perkembangan
“METABOLISME DAN
SUHU TUBUH”
Disusun oleh: Amanda
D-III Kebidanan
• Metabolisme
a. Karbohidrat
b. Lipid
c. Protein
d. Kebutuhan protein pada ibu hamil,
nifas dan anak
e. Enzim
• Suhu tubuh
Apa itu metabolisme??
Pendahuluan
Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon,
hydrogen dan oksigen. Jumlah atom karbonnya bisa bervariasi.
Hampir sebagian besar organisme memperoleh sebagian besar
energi untuk menunjang kehidupannya dari karbohidrat. Sebagian
besar makanan yang dikonsumsi oleh manusia sehari-hari terdiri
atas karbohidrat, contohnya adalah nasi, roti, kentang, dan lain
sebagainya.
Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama selain lemak
dan protein. Karbohidrat yang utama yang terdapat dalam
makanan adalah amilum dan pati, suatu polisakarida yang dibuat
oleh tumbuhan dengan cara fotosintesis.
Dalam tubuh binatang maupun manusia juga terdapat cadangan
karbohidrat yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen.
Secara umum, karbohidrat atau sakarida (berasal dari bahasa
Yunani yang artinya “gula”)
Pembagian karbohidrat
Ketika makanan dikunyah, makanan akan bercampur dengan air liur yang
mengandung enzim ptyalin. Enzim ini menghidrolisis pati menjadi maltose dan
gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai Sembilan molekul glukosa.
Makanan berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak
lebih dari 3-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Selanjutnya aktivitas ptyalin dari air liur dihambat oleh zat asam yang
disekresikan oleh lambung. Setelah makan dikosongkan dari lambung dan
masuk ke duodenum (usus dua belas jari), makanan kemudian bercampur
dengan getah pancreas. Pati yang belum di pecah akan dicerna oleh amylase
yang diperoleh dari sekresi pancreas. Hasil akhir dari proses pencernaan adalah
glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dan monosakarida lainnya. Senyawa-
senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati
oleh darah. Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan
mengalami dua proses di dalam hati, yaitu:
Pertama, glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan
energy sel-sel tubuh. Kedua, jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula
darah), glukosa akan di ubah menjadi glikogen (gula otot) dengan bantuan
hormon insulin dan secara otomatis akan menjaga keseimbangan gula darah.
Glikogen di simpan di dalam hati, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, glikogen di
ubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormone adrenaline.
Metabolisme protein
Pendahuluan
Istilah protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Proteos, yang
berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini di perkenalkan
oleh ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880). Ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme.
Protein merupakan rangkain asam amino dengan ikatan peptida.
Tiga per empat zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim,
protein plasma, antibodi, hormon). Banyak protein terdiri ikatan
komplekdengan fibril atau disebut protein fibrosa. Macam protein
fibrosa : kolagen (tendon, kartilago, tulang), elastin (arteri), keratin
(rambut, kuku) dan aktinmiosin.
Protein dapat memerankan fungsi sebagai bahan structural
karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki rantai yang
panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat gizi lain, yaitu membangun dan memelihara sel-sel dan jaringan
tubuh.
Di dalam hati, asam amino akan dimetabolisme yaitu disentesis menjadi
protein baru yang menjadi protein hati atau protein plasma (darah). Selain itu,
asam amino juga akan ditransportasikan dalam darah sebagai asam amino
bebas yang kemudian dapat digunakan oleh jaringan ekstrahepatik untuk
disentesis menjadi protein baru. Bila sel membutuhkan asam amino non
esensial tertentu, maka sel akan memecah asam amino lain yang tersedia dan
menggabungkan gugus aminonya dengan unit-unit fragmen karbon dari
glukosa.
Setelah terjadi deaminase asam amino (pelepasan gugus NH2), hasilnya
berupa ammonia akan masuk dalam peredaran darah dan dibawa ke hati dan
diubah menjadi urea yang sifat racunnya lebih sedikit dan dibuang ke luar
tubuh melalui ginjal dan urin.
Pencernaan protein dalam
tubuh
Lanjutan..
Pendahuluan
1. Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas
dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini
akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserida dalam
kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga
terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan
menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali
sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme
dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu,
yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu
proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan
melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian
organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui
jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut
HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
Lanjutan..
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-
hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida,
trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density
Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein
lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya
akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia
mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam
tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana
pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas
membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-
Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim
trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid
ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk
VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa
kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.
Kebutuhan protein pada ibu hamil, nifas
dan anak
Pada Ibu
Hamil
kebetuhan energi seorang wanita sekitar 1.900 kkal dengan kebutuhan protein
sekitar 50 gram perhari. Ketika hamil pada trimester pertama, kebutuhan energinya
meningkat menjadi 2.080 kkal serta kebutuhan protein menjadi 68 gr perhari.
Kemudian pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan energinya meningkat menjadi
2.200 kkal.
Komposisi zat gizi seimbang yang harus dipenuhi setiap hari adalah 55-60%
karbohidrat, 30% lemak, dan 15% protein. Walaupun secara komposisi kebutuhan
protein paling sedikit, akan tetapi jangan sampai zat gizi ini luput dari perhatian.
Bagi wanita hamil, unsur protein yang dibutuhkan sekitar 60 gr setiap hari. Berarti
meningkat 10 gr lebih banyak dari kebutuhan sebelum hamil yang sebesar 50 gram
per hari.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan,
Pada Ibu Nifas kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil. Ibu pada masa
nifas dan mnyusui sebaiknya tidak melewatkan
kebutuhan protein nabati dan hewani ini karena
sangat diperlukan untuk kelancaran produksi ASI.
Protein nabati berupa tempe, tahu, kacang-
kacangan. Sedangkan protein hewani, seperti
daging sapi, telur, udang, hati ayam, ikan, dll.
Selama ibu menyusui membutuhkan tambahan
protein diatas normal sebesar 20 gr/hari. Dasar
ketentuan ini adalah tiap 100cc ASI mengandung
1,2 gr protein. Dengan demikian, 830 cc ASI
mengandung 10 gr protein.
Efesiensi konversi protein makanan menjadi
protein susu hanya 70% (dengan variasi
perorangan). Peningkatan kebutuhan ini ditujukan
bukan hanya untuk trnsformasi menjadi protein
susu, tetapi juga untuk sintesis hormone yang
memproduksi (prolaktin), serta yang
mengeluarkan ASI (oksitosin).
Pada Anak
Pendahuluan
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:
• Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
• Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu
yang sama
Macam-macam lemak