Anda di halaman 1dari 30

TUGAS KELOMPOK GIZI DAN DIET

Kelompok 1:

Anggota kelompok:

1. P17320321082 Aida Lisensia A

2. P17320321086 Annisa Mawarni

3. P17320321087 Bella Mutia D

4. P17320321106 Sabila Husna P

5. P17320321111 Silvia Rizky C

6. P17320321113 Syaradilla Ruhianita

Prodi D3 Keperawatan Bogor

Politeknik Keshatan Kemenkes Bandung

2021
Gizi dan Diet

1. Apa fungsi masing-masing zat gizi berikut ini? Bagaimana mekanismenya dalam tubuh?
Jelaskan! Sebutkan jenis zat tersebut apa saja dan jenis makanan yang mengandung zat tersebut
apa saja!

a. karbohidrat d. vitamin

b. lemak e. mineral

c. protein f. air

Pembahasan:

a. Karbohidrat

 Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat mencakup penguraian (katabolisme), sintesis (anabolisme), dan


perubahan bentuk karbohidrat dalam tubuh organisme. Bentuk karbohidrat, yaitu glukosa akan
diurai menjadi senyawa gula sederhana yaitu monosakarida.

Saat makanan dicerna dalam tubuh, karbohidrat akan melalui proses hidrolisis, yaitu proses
penguraian menggunakan bantuan air. Pencernaan karbohidrat tersebut terjadi dengan cara
mengurai senyawa kompleks polisakarida menjadi senyawa sederhana monosakarida.

Ketika makanan dikunyah di dalam mulut, makanan akan bercampur dengan air liur yang
mengandung enzim ptialin yang akan menghidrolisis pati menjadi sebuah maltosa dan gugus-
gugus glukosa kecil yang terbentuk dari tiga sampai sembilan gugus glukosa.

Setelah makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam lambung, makanan tersebut akan
bercampur dengan zat yang akan diseksresi lambung. Kemudian, makanan tersebut akan masuk
ke dalam duodendum dan bercampur dengan getah pankreas.

Hasil akhir dari metabolisme karbohidrat adalah senyawa-senyawa gula dalam bentuk fruktosa,
glukosa, monosakarida, dan manosa. Senyawa-senyawa ini kemudian akan diabsorsi melalui
dinding usus dan akan terbawa oleh hati oleh darah.
 Jenis-Jenis Karbohidrat

Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat
kompleks. Kedua jenis karbohidrat ini memiliki perbedaan dalam struktur kimiawinya.

Secara umum, karbohidrat sederhana hanya mengandung gula dasar yang mudah dicerna dan
diserap oleh tubuh, sedangkan karbohidrat kompleks memiliki susunan gula yang lebih panjang,
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna dan diserap oleh tubuh.

Sementara itu, bila dilihat dari asalnya, karbohidrat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Pati

Pati adalah jenis karbohidrat yang berasal dari tanaman. Contohnya adalah biji-bijian, sayuran,
dan kacang-kacangan. Makanan bertepung, seperti pasta atau mie dan roti, juga mengandung
karbohidrat jenis pati.

2.Serat

Serat merupakan jenis karbohidrat yang juga berasal dari tanaman. Roti gandum, kacang-
kacangan, dan sebagian sayuran yang dimakan bersama kulitnya dikenal sebagai sumber serat
yang baik.

3. Gula

Tidak semua karbohidrat adalah gula, tetapi semua gula adalah karbohidrat. Gula bisa diperoleh
secara alami dari berbagai jenis makanan, seperti buah-buahan (fruktosa), susu (laktosa), dan
gula pasir (sukrosa). Pada proses pembuatan kue, cokelat, dan permen, sukrosa biasanya
digunakan sebagai pemanis

 Jenis makanan yang merupakan sumber karbohidrat

1. Serealia

Serealia mengandung pati, yaitu polisakarida utama yang terdapat pada tanama yang dikonsumsi
sebagai bahan pangan pokok. Serealia mengandung bentuk pati amolisa dan amilopektin. Contoh
serealia yaitu padi (beras), jagung, gandum, jelai, haver, dan gandum hitam.

2. Umbi-umbian
Umbi-umbian sebagai bahan makanan pokok juga mengandung pati amilosa dan amilopektin.
Contoh umbi-umbian yaitu kentang, singkong, dan ubi jalar.

3. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan juga termasuk jenis makanan yang merupakan sumber karbohidrat. Kacang-
kacangan juga mengandung pati amilosa dan amilopektin seperti umbi-umbian dan serealia.
Contoh kacang-kacangan yaitu kacang polong, kacang kedelai, kacang merah, lentil, kacang arab,
kenari, almond, dan lain-lain.

4. Buah-buahan

Buah-buahan mengandung fruktosa, jenis gula yang ditemukan dalam buah. Fruktosa juga
disebut sebagai gula buah. Contoh jenis buah yang tinggi kandungan fruktosa yaitu apel, anggur,
pisang, semangka, dan alpukat.

 Sumber materi

1. https://pahamify.com/blog/artikel/biologi-metabolisme/amp/

2. https://www.alodokter.com/mengingatkan-kembali-kepada-manfaat-karbohidrat

3. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5694321/4-jenis-makanan-yang-merupakan-sumber-
karbohidrat/amp

b. Lemak

 Metabolism lemak

Proses Pencernaan Lemak dalam Tubuh Manusia

1. Rongga Mulut

Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan fungsinya dalam
meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan kelenjar air ludah yang
terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang berfungsi untuk
meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.
2. Esofagus dan Lambung

Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan melewati esophagus
secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali mengalami proses apapun. Ia hanya
lewat untuk kemudian masuk ke dalam lambung.

Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian digiling
secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui penambahan asam
lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.

3. Usus Halus

Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa suatu zat
hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa bercampur
dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak mutlak
diperlukan.

Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari. Masuknya lemak
ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan
yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan lemak dan merubah
ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim lipase dari
pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan
bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir lemak (micel) yang
siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum).

Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran mukosa di dinding usus kosong
dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui aliran darah
ke seluruh tubuh.

4. Usus Besar dan Anus

Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal 95% dari keseluruhan
makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan mengalir menuju usus
besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses.

 Jenis-jenis Lemak
1. Lemak jenuh tunggal. 5. Asam lemak omega 6

2. Asam lemak omega 3 6. Lemak trans

3. Lemak jenuh. 7. Lemak trigliserida

4. Lemak tak jenuh ganda

 Contoh makanan yang mengandung lemak

1.Telur. 4. Kacang

2. Ikan 5. Coklat hitam

3. Alpukat 6. Minyak zaitun murni

 Sumber materi

1. https://www.alodokter.com/deretan-makanan-berlemak-tinggi-yang-baik-untuk-kesehatan

c. Protein

 Metabolisme Protein dalam Tubuh

Metabolisme protein merupakan proses kimia dan fisik yang mencakup pada perubahan
(anabolisme) protein menjadi asam amino dan penguraian (katabolisme) asam amino pada
protein.

Asam amino yang telah tersebar melewati darah dan masuk dalam jaringan tubuh, akan disintesis
kembali menjadi protein. Protein ini berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel-sel yang masih
normal.

Pada metabolisme, asam amino akan melakukan pelepasan gugus amino, kemudian perubahan
kerangka karbon dalam molekul asam amino. Proses pelepasan gugus amino terjadi pada
deaminasi dan transmisi oksidatif.
Deaminasi oksidatif menggunakan dehidrogenese dalam katalis, sedangkan jika transmisi yaitu
proses katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino pada satu asam amino terhadap
asam amino yang lain.

Asam amino tidak dapat disimpan pada tubuh manusia. Jika jumlah asam amino berlebihan atau
terjadi kurangnya sumber energy lain, tubuh manusia akan menggunakan asam amino dalam
sumber energy.

Tidak seperti lemak dan karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus amino yang
bertempat di deaminasi nitrogen α-amino didalam asam – asam amino.

Protein adalah produk yang dihasilkan oleh ekspresi informasi genetic merupakan polimer asam
amino yang terikat pada satu sama lain dalam ikatan dalam sel hidup.

 Jenis-jenis Protein

Jenis-jenis protein yang ada di dalam tubuh memberikan fungsi yang berbeda. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai jenis-jenis protein dalam tubuh beserta fungsinya yang perlu diketahui:

1. Protein hormon

Protein hormon termasuk jenis-jenis protein yang berfungsi sebagai bahan kimia dasar
pembentuk hormon. Hormon ini berperan sebagai pembawa pesan kimia yang diantarkan melalui
aliran darah. Setiap hormon tersebut akan memengaruhi sel tertentu di dalam tubuh, yang dikenal
dengan sebutan sel target. Sebagai contoh, pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon
insulin ini akan diproduksi sebagai respons adanya kadar gula darah (misalnya, saat selesai
makan). Hormon insulin ini akan dikeluarkan oleh pankreas khusus untuk menarik gula yang ada
di dalam darah menuju sel targetnya, sehingga tidak ada penumpukan gula.

2. Protein enzim

Jenis-jenis protein ini bertugas untuk membentuk enzim. Enzim berfungsi untuk mendukung
terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh. Sebagai contoh, di dalam tubuh semua zat gizi seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral harus diubah menjadi bentuk yang lebih
sederhana agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Untuk mengubah zat tersebut, diperlukan
beberapa reaksi kimia yang rumit di dalam tubuh. Sementara, reaksi kimia tersebut akan berjalan
dengan baik jika terdapat enzim di dalam tubuh. Oleh karena itu, jenis-jenis protein ini sangat
diperlukan agar proses penyerapan zat gizi dapat berjalan dengan baik.

3. Protein struktural

Selain jenis-jenis protein sebelumnya, ada pula protein struktural yang merupakan jenis protein
paling besar di dalam tubuh. Protein struktural berfungsi sebagai komponen yang penting untuk
membangun sel-sel dan jaringan tubuh. Contoh dari protein struktural yang paling umum adalah
keratin dan kolagen. Jenis-jenis protein ini berperan dalam pembentukan beberapa jaringan tubuh.
Protein jenis keratin adalah protein yang kuat dan berserat untuk dapat membentuk struktur kulit,
kuku, rambut, dan gigi. Sementara, protein jenis kolagen berperan sebagai pembentuk tulang,
otot, tendon, tulang rawan, dan kulit.

4. Protein antibodi

Jenis-jenis protein yang tak kalah penting adalah protein antibodi yang berfungsi untuk
melindungi tubuh dari serangan zat asing atau organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Saat
kebutuhan protein terpenuhi, maka pembentukan antibodi di dalam tubuhnya pun akan semakin
optimal dan bersifat semakin protektif terhadap suatu penyakit.

5. Protein transport

Jenis-jenis protein juga ada yang berperan untuk mengangkut zat gizi ke seluruh bagian tubuh.
Salah satu contohnya adalah hemoglobin yang merupakan protein di dalam sel darah merah.
Kadar normal hemoglobin harus terus dijaga untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Selain
memberi warna mereah, hemoglobin juga berfungsi membantu sel darah merah mendapatkan
bentuk alaminya agar dapat dengan mudah bergerak dan mengalir di dalam pembuluh darah.

6. Protein pengikat

Jenis protein selanjutnya adalah protein pengikat. Protein pengikat berfungsi untuk mengikat zat
gizi dan molekul untuk digunakan nantinya. Protein ini juga berperan sebagai cadangan makanan
yang memberikan energi jika dibutuhkan oleh tubuh.

7. Protein penggerak
Selain jenis-jenis protein transport dan pengikat, ada pula protein penggerak yang berfungsi
untuk mengatur kekuatan dan kecepatan jantung saat bergerak, serta otot saat berkontraksi. Saat
tubuh bergerak, maka akan terjadi kontraksi otot, dan pada saat inilah peran protein penggerak
dibutuhkan.

 Jenis Makanan yang mengandung Protein

Jenis makanan hewani yang mengandung protein :

 Telur

 Daging

 Makanan laut

 Susu dan produk olahannya

 Jeroan

Jenis makanan nabati yang mengandung protein :

 Brokoli

 Gandum

 Biji-bijian

 Kacang-kacangan, seperti kacang polong, kacang almond, kacang tanah, buncis, dan
kacang kedelai

 Tahu dan tempe

 Sumber Materi

1.https://pahamify-com.cdn.ampproject.org/v/s/pahamify.com/blog/artikel/biologi-
metabolisme/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3
D#aoh=16420812456838&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251
%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fpahamify.com%2Fblog%2Fartikel%2Fbiologi-
metabolisme%2F

2. https://www.ibudanbalita.com/artikel/jenis-jenis-protein-dan-fungsinya-untuk-tumbuh-
kembang-anak

3. https://www.alodokter.com/ketahui-makanan-berprotein-tinggi-dan-manfaatnya-di-sini

d. Vitamin

 mekanisme vitamin

Vitamin yang larut dalam air : vitamin yang larut dalam lemak atau lipid adalah molekul molekul
apolar hidrofobik. Umumnya, vitamin yang larut dalam lemak memerlukan absorbsi lemak
normal untuk ikut diserap Penyimpanan vitamin A, D, dan K terutama di hati dan vitamin E pada
jaringan adiposa Umumnya tidak diekskresikan ke urin tetapi ke feses

Vitamin yang larut dalam lemak : Semua vitamin yang larut dalam air, kecuali kobalamin
(vitamin B12), dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan dan karena itu terdapat pada kacang-
kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, dan ragi juga pada daging dan susu. Semua vitamin
yang larut dalam air, kecuali vitamin C, berfungsi sebagai koenzim atau kofaktor dalam reaksi
enzimatik

 jenis vitamin dan makanan yang mengandung vitamin :

1. Vitamin A

Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang memiliki beberapa peran esensial di dalam tubuh.
Mulai dari menunjang pertumbuhan dan pembelahan sel, tumbuh kembang janin, hingga fungsi
reproduksi. Nutrisi mikro ini pun diperlukan untuk menjaga kesehatan serta fungsi mata, sistem
imun, dan kulit. Karenanya, kekurangan vitamin A dapat berdampak pada kebutaan dan
melemahnya daya tahan tubuh. Sementara kelebihan vitamin A bisa menyebabkan mual, muntah,
hilang nafsu makan, mudah marah, rambut rontok, dan penyakit kuning (jaundice).
Nutrisi ini dapat Anda penuhi dengan mengonsumsi makanan, termasuk sayuran dan buah-
buahan. Jenis makanan yang mengandungvitamin A meliputi: wortel, kentang, bayam, papaya,
telur, keju, hati, dan minyak ikan kod.

2. Vitamin B

Memiliki 8 jenis, masing-masing vitamin B memainkan peran dan fungsi yang berbeda-beda
pula. Tetapi, bersama-sama, vitamin B kompleks memainkan peran dalam mengubah karbohidrat,
protein, dan lemak dari makanan yang Anda konsumsi menjadi energi.

Adapun vitamin B1, B2, dan B3 berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit. Sedangkan vitamin B5
membantu sel tubuh memproduksi asam lemak dan sejumlah hormon. Ada pula vitamin B6 yang
ikut memelihara sistem imun dan membantu produksi sel darah merah. Biotin atau vitamin B7
berperan dalam membantu produksi asam lemak dan asam amino. Sementara itu, vitamin B9
berperan penting dalam pembelahan sel, terutama pada ibu hamil, sehingga meminimalkan risiko
cacat lahir dan kelahiran prematur. Serta yang terakhir, vitamin B12 membantu pembentukan sel
darah merah dan memelihara fungsi saraf. Kekurangan vitamin B akan berakibat pada
terganggunya proses metabolisme, juga dapat menimbulkan penyakit, seperti anemia, beri-beri,
dermatitis, dan diare.

jenis vitamin ini dapat Anda temukan pada sumber makanan vitamin B, yaitu:

1. Daging-dagingan, termasuk sapi dan ikan, Hati ,Kerang dan Telur

2. Biji-bijian utuh, seperti gandum dan sereal, Kacang-kacangan, Susu dan produk olahannya,
misalnya yogurt

3. Nasi merah, Sayuran, contohnya okra, asparagus, dan brokoli

4. Buah-buahan, meliputi kurma, pisang, dan alpukat

3. Vitamin C

Asam askorbat dibutuhkan untuk memproduksi kolagen. Tidak heran jika vitamin C dikatakan
dapat menjaga elastisitas kulit, membantu penyembuhan luka, dan memperkuat pembuluh darah.
Selain itu, vitamin C juga berfungsi menghasilkan serotonin dan norepinefrin sebagai pengirim
sinyal (neurotransmitter) antar saraf.
Antioksidan pada vitamin C akan merusak rantai radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh
Anda dari kerusakan akibatnya. Jadi, secara tidak langsung vitamin C dapat mengurangi risiko
penyakit kronis.

Jenis makanan yang mengandung vitamin C yaitu buah dan sayuran seperti tomat, kentang, jeruk,
stroberi, brokoli, dan bayam.

4. Vitamin D

Disebut juga dengan vitamin “sunshine”, vitamin D berperan dalam membantu penyerapan
kalsium untuk pertumbuhan tulang kuat, serta membantu daya tahan tubuh melawan infeksi.
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan gangguan tulang, seperti osteomalacia atau
melunaknya tulang dan rakhitis. Apabila asupannya tidak tercukupi, tubuh Anda pun bisa lebih
rentan terinfeksi.

Meskipun vitamin D dapat diproduksi oleh kulit ketika terpapar sinar matahari, Anda tetap harus
memenuhi asupan mikronutrien satu ini dari bahan makanan yang mengandung vitamin D.
Misalnya, telur, susu, jamur, makanan laut, dan minyak ikan.

5. Vitamin E

Mengandung antioksidan tinggi, vitamin E dibutuhkan untuk melindungi sel-sel dari kerusakan.
Nutrisi mikro satu ini juga berperan dalam menjaga sistem imun, membantu pembentukan sel
darah merah, memperlambat penuaan, serta mengurangi resiko katarak dan radang sendi. Ketika
Anda kekurangan vitamin E akan menyebabkan anemia hemolitik. Bahan makanan yang
mengandung vitamin E seperti telur, susu, kacang-kacangan, alpukat, dan buah kiwi.

6. Vitamin K

Vitamin K memiliki peranan penting pada proses pembekuan darah serta memelihara kesehatan
tulang. Kekurangan vitamin K bisa meningkatkan risiko perdarahan dan patah tulang. Jenis
vitamin ini dapat ditemukan pada berbagai sayuran berdaun hijau, alpukat, dan buah kiwi untuk
memenuhi asupan harian vitamin K.

 Sumber materi
1. https://id.scribd.com/presentation/438769892/MEKANISME-KERJA-VITAMIN

2. https://jovee.id/daftar-makanan-yang-mengandung-vitamin-a-b-c-d-e-dan-k/

e. Mineral

Mineral adalah zat gizi yang diperlukan manusia untuk mendukung proses tumbuh dan
berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil yang memiliki komposisi unsur
murni serta garam sederhana yang sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk. Mineral
mempunyai fungsi tersendiri, yaitu:

1. Menjadi unsur penting dari struktur kerangka seperti tulang dan gigi

2. Memainkan peran penting dalam pemeliharaan tekanan osmotik, dan dengan demikian
mengatur pertukaran air dan zat terlarut dalam tubuh hewan.

3. Mineral berfungsi sebagai konstituen struktural jaringan lunak.

4. Sangat penting untuk transmisi impuls saraf dan kontraksi otot.

5. Mineral memainkan peran penting dalam keseimbangan asam-basa tubuh, dan dengan
demikian mengatur pH darah dan cairan tubuh lainnya.

6. Berfungsi sebagai komponen penting dari banyak enzim, vitamin, hormon, dan pigmen
pernapasan, atau sebagai kofaktor dalam metabolisme, katalis dan aktivator enzim.

7. Merawat fungsi otak

8. Mencegah nyeri otot

 Jenis mineral, mekanisme dan sumber makananya

Berdasarkan jenisnya,mineral dibedakan menjadi 2 yaitu: mikro dan makro.

A. Jenis mikro
1. Zat besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil, namun
banyak orang yang mengalami defisiensi. Fungsi mineral ini yaitu berperan dalam metabolisme
energi dan menjadi bagian dari hemoglobin dalam sel darah merah untuk mengedarkan oksigen
ke seluruh tubuh. Beberapa makanan yang menjadi sumber zat besi yaitu:

Hati sapi,Daging sapi,Ikan,Daging ayam,Kerang,Kuning telur dan Sayuran hijau

2. Zinc (zn)

Zinc memegang peran penting dalam menjaga fungsi membran,sistem imun,juga sebagai
antioksidan.kekurangan zinc pada tubuh dapat menyebabkan gangguan kulit,menurunnya kadar
kolesterol baik HDL,serta menurunnya nafsu makan. Zinc dapat kita temukan dalam daging sapi,
ikan, ayam, dan sayuran.

3. Yodium

Yodium merupakan mineral mikro yang ditemukan dalam hormon tiroid. Hormon yang
diproduksi kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan tubuh, dan
metabolisme tubuh. Yodium dapat ditemukan pada makanan laut dan biasanya diperkaya di
dalam garam dapur beryodium.

4. Selenium

Selenium merupakan mineral spesial karena memiliki efek antioksidan – sehingga


diyakini berperan dalam perlindungan sel-sel tubuh. Selenium juga diperlukan untuk
memproduksi protein spesifik yang disebut enzim antioksidan.

Selenium terkandung dalam daging seperti daging sapi, makanan laut, dan biji-bijian serealia.

5. Tembaga

Siapa sangka, tembaga juga menjadi mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.
Fungsi mineral ini yaitu diperlukan dalam metabolisme zat besi dan menjadi komponen banyak
jenis enzim.

Tembaga terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, serealia utuh, dan hati sapi.

6. Mangan
Seperti tembaga, mangan juga menjadi komponen banyak jenis enzim di dalam tubuh.
Mangan tersedia dalam banyak jenis makanan, terutama makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.

7. Fluoride

Fluoride menjadi mineral yang cukup populer karena sering dicampurkan dalam produk
pasta gigi. Fungsi mineral ini memang berkaitan dengan pembentukan gigi dan tulang serta
membantu mencegah gigi berlubang. Fluoride juga terkandung dalam makanan seperti teh, ikan,
dan air minum dalam kemasan.

8. Kromium

Walau mungkin jarang terdengar, kromium memiliki fungsi penting dalam menjaga kadar
gula darah bersama hormon insulin. Kromium terkandung dalam hati hewan, biji-bijian serealia,
kacang-kacangan, dan keju.

9. Molibdenum

Molibdenum juga menjadi mineral yang jarang terdengar. Padahal, mineral mikro ini
menjadi komponen dari banyak enzim di dalam tubuh. Molybdenum terkandung dalam biji-
bijian serealia, sayuran hijau, susu, dan hati hewan (piliang,1996).

B. Jenis makro

1.Natrium

Natrium merupakan mineral populer yang sering ditemukan dalam garam dapur. Fungsi
mineral ini yaitu menjaga keseimbangan cairan, transmisi pesan antar sel saraf, serta berperan
dalam kontraksi otot. Natrium bertanggung jawab untuk pengaturan kandungan air tubuh dan
keseimbangan elektrolit. Pengendalian kadar natrium tubuh tergantung pada keseimbangan
antara pengeluaran dan penyerapan natrium di ginjal, yang diatur oleh sistem saraf dan hormon.
Natrium juga dibutuhkan untuk penyerapan zat-zat gizi tertentu dan air dari usus.

Selain pada garam dapur, natrium juga terkandung dalam kecap, makanan olahan, udang, daging
dan telur.

2. Klorida

Klorida juga menjadi mineral makro yang menjadi pasangan natrium dalam garam dapur.
Seperti natrium, klorida juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan. Klorida biasanya
diperoleh dari mengkonsumsi makanan seperti ikan, udang, kerrang, daging, telur, dan acar.

3. Kalium

Kalium atau potassium merupakan mineral makro yang terkandung dalam daging, susu,
buah-buahan, sayuran, legum, dan biji-bijian serealia utuh. Fungsi mineral ini yaitu menjaga
keseimbangan cairan, transmisi pesan antar sel saraf, dan berperan dalam kontraksi otot.

4.Fosfor

Seperti kalsium, fosfor juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi. Mineral ini
juga menjadi bagian dari keseimbangan asam basa dan ditemukan dalam setiap sel.

Sumber makanan fosfor termasuk daging sapi, daging ayam, telur, dan susu.

5.Kalsium

Kalsium juga menjadi salah satu mineral yang populer. Mineral ini memiliki fungsi dan
peran dalam pemeliharaan tulang dan gigi, kontraksi dan relaksasi otot, aktivitas saraf, hingga
dalam proses pembekuan darah. Tak sampai di situ, kalsium juga berperan dalam pengaturan
tekanan darah dan kesehatan sistem imun.

Kalsium bisa kita dapatkan dalam susu dan produk turunannya. Mineral makro ini juga
terkandung dalam sayur brokoli, sawi, tahu, kacang-kacangan, ikan salmon dan sarden dengan
tulang, dan makanan lain yang diperkaya dengan kalsium.

6. Magnesium
Magnesium juga menjadi salah satu jenis mineral makro. Fungsi mineral ini yaitu terlibat
dalam pembuatan protein, kontraksi otot, transmisi pesan antar sel saraf, dan kesehatan sistem
imun. Magnesium juga ditemukan dalam tulang.

Ada beberapa makanan yang mengandung magnesium, termasuk:

Kacang-kacangan,Biji-bijian,Legum,Sayuran berdaun hijau,Makanan laut dan Cokelat

7. Sulfur

Sulfur merupakan mineral makro yang ditemukan dalam molekul protein. Mineral ini juga
kita konsumsi bersama dengan protein. Sumber protein termasuk daging ayam, telur, susu,
daging sapi, dan kacang-kacangan (piliang,1996).

 Contoh makanan yang mengandung mineral

1. Alpukat 5. Ikan sarden

2. Berries 6. telur

3. Kacang-kacangan 7. Yogurt dan keju

4. Kerang dan tiram 8. Sayuran hijau

 Sumber materi

1. https://www.sehatq.com/artikel/makanan-yang-mengandung-mineral-seberapa-sering-anda-
konsumsi

2. https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/jenis-dan-fungsi-mineral/

f. Air

 Mekanisme air

Kandungan air dalam tubuh manusia adalah sekitar 60% – 70% dari berat tubuh. Air sangat
penting bagi organ-organ dalam tubuh untuk bekerja dengan baik. Apabila tubuh kekurangan
cairan, agar tetap dapat menyeimbangkan kadar air, maka tubuh secara otomatis akan mencari
jalan mengambil sumber air dari komponen tubuh sendiri antara lain dari darah, akibatnya kadar
air dalam darah akan berkurang dan darah menjadi kental. Pada akhirnya, perjalanan darah
sebagai alat transportasi oksigen dan zat – zat makanan akan terganggu.Saat melewati otak,
perjalanan darah akan terhambat, sel – sel otak yang seharusnya menerima asupan zat – zat
makanan dan oksigen tidak dapat berjalan optimal dan lebih cepat mati.

Air merupakan senyawa penting kedua setelah oksigen. Air berperan penting dalam semua
proses kimiawi dalam tubuh, karena air merupakan media untuk senyawa dalam tubuh
melakukan metabolisme. Air berperan sebagai lubricant (pelumas) karena dapat mempermudah
bahan-bahan padat lepas menjadi bahan lain. Air penting dalam mengatur temperatur tubuh
karena dapat mendistribusikan panas. Air dalam tubuh dapat melancarkan pengangkutan zat-zat
gizi, mengatur keseimbangan cairan dan mineral, mengatur suhu tubuh, melancarkan proses
buang air besar dan kecil, mencegah dehidrasi (kekurangan cairan), serta dapat menurunkan
resiko penyakit batu ginjal.

 Jenis Jenis air

1. Air Murni, Air murni sering disebut air H2O.Air H2O adalah air yang hanya mengandung
hidrogen dan oksigen.Air hujan adalah contoh dari air murni atau air H2O.

2. Air Tanah, Air hujan yang jatuh ke Bumi akan masuk ke dalam tanah.Tanah mengandung
banyak mineral, seperti natrium, kalsium, sodium, dan masih banyak lagi.Saat air hujan masuk
ke dalam tanah, kandungan mineral di tanah akan masuk ke dalam air. Air yang sudah tercampur
dengan mineral tanah disebut air tanah.Air tanah air yang paling bagus untuk dikonsumsi dan
harus dipastikan harus dibuat matang.

3. Air Permukaan, Air hujan yang tidak masuk ke dalam tanah akan disebut air permukaan. Air
jenis ini biasanya mengandung bakteri cukup banyak.Karena ada bakterinya, air permukaan pun
tidak bisa diminum.Karena jika diminum bisa menyebabkan sakit perut.

 Jenis-Jenis Air Minum

1. Air Keran 4. Air Berkarbosi

2. Air Mineral 5. Alkali


3. Isotonik

 Makanan yang Mengandung Banyak Air diantaranya:

Makanan:

1. Susu skim

2. Kaldu dan sup

3. Plain yogurt

Buah:

1. Semangka 4. Persik

2. Stroberi 5. Jeruk

3. Blewah 6. Air kelapa

Sayur:

1. Mentimun 4. Tomat

2. Selada 5. Paprika

3. Seledri 6. Kubis

 Sumber materi

1. http://gizi.fema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/FUNGSI-DAN-KEBUTUHAN-ZAT-
GIZI_edit2-YFB.pdf

2. Hitunglah status gizi salah satu anggota kelompok yang paling gemuk dan yang paling kurus
dengan indek antropometri, rujukan WHO-NCHS (gunakan label baku), indeks masa tubuh
(IMT). Adakah perbedaannya? Jelaskan hasil perhitungan masing-masing dan jelaskan
perbedaan hasil kalau pun ada. Apa kelemahan dan kelebihan dari ke 3 cara pengukuran status
gizi di atas?

Pembahasan:
 Penjelasan mengenai indeks antropometri, rujukan WHO-NCHS, dan indeks masa tubuh
(IMT)

1. Indeks Antropometri

Antropometri merupakan pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur antara lain : berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Antropometri
telah lama dikenal sebagai indikator sederhana untuk penilaian status gizi perorangan maupun
masyarakat. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai
ketidakseimbangan antara asupan energi dan protein.

Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi adalah berat badan
menurut umur (BB/U), panjang badan menurut umur (PB/U) dan berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB). Indeks BB/U adalah pengukuran total berat badan termasuk air, lemak, tulang,
dan otot. Indeks panjang menurut umur adalah pertumbuhan linier dan LILA adalah pengukuran
terhadap otot, lemak, dan tulang pada area yang diukur.

2. Rujukan WHO-NCHS

Menurut Sukirman (2000) dalam pemantauan, evaluasi dan pencatatan serta pelaporan status gizi
diperlukan standar nasional. Di Indonesia standar ini menggunakan standar baku antropometri
World Health Organization Nasional Center for Health Statistics (WHO-NCHS). Secara formal
standar ini ditetapkan penggunaannya dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 920/Menkes/SK/VIII/2002. Sedangkan detail klasifikasi status gizi berdasarkan World
Health Organization Nasional Center for Health Statistics (WHO-NCHS) sebagaimana tabel
dibawah.

Sesuai kriteria tersebut, maka (misalnya), pengertian status gizi buruk dan gizi kurang
merupakan status gizi balita penderita gizi buruk dan gizi kurang berdasarkan hasil penimbangan
serta di kategorikan menurut WHO Z – score.

Beberapa rujukan atau standar internasional yang dianjurkan dipakai sampai saat ini adalah
Tanner whitehouse, UK 1990, Boston (Harvard), NCHS 1977 (WHO 1983), CDC 2000 dan
standar WHO 2005. Di Indonesia, pada dekade pertengahan tahun 80-an, untuk keperluan tapis
gizi (screening), pemantauan status gizi maupun evaluasi dan survei telah menggunakan rujukan
Harvard. Namun pada pertengahan 80-an juga mulai digunakan rujukan NCHS 1977, sejak saat
itu di Indonesia digunakan dua jenis rujukan internasional (Supariasa, 2001). Setelah itu rujukan
internasional baru diperkenalkan pada bulan Mei 2000, namanya rujukan CDC/ NCHS 2000.

3. indeks masa tubuh (IMT)

IMT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan berdasarkan indeks quatelet
(berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2)).
Interprestasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak karena anak lelaki dan
perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk
memperkirakan obesitas serta berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga
penting untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko komplikasi medis
(Pudjiadi et al, 2010).

Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB)
dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau mengambarkan
kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung,
tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung
lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Grummer-
Strawn LM et al.,2002).

 Rumus dan hasil perhitungan

Data 1:

a. silvia

tinggi badan (tb) = 166 cm

berat badan (bb) = 75 kg

lingkar lengan atas (lila) = 54 cm

umur = 18 tahun
 Indeks antropometri

BB/umur x 100% = 75/18 x 100% = 4,1 %

TB/umur x 100% = 166/18 x 100% = 9,2 %

BB/TB X 100% = 75/166 X 100% = 0,4%

Lila/umur x 100% = 54/18 x 100% = 3 %

Lila/TB X 100% = 54/166 x 100% = 0,3 %


 NCHS Rujukan WHO-

1. BB/umur x 100% = 75/18 x 100% = 4,1 %


 Status gizi: Gizi lebih karena lebih dari 2SD
2. TB/umur x 100% = 166/18 x 100% = 9,2 %
 Status Gizi: Tinggi karena lebih dari 2SD
3. BB/TB X 100% = 75/166 X 100% = 0,4%
 Status Gizi: normal karena kurang dari 2SD

Dibandingkan antara rujukan NCHS dengan CDC, NCHS dengan WHO lebih sedikit memiliki
kesamaan proprosi. Kemungkinan ini dilatarbelakangi oleh sifat sampelnya.
 Indeks masa tubuh (IMT)

Data 2

b. Syaradilla

tinggi badan (tb) = 155 cm

berat badan (bb) = 52 kg

lingkar lengan atas (lila) = 32 cm

umur = 18 tahun
 Indeks Antropometri

BB/Umur x 100 % = 52/18 x 100 % = 2,8 %

TB/Umur x 100% = 156/18 x 100 % = 8,6 %

BB/TB x 100% = 52/156 x 100 % = 0,3 %

LILA/Umur x 100 % = 32/18 x 100 % = 1,7 %

LILA/TB x 100 % = 32/156 x 100 % = 0,2 %


 Rujukan WHO-NCHS

1. BB/umur x 100% = 52/18 x 100% = 2,8 %


• Status gizi: Gizi baik karena kurang dari 2SD
2. TB/umur x 100% = 156/18 x 100% = 8,6 %
• Status Gizi: Tinggi karena lebih dari 2SD
3. BB/TB X 100% = 52/156 X 100% = 0,3%
• Status Gizi: normal karena kurang dari 2SD

Dibandingkan antara rujukan NCHS dengan CDC, NCHS dengan WHO lebih
sedikit memiliki kesamaan proprosi. Kemungkinan ini dilatarbelakangi oleh sifat
sampelnya.

 Indeks masa tubuh (IMT)


Rumus :
IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi badan (meter) x tinggi badan (meter)
Kategori IMT :
IMT <17,0 = kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat.
IMT 17,0 – 18,4 = kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan.
IMT 18,5 – 25,0 = normal.
IMT 25,1 – 27 = gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.
IMT >27,0 = gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat.

BB : 52 kg
TB : 155 cm = 1,55 m
IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi badan (meter) x tinggi badan (meter)
IMT = 52 kg / 1,55 m × 1,55 m
IMT = 52 kg / 2,40 m
IMT = 21,7 (normal)

 Kelemahan dan kelebihan 3 pengukuran di atas

1. Indeks Antropometri

Kekurangan :

1. Kadang umur secara akurat sulit didapat

2. Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat edema maupun asites

3. Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia balita Sering terjadi
kesalahan dalam pengukruan, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak saat
ditimbang
4. Secara operasional: hambatan sosial budaya misalnya tidak mau menimbang
anak karena dianggap seperti barang dagangan

Kelebihan :

1. Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat

2. Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis

3. Indikator status gizi kurang saat sekarang 4. Sensitif terhadap perubahan kecil

2. Rujukan WHO-NCHS

Kelebihan:

Untuk melakukan pengukuran relative tidak membutuhkan tenaga ahli

Hasil pengukuran dapat mendeteksi riwayat asupan gizi yang lalu

Kekurangan:

1) Dapat terjadi interprestasi yang salah apabila

terdapat pembengkakan, oedem, atau asites untuk bb/u

2)Dapat terjadi kesalahan pengukuran akibat pengaruh dari pakaian atau gerakan
anak saat penimbangan

4) Faktor sosial budaya setempat dapat mempengaruhi orangtua untuk tidak


menimbang anaknya (Soekirman, 2000).
5) bahwa baku rujukan WHO-NHCS sudah di gunakan secara internasional tahun
1970 an tidak mewakili pertumbuhan anak usia dini dan perlu kurva pertumbuhan
baru.

3. Indeks masa tubuh (IMT)

Kekurangan :

1. Pada olahragawan: tidak akurat pada olahragawan terutama atlet bina yang
cenderung berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka
mempunyai massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemah tubuh mereka
dalam kadar yang rendah. Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan berat badan
dan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh lemak tubuh.

2. Pada anak anak: tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan
dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak
tubuh pada lelaki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan. Oleh itu, pada
anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat badan berdasarkan nilai persentil yang
dibedakan atas jenis kelamin dan usia. 3. Pada kelompok bangsa: tidak akurat pada
kelompok bangsa tertentu karena harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa
tertentu

Kelebihan :

1. Biaya yang diperlukan tidak mahal.

2. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan dan tinggi
badan seseorang.

3. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan sesuai dengan nilai standar yang telah
dinyatakan pada tabel
Sumber

http://www.indonesian-publichealth.com/standar-status-gizi-who-nchs/

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-ekowidyare-5531-3-
babii.pdf

https://www.esaunggul.ac.id/perbandingan-status-gizi-balita-data-susenas-2005-
berdasarkan-rujukan-harvard-nchs-cdc-dan-standar-who/

Anda mungkin juga menyukai