Anda di halaman 1dari 28

Biologi dasar dan biologi

perkembangan

“METABOLISME DAN
SUHU TUBUH”
Disusun oleh: Amanda
D-III Kebidanan

Eva Novia Rizawati, SST, M, Biomed


Sub materi :

• Metabolisme
a. Karbohidrat
b. Lipid
c. Protein
d. Kebutuhan protein pada ibu hamil,
nifas dan anak
e. Enzim

• Suhu tubuh
Apa itu metabolisme??

Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di


dalam tubuh semua makhluk hidup untuk mengubah makanan
yang dikonsumsi menjadi energi. Proses ini merupakan
pertukaran zat ataupun suatu organisme dengan lingkungannya.

Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metabole”


yang berarti perubahan, dapat kita katakana bahwa makhluk
hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui
proses kimiawi untuk mempertahankan hidupnya.

Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu:


 Katabolisme (merombak molekul) yang merupakan
penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk
dijadikan energi.
 Anabolisme (menyusun molekul) yang merupakan reaksi
untuk merangkai senyawa organic dari molekul-molekul
tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
Metabolisme karbohidrat

 Pendahuluan
Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon,
hydrogen dan oksigen. Jumlah atom karbonnya bisa bervariasi.
Hampir sebagian besar organisme memperoleh sebagian besar
energi untuk menunjang kehidupannya dari karbohidrat. Sebagian
besar makanan yang dikonsumsi oleh manusia sehari-hari terdiri
atas karbohidrat, contohnya adalah nasi, roti, kentang, dan lain
sebagainya.
Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama selain lemak
dan protein. Karbohidrat yang utama yang terdapat dalam
makanan adalah amilum dan pati, suatu polisakarida yang dibuat
oleh tumbuhan dengan cara fotosintesis.
Dalam tubuh binatang maupun manusia juga terdapat cadangan
karbohidrat yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen.
Secara umum, karbohidrat atau sakarida (berasal dari bahasa
Yunani yang artinya “gula”)
Pembagian karbohidrat

Berdasarkan gugus gula penyusunannya, karbohidrat di bagi menjadi


3, yaitu:
• Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula.
Contoh dari monosakarida adalah heksosa, fruktosa, galaktosa,
monosa, ribose (penyusun RNA), dan deoksiribosa (penyusun DNA).
• Disakarida
Disakarida dalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula. Contoh
dari disakarida adalah laktosa (gabungan antara glukosa dan
galaktosa), sukrosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan
maltose (gabungan antara dua glukosa).
• Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,
dan rata-rata terdiri dari lebih 10 gugus gula. . Contohnya dari
polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300 gugus gula berupa
glukosa, glikogen, atau gula otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula
dan selulosa, pektin, lignin, serta kitin yang tersusun dari ratusan
bahkan ribuan gugus gulaa dengan tambahan senyawa lainnya.
Fungsi karbohidrat

• Sebagai sumber energy utama.


• Berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, dan
pembentuk struktur sel, jaringan, serta organ tubuh.
• Membantu proses pencernaan makanan dalam proses
pencernaan.
• Membantu penyerapan kalsium.
• Merupakan pembentuk senyawa.
• Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang
amat penting dalam pewarisan sifat.
Proses Pencernaan Karbohidrat Dalam
Tubuh
Lanjutan..

Ketika makanan dikunyah, makanan akan bercampur dengan air liur yang
mengandung enzim ptyalin. Enzim ini menghidrolisis pati menjadi maltose dan
gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai Sembilan molekul glukosa.
Makanan berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak
lebih dari 3-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Selanjutnya aktivitas ptyalin dari air liur dihambat oleh zat asam yang
disekresikan oleh lambung. Setelah makan dikosongkan dari lambung dan
masuk ke duodenum (usus dua belas jari), makanan kemudian bercampur
dengan getah pancreas. Pati yang belum di pecah akan dicerna oleh amylase
yang diperoleh dari sekresi pancreas. Hasil akhir dari proses pencernaan adalah
glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dan monosakarida lainnya. Senyawa-
senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati
oleh darah. Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan
mengalami dua proses di dalam hati, yaitu:
Pertama, glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan
energy sel-sel tubuh. Kedua, jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula
darah), glukosa akan di ubah menjadi glikogen (gula otot) dengan bantuan
hormon insulin dan secara otomatis akan menjaga keseimbangan gula darah.
Glikogen di simpan di dalam hati, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, glikogen di
ubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormone adrenaline.
Metabolisme protein

 Pendahuluan
Istilah protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Proteos, yang
berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini di perkenalkan
oleh ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880). Ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme.
Protein merupakan rangkain asam amino dengan ikatan peptida.
Tiga per empat zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim,
protein plasma, antibodi, hormon). Banyak protein terdiri ikatan
komplekdengan fibril atau disebut protein fibrosa. Macam protein
fibrosa : kolagen (tendon, kartilago, tulang), elastin (arteri), keratin
(rambut, kuku) dan aktinmiosin.
Protein dapat memerankan fungsi sebagai bahan structural
karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki rantai yang
panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat gizi lain, yaitu membangun dan memelihara sel-sel dan jaringan
tubuh.
Di dalam hati, asam amino akan dimetabolisme yaitu disentesis menjadi
protein baru yang menjadi protein hati atau protein plasma (darah). Selain itu,
asam amino juga akan ditransportasikan dalam darah sebagai asam amino
bebas yang kemudian dapat digunakan oleh jaringan ekstrahepatik untuk
disentesis menjadi protein baru. Bila sel membutuhkan asam amino non
esensial tertentu, maka sel akan memecah asam amino lain yang tersedia dan
menggabungkan gugus aminonya dengan unit-unit fragmen karbon dari
glukosa.
Setelah terjadi deaminase asam amino (pelepasan gugus NH2), hasilnya
berupa ammonia akan masuk dalam peredaran darah dan dibawa ke hati dan
diubah menjadi urea yang sifat racunnya lebih sedikit dan dibuang ke luar
tubuh melalui ginjal dan urin.
Pencernaan protein dalam
tubuh
Lanjutan..

Sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, selebihnya


menjadi tripeptida dan dipeptida.
• Mulut
Mengunyah makanan bercampur dengan air ludah dan
ditelan.
• Lambung
Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai di dalam lambung. Asam
klorida lambung membuka gulungan protein (proses denaturasi),
sehingga enzim pencernaan dapat memecah ikatan peptida.
• Usus Halus
Pencernaan protein dilanjutkan di dalam usus halus yang berasal dari
campuran enzim proteose.
Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini
segera diabsorbsi dalam waktu lima belas menit setelah makan. Absorbsi
terutama terjadi dalam usus halus berupa empat sistem absorbsi aktif
yang membutuhkan energi. Asam amino yang diabsorbsi memasuki
sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian asam
amino digunakan oleh hati, dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah di
bawa ke sel-sel jaringan.
Metabolisme lipid (lemak)

 Pendahuluan

Lipid adalah bentuk energi tubuh yang paling pekat. Sel-


sel otak hanya menggunakan glukosa tetapi jaringan tubuh
lainnya seperti otot jantung lebih memilih lipid sebagai
sumber energi. Unsur penyusun lemak antara lain adalah
karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O) dan kadang-kadang
fosforus (P) serta nitrogen (N). Dua produk pemecahan lipid
adalah gliserol dan asam lemak. Dalam sel, gliserol dapat
dikonversi menjadi gliseraldehida-3-fosfat- suatu zat antara
pada glikolisis. Gliserol yang difosforilasi dapat memasuki
jalur glikolisis di mana terjadi konversi menjadi asam piruvat
sebelum memasuki siklus krebs. Gliserol mengandung 3 atom
karbon, sehingga memberikan setengah energi glukosa - 19
ATP.
Dimulai dengan pemecahan
lemak menjadi gliserol dan asam
lemak. Gliserol yang merupakan
senyawa dengan 3 atom C dapat
dirubah menjadi gliserol dehid
3-fosfat. Selanjutnya gliserol
dehid 3-fosfat mengikuti jalur
glikolisis sehingga terbentuk
piruvat, sedangkan asam lemak
dapat dipecah menjadi molekul-
molekul dengan 2 atom C.
molekul dengan 2 atom C ini Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi
kemudian diubah menjadi asetil beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya
koenzim A. sehingga juka sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
sewaktu-waktu tak tersedia karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur ini
sumber energi dari karbohidrat pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat
barulah asam lemak dioksidasi. sehingga dihasilkan energi
Macam-macam lemak
• Lemak sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga
asam lemak. Contoh: lilin (wax) malam atau plastisin (lemak sederhana yang
padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu
kamar).
• Lemak campuran
Lemak campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan
lemak. Contoh: lipoprotein (gabungan antara lipid dan protein), fospolipid
(gabungan antara lipid dan fosfat), serta fosfatidilkolin (yang merupakan
gabungan antara lipid, fosfat dan kolin).
• Lemak asli (derivat lemak)
Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid,
misalnya kolestrol dan asam lemak. Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak
dibedakan menjadi 2, yaitu:
 Asam lemak jenuh, bersifat non-esensial karena dapat disentesis oleh tubuh
dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh
berasal dari lemak hewani, misalnya mentega.
 Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh
tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng.
Fungsi lemak

 Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah


 Sebagai pelarut vitamin A,D,E,K
 Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital (antara lain
jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak
 Sebagai penghasil energi tertinggi
 Penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan
memperlambat pencernaan. Bila pencernaan terlalu
cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
 Sebagai salah satu bahan penyusun membrane sel
 Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin
(khususnya untuk sterol)
 Sebagai salah satu bahan penyusun empedu, asam
kholat (di dalam hati) dan hormon seks (khususnya
untuk kolesterol. Pembawa zat-zat makan esensial).
 
Proses pencernaan lemak dalam
tubuh
Lanjutan..

Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat


tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah
lemak. Pencernaan lemak terjadi di dalam usus, karena usus mengandung lipase.
Lemak keluar dari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin. Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu
berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum. Emulsi
lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran lebih kecil.
Ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan
memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari pancreas. Lipase
pancreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak
dan monoligserida (gliserida tunggal). Pengeluaran cairan pancreas dirancang
oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit
(senyawa penghantar listrik) dan cairan pancreas, serta pankreoenzim yang
berperan untuk merangsang pengeluran enzim-enzim dalam cairan pancreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus. Pada
waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada
dinding usus, keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan
bentuk partikel-partikel kecil jaringan lemak. Saat di butuhkan, timbunan lemak
tersenit akan diangkut menuju hati).
 
JALUR PENGANGKUTAN LEMAK
DALAM DARAH

1. Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas
dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini
akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserida dalam
kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga
terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan
menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali
sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme
dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu,
yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu
proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan
melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian
organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui
jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut
HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
Lanjutan..

2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-
hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida,
trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density
Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein
lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya
akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia
mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam
tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana
pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas
membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-
Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim
trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid
ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk
VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa
kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.
 
Kebutuhan protein pada ibu hamil, nifas
dan anak

 Pada Ibu
Hamil
kebetuhan energi seorang wanita sekitar 1.900 kkal dengan kebutuhan protein
sekitar 50 gram perhari. Ketika hamil pada trimester pertama, kebutuhan energinya
meningkat menjadi 2.080 kkal serta kebutuhan protein menjadi 68 gr perhari.
Kemudian pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan energinya meningkat menjadi
2.200 kkal.
Komposisi zat gizi seimbang yang harus dipenuhi setiap hari adalah 55-60%
karbohidrat, 30% lemak, dan 15% protein. Walaupun secara komposisi kebutuhan
protein paling sedikit, akan tetapi jangan sampai zat gizi ini luput dari perhatian.
Bagi wanita hamil, unsur protein yang dibutuhkan sekitar 60 gr setiap hari. Berarti
meningkat 10 gr lebih banyak dari kebutuhan sebelum hamil yang sebesar 50 gram
per hari.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan,
 Pada Ibu Nifas kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil. Ibu pada masa
nifas dan mnyusui sebaiknya tidak melewatkan
kebutuhan protein nabati dan hewani ini karena
sangat diperlukan untuk kelancaran produksi ASI.
Protein nabati berupa tempe, tahu, kacang-
kacangan. Sedangkan protein hewani, seperti
daging sapi, telur, udang, hati ayam, ikan, dll.
Selama ibu menyusui membutuhkan tambahan
protein diatas normal sebesar 20 gr/hari. Dasar
ketentuan ini adalah tiap 100cc ASI mengandung
1,2 gr protein. Dengan demikian, 830 cc ASI
mengandung 10 gr protein.
Efesiensi konversi protein makanan menjadi
protein susu hanya 70% (dengan variasi
perorangan). Peningkatan kebutuhan ini ditujukan
bukan hanya untuk trnsformasi menjadi protein
susu, tetapi juga untuk sintesis hormone yang
memproduksi (prolaktin), serta yang
mengeluarkan ASI (oksitosin).
 Pada Anak

Protein merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si kecil.


Guna memperoleh mutu protein dan zat gizi mikro yang lebih baik, penuhi paling tidak
seperempat (25%) dari angka kecukupan protein (AKP) yang berasal dari protein hewani.
Kebutuhan protein anak sekitar 10% dari total kebutuhan energy harian atau kurang lebih
10-20 gr setiap hari.
Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dan anak-anak yang berada dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat membutuhkan protein lebih banyak, yaitu per
kilogram berat badannya.
Protein atau asam amino esensial berfungsi sebagai katalisator, pembawa, penggerak,
pengatur, ekspresi genetic, neurotransmiter, penguat struktur, penguat imunitas, dan
terutama untuk pertumbuhan si kecil. Anak yang kekurangan protein biasanya akan
menderita busung lapar, rambut rontok, lemah otot, dan juga luka sulit sembuh.
Ketika si kecil mengkonsumsi protein, sistem pencernannya akan bekerja. Sistem ini akan
memecah protein makanan menjadi unit dasar yang disebut sebagai asam amino. Asam
amino ini disebut juga asam amino esensial.
Metabolisme ENZIM

 Pendahuluan
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:
• Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
• Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu
yang sama
Macam-macam lemak

1. Lipase, terletak di usus 12 jari,


1. Ptialin/amilase, terletak di mulut, berfungsi mengubah lemak menjadi
berfungsi mengubah amilum menjadi asam lemak dan
maltosa, dan dihasilkan dari kelenjar gliserol, dah dihasilkan dari
ludah. pankreas.
2. Pepsin, terletak di lambung, 2. Erepsin, terletak di usus halus,
berfungsi mengubah proteinn berfungsi mengubah pepton menjadi
menjadi pepton, dan dihasilkan dari asam amino, dan di hasilkan dari
lambung Ptia Mul Ami usus 12
Maljari. Kele

3. Renin, teletak di lambung,


lin / berfungsi
ut 3. Maltase,
lum tosa terletak di usus
njar

mengendapkan kasein Amisusu, dan halus,berfungsi Ludmengubah sukrosa


dihasilkan dari lambung
lase menjadi glukosa+glukosa,
ah dan
4. Amilase, terletak di usus 12 jari, dihasilkan dari usus halus
brfungsi mengubah maltosa menjadi 4. Sukrase,terletak di usus halus,
glukosa, dan dihasilkan dari berfungsi mengubah sukrosa menjadi
pankreas. glukosa+fruktosa, dan dihasilkan
5. Tripsin, terletak di usus 12 jari, dari usus halus
berfungsi mengubah pepton menjadi 5. Laktase, terletak di usu halus,
asam amino, dan dihasilkan dari berfungsi mengubah laktosa menjadi
pankreas. glukosa+galaktosa, dan dihasilkan
dari usus halus.
Cara Kerja Enzim

1. Teori kunci dan anak kunci (lock and key)


- Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
- Hubungan antar enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
- Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah
2. Hypothesis Koshland :
- Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih
fleksibel daripada hypothesis Fischer.
- Terjadi interaksi dinamis antara enzim dan substrat
- Jika substrat berkombinasi dengan enzim, akan terjadi perubahan
dalam struktur (konformasi) sisi aktif enzim sehingga fungsi enzim
berlangsung efektif
Suhu tubuh

•  Ukuran dari kemampuan tubuh dalam menghasilkan dan


menyingkirkan hawa panas.
• Suhu normal anak : 36,3-37,7
Suhu normal bayi : 36,1-37,7
Suhu normal dewasa : 36,5-37,5
• Suhu tubuh rendah
disebut sebagai hipotermia, dikatakan mengalami hipotermia jika
suhu tubuh berada di bawah 35, ketika tubuh kehilangan panas lebih
cepat dari menghasilkannya.
• Suhu tubuh tinggi
disebut dengan istilah Hipertermia terjadi ketika tubuh gagal
mengatur suhu sehingga suhu tubuh pun terus meningkat atau tidak
dapat mengimbangi antara produksi panas dengan panas yang
dikeluarkan tubuh, sehingga suhu tubuh terus mengalami
peningkatan.
Terima
Kasih 

Anda mungkin juga menyukai