PENDAHULUAN
Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anak-
anak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga
banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum
dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia
belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan apa pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Psiko-Fisik.
3. Untuk mengetahui hukum dan tugas-tugas perkembangan.
4. Untuk mengetahui karakteristik pertumbuhan dan perkembangan para remaja.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis kebutuhan remaja dan cara pemenuhannya.
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam
bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri; akan tetapi bisa dibedakan
untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Pertama, faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir. Misal: kekurangan nutrisi pada ibu
dan janin; janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, dan
lain-lain.
Kedua, faktor ketika lahir atau saat kelahiran. Faktor ini antara lain adalah
intracranial haemorage atau pendarahan pada bagian kepala bayi yang disebabkan
oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan dan oleh efek susunan saraf
pusat, karena proses kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan tang (tangver-lossing).
Ketiga, faktor yang dialami bayi sesudah lahir, antara lain oleh karena pengalaman
traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi (janin)
terpukul, atau mengalami serangan sinar matahari (zonnestiek).
Keempat, faktor psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan ibu, ayah atau
kedua orang tuanya. Sebab lain ialah anak-anak dititipkan pada suatu lembaga, seperti
rumah sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan lain-lain.
Konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner sebagai berikut:
Perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan
tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi,
berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan
tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori utama:
1
Hurlock B Elizabeth.1978.Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga
4. Berubah untuk Memperoleh Hal-Hal yang Baru
Banyak hal yang baru diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan dan
tingkatan/tahapan perkembangannya. Ketika dilahirkan, bayi belum mempunyai gigi
dan beberapa waktu kemudian (kalau sudah sampai waktunya atau umurnya) gigi
tersebut akan tumbuh. Dengan demikian, bayi memperoleh atau menambah sesuatu
yang baru yang sebelumnya belum ada atau belum dimiliki.
B. Tugas-Tugas Perkembangan
1) mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan
matang;
2) mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial;
3) menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif;
4) mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa;
5) mencapai kebebasan ekonomi;
6) memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan;
7) menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga; mengembangkan
keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten;
9) menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial;
dan
10) menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.
2
Semiawam R.Cony. .Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.UNY 1998
Hukum-hukum perkembangan itu antara lain:
1. Hukum Cephalocoudal
2. Hukum Proximodistal
Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang
umum, kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang khusus.
Terjadi proses diferensiasi seperti dikemukakan oleh Werner. Anak lebih dahulu
mampu menggerakkan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan terlebih dahulu
daripada menggerakkan jari-jari tangannya.
Ada aspek-aspek tertentu yang tidak berkembang dan tidak meningkat lagi,
yang hal ini disebut fiksasi. Aspek intelek pada anak-anak tertentu yang memang
secara konstitusional terbatas, pada suatu saat akan relatif berhenti, tidak bisa atau
sulit berkembang dan dikembangkan.
Dalam praktek sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada
keseluruhan perkembangan mental, yakni:
7. Hukum Rekapitulasi
Selanjutnya hukum rekapitulasi ini membagi masa seorang anak itu mejadi 4 masa,
yaitu:
Masa ini dialami ketika anak berusia sekitar 8 tahun. Tanda-tandanya, misalnya anak
senang menangkap-nangkap dalam permainannya, memanah dan menembaki
binatang. Dan tanda-tanda yang lainnya adalah misalnya, senang bermain kejar-
kejaran, perang-perangan, dan bermain panah-panahan.
Masa menggembala
Masa ini dialami ketika anak berusia sekitar 10 tahun. Tanda-tandanya misalnya,
anak senang memelihara binatang seperti ayam, kambing, kelinci, dan sebagainya.
Masa ini dialami anak ketika ia berusia sekitar 12 tahun. Tanda-tandanya misalnya,
senang berkebun dan menyiram kembang.
Masa berdagang
Masa ini dialami anak ketika ia berusia sekitar 14 tahun. Tanda-tandanya misalnya,
senang bertukar-tukaran perangko dengan teman, berkirim-kiriman foto dengan
sesama sahabat pena, dan lain sebagainya.
Remaja itu sulit didefinisikan secara mutlak. Oleh karena itu, dicoba untuk
memahami remaja menurut berbagai sudut pandangan, antara lain menurut hukum,
perkembangan fisik, WHO, sosial psikologi, dan pengertian remaja menurut
pandangan masyarakat Indonesia.
Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait, remaja dikenal
sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai
kematangannya. Masa pematangan fisik ini berjalan kurang lebih 2 tahun dan
biasanya dihitung mulai menstruasi (haid) pertama pada anak wanita atau sejak anak
pria mengalami mimpi basah (mengeluarkan air mani pada waktu tidur) yang pertama
kali. Khusus berkaitan dengan kematangan seksual merangsang remaja untuk
memperoleh kepuasan seksual. Hal ini dapat menimbulkan gejala onani atau
masturbasi.
Pada bayi atau pada kehidupan manusia kecil, perilakunya didominasi oleh
kebutuhan-kebutuhan biologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan diri.
Kebutuhan ini disebut deficiency need artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan
memang diperlukan untuk tetap hidup (survival). Kemudian, pada masa kehidupan
berikutnya, muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri. Berkembangnya
kebutuhan ini terjadi karena pengaruh faktor lingkungan dan faktor belajar.
2. Kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang Kebutuhan yang terkait dengan
pertahanan diri, khususnya pemeliharaan dan pertahanan diri, bersifat individual.
3
Sobur Alex.,.Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia 2009
- kebutuhan aktualisasi diri
- kebutuhan kognitif
- kebutuhan penghargaan
- kebutuhan keamanan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa. Hal memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa “storm and stress”. Ia
menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang dihadapi karena remaja
itu berupaya menemukan jati dirinya (identitasnya) – kebutuhan aktualisasi diri.
Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklarifikasikan menjadi beberapa kelompok
kebutuhan, yaitu:
4
Sunarto.H dan Hartono..Perkembangan Peserta Didik.Jakarta 1994
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Hukum Proximodistal
7.Hukum Rekapitulasi