Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hanifatul Mumtahanah Az-Zahra

Kelas : A19.03
NIM : 22120033
BIOKIMIA TUBUH MANUSIA
1. Aspek Biokimiawi Hidup dan Komposisi Tubuh Manusia
Manusia hidup karena komposisi terkecilnya juga hidup yaitu sel. Kehidupan
sel merupakan proses biokimia yang kompleks karena terjadi proses metabolisme
sehingga menghasilkan energi. Selain itu, sel juga menjaga homeostasis sehingga sel
dapat bertahan hidup. Sel dalam tubuh tersusun atas atom dan molekul. Atom-atom
penyusun tubuh manusia diklasifikasikan menjadi element Mayor sebesar (96,29%),
element mayor terbagi atas Oxygen (65%), Carbon (18,5%), Hydrogen (9,5%), dan
Nitrogen (3,2%). Adapun elemen Minro sebesar (3,7%) yang terdiri dari Calcium
(1,5%), Phosphate (1,0%), Potassium (0,4%), Sulphur (0,3%), Sodium (0,2%),
Chlorine (0,2%), Magnesium (0,1%), serta terdapat trace element (0,1%) dari total
berat tubuh manusia.
Di dalam konsep biokimia tubuh manusia dikenal 3 istilah, yaitu hidup, sakit,
dan mati. Manusia dikatakan hidup jika serangkaian reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh terus-menerus berlangsung secara berkesinambungan terutama proses
metabolisme untuk penyediaan energi. Seseorang dikatakan sakit jika sebagian reaksi
kimia dalam tubuhnya terganggu. Seseorang dikatakan mati jika seluruh reaksi
kimianya telah berhenti.
Proses metabolisme manusia akan melibatkan unsur kimia yang membutuhkan
kondisi tertentu, yaitu reaksinya terjadi di dalam sel, dan dalam medium cair,
membutuhkan enzim yang dapat bekerja pada kisaran pH dan suhu tertentu, serta
membutuhkan regulator (system endokrin atau hormone dan juga system syaraf).
Nutrient berkaitan erat dalam reaksi kimia, nutrient merupakan unsur kimia
yang dibutuhkan manusia untuk tumbuh kembang, mempertahankan kehidupan dan
Kesehatan. Fungsi nutrient secara structural sebagai penyusun tubuh manusia, dan
secara fungsional mempunyai fungsi-fungsi tertentu seperti enzim yang berfungsi
untuk mengkatalisis reaksi kimia, Hb yang berfungsi sebagai transporter, serta sebagai
system pertahanan tubuh manusia yaitu anti bodi. Nutrient terdiri dari 6 golongan
yaitu Air, Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin dan Mineral.

2. Bimolekul; Karbohidrat, Lemak, Protein, dan Asam Nukleat


Semua makhluk hidup dari prokariot hingga manusia menggunakan unsur
biokimia utama yang sama yaitu Karbohidrat, Protein, Lemak, dan Asam Nukleat
memiliki unsur-unsur yang sama yaitu atom C, H, dan O. Pada Protein dan Asam
Nukleat memiliki atom tambahan yaitu N. Unsur H,O,C, dan N membentuk 99% dari
atom tubuh manusia. Karena makhluk hidup memiliki penyusun biomelekul yang
sama maka makhluk hidup bisa saling memanfaatkan atau saling memakan.
Dilihat dari sturuktur kimianya biomolekul memiliki susunan yang beraturan
dengan ikatan lemah, maka mudah terurai dan terangkai kembali. Biomolekul juga
mempunyai kesamaan atom penyusun yaitu C,H,O sehingga mudah diubah dari
biomolekul satu ke bentuk lainnya. Pada proses pembentukan energi biomolekul yaitu
Karbohidrat, Protein, dan Lemak masing-masing akan masuk ke dalam proses siklus
krebs.
3. Mineral dan Vitamin
Vitamin terdiri dari vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut air
seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B12, Asam folat, dan vitamin C. Vitamin larut
lemak seperti Vitamin A, D, E, K. Beberapa vitamin juga berfungsi sebagai kofaktor
enzim pada proses metabolisme, contohnya Thiamin berkaitan dengan proses oksidasi
asam piruvat. Vitamin dan mineral dapat bersumber dari produk pangan hewani dan
nabati terutama buah dan sayur, tetapi pada beberapa kondisi fisiologis tertentu juga
memerlukan vitamin dan mineral yang bersumber dari suplemen.
4. Karbohidrat, Lemak, dan Protein
a. Karbohidrat
Secara structural karbohidrat berfungsi sebagai komponen structural
membrane sel seperti Glikoprotein, Glikolipid, Glikogen, dan penyusun Ribosa .
Secara fungsional karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama, karena 1 gr
karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat juga berfungsi sebagai tulang
punggung asam nukleat, seperti pembentukan energi dalam bentuk ATP. Sumber
karbohidrat dapat diperoleh dari sumber makanan nabati seperti; Amilum, sukrosa,
selusosa, dll, serta sumber hewani seperti; Glikogen, laktosa, dll. Setelah melalui
proses pencernaan karbohidrat yang dikonsumsi akan dipecah menjadi monomer yang
paling kecil dalam bentuk Glukosa, Galaktosa dan Fruktosa, yang nantinya di dalam
tubuh akan diproses menjadi Glukosa. Pada fruktosa bisanya lebih memenuhi jalur
lipogenesis sehingga orang yang mengonsumsi makanan yang tinggi fruktosa maka
profil lipid di dalam tubuhnya cenderung meningkat.
Makanan yang mengandung karbohidrat bisanya mengandung serat. Serat
berfungsi untuk menambah volume bolus sehingga memberikan rasa kenyang,
menambah volume dan kosistensi faces sehingga mempermudah BAB,
memperlambat digesti dan absorbsi, menghambat penyerapan lemak dan
membersihkan saluran pencernaan.
Ada beberapa jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi adalah karbohidrat
kompleks (masih dalam bentuk polisakarida) dan memiliki indeks glikemik rendah.
Indeks glikemik merupakan suatu system peringkat yang mengambarkan seberapa
cepat glukosa dari suatu makanan memasuki aliran darah sehingga meningkatkan
kadar gula darah.
Simpanan karbohidrat dalam tubuh manusia disebut glikogen yang disimpan
dalam hati (meregulasi/ mengontrol kadar gula darah) dan otot (untuk aktivitas otot).
Ketika glukosa dalam darah tinggi makan akan memberikan rangsangan kepada
pancreas untuk mengeluarkan hormon insulin, Ketika kadar insulin dalam darah
tinggi maka akan menghambat system asam nukleat yang meregulasi cAMP (dalam
kondisi normal menghambat enzim Glikogen sintase), ketika kadar insulin tinggi
penghambatan cAMP terhadap glikogen menjadi berkurang sehingga kerja enzim
glikogen sintase meningkat dan terbentuklah ikatan α-1,4-glikosidik terjadilah proses
glikogenesis (Pembentukan glikogen dari glukosa).
Ketika kadar gula darah turun maka akan merangsang pancreas mengeluarkan
hormone glucagon, Ketika kadar glucagon dalam darah meningkat kerja cAMP akan
meningkat, maka kerja enzim fosforilase juga akan meningkat dan akan memecah
ikatan α-1,4-glikosidik sehingga glikogen dipecah menjadi glukosa yang disebut
glikogenolisis.
b. Lemak
Lemak dapat bersumber dari lemak nabati maupun lemak hewani, atau secara
endogen melalui sintesis di dalam tubuh. Lemak dalam makanan dibedakan menjadi
visible fat (lemak kasat mata : gajih, minyak, mentega,dll), sedangkan invisible fat
(lemak tak kasat mata: alpukat, kacang tanah, telur, dll). Secara structural lemak
berfungsi sebagai penyusun tubuh( membrane sel) dan penyusun hormon, lemak juga
berfungsi sebagai energi cadangan, sebagai penyampai pesan ( pada hormone dan
komponen sel syaraf).
Lemak terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak
jenuh bisanya membeku pada suhu kamar (kecuali asam palmitat), tidak mempunyai
ikatan rangkap, bersifat kaku, mudah beragregasi dan berkelompok serta mudah
mengendap, contohnya Asam laurat, asam miristat, dll. Asam lemak tak jenuh tidak
membeku dalam suhu kamar, mempunyai ikatan rangkap, semakin banyak ikatan
rangkap maka semakin baik, bersifat dinamis, fleksibel dan mobil dan tidak mudah
mengendap, contohnya Asam palmitoleate, asam oleat.
c. Protein
Protein secara structural menyusun banyak bagian tubuh manusia mulai dari
rambut, kulit, kuku, otot dll. Sedangkan secara fungsional protein juga menyusun
enzim-enzim, membentuk system pertahanan, membentuk transporter seperti Hb,
pembentuk hormone seperti hormone peptide, cadangan makanan, pembentuk
antibody dll. Protein dapat bersumber dari protein nabati maupun protein hewani, atau
secara endogen melalui sintesis di dalam tubuh.
Asam amino merupakan unit pembangun protein, terdapat 20 jenisnya dan
terbagi menjadi asam amino essensial ( harus didapat dari luar tubuh) dan asam amino
non essensial (tubuh dapat mensintesisnya).
Jika diihat dari jenisnya protein dapat berbentuk globular atau bulat, dan juga
fibrosa atau seperti benang. Protein juga tidak hanya berdiri sendiri tetapi dapat
berikatan dengan molekul lain. Protein dapat berikatan dengan karbohidrat
membentuk glikoprotein yang menyusun mucus di saliva, glikosaminoglikan pada
tulang. Protein berikatan dengan lemak membentuk lipoprotein seperti LDL, HDL,
kilomikro, dll. yang biasanya berfungsi sebagai trasporter lemak. Protein berikatan
dengan phosphate membentuk phospoprotein seperti Neurotrasmiter. Protein
berikatan dengan logam lain membentuk metalloprotein seperti Hb, Cerulopasmin,
dll)
5. Pembentukan Energy selular
a. Pembentukan energi dari bahan makanan
Setelah melalui proses pencernaan kemudian dipecah menjadi monomernya
maka akan diserap oleh tubuh. Setelah diserap, maka akan mengalami metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP
(Adenosin Triphospat).
Karbohidrat Monosakarida Monosakarida (darah) Glukosa (sel) ATP
Lemak Asam Lemak Asam lemak (darah) Asam lemak ( sel) ATP
Protein  Asam Amino  Asam Amino (darah)  Asam Amino (sel)
ATP
ATP merupakan energi selular bagi Sebagian proses di dalam sel ( untuk
reaksi kimia, komtraksi otot, transport aktif ). ATP akan dioksidasi menjadi ADP dan
diubah kembali menjadi ATP dalam siklus ATP-ADP.
Respirasi oksidatif yaitu oksidasi bahan bakar menjadi ATP dengan
penggunaan O2. Sebagian besar bahan makanan mempunyai pola yang sama melalui
siklus krebs, kemudian electron dipindahkan ke O2 oleh serangkaian protein dalam
rantai respirasi ( transport electron). Energi dari transport electron tersebut mengubah
ADP menjadi ATP pada proses fosfolirasi oksidatif.
b. Simpanan bahan bakar Tubuh
Contohnya seorang dengan berat badan 70 kg maka simpanan bahan bakarnya
dalam bentuk glikogen hati 0,08kg (0,2% + 200gr sesudah makan, dan 80 gr waktu
puasa), glikogen otot yang digunakan saat berolahraga 0,15 kg (0,4%). Lemak dalam
bentuk Triasilgliserol merupakan 85% dari masa jaringan adiposa. Protein disimpan
dalam otot, kira-kira terdapat + 6kg(14,5%) protein dalam otot. Protein tidak
digunakan sebagai sumber energi utama, tetapi akan dipecah paling akhir jika kita
kekurangan nutrisi dalam jagka waktu yang lama.
Kalori adalah satuan ukuran energi panas yang dihasilkan oleh suatu bahan
makanan atau usaha dibutuhkan untuk memperkirakan jumlah asupan energy dan
jumlah energi yang dibutuhkan. Total kebutuhan energi total tubuh didapatkan dari
energi basal ( energi minimal yang dibutuhkan tubuh tanpa aktivitas) dan energi gerak
( tergantung ringan beratnya gerak dan berat badan).

Anda mungkin juga menyukai