Anda di halaman 1dari 22

PRAREMAJA

KELOMPOK IV
1.Diah Rahayuningtyas 2013-12-059
2.Dyan Setyorini 2013-12-063
3.Istiqomah 2013-12-073
4.Lasmaria Refrina 2013-12-076
5.Ribut Istiani 2013-12-087
6.Senti Mawar 2013-12-090
7.Syarifah Fuji 2013-12-094

i
DAFTAR ISI

Pendahuluan1
Teori Pertumbuhan..2
Teori Perkembangan4
Konsep Dasar Praremaja dan Remaja..6
Pembahasan.9
Peran Perawat.16
Kesimpulan dan Saran18
Daftar Pustaka19

ii

PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk yang selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan


dalam masa hidupnya. Proses perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh
kehendaknya sendiri, berbeda dengan makhluk lain yang sepenuhnya tergantung pada
alam. Karena itu, manusia selalu membutuhkan energi untuk mempertahankan
hidupnya, mengembangkan keturunan, tumbuh, dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
Pada hakikatnya, semua manusia mengalami proses pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi
setiap saat di tubuh manusia, baik pertumbuhan sel maupun pertumbuhan tubuh.
Pertumbuhan sel merupakan dasar dari pertumbuhan manusia. Setiap sel dalam tubuh
manusia membelah secara mitosis sehingga terjadilah pertumbuhan.
Kozier dalam buku Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice. 7th

Edition, 2000, menyebutkan bahwa pertumbuhan adalah perubahan fisik dan


meningkatnya ukuran tubuh. Pertumbuhan dapat dinilai secara kuantitatif dengan
indikasi antara lain, tinggi tubuh, berat badan, ukuran tulang, dan gigi. Secara umum,
pertumbuhan fisik semua orang sama. Namun, pertumbuhan sangat bervariasi jika
dibedakan dengan perkembangan, pertumbuhan dialami pada usia 20 tahun pertama.

Teori Pertumbuhan

Pada hakikatnya, semua manusia mengalami proses pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi


setiap saat di tubuh manusia, baik pertumbuhan sel maupun pertumbuhan tubuh.
Pertumbuhan sel merupakan dasar dari pertumbuhan manusia. Setiap sel dalam tubuh
manusia membelah secara mitosis sehingga terjadilah pertumbuhan.

Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan meningkatnya ukuran tubuh. Pertumbuhan


dapat dinilai secara kuantitatif dengan indikasi antara lain, tinggi tubuh, berat badan,
ukuran tulang, dan gigi. Secara umum, pertumbuhan fisik semua orang sama. Namun,
pertumbuhan sangat bervariasi jika dibedakan dengan perkembangan. Pertumbuhan
dialami pada usia 20 tahun pertama.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, antara
lain:
1. Faktor internal (alami)
Hereditas, menetapkan bawaan genetik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna
mata, pertumbuhan fisik, dan sikap tubuh. Tempramen, ditandai dengan alam
perasaan psikologis di mana anak dilahirkan, mempengaruhi interaksi antar individu
dan lingkungan
2. Faktor eksternal
Keluarga, melalui nilai kepercayaan, adat istiadat dan pola spesifik dari interaksi dan
komunikasi. Kelompok, teman sebaya, memberi pelajaran lingkungan yang baru dan
berbeda. Pengalaman hidup, membuat individu berkembang. Kesehatan lingkungan,
mempengaruhi

respon

individu

terhadap

lingkungan.

Kesehatan

prenatal,

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal. Nutrisi, mempengaruhi


kebutuhanfisiologis
Pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.Istirahat, tidur, olahraga, hal yang
penting untuk memudakan tubuh. Status kesehatan, sakit atau luka berpotensi
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.
Tahap pertumbuhan dan beberapa efek yang timbul dari Beberapa orang juga dapat
diprediksi. Pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah dari bagian
tubuh.

Tahap - tahap pertumbuhan:


1. Masa bayi (1 bulan 1 tahun)
Pada masa ini pertumbuhan fisik bayi berlangusng sangat cepat. Fungsi fisik
bayi yang baru lahir kebanyakan reflektif dan stabilisasi sistem organ tubuh
pertama adalah fungsi tubuh yang utama
2. Pre-school (3 6 tahun)
Pada tahap ini pertumbuhan berlangsung sedikit lama. Pertumbuhan yang
terjadi pada tahap ini tidak terlalu signifikan. Perkembangan lebih berperan
aktif pada tahap ini.
3. Masa remaja (12 20 tahun)
Pada tahap ini pertumbuhan mengalami percepatan sampai pada saat
pertumbuhan tinggi badan, ukuran tulang, dan gigi berhenti. Sedangkan
pertumbuhan berat badan masih dapat berubah. Pada tahap selanjutnya yang
terjadi adalah perkembangan tubuh. Pertumbuhan merupakan proses yang
tidak

dapat

diulang

(irreversible)

dan

semua

manusia

mengalami

pertumbuhan.
Faktor faktor yang mengalami pertumbuhan dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Ada beberapa tahap pertumbuhan selama hidup manusia, yaitu,
masa bayi, pre-school, dan masa remaja. Prinsip pertumbuhan adalah pertumbuhan
dapat diprediksi dan dihitung secara kuantitatif. Pertumbuhan mencakup perubahan
fisik yang terjadi sejak periode prenatal sampai massa dewasa lanjut yang dapat
berupa kemajuan atau kemunduran. Anak yang berusia muda pertumbuhannya lebih
cepat disbanding anak yang lebih tua, dan pada waktu dewasa pertumbuhan tinggi
badan terhenti. Memasuki usia lanjut, akan terjadi penurunan tinggi badan yang
diikuti penyusutan otot dan tulang (Berger, 2005).
3
Ciri-ciri pertumbuhan:
a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
b. Terjadi peningkatan jumlah sel.

c. Terdapat penambahan kuantitatif individu.


d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu manusia sudah tidak tumbuh lagi

Teori Perkembangan
Banyak orang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan dalam arti yang
sama, padahal keduanya sangat berbeda. Pertumbuhan menjelaskan perubahan
kuantitatif, bertambahnya ukuran dan struktur. Sedangkan, perkembangan adalah
perubahan kualitatif terhadap lingkungan. Perkembangan sering disebut sebagi seri
progresif dari penuaan atau perubahan koheren menuju kedewasaan. Dalam
menghadapi perkembangan dikenal perspektif masa hidup. Perkembangan manusia
merupakan proses yang kompleks dan dinamis karena hal tersebut juga mencakup
perubahan dalam proses biologis maupun kognitif di dalam tubuh manusia. teori
perkembangan biofisik dan psikososial.
Teori-teori ini dapat membantu perawat dalam melakukan perawatan yang tepat pada
klien :
a. Teori Perkembangan Biofisik
Teori perkembangan biofisik akan membahas tentang perubahan yang terjadi
pada tubuh manusia saat berkembang. Pengukuran dan perbandingan yang
terjadi dapat dilakukan sejak neonatus (bulan pertama kelahiran) sampai
dewasa pada pertumbuhan normal. Teori ini menggambarkan proses maturasi
(masa menuju kedewasaan) secara biologis. Menurut teori perkembangan
Gesell (1948), pola perkembangan setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik
dengan ciri khas yang dimiliki. Meskipun faktor lingkungan juga dapat
mengubah dan memodifikasi pola tersebut tetapi hal itu tidak menyebabkan
kemajuan perkembangan.
b. Teori Perkembangan Psikososial

Teori perkembangan psikososial menggambarkan pendiskripsian


perkembangan seseorang yang dilihat dari kepribadian, temperamen dan
emosi.
Menurut teori perkembangan kepribadian oleh Sigmund Freud (1856-1939), terdapat
model lima tahapan perkembangan psikoseksual dan tiap tingkatan ditandai dengan
kesenangan secara seksual pada beberapa bagian tubuh.Freud mempercayai bahwa
kepribadian dewasa merupakan hasil dari seorang individu menyelesaikan konflik
antara sumber kesenangan dan kenyataan. Beberapa tahapan tersebut, antara lain oral,
anal, phallic, laten, dan genital.
Pada tahap pertama, oral (lahir sampai usia 1,5 tahun), kesenangan berada pada
mulut, seperti menghisap jari. Si bayi pun menyadari bahwa orang tua adalah bagian
yang terpisah dari diri mereka.
Selanjutnya, tahap anal (usia 1,5 sampai 3 tahun) merupakan tahap adanya
kesenangan pada area anal, yaitu buang air besar. Sehingga perlu dilakukan toilet
training atau pelatihan toilet untuk menunda kesenangan tersebut.
Tahap ketiga yaitu phallic atau oedipal (usia 4 sampai 6 tahun). Tahap ini adanyan
kesenangan organ genital, seperti anak lelaki mulai tertarik dengan penis.
Kemudian, tahap keempat, laten (usia 6 sampai masa pubertas). Laten merupakan
tahap yang ditandai dengan rangsangan seksual yang menimbulkan energi untuk
membangun hubungan sosial.
Tahapan terakhir adalah genital (usia pubertas sampai dewasa). Tahap dimana adanya
kematangan seksual sehingga menimbulkan adanya ketertarikan dengan individu di ar
keluarga.
5
Identitas vs kebingungan peran (pada masa pubertas). Para remaja akan mengubah
cara hidupnya dalam masyarakat sebagai individu yang bebas. Sehingga dalam
prosesnya akan menimbulkan tuntutan dan konflik dengan perkembangan identitas
diri dan pemisahan diri dari keluarga ( Menurut Erik Erikson (1902-1994), Perawat

harus dapat memberikan informasi dan membantu mengarahkan remaja dalam


keputusan rencana keperawatan yang dipilih. Erikson berpendapat bahwa
keberhasilan dalam menyelesaikan tahap ini akan menghasilkan kepatuhan dan
kesetiaan terhadap orang lain dan cita-citanya sendiri.

KONSEP DASAR PRAREMAJA DAN REMAJA


Anak-anak sekarang mengalami tekanan emosional dan sosial lebih dari anak-anak
30 tahun yang lalu. Akibatnya, anak usia 10 hingga 12 tahun sekarang mempunyai
pengalaman yang khas terjadi pada usia 13 sampai 14 tahun. Hal ini di sebut sebagai
masa kanak-kanak lanjut, adolesens awal, dan puber. Secara fisik hal ini merupakan
awal atau permulaan dorongan pertumbuhan skelet sekunder, saat mulai terjadi
perubahan fisik seperti pertumbuhan rambut pubis dan payudara pada wanita. Selain
itu, anak menjadi lebih sosial, dan pola perilakunya lebih sukar di perkirakan. Baik
laki-laki dan perempuan biasanya membentuk teman baik dan ketertarikan kepada
jenis kelamin lain terbentuk. Anak kedua jenis kelamin ini sering membentuk
hubungan teman dengan dewasa lain daripada orang tua nya (ego ideal) yang
membuat mereka menerima informasi tentang menjadi dewasa.
Pra Remaja terdiri dari 3 fase,yaitu :
1. Masa anak-anak(1-2 tahun)
Pada masa ini anak-anak mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik,pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan.
menginjak

usia tiga tahun,rata-rata berat badan naik menjadi 2-3

kg/tahun,tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi 50 cm.
2. Masa prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah,berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2
kg/tahun.tubuh anak terlihat kurus,akan tetapi aktivitas motorik tiggi dan
sistem tubuh sudah mencapai kematangan dalam hal berjalandan lainlain.pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola makanumumnya
mengalami kesulitan untuk makan.anak juga menunjukkan kemandirian pada
proses eliminasi.
3. Masa sakolah (6-12 tahun)

Tumbuh kembang pada masa sekolah mengalami proses percepatan pada usia
10-12 tahun.pada usia ini

pertumbuhan jaringan limfatik akan semakin

besar,bahkan melebihi orang dewasa.perkembangan kognitif, psikososial,


anterpersonal, psikoseksual. moral,dan spiritual juga mulai menunjukkan
kematangan.terjadi pengembangan konsep diri, keterapilan mambaca,
menulis,

berhitung,

serta

belajar

bersosialisasi

dengan

baik

di

sekolah.membuat mereka menerima informasi tentang Anak mulai jatuh cinta


jangan kaget dahulu bila tiba-tiba anak anda yang remaja mengatakan, Ma,
aku jatuh cinta!.
Tidak perlu menertawakan apalagi sampai memarahinya karena anak anda sedang
mengalami fase baru dalam kehidupannya. Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi., dalam
ilmu psikologi perasaan mulai saling tertarik pada lawan jenis seperti ini disebut early
adolescence romantic relationship. Para mama sering menyebutnya dengan istilah
puppy love, cinta monyet atau cinta anak ABG. Yang disebut, praremaja biasanya
anak-anak yang duduk di bangku SD akhir, sekitar 10-12 tahun, tambahnya.
Perasaan tertarik atau mulai ada keinginan untuk berinteraksi dengan lawan jenis di
masa praremaja sebenarnya bertujuan untuk mengeksplorasi, seberapa menarik diri
mereka di mata teman-temannya. Si praremaja bangga jika interaksi ini dilihat oleh
teman-teman dan mereka menjadi pusat perhatian. Bila ia pacaran pun, di usia ini,
tujuannya lebih untuk mencari jati diri dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
Berbeda dengan tujuan orang dewasa saling berbagi kasih sayang, memperhatikan
orang lain, mencari rasa nyaman.
Yang perlu diwaspadai oleh para orangtua adalah bila si praremaja mulai melakukan
berbagai hal yang tidak sesuai usia, seperti berciuman, berpelukan atau bahkan
menjurus ke hubungan seksual.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa praremaja yang sedang mengalami
puppy love lebih mudah mengalami depresi, khususnya bila orangtua kurang suportif
pada anaknya. Namun bukan berarti puppy love harus dihindari, Orang tua hanya

perlu lebih waspada akan munculnya efek negatif tadi. Orang tua memang jadi harus
lebih peka melihat perubahan-perubahan pada si pra remaja, ujar Nina lagi.
Kekhawatiran tersebut dapat diatasi dengan mengajaknya berdiskusi secara terbuka,
mama pun sebaiknya melakukan berbagai hal untuk mengantisipasi kemungkinan si
pra remaja telah menjalin hubungan khusus, seperti memantau penggunaan komputer
atau telepon genggamnya.
Pada dasarnya, puppy love masih merupakan hal yang wajar dan pasti akan dialami
anak seiring dengan tumbuh kembangnya. Justru si pra remaja jadi dapat belajar
mengenali berbagai macam emosi. Mulai dari senang, sedih, kangen, cemburu, kesal
dan sebagainya. Dari pengalaman ini, dia tentunya juga belajar mengatasi berbagai
emosi negatif sambil belajar memunculkan emosi positifnya.
Jadi tidak perlu terlalu khawatir secara berlebihan bila anak praremaja anda mulai
memasuki fase puppy love. Nikmati masa itu bersama-sama, sambil tetap melakukan
apa yang menurut orang tua tepat untuk dilakukan. Ingat-ingat saja apa yang Anda
sendiri alami di masa remaja dulu.

8
PEMBAHASAN
Tanda-tanda anak pra remaja yang sedang mengalami puppy love
a. Mulai peduli penampilan
b. Mulai tertarik menggunakan parfum supaya percaya diri, mulai cerewet soal
pilihan bentuk rambut, bahkan cara mereka berdiri pun bisa berubah

c. Mulai membicarakan tentang lawan jenis dengan teman-teman sekelas dan


tampak malu-malu
d. Mulai lebih suka menghabiskan waktu luang dengan hang-out bersama temantemannya
e. Mulai suka menyimpan rahasia
f. Bila hubungan dengan orang tua cukup terbuka, biasanya dia juga akan
bertanya dan minta saran mengenai penampilannya, perasaannya, bahkan
tidak malu menyebutkan si A atau B sebagai anak yang dia taksir.
Lalu bagaimana ketika si praremaja jatuh cinta ?
a. Tetaplah santai saat anak bercerita dan usahakan untuk tidak menunjukkan
kepanikan atau rasa geli anda
b. Perlihatkan foto anda saat seumurnya, dan ceritakan pengalaman pertama
Anda jatuh cinta di masa foto itu dibuat
c. Perhatikan pilihan musik atau lagu yang didengar anak. Sebuah lagu dapat
memberikan gambaran tentang perasaannya
d. Belikan buku-buku kiat menjalani masa remaja. Anda dapat membacanya
terlebih dahulu, baru kemudian minta ia membacanya. Setelah itu, diskusikan
bersama.
e. Jadilah pendengar yang baik
f. Anda dapat menggunakan sudut pandang ketiga untuk membicarakan puppy
love. Misalnya sebuah artikel majalah, film bertema cinta, dll. Tanyakan,
Apa yang akan kamu lakukan bila hal tersebut terjadi padamu?,
Bagaimana perasaanmu?

9
Siap-siap bila patah hati
a. Sadari akan hal ini namun jangan terlampau khawatir
b. Usahakan untuk tetap dekat, dengan sering mengajaknya ngobrol tentang
perasaannya. Dengan begitu ia tidak merasa sendirian.
c. Jangan langsung menghibur atau menasehatinya. Dengarkan dulu ceritanya.
Seremeh apapun bagi anda, namun ini penting bagi anak.
d. Tanyakan apa yang terjadi, apa yang dia rasakan, apa yang bisa dia lakukan
agar dia merasa nyaman kembali.
e. Bila ia meminta nasehat, barulah keluarkan jurus-jurus anda. Namun tetap
pilihlah kata-kata yang tidak berkesan meremehkan perasaannya.

f. Salah satu milestone yang harus dicapai di usia remaja adalah mencari jati
dirinya. Bila anak terus dinasehati atau tidak diberi kesempatan
mengekspresikan perasaannya, ia akan kesulitan menemukan jati dirinya.
(parenting.co.id) menjadi dewasa.
Masa Pubertas ( pra remaja/ awal remaja ) ( usia 12-13 tahun )
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Kelenjar sex-hormon mulai aktif.


Fisik tumbuh dengan cepat.
Mulai mentruasi/ mimpi basah.
Belum memahami perubahan dalam dirinya.
Gejolak emosi meningkat, emosi labil
Berjuang untuk AKU nya

Sikap orang tua :


1. Bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak/tempat curhat.
2. Seharusnya memahami/ memaklumi kondisi anak
3. Mengurangi authoritaritasnya.
PRA REMAJA (12-14 TAHUN)
a.
b.
c.
d.

Merupakan masa peralihan


Perubahan hormon merangsang pertumbuhan karakteristik seksnya
Temperamen yang labil dan perasaan tidak aman
Timbul kesadaran dan perhatian pada jenis kelamin yang berbeda

Mengenal Anak Pra Remaja dan Remaja (Umur 12-20 Tahun)

Pertumbuhan
tubuh
mereka

anak

mereka
sebagai

bertumbuh

tsb.

Tunas

berubah

Remaja
cepat

anak-anak.
keadaan

sering

dan

Namun

kejiwaan

kita

mengejutkan,
tidak

demikian

mereka

masih

lagi
di

karena
bisa

balik

tiba-tiba
mengenali

tubuh

kekanak-kanakan.

ini harus di perhatikan secara keseluruhan


A. CIRI KHAS SECARA JASMANI
1. Pertumbuhan fisik berkembang sangat pesat, sehingga mengakibatkan

yang
Hal

ketidakstabilan. Mereka merasa resah karena hal tersebut, untuk itu mereka
membutuhkan perhatian dan pengertian, serta makanan yang bergizi.
2. Berat dan tinggi badan anak perempuan bertambah lebih cepat dari
anak

laki-laki.

Rata-rata

kedewasaan

fisiologis

laki.

Baik

laki-laki

akan

keadaan

fisik

yang

sehat,

jangan

anak

dua

tahun

perempuan
lebih

maupun

perempuan

mereka.

Karena

biarkan

memiliki

cepat

dibanding

anak

laki-

pada

usia

amat

peka

itu,

mereka

memang
ini

dalam

membina

hubungan

(termasuk

gurunya)

membuat

gurauan/ledekan mengenai keberadaan fisik anak-anak ini.


3.

Sudah

mulai

mengalami

proses

kematangan

seksual,

dimana

anak

perempuan mulai mengalami mensturasi. Wanita dewasa sebaiknya mulai


menyadari
pribadi

hal

ini

kepada

dengan

mereka,

memberikan

karena

waktu

sering

mereka

untuk
malu

berbicara
berbicara

secara
tentang

hal ini dengan orang tua mereka sendiri.

11
4. Pita suara semakin dewasa, yang menyebabkan suara anak laki-laki
berubah.

Besar

kemungkinan

sebagian

anak

laki-laki

merasa

malu

karenanya dan enggan untuk menyanyi. Untuk itu, orang dewasa dengan
bijaksana
suara

harus

mereka

menyadari

hal

mengganggu

ini

dan

dalam

tidak

paduan

memberi

suara.

celaan

Sebaliknya

kalau
berikan

dorongan pada mereka, tapi bukan dengan paksaan.


5.

Pertumbuhan

pra-remaja
sesuatu,
usia

jasmani

menjadi
kakinya

dimana

yang

kurang
tersandung,

mereka

pesat

lincah,
dsb.

seringkali

mengakibatkan
misalnya:
Masa

merasa

ini

gerak-gerik

mudah
dapat

kikuk.

Oleh

anak

menumpahkan
menjadi
karena

orang dewasa sebaiknya bersikap sabar dan penuh pengertian pada mereka.

masa
itu

6.

Memasuki

melakukan
seluruh
anak-anak
menyukai
tertentu
serta

masa

remaja,

berbagai

ini

permainan/kegiatan

anggota

tubuh

usia

pratama

permainan
serta

anak-anak

mereka

madya).

kelompok,

kemampuan

fisik

suka

aktivitas

dilakukan

oleh

Mereka

sekarang

cenderung

yang

mempunyai

peraturan

ketrampilan.

merupakan

terlalu

menuntut

layaknya

permainan

menuntut

lagi

yang

(seperti

dan

tidak

Ketrampilan,

sesuatu

yang

keahlian

amat

penting,

terutama bagi anak laki-laki.

B. CIRI KHAS SECARA MENTAL

1. Inilah usia dimana seorang anak memiliki kepekaan intelektual yang tinggi, suka
mengadakan eksplorasi, diliputi perasaan ingin tahu, dan amat berminat terhadap
segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya. Penting bagi guru untuk merancang
berbagai program/aktivitas menarik yang mampu merangsang daya
pikir serta kreativitas mereka.
2.

Pada

Mungkin

usia

ini,

kalimat

seorang

yang

anak

diucapkannya

senang

berdebat

kedengaran

dan

kurang

mengkritik.

sopan,

namun

demikianlah caranya mencari tahu mengenai dunia sekitarnya. Orang dewasa


sebaiknya
untuk

tidak

memahami

mudah
dan

tersinggung

mengenali

dan

maksud

marah,

melainkan

pertanyaan

di

belajar

balik

kalimat

mereka yang mungkin kedengaran sangat tidak sopan atau kasar tsb.
3.

Menuntut

secara

serius.

kurangnya

segala
Tapi,

pengalaman

sesuatu
daya
hidup.

yang

logis

pengertian
Diskusi

yang disukai anak-anak usia pra-remaja.

dan

mereka
terpimpin

bisa
masih

diajak

berpikir

terbatas

merupakan

oleh

aktivitas

4.

Anak

pra-remaja

terhadap

suatu

cenderung

hal,

juga

pengalaman

hidup

memerlukan

bimbingan

kedekatannya
peranan

yang

mudah

mengambil

kesimpulan

dalam

pengambilan

keputusan.

Mengingat

masih

sangat

dalam

dengan

yang

sangat

terlalu

banyak

orang

penting,

terbatas,
hal.

mereka

Oleh

karena

dewasa

khususnya

bagi

masih
itu,

memainkan
mereka

yang

sedang

mengalami masa remaja yang penuh konflik dengan orangtua.


5.

Mereka

imajinasinya
di

dalam

masih

suka

mendasari
hatinya.

berimajinasi,

berbagai
Seringkali

tapi

kali

pengharapan

dan

mereka

menjalani

ini

pikiran

dan

yang

ada

tujuan
hidupnya

menurut

teladan orang-orang yang dikaguminya.


6. Mereka mulai peka melihat dan mengalami ketidaksinambungan yang
mencolok

antara

memiliki

pengetahuan

kehendak

mereka

kepercayaan
untuk

dan

tentang
melakukan

praktek.

Meskipun

benar

dan

apa

yang

anak

salah,
benar

pra-remaja

kadang-kadang

seperti

yang

diyakininya, tidak ada. Untuk itu, orang dewasa harus acapkali menekankan
pentingnya

mengambil

keputusan

dan

bertindak

sesuai

dengan

iman

percaya mereka.

C. CIRI KHAS SECARA EMOSI


1. Emosinya tidak stabil, sebentar naik, sebentar turun. Suatu saat mereka merasa
sangat senang, tapi tidak lama kemudian mereka dapat menjadi marah atau sedih.
Seringkali mereka tidak dapat mengendalikan perasaan-perasaannya tersebut. Orang
dewasa sebaiknya bertindak sabar dan penuh pengertian dalam membimbing mereka.
Penjelasan dari sudut pandang ilmu psikologi mungkin diperlukan untuk memberikan
alasan logis pada mereka mengenai apa yang tengah terjadi di dalam diri mereka
pada usia pra-remaja ini.

2.

Sering

dan

berubah

lincah,

tapi

melarikan

diri

Hal

wajar

ini

berlangsung
Dalam

keresahan,

tak

ada

dari

menentu.

kalanya

Ada

juga

kenyataan

anak

pra-remaja,

dalam

jangka

anak-anak

orang

usia

bahkan

dewasa

waktu

tekanan.

yang

dapat

bisa

yang

pra-remaja

bersukaria

bahkan

tidak

terus-menerus

dari

durja,

yang

diri

kebimbangan,

mereka

hidup

dalam

memang

kalanya

bermuram

terjadi

hidupnya,

bimbingan

dan

diterimanya.
asal

cukup
sering

Mereka
mengerti

ingin
tidak

panjang.
mengalami

memerlukan

dan

memahami

mereka sebagaimana adanya. Mereka membutuhkan kehadiran guru atau seseorang


yang

dapat

menjadi

teman

baik

mereka

dalam

menghadapi

berbagai

pergumulan hidupnya.

14
D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL

1. Boleh dikatakan seorang anak pra-remaja akan melakukan apa saja untuk
memperoleh atau mempertahankan statusnya di dalam sebuah kelompok.
2.

Hubungan

antara

laki

dan

perempuan

yang

kurang

sehat,

apalagi

dengan

ini.

Akan

lebih

ideal

bila

dapat

pengaruh
laki-laki

menjurus
media

yang

dibimbing

pembimbing pria dan anak wanita dengan guru/pembimbing wanita.

E. CIRI KHAS SECARA ROHANI

pada

hal-hal

ada

oleh

saat
guru/

1.

Tidak

seperti

beribadah

karena

usia

sebelumnya,

paksaan

orangtua.

mereka

saat

Mereka

ini

sudah

tidak

mulai

lagi

memiliki

pendirian dan keputusan sendiri.


2. Mereka

membutuhkan

relevansi

contoh

pengajaran

kehidupannya
sesuai

yang

sehari-hari.

dengan

pengenalan

emosi

itu,

dan
dan

yang

nyata,

diterimanya

Karena

kebutuhan

diri,

konkrit, pengalaman

dalam

berikanlah

pergumulan
kehendak,

serta

ajaran

mereka,

pergaulan

yang

misalnya:

yang

sehat,

mereka

sedang

penerimaan diri, dsb.


3.

Memiliki

mencari
mereka

kebenaran
untuk

bimbingan

mereka

itu

orang

pertanyaan
yang

berani

dengan

pertanyaan
Untuk

banyak

sejati.

bertanya
sabar,

(meski
dewasa

tentang
Oleh

dan
dan

karena

memberikan
jangan

terdengar
harus

kebenaran,

doronglah

pendapat.

Berikanlah

sekali-kali

sangat

banyak

itu,

konyol

belajar

mengabaikan
dan

dan

sepele

berpengetahuan

untuk dapat menolong mereka dengan bijaksana.


4. Teladan
besar
dirinya

bagi

hidup
para

sendiri

orang

dewasa

pembimbing
melaksanakan

amat
anak
apa

penting

bagi

pra-remaja
yang

telah

mereka.
adalah

Tantangan
menjadikan

diajarkannya

(walk

the talk).

Peran perawat pada pasien pra remaja dan remaja


Seiring perkembangan fisik, mental, dan psikososial individu, tugas perkembangan
yang harus dilakukan remaja menjadi lebih kompleks.Masa ini adalah masa t ransisi
dari anak menuju dewasa, hendaknya perawat melakukan pasien dengan
:

1. Hargai pendapat pasien

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jangan menyalahkan pasien


Mulai komunikasi
Hindari pertanyaan yang menyudutkan
Jaga kerahasian
Mengerti Pola pikir tingkah laku remaja
Mengerti Peralihan pada anak ke dewasa
Bila pasien stres, adakah masalah dengan teman sebaya dan

diskusikan
9. Diluar perawat , bisakah terbuka dengan keluarga lain
10.
Jangan libatkan orang yang berusaha menjatuhkan harga

dirinya
11.
Beri support penuh perhatian
12.
Jangan melakukan intrupsi ekspresi wajah tidak menunjukkan
heran
13.
Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)

16
Tahap tahap yg dapat dilakukan
a. Tahap Prainteraksi
Mengumpulkan data tentang klien dengan mempelajari status atau
bertanya

kepada orang tua tentang masalah yang ada.

b. Tahap Perkenalan
Memberi salam dan senyuman kepada klien,melakukan validasi,mencari
kebenaran data yang ada,mengobervasi,memperkenalkan nama dengan
tujuan,waktu dan menjelaskan kerahasian klien.
c. Tahap Kerja
Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang hal yang kurang di
mengerti dalam berkomunikasi. Saat berkomunikasi dengan klien remaja,
usahakan berdiskusi atau curah pendapat seperti teman sebaya.

d. Tahap Terminasi
Menyimpulkan hasil

wawancara

meliputi

evaluasi

proses

dan

hasil, memberikan reinforcement positif, tindak lanjut, kontrak, dan


mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.
Masa ini anak berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa, oleh karena itu
perawat harus menghindar sikap menilai atau menghakimi terhadap apa yang
dilakukan. Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya dan
butuh diskusi dalam menangani masalahnya. Apabila remaja berbicara disertai
emosional, maka cara terbaik untuk memberi dukungan adalah memberi perhatian,
mencoba untuk tidak menyela dan menghindari komentar yang menimbulkan kesan
mencela.

17
KESIMPULAN
Tumbuh merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam
setiap tubuh organisme yang bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif atau
secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan
dapat diukur dan dapat diprediksi, faktor yang menunjukkan adanya pertumbuhan
adalah tinggi badan, berat badan, pertumbuhan tulang, dan gigi. Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan adalah faktor internal yang merupakan genetic dan
tempramen manusia itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu, lingkungan, nutrisi,
teman, istirahat, olahraga, tidur, pengalaman hidup dan status kesehatan.
Perkembangan adalah perubahan kualitatif terhadap lingkungan. Perkembangan
sering disebut sebagi seri progresif dari penuaan atau perubahan koheren menuju
kedewasaan

Terdapat empat teori perkembangan, yaitu: teori perkembangan biofisik, psikososial,


kognitif, dan moral. Dalam teori perkembangan biofisik, teori ini menggambarkan
proses maturasi (masa menuju kedewasaan) secara biologis, sedangkan teori
perkembangan psikososial menggambarkan pendiskripsian perkembangan seseorang
yang dilihat dari kepribadian, temperamen, dan emosi.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang berbeda, pertumbuhan
menjelaskan mengenai sesuatu yang dapat diukur dan dapat diprediksi dalam
kehidupan manusia. Pertumbuhan tidak dapat kembali (irreversible), pertumbuhan
dapat menjelaskan mengenai efek yang timbul apabila pertumbuhan tidak berjalan
dengan baik. Sedangkan, perkembangan menjelaskan mengenai hal yang tidak dapat
diukur dan dapat saja mengalami kemunduran. Dalam keperawatan komunikasi
therapeutic yang dapat dilakukan menghindar sikap menilai atau menghakimi
terhadap

apa

yang

dilakukan.

Remaja

harus

diberi

kesempatan

untuk

mengekspresikan perasaannya dan butuh diskusi dalam menangani masalahnya.


Apabila remaja berbicara disertai emosional, maka cara terbaik untuk memberi
dukungan adalah memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela dan menghindari
komentar yang menimbulkan kesan mencela.

DAFTAR PUSTAKA
Community, C. (2007). Mengenal Anak Pra Remaja ( Umur 12 - 14 Tahun ).
Whitepegasus96.blogdetik.com .
Alamdani, B. L. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan Selama Masa
Kehidupan. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

19

Anda mungkin juga menyukai