjadi fruktosa-6-fosfat. ATP juga digunakan
selama proses ini, yang pada dasarnya adalah glikolisis secara
terbalik.

 Fruktosa-6-fosfat lalu diubah menjadi glukosa-6-fosfat


dengan menggunakan enzim fosfoglukoisomerase.

 Glukosa kemudian dibentuk dari glukosa-6-fosfat


dalam retikulum endoplasma sel melalui enzim glukosa-6-
fosfatase. Untuk membentuk glukosa, gugus fosfat dihilangkan
dan glukosa-6-fosfat beserta ATP berubah menjadi glukosa dan
ADP.
Itulah proses dan fungsi glukoneogenesis, glikogenesis, dan
glikogenolisis. Masing-masing proses tersebut dapat berlangsung
pada organ yang berbeda, dalam kondisi tubuh yang berbeda, serta
melibatkan jenis enzim yang juga berbeda.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda
bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga
SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store
atau Google Play.
Advertisement
gula darahinsulin

Referensi
Advertisement
Salin Link
Artikel Terkait
Bayi & MenyusuiHipoglikemia pada Bayi Baru Lahir Perlu Diwaspadai, Ini
Tanda-Tandanya
18 Jul 2021| Nenti Resna
Kesehatan LansiaBerapakah Kadar Gula Darah Normal pada Lansia?

4 Jul 2019| Nina Hertiwi Putri


Hidup SehatMengenal Inositol, Jenis Gula yang Bermanfaat bagi Tubuh

24 Nov 2020| Arif Putra


Diskusi Terkait di Forum
Cek kolestrol dan Gula darah, apakah akurat dibidan?
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Serba serbi tentang gula darah tinggi
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah

Home

Best Seller

Pelajaran

Updates

Pendidikan

Promo

Type your search query and hit enter:

Type Here
All Rights Reserved

Gramedia Literasi

Type your search query and hit enter:

Type Here

HOMEPAGEBIOLOGISIKLUS KREBS: KONSEP, 8 TAHAPAN DAN PENJELASANNYA, SERTA


MANFAAT!

Biologi

Siklus Krebs: Konsep, 8 Tahapan dan Penjelasannya, serta Manfaat!

Siklus krebs

Siklus Krebs – Sel menjadi bagian dari tubuh organisme. Sama halnya seperti sifat makhluk hidup,
sel perlu melakukan metabolism untuk menghasilkan energi. Salah satunya dengan respirasi.
Respirasi sel sendiri dapat bersifat aerob (melibatkan pemecahan sempurna dari substrat dengan
adanya oksigen).

Tempat berlangsungnya respirasi aerob adalah di mitokondria sel dan menghasilkan lebih banyak
energi. Salah satu tahapan respirasi aerob adalah siklus krebs. Lalu bagaimana konsep, fungsi,
dan tahapan siklus? Grameds, dapat menyimak pada paparan berikut ini.

Daftar Isi

Konsep dan Fungsi Siklus Krebs

Sejarah Siklus Krebs

Dua Tahapan Penting dalam Siklus Krebs

Tahapan Siklus Krebs

Manfaat Siklus Krebs

Keterikatan Antara Siklus Krebs dengan Glikolisis pada Proses Katabolisme

Fungsi Vitamin B dalam Siklus Krebs

Catatan Penting dalam Siklus Krebs

Kategori Ilmu Biologi

Materi Biologi Kelas 12


Konsep dan Fungsi Siklus Krebs

Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup sehingga
menghasilkan energi asetil ko-A, yakni perubahan asam piruvat, hasil glikolisis. Asetik ko-A
dengan oksidasi glukosa akan diubah menjadi karbon dioksida dan hidrogen. Siklus ini juga
disebut dengan siklus asam sitrat, citric acid cycle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, krebs cycle,
szent-györgyi-krebs cycle.

Siklus ini juga dapat didefinisikan sebagai sederetan jenjang reaksi metabolism pernapasan
seluler yang terpacu enzim yang terjadi setelah proses glikolisis. Selanjutnya, bersama-sama
menjadi pusat dari kurang lebih 500 reaksi metabolism yang terjadi di dalam sel.

Lintasan katabolisme tersebut akan menuju pada lintasan ini dengan membawa molekul kecil.
Kemudian, dirilis untuk menghasilkan energi. Sedangkan, lintasan anabolisme merupakan
lintasan yang bercabang keluar dari lintasan ini dengan penyediaan substrat senyawa karbon
untuk keperluan biosintesis.

Siklus krebs berasal dari karbohidrat yang keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang
masuk untuk siklus ini bersumber dari asam amino yang keluar membentuk karbohidrat. Proses
tersebut mengakibatkan adanya pelepasan dan penangkapan ATP sebagai energi untuk jaringan.

Sehingga, siklus ini menjadi proses konversi lemak dan karbohidrat (glikolisis) menjadi energi
berupa ATP (adenosine trifosfat).

Adapun, siklus krebs memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai penghasil sebagian besar
karbon dioksida. Sebagai penghasil koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai pernapasan
untuk produksi ATP. Sebagai pengkonversi energi dan zat berlebih untuk dimanfaatkan dalam
sintesis asam lemak sebelum pembentukan trigliserida.

Berikut fungsi siklus krebs lebih lengkap yang dilansir dari laman dosenbiologi.com. Berikut
rinciannya.

Dapat menyuplai dan memasok ketersediaan prekursor untuk pemenuhan keperluan proses
asam nukleat dan proses sintesis protein secara sistematik.

Dapat mengontrol, menyusun dan mengatur dengan baik beberapa massa energi dan beberapa
jumlah zat yang terlalu banyak yang digunakan pada saat proses sintesis asam lemak untuk
penumpukan hasil lemak.

Dapat membantu, mengatur dan mengendalikan sistem enzim melalui molekul, senyawa
senyawa dan seluruh komponen yang ada pada siklus tersebut.
Mampu memproduksi CO2 dengan proses oksidasi glukosa dengan jumlah yang relatif besar.

Hasil maksimal dari oksidasi karbohidrat, zat protein, dan lipid yang nantinya akan
dimetabolismekan sehingga berubah menjadi asam asetil ko-2 H.

Mampu memproduksi beberapa koenzim yang dapat mengatur dan menjalankan sistem
pernapasan yang berkaitan dengan ketersediaan adenosis trifosfat (ATP).

Sejarah Siklus Krebs

Siklus ini ditemukan oleh seorang ahli kimia dan biologi asal Amerika bernama Albert Szent-
Gyorgyi pada 1930. Namun, ketika itu, yang ditemukan hanya berupa beberapa komponen dari
reaksi siklus krebs. Kemudian, Albert memperoleh penghargaan Nobel atas penemuannya
mengenai asam fumarate, yakni komponen kunci dari siklus krebs.

Kemudian, pada tahun 1937, seorang ahli biokimia sekaligus dokter dari Jerman mengemukakan
bahwa glukosa secara perlahan dipecah dalam mitokondria sel. Ketika itu, disebut dengan siklus
krebs. Penamaan siklus krebs diambil dari penemunya, yakni Sir Hans Adolf Krebs.

Sma/Ma Kl 10 Biologi 1 Kp Matematika & Ipa Kur 2013 – siklus krebs

Dua Tahapan Penting dalam Siklus Krebs

Siklus krebs terdiri dari dua tahapan penting, yakni dekarbosilasi oksidatif dan siklus krebs.
Dekarbosilasi merujuk pada tahap perubahan asam piruvat menjadi asetil ko-A. Sedangkan, siklus
krebs merujuk pada dibawanya matriks mitokondria untuk melakukan serangkaian siklus krebs.

Pada tahap dekarboksilasi oksidatif, asam piruvat dari glikolisis akan diubah menjadi asetil ko-A.
Tahap ini dilakukan melalui beberapa reaksi yang sifatnya katalis oleh kompleks enzim yang
bernama piruvat dehidrogenase. Enzim ini ditemukan dalam mitokondria sel eukariotik dan
sitoplasma sel prokariotik.

Proses dekarboksilasi oksidatif dimulai dari lepasnya gugus karboksilat (-COO) dari asam piruvat
menjadi CO2. Kemudian, sisa dua atom dari asam piruvat dalam bentuk CH3COO– akan
mentransfer kelebihan elektron menjadi molekul NAD+ membentuk NADH.
Molekul dua atom karbon tersebut akan berubah menjadi asetat. Langkah terakhir, koensim-A
atau ko-A akan diikatkan pada asetat sehingga membentuk asetil koenzim-A atau asetil ko-A.

Siklus krebs

Kelaspintar.id

Adapun siklus krebs terdiri dari delapan tahapan. Tahaoan-tahapan tersebut akan dijelaskan pada
subjudul di bawah ini.

Tahapan Siklus Krebs

Siklus krebs terdiri dari delapan tahap di antaranya sebagai berikut.

Proses pembentukan sitrat. Dalam proses ini, terjadi penggabungan antara molekul asetil ko-A
dengan oksaloasetat yang membentuk asam sitrat yang dibantu dengan enzim asam sitrat
sintase.

Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan diubah menjadi isositrat dengan bantuan
enzim akotinase yang mengandung Fe2+.

Terjadi proses dekarboksilasi atau perombakan pertama kali. Isositrat yang terbentuk dari
tahapan sebelumnya dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat oleh enzim isositrat
dehydrogenase. Pada tahap ini, isositrat diubah menjadi alfaketoglutarat oleh enzim yang sama
dibantu dengan NADH.
Terjadi proses pengubahan alfa-ketoglutarat menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa-ketoglutarat
kompleks dan proses oksidasi.

Kemudian suksinil ko-A diubah menjadi suksinat. Tidak hanya dibantu dengan enzim, tahap
pengubahan ini dibantu juga dengan Mg2+ dan GDP yang bersama fosfat membentuk GTP. GTP
inilah yang diubah menjadi ATP sehingga menjadi energi yang dibutuhkan jaringan.

Pada tahap ini, suksinat akan dioksidasi menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat
dehidrogenase.

Pada tahap ketujuh adalah proses hidrasi. Pada proses ini, terjadi penambahan atom hidrogen
pada ikatan karbon (C=C) sehingga menghasilkan produk berupa malat.

Kemudian, malat dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat dengan bantuan enzim malat
dehydrogenase. Kemudian, oksaloasetat akan menangkap asetil ko-A sehingga siklus krebs akan
terus menerus terjadi. Tidak hanya itu, dalam tahap ini juga berupa NADH.

Britannica.com

Manfaat Siklus Krebs

Siklus krebs memiliki manfaat bagi organisme yang bersangkutan. Berikut beberapa manfaat
siklus krebs yang dirangkum dari laman dosenbiologi.com.

Agar mendapat pemahaman yang benar tentang reaksi metabolisme dengan energi yang besar
yang terjadi pada proses biokimia kabolisme masa energi (tenaga)

Agar mendapat pemahaman tentang fungsi dan manfaat paling besar dari mitokondria pada
pengendalian energi dan katalisme tubuh

Agar mendapatkan pengetahuan tentang makanan yang mengandung lemak, protein dan
karbohidrat yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dalam proses metabolisme yang ternyata
menghasilkan asetyl Co-A yaitu asetil Co-A yang merupakan substrat dari siklus kreb itu sendiri.

Agar dapat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang ternyata dapat
memproduksi hidrogen FAD (sebagai derivat vitamin B2), NAD (sebagai derivat vitamin B3), ATP
dan CO2. Tanpa Asupan vitamin B didalam tubuh dapat mengakibatkan ketidak stabilan
metabolisme energi.

Agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang memang harus
berjalan selaras dengan proses siklus asam sutrat agar tidak terjadi ketidak stabilan energi
didalam tubuh.

Agar mendapat pengetahuan bahwa mitokondria mempunyai jumlah yang sangat banyak
didalam sel dan mempunyai aktifitas metabolisme yang sangat aktif dan selalu membutuhkan
ATP dalam jumlah yang melimpah pula. Contoh mudahnya adalah Sel pada otot jantung.

Agar dapat memahami bahwa fungsi dasar dari Mitokondria adalah bertindak sebagai penghasil
energi sel yang yang memproduksi energi terus menerus dalam bentuk ATP. Karena sedikit orang
yang tahu jika makanan yang dicerna dipencernaan akan diolah dan dihancurkan untuk diubah
menjadi molekul misalnya lemak daan karbohidrat.

Keterikatan Antara Siklus Krebs dengan Glikolisis pada Proses Katabolisme

Energi untuk perkembangan sel-sel dalam jumlah yang tidak terbatas dapat diproduksi oleh siklus
krebs dan proses glikolisis. Keduanya memiliki keterhubungan dengan proses katabolisme. Proses
glikolisis selalu mendampingi siklus krebs sehingga selalu terjadi keseimbangan ketika proses
pengeluaran energi.

Meskipun keduanya memiliki beberapa kemiripan fungsi, tetapi tetap saja terdapat perbedaan di
antaranya. Berikut perbedaan yang paling dasar dari siklus krebs dan glikolisis yang dilansir dari
laman dosenbiologi.com.

Di dalam sel siklus kreb tidak bisa berjalan namun proses glikolisis dapat berjalan dengan baik
didalam sel dimana fermentasi alkohol dalam tumbuhan dan asam laktat pada hewan.

Siklus kreb merupakan reaksi kimia sementara glikolisis yaitu array linear dari proses enzim dan
jaringan tubuh .

Substrat pada glikolisis adalah gula atau glukosa sedangkan pada siklus kreb hanyalah berupa
asetil Co-A dimana kinerjanya saling berkaitan dalam menghasilkan energi.

Walaupun dapat bekerja secara berkesinambungan dan saling terkait namun siklus kreb berada
pada mintokondria tetapi glikolisis justru ada didalam sitoplasma dan akan selalu dalam kondisi
yang permanen atau tidak akan pernah berubah.

Siklus kreb dapat memproduksi asam oksalosetat, PADH2, ATP, NADH dan CO2 tetapi kalau
glikolidsis hanya memproduksi zat asam piruvat ATP serta NADH relatif lebih cepat.

Glikilosis adalah proses yang cukup membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi siklus krebs
mempunyai proses yang lebih cepat, praktis dan hemat waktu (efesien).

Fungsi Vitamin B dalam Siklus Krebs

Dalam siklus krebs, vitamin B memegang peranan penting atas keberhasilan proses metabolism
yang memproduksi energi dalam tubuh. Berikut beberapa vitamin B yang berperan besar dalam
keberhasilan proses siklus krebs.

Asam pantotenat berhubungan dengan koenzim A yang merupakan kofaktor yang saling
berkaitan dengan residu asam karboksilat yang didalamnya mencakup asetil-KoA .

Niasin memiliki bentuk nikotinamid adenin nukkotida , malat dehidrogenase, A-ketaoglatarat


dehidrogemnase serta Beberapa bentuk apseptor elektro.

Thiamin mampu bertindak sebagai koenzim untuk reaksi dekaboksilasi dalam proses reaksi a -
ketoglutarat dehidrogenase yang berperan besar menghasilkan energi yang tak terbatas.
Riboflavin berperan sebagai kofaktor untuk suksinat dehidrogenase dan sangat berperan untuk
pelepasan energi yang terus menerus.

Catatan Penting dalam Siklus Krebs

Berikut beberapa catatan penting dalam siklus krebs yang dilansir dari laman dosenbiologi.com.

Adanya penambahan atom hidrogen pada ikatan kaarbon yang terdapat didalam fumaret
sehingga dapat memproduksi asam malat.

Zat sukrinat hasil produksi dari proses sebelumnya dan kemudian didehidrogersi berubah
menjadi fumerat yang dibantu oleh enzim sukrinat dehidogenase.

Enzim malat dehidrogenase dapat berkurang sedikit demi sedikit menjadi zat oksalosetat ketika
diproses dan mammapu mengontrol erta mengikat erat senyawa asetil -CoA.

Suksinil-CoA yang diproses menjadi asam suksinat yang berubah menjadi GDP+Pi menjadi GTP
yang yang biasa digunakan untuk menyusun dan menata Adenosis trifosfat (ATP).

Pencampuran antara molekul asetil-koA dan zat oksalosetat lalu disusunlah sebuah asam sitrat
dengan hasil yang sempurna. Jenis-jenis enzim yang digunakan adalah enzim asam sitrat
sintetase.

Alfa ketoglutarat yang diproses menjadi suksinil CoA yang kemudian dikembangkan olerh enzim
alfa tersebut.

Enzim akonitse yang membantu memproduksi enzim isositrat lalu enzim tersebut yang
memproses isositrat berubah kearah alfa ketoglutarat yang mendapat dukungan dari NADH.

Kategori Ilmu Biologi

Buku Biologi Best Seller

Latihan Soal SBMPTN Saintek dan Soshum

Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMA

Materi & Soal Biologi SMA Kelas 10

Materi & Soal Biologi SMA Kelas 11

Materi & Soal Biologi SMA Kelas 12


Materi Biologi Kelas 12

Vegetatif dan Generatif

Cara Hewan Berkembang Biak

Penyerbukan

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Enzim

Sifat Enzim

Struktur Karbohidrat

Metabolisme Tubuh Manusia

Membran Sel

Pembelahan Sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

Perkembangbiakan Generatif

Pewarisan Sifat Genetika

Genetik

Hereditas

Mutasi

Evolusi

Bioteknologi

Serat

Trakea

Manfaat Buah Zuriat

Respirasi Aerob Dan Anaerob

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir
untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital
kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”
Custom log

Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas

Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda

Tersedia dalam platform Android dan IOS

Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis

Laporan statistik lengkap

Aplikasi aman, praktis, dan efisien

NEXTBacaan Sholawat Beserta Manfaat dan Keutamaannya »

PREVIOUS« Konsep Siklus Air: Macam, Manfaat, hingga Cara Menjaga-Nya!

SHARE

PUBLISHED BY

Alisa

3 BULAN AGO

RELATED POST

20 Fakta Ikan Piranha yang Menarik dan Perlu Kamu Ketahui!

Pengertian Reproduksi Sel: Mitosis, Meiosis, & Amitosis

Mengenal Proses Metabolisme Pada Tubuh Manusia

RECENT POSTS

HUKUM

Negara Hukum: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Perkembangan Negara Hukum

Setiap negara memiliki bentuk yang beragam. Salah satunya negara hukum. Biasanya, negara
tersebut mengambil segala…

2 jam ago

KULIAH

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi dan Penjelasan Lengkapnya


Ciri-ciri teks laporan hasil observasi – Secara umum teks laporan hasil observasi adalah teks
yang…

2 jam ago

AGAMA ISLAM

Nasab Adalah: Pengertian, Faktor dan Sistemnya dalam Ajaran Agama Islam

Secara etimologi, nasab adalah al qorobah atau kerabat. Kerabat dinamakan nasab, dikarenakan
di antara kedua…

2 jam ago

PSIKOLOGI

Pengertian Perilaku Adaptif Hingga Contoh Perilaku Adaptif

Contoh perilaku adaptif – Grameds, apakah kalian sering mendengar istilah perilaku adaptif? The
American Association…

2 jam ago

BIOLOGI

Pengertian Enzim: Struktur, Sifat, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Pengertian enzim – Pada tubuh manusia terjadi reaksi pemecahan zat-zat makanan untuk
menghasilkan energy dalam…

2 jam ago

KULIAH

Pengertian Identifikasi: Proses, Bentuk, dan Contohnya

Pengertian identifikasi adalah salah satu bentuk dari interaksi sosial yang ada di dalam kehidupan
manusia.…

4 jam ago

All Rights ReservedView Non-AMP Version

Ayo Gabung Gramedia Affiliate

Dapatkan Komisi Hingga 10%

Belanja Sekarang!
XAnak lemas setelah rawat inap, apakah berhubungan dengan sakitnya?
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Butuh Bantuan?
Hubungi Kami

Jam operasional: 07.00 - 20.00

+6221-27899827
Fitur

 Toko

 Produk Toko

 Kategori Toko

 Toko Merchant

 Booking

 Promo

 Artikel

 Chat Dokter

 Penyakit

 Forum

 Review

 Tes Kesehatan
Perusahaan

 Tentang Kami

 Karir

 Kontak Kami
Dukungan

 Syarat dan Ketentuan


 Privacy Policy

 Kebijakan Editorial

 Direktori Tag

 Pusat Bantuan
Daftar Menjadi Mitra

 Merchant

 Mitra Faskes

 SehatQ for Corporates


Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari
SehatQ. Gratis.
Perempuan
Laki-laki

Metode Pembayaran

© SehatQ, 2022. All Rights Reserved


Chat dengan
Dokter

Anda mungkin juga menyukai