KELOMPOK II :
Istilah perkembangan dan pertumbuhan selalu memiliki kaitan yang sangat kuat. Istilah ini
banyak sekali digunakan secara bergantian, tetapi keduanya mempunyai definisi yang berbeda.
Sesuatu yang tumbuh itu sifatnya material, sedangkan berkembang lebih kepada sifat kualitatif dan
fungsional Pertumbuhan (Growth) sebenarnya merupakan suatu istilah yang wajar digunakan
dalam biologi, maka dari itu pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin, mengartikan
pertumbuhan yaitu satu kenaikan ukuran bagian tubuh keseluruhan. Menurut A.E.Sinolungan,
pertumbuhan itu dapat dikalkulasikan, seperti panjang dan berat tubuh. Sedangkan menurut
Ahmad Thonthowi, pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam
ukuran sebagai akibat dari adanya perbanyakan sel.
Kemudian Istilah pertumbuhan dan perkembangan seringkali
digunakan seolah-olah keduanya mempunyai pengertian yang
sama, karena menunjukan adanya suatu proses perubahan
tertentu yang mengarah kepada kemajuan. Padahal
sesungguhnya istilah pertumbuhan dan perkembangan ini
mempunyai pengertian yang berbeda. Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai
akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan.
Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam
ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut
perubahan fisik.
B. Proses Perubahan
Perkembangan yang terjadi pada diri
manusia adalah hasil dari beberapa proses,
yaitu biologis, kognitif, dan sosioemosional
yang saling terikat satu sama lain. Proses
kognitif dipengaruhi oleh proses biologis,
proses sosioemosional bisa ditingkatkan atau
dibatasi melalui proses kognitif, dan proses
emosional bisa mempengaruhi proses
kognitif, dan sebaliknya
Kanak-kanak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan
dengan sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak memiliki dunia
dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Anak
sangat aktif, dinamis, antusias dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan
didengarnya, seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar. Masa kanak-kanak sering kali
dianggap tidak ada akhirnya, sewaktu mereka tidak sabar menunggu saat yang didambakan
yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anak anak lagi, melainkan “orang-orang
dewasa”. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan,
yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun
untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia
disebut remaja.
01
Perkembangan pada Masa
Kanak-Kanak Awal
Anak dilahirkan di dunia dalam kondisi serba kurang lengkap, sebab semua naluri, fungsi
jasmaniah, serta rohaniahnya belum berkembang dengan sempurna. Oleh karena itu anak
manusia mempunyai kemungkinan panjang untuk bebas berkembang. Anak dengan rentang
umur 2-6 tahun, sedang mengalami proses perkembangan biologis yang berjalan pesat, tetapi
secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu,
keluarga sangat berperan penting untuk mempersiapkan anak untuk bisa beradaptasi ke dalam
lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah.
02
Perkembangan sosioemosional
Perkembangan sosial emosional adalah suatu proses
belajar menyesuaikan diri untuk memahami
keadaan serta persaan ketika berinteraksi dengan
orang di lingkungannya baik orang tua, saudara,
teman sebaya atau orang lain dikehidupan sehari
harinya
03
Perkembangan Fisik
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu: