DOSEN PEMBIMBING:
Mariana, M.Psi,Psi
DISUSUN OLEH:
1. Amanda
2. Siti Nur Aina
3. Suci
TINGKAT 1 SEMESTER 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Perkembangan Anak Usia 4-6 tahun (childhood).”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar
yakni syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagiseluruh alam semesta.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif. Di akhir kami
berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover Halaman…………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...
i. Latar Belakang………………………………………………………….
ii. Rumusan Masalah………………………………………………………
iii. Tujuan…………………………………………………………………....
iv. Manfaat………………………………………………………………….
BAB II ISI………………………………………………………………………..
A. Perkembangan Fisik……………………………………………………
B. Perkembangan Kognitif………………………………………………..
C. Perkembangan Sosial…………………………………………………...
D. Masalah Kesehatan yang mungkin terjadi……………………………
Daftar Pustaka…………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Perkembangan manusia merupakan proses yang berkelanjutan yang dialami
oleh setiap manusia dan setiap proses tersebut tidak dapat diulang selama
hidupnya. Perkembangan manusia ini berupa perkembangan secara fisik, kognitif
atau berpikir dan sosial-emosional. Setiap perkembangan manusia terdapat
batasan-batasan sebelum manusia tersebut mencapai kesempurnaan baik secara
kognitif, fisik dan sosial emosionalnya.
Pada tahap masa kanak-kanak awal diperlukan perhatian khusus oleh orang
tua karena pada tahap ini dimulai pembentukan karakter bagi si anak itu sendiri.
Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan individu yang sedang belajar
menguasai tingkatan lebih tinggi dari beberapa aspek, seperti gerakan, berpikir,
perasaan, dan interaksi dengan lingkungannya. Ia sedang mengalami perubahan
perilaku dari tidak matang menjadi kompleks, dan dari ketergantungan menjadi
lebih mandiri. Perkembangan ini tentunya ditujukan pada perubahan yang
sistematik, progresif, dan berkesinambungan.
Pada perkembangan fisik lebih muda dikenali daripada perubahan kognitif.
Sedangkan pada perkembangan kognitifnya, tidak dapat diobservasi sebelum kita
memahami teorinya terlebih dahulu.
ii. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perubahan fisik pada anak di masa kanak-kanak awal
(early childhood)?
2. Nutrisi seperti apakah yang diperlukan anak pada masa early
childhood?
3. Masalah dan pola tidur seperti apa yang biasanya berkembang pada
masa kanak-kanak awal (early childhood)
4. Bagaimana kemampuan kognitif pada masa kanak-kanak awal?
5. Bagaimana bahasa meningkat dan apa yang terjadi ketika
perkembangannya lambat?
6. Bagaimana proses perkembangan ingatan pada masa kanak-kanak
awal?
7. Bagaimana kecerdasan prasekolah dapat diukur? Dan apa sajakah hal
yang mempengaruhinya?
8. Apa tujuan yang ingin dicapai pada anak-anak di masa kanak-kanak
awal di dalam pendidikannya?
9. Bagaimana kemampuan motoric pada masa kanak-kanak awal?
10. Bagaimana sikap anak dalam menghadapi masa transisi ke taman
kanak-kanak dan bagaimana orang tua menyikapi hal tersebut?
iii. Tujuan
Beberapa tujuan dari makalah yang kami sajikan ini yaitu:
a. Untuk menambah wawasan dan memengetahui perubahan-perubahan
yang terjadi pada anak di masa kanak-kanak awal (early childhood)
b. Mengetahui nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang anak dalam
masa kanak-kanak atau early childhood
c. Mengetahui tahapan-tahapan dari perkembangan kognitif anak di
masa kanak-kanak awal
d. Dapat memahami masalah-masalah yang sering terjadi pada anak di
masa kanak-kanak awal
e. Mengetahui tingkat kecerdasan anak di masa kanak-kanak awal dan
mengetahui pendidikan yang dibutuhkan anak di masa kanak-kanak
awal.
iv. Manfaat
Manfaat disajikannya makalah ini yaitu untuk menambah wawasan serta
pengetahuan tentang perkembangan fisik dan kognitif anak pada masa early
childhood serta merupakan hasil dari diskusi kelompok untuk tugas psikologi
perkembangan anak.
Berat badan normal anak 4 -6 tahun berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.
Anak yang berada antara batas normal bawah dan batas normal atas (Laki-
laki: 13.4 s/d 19.8 kg / Perempuan: 13 s/d 19.8 kg) termasuk dalam berat
badan normal sesuai usianya.
Anak yang beratnya berada di bawah batas normal bawah (Laki-laki: <
13.4 kg / Perempuan: < 13 kg) termasuk underweight(berat badan
kurang)
Anak yang beratnya berada di bawah nilai underweight (Laki-laki: < 11.8
kg / Perempuan: < 11.5 kg) harus memperoleh penanganan dari
dokter(kemungkinan besar terjadi gizi buruk)
Anak yang beratnya berada di atas batas atas normal termasuk overweight
(Laki-laki: > 22.7 kg / Perempuan: > 23.2 kg)(kelebihan berat badan).
Lakukanlah diet untuk menurunkan berat badan.
Anak yang beratnya berada di atas nilai overweight (Laki-laki: > 26 kg /
Perempuan: > 27.4 kg) harus diwaspadai sebagai gejala obesitas
Postur tubuh atau bentuk tubuh anak mulai jelas ,apakah anak berpostur :
Antara usia 4 dan 6 tahun, ibu akan melihat kemajuan yang signifikan dalam
perkembangan fisik anak. Selain semakin bertambah tinggi dan kuat, si Kecil akan
mulai bergerak dengan lebih percaya diri seiring dengan keseimbangan,
koordinasi, dan kontrol motorik yang lebih baik.
Ibu akan merasa takjub melihat transisi perkembangan fisik si Kecil. Mulai
dari langkah pertama yang tidak stabil, sampai si Kecil dapat melangkah dengan
percaya diri, dapat melompat dan berputar. Dari gerakan memegang yang tidak
stabil dan mudah menjatuhkan barang, sampai gerakan motorik jarinya yang lebih
terkontrol dan membuat anak dapat menggambar dengan lebih detil dan rumit.
Anak pada rentang usia 4-6 tahun juga merupakan individu yang sedang
belajar menguasai tingkatan lebih tinggi dari bberapa aspek, spt gerakan, berpikir,
perasaan, dan interaksi dengan lingkungannya. Ia sedang mengalami perubahan
perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, dan
dari ketergantungan menjadi lebih mandiri. Perkembangan ini tentunya ditujukan
pada perubahan yang sistematik, progresif, dan berkesinambungan.
Adalah hal yang penting bagi kita sebagai orangtua untuk memahami
perkembangan anak usia ini, agar dapat membantu proses pembelajaran anak serta
memberikan perlakuan yang tepat kepadanya.
Seiring dengan tumbuhnya percaya diri dan semakin mandiri si Kecil dalam
melakukan hal-hal tertentu, Ibu akan memiliki lebih banyak waktu untuk duduk,
mengamati dan mengabadikan tahapan perkembangannya. Jangan lupa
mengabadikannya dalam bentuk foto-foto untuk mengenang tumbuh kembangnya
di masa pra-sekolah.
Yang
paling
menonjol dari
usia
prasekolah
ini adalah
nafsu
makannya
yang
meningkat. Nggak heran, karena di usia ini kebutuhan kalori mereka meningkat
seiring dengan perkembangan fisik dan otak mereka. Rata-rata perharinya mereka
membutuhkan 1700-1800 kalori.
Anak usia 4-6 tahun berada pada tahap perkembangan early childhood atau
masa kanak-kanak awal yang secara teori dimulai dari usia 3 tahun (Papalia,
Olds,& Feldman, 2004). Tahap usia ini biasa disebut sebagai periode prasekolah.
Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :
1. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai
kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun
besar.
Erikson (Helms & Turner, 1994) memandang pribadi usia 4-6 thn sebagai
fase sense of invitiative. Pd periode ini anak hrs didorong mengembangkan
inisiatif atau prakarsa. Jika ia tdk mendapat hambatan dr lingkungannya, maka
anak akan mampu mengembangkan prakarsa dan daya kreasinya, sehingga ia
mampu tumbuh dengan percaya diri dan mandiri. Namun, jika ia terlalu sering
mendapat larangan dan teguran, anak dapat diliputi perasaan guilty atau bersalah.
Oleh krn itu, kepercayaan, kasih sayang, dan komunikasi yang baik dapat
mendukung keberhasilan kita mendapingi perkembangannya pada masa ini.
Menurut pakar pendidikan Islam Asy Syantut (1994), selepas usia 4 tahun
anak mulai mengenal dan meniru orang-orang di sekitarnya selain orangtuanya.
Oleh karena itu, selain menyediakan lingkungan yang baik, kebiasaan-kebiasaan
baik dari orangtua yang membentuk perilaku yang kuat pada anak harus sudah
disiapkan pada masa sebelumnya.
Panduan di bawah ini memberikan informasi garis besar tumbuh kembang anak di
masa pra-sekolah.
Usia 4 Tahun
Usia 5 Tahun
Usia 6 Tahun
a. Faktor kematangan
b. Faktor Keturunan
1. Tinggi tubuh
2. Kecepatan pertumbuhan
c. Pengaruh lain
Nutrisi, Penyebab ini bukan hanya faktor sosial ekonomi yang lemah saja
tetapi juga cara dan kebiasaan keluarga dalam hal makan. Akibat bila seorang
anak kurang gizi yaitu: anak akan menjadi lemah dan kurang berminat untuk
bermain. Selain itu anak juga mudah tersinggung, pemurung dan kadang
gugup.
Keterampilan bahasa dan berbicara anak harus diasah sejak dini, di masa peka
belajar karena inti dari hubungan antarmanusia adalah komunikasi. Perkembangan
bahasa berlangsung dengan cepat dan membantu anak untuk mengemukakan
pikiranya. Kosa kata anak meningkat samapi 8000-14000 kata pada usia 6 tahun.
Kata Tanya (kenapa, siapa, dimana, dan kapan)lebih banyak digunakan sehingga
anak pada usia ini cenderung banyak bertanya.
Anak usia 4 tahun sudah mahir dalam berbahasa. Mereka sudah bisa
menggunakan struktur kalimat yang rumit dan meggunakan keterangan waktu.
Dan, jangan kaget ketika mereka kaya sekali dengan segala macam ekspresi wajah
dan nada suara. Berbisik, merajuk, berteriak maupun menyanyi lagu kesukaan
mereka dengan lancar.
Sedangkan saat usia mereka 5 atau 6 tahun, mereka sudah mahir
menceritakan kejadian yang di alami, paham lelucon dan sering melontarkan
humor-humor ringan. Mereka juga sudah sangat paham akan orang-orang
terdekatnya.
Usia 4 tahun
Menggunakan kalimat yang lebih panjang dan kompleks.
Mampu menceritakan cerita yang lebih panjang dengan urutan peristiwa yang
benar.
Usia 5 tahun
Mampu berbicara dengan lancar dan menggabungkan susunan kata dengan benar.
Usia 6 tahun
Mampu membaca sendiri, tetapi masih tetap menikmati ketika Mum membacakan
untuk mereka
Tahap perkembangan ini hanya panduan garis besar. Ingatlah bahwa proses
perkembangan setiap anak berbeda-beda. Sangat penting untuk membiarkan anak
untuk belajar dengan tingkat kecepatan yang nyaman bagi dirinya.
Dalam perkembangan bahasa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya
antara lain:
Umur seorang anak : Ketika umur seorang anak bertambah maka secara
langsung semakin matang pula pertumbuhan fisiknya, kemudian
pengalaman seorang anak juga dapat bertambah dan meningkat pula
kebutuhannya. Kemampuan bahasa pada seorang anak dapat berkembang
sejalan dengan bertambahnya pengalaman dan kebutuhan anak tersebut.
Kondisi lingkungan : lingkungan merupakan tempat dimana seorang anank
tumbuh dan berkembang. Lingkungan dapat memberikan andil yang
cukup besar dalam kemampuan berbahasa. Kemampuan dalam
perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan
lingkungan yang berada di pedesaan. Sama halnya dengan perkembangan
bahasa di daerah pegunungan, daerah terpencil, di daerah pantai, maupun
di dalam kelompok-kelompok sosial yang lain.
Kecerdasan seorang anak : di dalam meniru lingkungan tentang suara atau
tentang bunyi, gerakan maupun dalam mengenal tanda-tanda maka
seorang anak memerlukan kemampuan motorik yang sangat baik.
Kemampuan motorik seorang anak dapat berkolerasi positif dengan
kemampuan-kemampuan intelektual atau tingkat berfikir. Ketepatan dalam
meniru, memproduksi pembendaharaan kata yang diingat, kemampuan
memahami kemampuan menangkap atau menyimak maksud dari
pernyataan pihak lain, dan kemampuan menyusun kalimat dengan baik
biasanya dipengaruhi oleh beberapa kecerdasaan yang dimiliki oleh
seorang anak.
Sosial ekonomi keluarga : sebuah keluarga yang memilki status sosial
ekonomi yang baik, maka akan mampu untuk menyediakan situasi baik
bagi kemampuan perkembangan bahasa anak-anak dan beberapa anggota
keluarga lainnya. Beberapa rangsangan dalam meningkatkan kemampuan
bahasa anak untuk dapat ditiru oleh anak-anak atau keluarga anggota lain
yang status siosialnya rendah. Hal tersebut akan tampak perbedaan
perkembangan bahasa bagi anak-anak yang hidup di dalam sebuah
keluarga yang terdidik dan tidak terdidik. Dapat disimpulkan bahwa
pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan kognitif
anak.
Anak pada usia 4-6 tahun mulai banyak bertanya guna mengumpulkan
informasi atas sesuatu yang ingin ia ketahui. Nah, masa ini adalah saat yang
penuh dengan "Aha" momen untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dengan
diskusi yang seru.
Pada anak usia dini perkembangan agama ini identik dengan
pemahamannya akan Tuhan, yaitu bagaimana mereka memahami keberadaan
Tuhannya. Secara fitrah, manusia meyakini bahwa ada kekuatan yang “serba
maha” di luar dirinya. Inilah penghayatan dibidang keagamaan. Apapun agama
yang dianutnya. Melalui penghayatan keagamaan ini, manusia meyakini adanya
kekuatan lebih dari dirinya. Melalui kekuatan yang maha inilah dia menumpukkan
harapannya, ketika ia berharap menyertai atau ketika dia merasa tidak adalagi
yang bisa menolong. Adapun istilah moral atau moralitas mengacu pada suatu
kumpulan aturan dasar yang berlaku secara umum mengenai benar dan salah.
Yang dimaksud moral adalah bagian dari proses pembelajaran anak atas aturan-
aturandasar.
Lingkungan utama yang mempengaruhi perkembangan moral individu
adalah keluarga, sekolah, dan hubungan-hubungan sosial, sehingga tugas orang
dewasa dalam membantu perkembangan agama dan moral adalah memberikan
pemahaman atas keberadaan dan kebutuhan kita pada Yang Maha Segalanya serta
peraturan hidup pada anak guna mengembangkan pemahaman agama dan
terbentuknya karakter yang kuat sesuai pemahamannya itu.
Anak dapat mengalami perkembangan moral jika dirinya mendapatkan
pengalamanan bekenaan dengan moralitas. Perkembangan moral anak ditandai
dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku
(Slamet Suyanto, 2005). Menurut Megawangi, dalam Siti Aisyah dkk. (2007),
anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila mereka berada
di lingkungan yang berkarakter pula.
Macam-macam tugas perkembangan anak mulai dari usia 4-6 tahun, yaitu
Pada periode ini peran orang tua yang dibutuhkan anak adalah pemberian
kasih sayang dengan menyusui dan membelai atau mengusap. Anak merasakan
nikmat dan kenyamanan kalau bibirnya disentuh oleh payudara ibunya yag lembut
dan hangat, dibelai dengan penuh kasih sayang oleh tangan dan kulit ibunya yang
halus. Sentuhan dan belaian ini akan menimbulkan kesan kejiwaan nyaman,
tentram, dan damai dan persaan dilindungi.
Dalam fase ini peran orangtua yang diharapkan untuk anak adalah melatih
anak buang air yang tertib. Anak-anak dilatih buang air pada tempat yang pantas,
lebih penting lagi menciptakan suasana hati yang tenang dan tentram selama
buang air. Erikson memperingatkan orangtua agar tidak melakukan latihan-latihan
buang air dengan disiplin yang keras, karena dapat menimbulkan krisis kejiwaan
pada masa ini dan setelah dewasa nantinya ia akan menjadi orang dewasa yang
suka memaksa.
4. Fase laten
Pada fase ini peran orangtua yang diharapkan adalah memberi kesempatan
dan menyokong berbagai ide anak untuk berbuat sesuatu sampai berhasil.
Orangtua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk berkarya.
Hubungan anak yang beralih kepada teman sebaya hendaknya di pupuk oleh
orangtua dengan mendekati dan mengakrapi teman sebaya anak-anaknya.
Perkembangan moral anak dikembangkan dengan memberikan contoh dari
orangtua dan melaksanakan disiplin secara induktif. Disiplin dengan cara induktif
maksudnya memberikan larangan dengan alas an-alasan mengapa ia boleh, atau
tidak boleh melakukan sesuatu.
Peran guru
Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah
khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya
hasil-hasil tertentu. Jadi dapat diartikan proses belajar adalah sebagai tahapan
perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri anak.
Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih
maju daripada keadaan sebelumnya. Guru adalah pihak utama yang langsung
berhubungan dengan anak dalam upaya proses pembelajaran, peran guru itu tidak
terlepas dari keberadaan kurikulum. Tetapi menurut Brenner (1990) sebenarnya
pendidikan anak prasekolah terefleksi dalam alat-alat perlengkapan dan
permainan yang tersedia, cara perlakuan guru terhadap anak, adegan dan desain
kelas, serta bangunan fisik lainnya yang disediakan untuk anak. (M. Solehuddin,
1997 : 55). Di Indonesia pembelajaran pendidikan prasekolah lebih bersifat
akademik, di mana anak lebih banyak duduk di bangku dan harus tertib seperti di
sekolah. Jarang guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berksplorasi,
mengekspresikan perasaannya, dan melakukan sendiri apa yang mereka minati,
sampai menemukan pemecahan masalah sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Ciri-Ciri Masa Kanak-Kanak Awal ialah :
Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
Usia mainan
Usia prasekolah
Usia belajar kelompok
Usia menjelajah dan banyak bertanya
Usia meniru dan kreatif
2. Perkembangan fisik yang terjadi pada masa awal anak-anak adalah dengan
berkembangnya fisik dan sistem syaraf pusat yang meliputi :
Tinggi.
Berat badan.
Perbandingan tubuh
Postur tubuh
Tulang dan otot
Gigi
3. Perkembangan Kognitif artinya kemampuan berfikir, kemampuan
menggunakan otak. Perkembangan kognisi berarti perkembangan anak dalam
menggunakan kekuatan berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam
hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan
mengingat. Dunia kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis.
4. Perkembangan sosial
Tugas perkembangan masa kanak –kanak awal
Interaksi Sosial
Saran