Disusun Oleh :
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas kelompok makalah tentang “Perkembangan pada Usia Early Adolescence”
ini dengan baik dan lancar. Asuhan keperawatan ini penyusun buat untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak sebagai penunjang dalam
mengikuti perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo. Ucapan
terimakasih penyusun sampaikan kepada :
1. Giri Susilo Adi, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Direktur Akademi
Keperawatan Notokusumo
2. Fika Nur Indriasari, M.Kep selaku Dosen Mata Ajar Keperwatan Anak
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
A. Definisi...............................................................................................................4
B. Perubahan fisiologi pada tahap remaja awal......................................................5
C. Perubahan psikososial remaja awal (11-14 tahun).............................................6
D. Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Awal...............................................................6
E. Bimbingan Antisipasi Pada Pertumbuhan Remaja Awal....................................7
F. Bimbingan antisipasi untuk orang tua..............................................................10
DAFTAR PUSTAKA
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Masa remaja atau masa adolensi adalah suatu fase perkembangan
yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan
periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan
percepatan perkembangan fsik, mental, emosional dan sosial yang
berlangsung pada decade kedua masa kehidupan. Selain itu pada masa ini
terjadi perubahan hormonal dan psikologis, maupun social yang
berlangsung secara sekuensial. Mengenai umur kronologis beberapa
seorang anak dapat dikatakan remaja masih terdapat berbagai pendapat.
Buku-buku pediatric pada umumnya mendefinisikan remaja apabila telah
mencapai umur 10 -18 tahun untuk anak perempuan dan 12 – 20 tahun
untuk anak laki – laki. WHO mendefinisikan remaja bila anak telah
mencapai umur 10 – 19 tahun. Menurut UU No. 4 Tahun 1979 mengenai
kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai umur 21
tahun dan belum menikah. Menurut UU perburuhan anak dianggap remaja
apabila telah mencapai umur 16 – 18 tahun atau sudah menikah dan
mempunyai tempat tinggal sendiri. Menurut UU perkawinan No. 1 Tahun
1974 anak dianggap sudah remaja apabila sudah cukup matang untuk
menikah yaitu 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak
laki – laki. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menganggap remaja
bila sudah berusia 18 tahun sesuai dengan saat lulus dari sekolah
menengah.
Pada anak perempuan awal pubertas terjadi pada usia 8 tahun,
sedangkan anak laki-laki terjadi pada usia 9 tahun. Faktor genetik, nutrisi,
dan faktor lingkungan lainnya dianggap berperan dalam awal pubertas.
Perubahan perubahan fisik yang terjadi pada periode pubertas ini juga
diikuti oleh maturasi emosi dan spikis.secara psikososial, pertumbuhan
pada masa remaja (adolescence) dibagi dalam 3 tahap yaitu early, middle,
dan late adolescence. Masing masing tahap memiliki karakteristik sendiri.
4
Segala sesuatu yang mengganggu proses maturasi fisik dan hormonal pada
masa remaja ini dapat mempengaruhi perkembangan psikis dan emosi
sehingga diperlikan pemahaman yang baik tentang proses perubahan yang
terjadi pada remaja dari segala aspek (Batubara, 2010).
5
Pada anak perempuan, percepatan tumbuh tinggi biasanya mulai
segera telah thelarche (mulainya pertumbuhan payudara) dan mencapai
puncaknya kira-kira 1 tahun kemudian, pada umumnya dicapai pada
usia 10 – 14 tahun (rata-rata 12 tahun). Pada masa percepatan tumbuh
tinggi ini anak perempuan bertambah tinggi rata-rata 25 cm.
Pada awal mula pubertasnya, kecepatan tumbuh laki-laki sama seperti
pada masa pre pubertasnya. Pada usia kronologis yang sama anak
perempuan telah memasuki masa percepatan pertumbuhannya ketika
berada dikelas 5 dan 6, anak laki-laki sering kali lebih pendek dari
anak perempuan. Puncak kecepatan tumbuh tinggi badan atau
kecepatan pertumbuhan tinggi maksimal (peak hight velocity=PVH)
pada anak laki-laki adalah 11-15 tahun (rata-rata 13 tahun). Pada masa
percepatan tumbuh tinggi ini anak laki-laki bertambah tinggi rata-rata
28cm.
2. Berat
Pada waktu memasuki masa remaj awal, anak laki0laki telah mencapai
55% dari berat dewasa sedangkan anak perempuan 59%. Kenaikan
berat bada masih sama dengan pada akhir masa anak yaitu
2.0kg/tahun.
Terdapat perbedaan dari jaringan yang menyebabkan berat badan pada
anak perempuan dan laki-laki. Pada anak perempuan, setiap tahan
perkembangan masa pertumbuhan dengan peningkatan dari lemak
tubuh, sedangkan pada anak laki-laki, kenaikan berat badan masa
pubertas terutama disebabkan oleh peningkatan masa otot. Anak laki-
laki sebenarnya kehilangan masa lemak selama pubertas, sehingga
badannya bertambah padat, sedangkan anak perempuan mempunyai
lemak yang lebih besar dan banyak selama pubertas. Selain
bertambahnya jaringan lemak berbeda pada laki-laki dan perempuan,
distribusinya pun berbeda. Pada anak laki-laki timbunan lemak
biasanya terdapat pada tubuh sedangkan anak perempuan selain pada
tubuh juga pada ekstremitas.
6
Faktor diet, olahraga, dan herediter memengaruhi tinggi badan, berat
badan, dan cairan tubuh anak remaja. Dalam tiga decade terakhir,
remaja menjadi lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan orang tua
mereka dan permulaan pubertas terjadi lebih dini. Selama periode
remaja, terjadi peningkatan presentase lemak tubuh dan proporsi
kepala, tangan, leher mencapai proporsi orang dewasa.
Cepatnya pertumbuhan massa remaja menepati urutan kedua setelah
cepatnya pertumbuhan selama massa bayi dan merupakan hasil
langsung dari perubahan hormonal sat pubertas. Anak perempuan dan
laki laki mengalami perubahan penampilan dan ukuran tubuh. Tinggi
badan pada anak perempuan meningkat lebih cepat setelah menarke
dan biasanya berhenti dalam 2 sampai 2,5 tahun setelah menarke.
Growth spurt (lonjakan pertumbuhan) anak laki laki terjadi lebih
lambat dari anak perempuan dan biasanya dimulai antara usia 10,5
sampai 16 tahun dan kadang berakhir antara usia 13,5 dan 17,5 tahun.
Kecepatan tinggi badan puncak (peak height velocity, PHV) terjadi
pada sekitar 12 Tahun pada anak perempuan atau pada sekitar 6 sampai
12 bulan setelah menarke. Anak laki laki mencapai PHV pada usia
sekitar 14 tahun. Kecepatan berat badan puncak (peak weight Velocity)
terjadi pada sekitar 6 bulan setelah menarke pada anak perempuan dan
pada sekitar usia 14 tahun pada anak laki laki. Massa otot meningkat
pada anak laki laki dan deposit lemak meningkat pada anak
perempuan.
3. Reproduksi
Perkembangan dari kemampuan reproduksi adalah sine qua non dari
maturitas. Titik kuminasinya adalah maturase dari gamet dan sistem
untuk transportasinya, serta untuk fertilisasi dan perkembangan ovum.
Indiksi klinis yang pertama bahwa pubertas telah mulai adalah
pembesaran dari testes dan ovarium, yang terjadi kira-kira satu tahun
sebelum munculnya tanda pertama dari ciri-ciri sekunder.
7
4. Bimbingan Antisipasi Pada Pertumbuhan Remaja Awal
a. Menawarkan kebiasaan sehat dan aman
1) Tetap jaga rumah dari asap rokok
2) Jaga pola tidur malam 8 jam/hari
3) Melakukan aktivitas fisik 30 – 60 menit selama 3 x seminggu
atau lebih
4) Diskusikan kondisi tubuh, seperti pelatihan kebugaran, jaga
berat badan ideal, jaga kondisi cairan, dan berikan asupan
suplemen
5) Kurangi menonton TV dan komputer
6) Pelajari bagaimana mengatur waktu dan aktivitas
b. Injuri inviolence
1) Selalu jaga keamanan saat berkendara seperti : gunakan sabuk
pengaman dan helm
2) Jangan mengkonsumsi alkohol, khususnya saat melakukan
kegiatan.
3) Menjaga kulit dengan menggunakan krim pelindung kulit (sun
screen)
4) Jangan membawa atau menggunakan senjata
5) Mencegah menyalakan musik
6) Jaga diri dari kejahatan
c. Kesehatan Mental
1) Ambil tantangan baru untuk membangun kepercayaan diri
2) Mempelajari kekuatan diri seperti taekwondo
3) Belajar menerima pendapat orang lain
4) Bicarakan dengan orang yang profesional di bidang kesehatan
atau orang yang dipercaya ketika merasa sedih atau merasa
tidak baik
5) Mengenali dan mengatasi stress
6) Memahami atau melakukan kegiatan spiritual
d. Kesehatan Mulut
1) Gosok gigi dan bersihkan gigi setiap hari
2) Jadwalkan perawatan gigi
3) Jangan merokok
e. Seksualitas
1) Identifikasi seseorang yang dapat memberikan informasi yang
akurat.
8
2) Tanyakan kepada orang yang profesional dalam bidang
kesehatan tentang pubertas, perkembangan seksual,
kontrasepsi.
3) Mengenali bahwa hasrat seksual itu normal tapi jangan
melakukan seks.
4) Belajar mengucapkan tidak pada seks.
9
4) Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
5) Identifikasi mengenai talenta atau minat yang dimiliki
j. Promosi interaksi masyarakat
1) Tayangkan tentang SD jika dibutuhkan
2) Berprestasi sebagai relawan atau dikegiatan keagaman
3) Mengeksplorasi warisan budaya
4) Berpartisipasi di pelatihan manajemen konflik atar teman
sejawat
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Kyle, Terri dan Susan, Carman. 2012. Buku PraktikKeperawatan Pediatri. Jakarta:
BukuKedokteran EGC.
Batubara, J, 2010, “Adolescent Development (Perkembangan Remaja)”, Ilmu Kesehatan
Anak, Vol 12, No 1.
Michael. 2018. Adolescence. https://www.brightfutures.org/pocket/.pdf/38_41.pdf (3
September 2019)
Yulastati, 2016, Keperawatan Anak, Jakarta, Pusdik SDM Kesehatan.
12