Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

METABOLISME LANJUT

OLEH

SUKIDI G2L1 15002


RAHAYANA DJAILA G2L1 15004
SALNIATI HADE G2L1 15006
IRMAYASARI G2L1 15008
WAODE SARTIA 15015

JURUSAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016
MEKANISME TRANSPORT KARBOHIDRAT, PROTEIN , LEMAK, VITAMIN,
DAN MINERAL DALAM TUBUH

  Pencernaan merupakan pemecahan makanan menjadi molekul yang cukup kecil untuk
di serap ke dalam sistem sirkulasi. Pencernaan mekanik memecah partikel makanan menjadi
lebih kecil. Pencernaan kimia melibatkan pemecahan ikatan kovalen pada molekul organik
menggunakan enzim pencernaan.

Karbohidrat dipecah menjadi monosakarida, protein dipecah menjadi asam amino dan
lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Absorbsi dan trasportasi akan berlangsung
setelah proses pencernaan secara mekanik maupun kimiawai. Absorbsi dan trasportasi yang
berarti bahwa molekul tersebut keluar dari sistem pencernaan dan menuju sistem sistem
peredaran darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Tidak semua zat gizi yang masuk dalam saluran pencernaan akan mengalami  proses
pencernaan, namun ada beberapa zat gizi seperti vitamin, mineral, dan air tidak dipecah
dahulu sebelum diabsorbsi tetapi langsung diabsorbsi setalah sampai di usus halus.

Pencernaan dimulai dari rongga mulut dan berlanjut ke lambung dan usus halus, tetapi
sebagian besar pencernaan terjadi pada bagian akhir proximal dari usus halus, khususnya di
deudonum.

Absorbsi molekul zat gizi dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan. Beberapa
bahan kimia seperti Nitrogliserin, dapat diserap oleh semua bagian dari mukosa rongga mulut
yang tipis di bawah lidah. Beberapa molekul kecil seperti alkohol dan aspirin dapat berdifusi
pada semua bagian epitel perut menenuju peredaran darah, sebagian besar penyerapan,
walaupun terjadi di deudonum dan jejenum, tetapi beberapa penyerapan terjadi di illeum.

Ketika hasil dari pencernaan telah diserap, meraka diangkut ke bagian lain dari tubuh
dengan dua jalur yang berbeda. Air, ion, hasil pencernaan dapat larut dalam air seperti
glukosa dan asam amino, masuk dalam sistem porta hepatika dan diangkut menuju hati.
Produk dari metabolisme lemak yang berikatan dengan protein dan diangkut menuju
limphatik kapiler disebut lakteal. Lakteal dihubungkan oleh pembuluh limpatikus menuju
duktus toracikus, dimana bagian yang kosong menuju vena klavian kiri. Produk dari lemak
terbungkus protein kemudian berjalan pada peredaran darah menuju kelenjar adiposa atau
hati.

Karbohidrat

Pemecahan karbohidrat terdiri dari polisakarida utama, seperti amilum, disakarida


seperti sukrosa dan laktosa  (gula susu) dan monosakarida seperti glukosa dan fruktosa
(ditemukan pada banyak buah).

Selama proses pencernaan, polisakarida dipecah menjadi rantai yang lebih pendek dan
akhirnya menjadi disakarida atau monosakarida. Disakarida dipecah menjadi monosakarida.

Pencernaan karbohidrat dimulai pada bagian rongga mulut dengan mencerna sebagian
pati dengan amilase ludah. Pencernaan karbohidrat berlanjut di usus oleh amilase penkreas.
Beberapa jenis enzim disakarida yang dihasilkan oleh mikrovili dari epitel usus mencerna
disakarida menjadi monodsakarida .

Monosakarida seperti glukosa dan galaktosa diserap oleh sel epitel usus dengan
kotransport yang dipicu oleh gradien konsentrasi ion sodium. Monosakarida seperti fruktosa
diserap dengan difusi terfasilitasi. Monosakarida dipindahkan oleh difusi terfasilitasi menuju
kapiler dari vili usus dan dibawa oleh sistem porta hepatika ke hati, dimana gula nonglukosa
diubah menjadi glukosa.

Glukosa masuk ke dalam sel tubuh dengan difusi terfasilitasi. Rata –rata
pengangkutan glukosa kedalam semua tipe sel sepenuhnya disebabkan oleh insulin dan dapat
meningkat 10 kali lipat pada suatu ketika.

Lemak

lemak adalah molekul yang tidak larut dalam air atau hanya sedikit sekali larut dalam
air. Termasuk di dalamnya adalah trigliserida, fosfolipid, kolesterol, steroid dan vitamin larut
lemak. Trigliserida juga disebut triasilgliserol, yag terdiri dari 3 molekul asam lemak dan satu
molekul gliserol yang bersama membentuk ikatan kovalen.
Langkah pertama proses pencernaan lemak adalah emulsifikasi, yang merupakan
transformasi tetes lemak yang besar menuju tetes lemak yang cukkup kecil. Enzim yang
memecah lipid (lipase pankreas) adalah larut dalam lemak dan dapat mencerna lemak hanya
dengan bekerja dalam permukaan dari tetes lipid tersebut.

Proses Emulsifikasi meningkatkan bagian muka lipid yang terbuka bagi enzim
pencernaan untuk menurunkan ukuran tetes lemak. Emulsifikasi direkomendasikan oleh
garam empedu yang disekresikan oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu.

Lipase mencerna molekul lemak. Lipase dikeluarkan / disekresikan dalam jumlah


yang sangant banyak. Jumlah yang kecil lipase lidah disekresikan dalam rongga mulut, lipase
tertelan bersama makanan dan mencerna lipid dalam jumlah yang kecil di perut.

Perut juga menghasilkan lipase lambung dalam jumlah yang sangat sedikit. Produk
utama pencernaan lipase adalah asam lemak bebas dan monogliserida. Kolesterol dan
phospolipid juga bagian dari hasil pencernaan lipid. Satu lipid dicerna di usus, garam empedu
terkumpul disekitar tetes lemak kecil untuk membentuk micel. Bagian ujung hidrofobik dari
garam empedu berada di luar asam lemak bebas, kolesterol, dan mogliserida pada bagian
tengah dari micel.

Ujung hirofobik berada di sisi luar dalam dari lingkugan air. Ketika micel bersentuhan
dengan sel epitel usus halus, kandungan  dari micel masuk ke plasma membran epitel sel
dengan difusi sederhana.

Transportasi lemak.

Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam lemak bebas
bergabung dengan monogliserida membentuk trigliserida. Sintesis protein di sel epitel
berfungsi untuk mengemas trigliserida, fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron.

Pada dasarnya kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke aliran darah. Proses
ini menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak usus halus dalam upaya mengemulsi lemak
makanan selama proses pencernaan. Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya
(kolesterol) yang terbentuk dalam usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif dan
ditransportasi oleh darah. Bahan bahan ini tergabung dengan protein yang khusus dan
membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein.
Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low density
lipoprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan high density lippoprotein
(HDL). Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam tubuh dinamakan
kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem limfe untuk
kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang belakang masuk ke dalam vena besar
tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran darah.

Protein

Pencernaan protein dimulai dalam lambung, tempat pepsin memecah sejumlah


hubungan peptida. Seperti banyak enzim yang berhubungan dalam pencernaan protein,
pepsin disekresikan dalam bentuk prekursor tidak aktif (proenzim) dan diaktifasi di dalam
tractus gastrointestinalis (Lambung). Prekursor pepsin disebut pepsinogen dan diaktifasi oleh
asam hihdroklorida lambung (HCl). Mukosa lambung manusia mengandung sejumlah
pepsinogen berhubungan yang dapat dibagi dalam 2 gugusan yang berbeda secara
imunohistokimiawi, pepsinogen I dan pepsinogen II.

Pepsinogen I hanya ditemnukan di daerah pangkreas asam, sedangkan pepsinogen II


selain ditemukan di pankreas asam juga ditemukan di pilorus. Pepsin menghidrolisis ikatan
antara asam amino aromatik seperti fenilalanin atau tirosin dan asam amino kedua, sehingga
produk pencernaan protein adalah polipeptida yang ukurannya sangat berfariasi.

Suatu gelatinase yang mencairkan gelatin juga ditemukan di dalam lambung. Kimosin
suatu enzim lambung pembeku susu yang disebut rennin ditemukan di lambung hewan
muda,  tetapi mungkin tidak ada pada manusia.

Didalam usus halus, polipeptida dari hasil pencernaan di lambung dicerna lebih anjut
oleh enzim proteolitik kuat pankreas dan mukosa usus.  Tripsin, kemotripsin dan elastase
bekerja pada ikatan peptida interior dalam molekul peptida dan dinamai endopeptidase.
Karboksipeptidase dan aminopeptodase batas sikat sel mukosa merupakan eksopeptidase
yang menghirolisis asam amino pada ujung karboksi dan amino dari polipeptida.

Sejulmlah asam amino bebas dibebaskan di dalam lumen usus, tetapi lainnya
dibebaskan pada pemukaan sel oleh aminopeptodase dan peptidase di dalam batas sikat sel
mukosa. Beberapa di- dan tripeptida ditransport secara aktif ke dalam sel usus dan
dihidrolisis oleh peptidase intersel bersama asam amino yang memasuki aliran darah.
Sehingga pencernaan protein hingga akhir menjadi asam amino timbul dalam 3 lokasi  yaitu
lumen usus, batas sikat sel mukosa usus halus dan sitoplasma sel mukosa usus halus.

Air

Sekitar 9 liter air masuk ke dalam saluran pencernaan setiap hari, sekitar 92%
diabsorbsi oleh usus halus, dan lainnya 6-7% diserap di usus besar. Air dapat bergerak secara
langsung menembus dinding dari usus halus. Gradien osmotik secara langsung berkaitan
terhadap difusi ini. Ketika kim mencair, air diserap dengan osmosis melewati dinding usus
menuju darah. Ketika kim sangat padat dan sedikit mengandung air, air dipindahkan dengan
osmosis menuju lumen dari usus halus.

Nutrisi diserap oleh usus halus, tekanan osmotik diturunkan sebagai akibatnya air
bergerak dari usus menuju sekitar cairan ekstraseluler. Air dalam cairan ekstraseluler
kemudian dapat masuk peredaran darah. Karena gradien osmotik dihasilkan sebagaimana
nutrisis diserap di usus halus, 92% dari air yang masuk usus halus dengan jalan rongga mulut,
perut atau secresi usus akan diserap.

Ion

Mekanisme trasnpor aktif untuk ion sodium dilakukan dalam sel epitel dari usus
halus. Potasium, kalsium, magnesium dan phospat juga menggunakan trasnpor aktif. Ion
Klorida bergerak pasif disepanjang dinding usus dari deudonum dan jejenum melanjutkan
tugas ion sodium. Tetapi klorida ditranspor secara aktif di ileum. Meskipun kalsium
ditranspor secara aktif pada sepanjang permukaan usus halus. Vitamin D dibutuhkan dalam
transpor tersebut. Penyerapan kalsium dibawah kendali hormonal, jumlah yang disekresikan
dan disimpan. Hormon paratiroid, kalsitonin dan vitamin D semua berperan dalam mengatur
konsentrasi kalsium dalam darah pada sistem peredaran darah.

Vitamin

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan
vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses
dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus

Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan


Vitamin A, D, E, K dan Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan
beta-karoten dengan kilomikron, diserap melalui saluran
limfatik.
Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+
(cepat)
Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen
usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila
jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin) Difusi pasif
Niasin Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin) Difusi pasif
Folasin (Asam Folat) Menggunakan Na+
Vitamin B12 Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari
lambung.

   Sumber : Muchtadi, 2009

Anda mungkin juga menyukai