Anda di halaman 1dari 17

RESUME PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MODUL 1 DAN MODUL 2

KELOMPOK 1 :

1. DIDIT MARGI SUBAGYO (858696504)


2. ELY RIYANA (858696457)
3. FHATIKHATUL HIDAYAH (858697577)
4. FITRI NURWIJAYANTI (858696471)
5. IKA DWI SAFITRI (858696378)
6. HARTINI (858696536)

UPBJJ UT SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
MODUL 1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

A. Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama
berkaitan dengan fisiknya . pertumbuhan berlangsung selama masa kanak-kanak tetapi
tidak dalam kecepatan yang menetap, kemudian kecepatannya menurun dan menjadi
pesat kenaikannya pada masa adolsen dan selanjutnya berhenti.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan genetika yang
diturunkan sangat penting, namun factor lingkungan seperti, nutrisi, olahraga, penyakit
dan kesehatan individu mempunyai peran juga.

2. Pengertian perkembangan
Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan
yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus
kehidupan. Para ahli psikologi perkembangan mempelajari perubahan-perubahan perilaku
yang terjadi sejak masa konsepsi sampai akhir hayat manusia. Walaupun kebanyakan di
antara mereka fokus penelitiannya pada periode yang dilalui anak sampai masa adolesen.

3. Proses perkembangan
Berikut ini adalah beberapa hal mendasari proses pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik.
a. Masa perkembangan yang cepat
Pada anak terjadi pertumbughan yang cepat dibandingkan dengan pertumbuhan yang
dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama cepat dari tahun-
tahub berikutnya. Hal yang sama terjadi pula pada perubahan yang menyangkut
interaksi sosial, perolehan dan penggunaaan Bahasa, kemampuan mengingat, serta
berbagai fungsi lainnya.
b. Pengaruh yang lama
Pengaruh yang alami dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa masa
berikutnya, sangat banyak ditentukan oleh perkembangan ketika masa kanak-kanak.
c. Proses yang kompleks.
Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks
karena Bahasa yang digunakan mengikuti aturan-aturan tertentu.
d. Nilai yang diterapkan
Kebanyakan ahli psikologis perkembangan melakukan penelitiannya dalam
labolatorium dan sering kali mengkaji pertanyaan-pertanyaan teoritis berdasarkan
hasil penelitianya. Hasil dari penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung
atau tidak dapat mempenagruhi pola pendidikan atau pengajaran.
e. Masalah yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka-teki serta menarik
untuk dikaji. Kemudahan anak umur 2 tahun untuk mempelajari Bahasa ibunya dan
kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan karakteristik anak yang
sedang berkembang.
Menurut santrok (1992), banyak aspek genetik yang mempengaruhi dengan pasti
tentang variasi karateristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan
dan tempramen merupakan aspek-aspek yang paling banyak di telaah yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau genetik.

4. Fase-fase perkembangan
a. Fase prenatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa kelahiran.
b. Fase bayi adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak lahir samapi 18 atau 24
bulan.
c. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa
bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah.
d. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung
sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar.
e. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-
kanak dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10-12 tahun dan berkahir umur 18
sampai 22 tahun.
Seorang ahli teori psikoanalisa dan sekaligus seorang pendidik, Erik H. Erikson
mengemukan bahwa perkembangan manusia adalah sintetis dari tugas-tugas
perkembangan dan tugas-tugas sosial. Erikson melahirkan teori perkembangan afektif
yang terdidir atas delapan tahap:
a. Trust vs Mistrust/kepercayaan dasar( 0;0-1;0)
b. Autonomy vs shame and doubt / otonomi (1;0-3;0)
c. Initiativew vs Guilt/insiatif (3;0-5;0)
d. Industry vs Inferiority/produktivitas (6;0-11;0)
e. Indent vs Role Confusion/indentitas (12;0-18;0)
f. Intimacy vs isolation/keakraban (19;0-25;0)
g. Generavity vs self absorption/ generasi ( 25;0-45;0)
h. Integrity vs Despair/ Integritas (45;…)
Piaget mengemukakan proses perkembangan anak sampai mampu berpikir seperti
orang dewasa melalui tahap perkembangan:
a. Tahap sensori motor (0;0-2;0), Kegiatan intelektual yang diterima secara langsung
melalui indra.
b. Tahap praoperasional (2;0-7;0), Keputusan yang diambil hanya berdasarkan intuisi,
bukannya berdasarkan analisis rasional.
c. Tahap operasional konkret (7;0-11;0), Kemampuan berpikir secara sistematis untuk
mencapai pemecahan masalah.
d. Tahap operasional formal (11;-15;0), Mereka dapat mengaplikasikan cara berpikir
terhadap permasalahan dari semua kategori, baik yang abstrak maupun konkret.
Tugas perkembangan menurut Robert J. Harvighust adalah sebagian tugas yang
muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan
keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas.
a. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak: belajar berjalan, belajar makan
makanan padat, dll
b. Tugas perkembangan masa anak: mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan
untuk permainan tertentu, membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai
organisasi sedang tumbuh, dll
c. Tugas perkembangan masa remaja: memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih
matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin, dll
d. Tugas perkembangan masa dewasa awal: memilih pasangan hidup, belajar hidup
dengan suami atau istri, dll
e. Tugas perkembangan masa setengah baya: memperoleh tanggung jawab sosial dan
warga Negara, membangun dan mempertahankan standar ekonomi, dll
f. Tugas perkembangan orang tua: menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan
dan kekuatan fisik, menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya
pendapatan, dll

B. Hukum-Hukum Perkembangan
1. Hukum perkembangan
Carol Gestwicki (1995) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan.
a. Hukum Konvergensi, Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis
(kematangan) dan faktor-faktor lingkungan.
b. Hukum Tempo Perkembangan, Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan
pada tahap berikutnya.
c. Hukum Masa Peka, Perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal.
d. Hukum Rekapitulasi, Perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari evolusi spesies
(manusia).
e. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan
(fisik, kognitif, emosional. sosial)
f. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing.
g. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan.
Penelitian Sutterly dan Donnely mengenai proses pertumbuhan menghasilkan
sepuluh prisip dasar pertumbuhan .
a. Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat.
b. Pertumbuhan mencakup hal-hal kuntitatif dan kualitatif
c. Pertumbuhan adalah proses yang bersinambungan dan terjadi secara teratur
d. Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah.
e. Tempo pertumbuhan tidak sama
f. Apek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan
yang berbeda.
g. Kecepatan dan pola pertumbuhan dan dimodifikasi oleh factor-faktor intrinsic dan
ekstrinsik
h. Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masa-masa kritis.
i. Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan
yang optimal
j. Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik.

C. Pengaruh Berbagai Faktor dalam Perkembangan Manusia


1. Teori Kematangan
Observasi awal terhadap anak yang dilakukan untuk memahami perkembangan
dipimpin oleh G.Stanley Hall.
Menurut Gesell keterampilan berjalan, berbicara dan belajar membaca terjadi
sebagai akibat perkembangan biologis anak. Kesiapan biologis merupakan faktor
dominan dalam memampukan anak untuk belajar. Beberapa prinsip Gisell yang dianggap
penting, misalnya:menerangkan bahwa pertumbuhan gerak maju dari kepala ke ekor
(cephalochandall), dan dari tubuh ke bagian2, seperti tangan dan kaki (proximodhistal)
2. Teori Perkembangan Kognitif/Konstruktivisme
a. Jean Piaget
Hasil kajian Piaget (1963) tentang kognisi menunjukkan bahwa anak-anak
mempunyai tahap pemahaman yang berbeda pada usia yang berbeda pula. Menurut
Piaget, anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap perkembangan
kognitif. Pada setiap tahap, baik kuantitas informasi maupun kualitas kemampuan
meningkat. Teori perkembangan kognitif menunjukkan bahwa interaksi anak dengan
lingkungan dan pengorganisasian kognitif dari pengalaman menghasilkan
kecerdasan.
b. Lev V. Gotsky
Dia meyakini baha anak-anak membentuk, membangun atau mengkonstruk
pengetahuan. Menurutnya, interaksi sosial memegang peran penting dalam belajar.

c. Teori Behaviorisme
Teori ini berakar dari karya Ivan Pavlov yang menetapkan bahwa binatang
dapat mempelajari respon fisiologi kepada lingkungan melalui rangsangan. Para ahli
behaviorisme menanamkan teori S-R (stimulus-respon) dalam perkembangan anak.
Faktor kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah lingkungan dan
kesempatan untuk belajar. Menurutnya, jika lingkungan ditata untuk memfasilitasi
ketercapaian perilaku yang dikehendaki maka akan dipengaruhi untuk mencapai
perilaku yang seharusnya. F. Skinner (1953) menyampaikan gagasannya bahwa
perilaku dapat dipelajari dan dibentuk atau dimodifikasi.

d. Teori Belajar Sosial


Albert Bandura (1963) menyatakan bahwa perilaku yang tidak dipelajari
melalui pembentukan tetapi berkembang melalui reaksi dan interpretasi individu
terhadap situasi.
MODUL 2
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
USIA SEKOLAH DASAR

A. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta Perkembangan Intelektual dan Emosional


1. Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak-Kanak
a. Tingkat pertumbuhan
Perkembanagn fisik atau jasmani anak sangat berbeda sat sama lain, skealipun anak-anak
tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula.
Contoh pada usia anak 10 tahun baik laki-laki dan perempuan badannya bertambah
kurang lebih 3,5 kg dan tingginya bertambah. Namun setelah remaja anak perempuan
usia 12-13 tahun berkembang lebih cepat dari pada anak laki-lakianak berusia 7 tahun
tidak akan banyak perubahan sampai usia 9 tahun, dan ini dikatakan normal.
b. Nutrisi dan Pertumbuhan
Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan pertumbuhan anak manjadi lamban, kurang berdaya, dan tidak aktif.
Sebaliknya anak yang memeperoleh makanan bergizi, lingkungan menunjang, kebiasaan
hidup baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu nutrisi juga
mempunyai implikasi sosial serta hubungan dengan perkembangan kognitif anak.
Pada usia pertengahan anak mempunyai nafsu makan yang baguskarena kefiatannya
menuntut energi yang banyak, berat badabbyapun meningkat dua kali lipat. Untuk
mendukungnya, anak memerlukan 2.400 kalori setiap hari dan 34 gram protein.
c. Kesehatan dan Kebugaran Anak
Pemberian vaksinasi sangat diperlukan anak agar terhindar dari berbagai penyakit dan
membuat anak elamat dalam hidupnya. Contohnya pemberian imunisasi disekolah.

2. Beberapa Aspek Kesehatan Dan Kebugaran Masa Kanak-Kanak


Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian bertalian dengan kesehatan dan
kebugarankanak-kanak, yaitu :
a. Obesity
Kegemukan pada anak terutama terjadi pada usia 6-11 tahun. Anak gemuk biasanya
tidak tumbuh menjadi gemuk pada mulanya, namun mereka menjadi gemuk setelah
dewasa. Orang dewasa gemuk menghadapi resiko masalah kesehatn, misal diabetes,
tekanan darah, dan jantung. Sebaliknya anak gemuk masih bisa dipelihara dengan baik
misalnya dengan mengubah cara makannya, olahraga teratur, dan menghindari
pemberian makanan manis dan mengandung kalori tinggi atau berlebihan.
b. Kondisi Medis pada Masa Kanak-Kanak
Anak yang sakit akan berlangsung singkat. Berdasarkan studi yang telah dilakukan
umumnya anak mendapat sakit akut dalam waktu singkat dengan berbagai kondisi
medis, misal terkena flu. Sedangkan hanya satu dari 9 anak yang menderita penyakit
kronis misal kepala pusing dan penglihatan jarak dekat.
c. Penglihatan
Usia anak sekolah penglihatannya lebih tajam dari pada waktu sebelumnya. Anak usia
dibawah 6 tahun cenderung memiliki penglihatan jarak jauh dikarenakan matanya belum
matang. Penglihatan anak dari kalangan kurang mampu tidak dapat berkembang secara
normal.
d. Kesehatan Gigi
Usia anak 6 tahun akan mengalami tanggal gigi pertama kali dan selanjutnya diganti
dengan gigi tetap setiap tahun 4 gigi. Pada beberapa anak mengalami gangguan gigi
bahkan kerusakan dan kehilangan gigi karena berdasarkan penelitian anak tersebut suka
mengunyak makanan manis misal gula amka diperlukan perbaikan menggunakan
fluoride.
e. Kebugaran Anak
Latihan fisik bagi anak sangat baik dilakukan agar perkembangan organ dalamnya baik.

3. Perkembangan Intelektual Dan Emosional


a. Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama antara lain
kesehatan, gizi, kebugaran jasmani, pergaulan, dan pembinaan orang tua. Perkembangan
intelektual yang terganggu akan mengakibatkan anak kurang dapat berfikir operasional,
tidak memiliki kemampuan mental, dan kurang aktif dalam pergaulan dan
berkomunikasi dengan temannya
b. Perkembangan Emosional
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedan jenis kelamin,
usia, lingkungan, pergaulan, dan pembinaan orang tua maupun guru di skeolah.
Perbedaan ini juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik, dan bangsa.
Perkembangan emosional juga dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasa, rasa takut,
dan faktor eksternal lainnya. Orang tua keras, suka menekan, sellau menghukum
meskipun anak hanya membuat kesalahan sepelejuga dapat mempengaruhi
perkembangan emosional anak.
Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi orang tua dan anak,
biasanya orang tua berkonsultasi dengan ahli misal dokter, psikiater, psikolog, dll.

B. Perkembangan Bahasa, Sosial, Moral, dan Sikap


1. Perkembagan Bahasa
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang
disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Perkembangan Bahasa
terbagi atas 2 periode besar, yaitu : periode prelinguistik ( 0-1 tahun) dan Linguistik ( 1-5
tahun). Mulai periode linguistic inilah anak mengucapkan kata – kata yang pertama.
Periode Linguistik terbagi menjadi tiga fase besar, yaitu :
a. Fase satu kata atau Holofrase
Pada frase ini anak menggunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang
kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan atau temuanya tanpa perbedaan
yang jelas. Misalnya kata duduk bagi anak dapat berarti “ saya mau duduk ”.
b. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Pada fase ini sudah dapat
membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang –
kadang terdiri dari dua pokok kalimat dan predikat, kadang -kadang pokok kalimat
dengan obyek tata Bahasa yang tidak benar.
c. Fase ketiga adalah Fase Diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung pada usia 2,5 tahun sampai 5
tahun. Keterampilan anak mulai lancer dan berkembang pesat.

Jenis – jenis Bahasa :


1. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan
mempergunakan bagian – bagian dari tubuh, yaitu melalui gerak, isyarat,
ekspresi wajah, sikap tubuh, Langkah serta gaya tersebut pada umumnya
disebut Bahasa tubuh. Bahasa tubuh sering kali dilakukan tanpa disadari.
2. Bicara
Bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif.
Bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi
untuk mencapai tujuanya misalnya :
a. Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
b. Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
c. Sebagai alat untuk membina hubungan sosial
d. Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
e. Untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain
f. Untuk mempengaruhi perilaku orang lain
3. Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal :
a. Kematangan alat berbicara
b. Kesiapan berbicara
c. Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak
d. Kesempatan berlatih
e. Motivasi untuk belajar dan berlatih
f. Bimbingan
4. Gangguan dalam perkembangan berbicara

Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, antara lain :
1) Anak cengeng
Anak yang seringkali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan
gangguan pada fisik maupun psikis anak.
2) Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.

2. Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap


Sebagai kelanjutan dari perkembangan peserta didik, pada kegiatan belajar ini
akan mempelajari perkembangan sosial, moral dan sikap yang dialami anak.
a. Perkembangan Sosial
Lebih lanjut masalah ganjaran dan hukuman yang diberikan oleh orang tua
terhadap anaknya dapat di uraikan sbb :
1. Ganjaran atau hadiah
Ganjaran atau hadiah adalah berbagai bentuk apresiasi atau penghargaan
terhadap suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang atau sekelompok anak
dalam aktivitas tertentu.
Fungsi Hadiah
Terdapat tiga fungsi hadiah yang amat penting dalam pendidikan yaitu :
a. Memiliki nilai pendidikan
b. Memberikan motivasi kepada anak
c. Memperkuat perilaku
2. Hukuman
Hukuman merupakan sanksi fisik maupun psikis terhadap suatu kesalahan
atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan sengaja.
a. Fungsi Hukuman
1) Fungsi Restriktif
2) Hukuman sebagai fungsi pendidikan
3) Hukuman sebagai penguat motivasi
b. Syarat – syarat Hukuman :
1) Sebaiknya hukuman segera diberikan kepada anak yang membuat kesalahan
dan patut mendapat hukuman
2) Diberikan secara konsisten jenis hukuman harus diberikan terhadap
pelanggaran yang serupa dan diberikan secara konsisten
3) Hukuman yang diberikan harus bersifat konstruktif
4) Hukuman yang diberikan impersonal
5) Dalam memberikan hukuman harus disertai alasan
6) Hukuman juga dapat dipergunakan sebagai alat mengembangkan hal Nurani
anak, sehingga suatu saat anak dapat mengembangkan control dari dalam
dirinya sendiri.
7) Hukuman diberikan pada tempat dan waktu yang tepat, sehingga anak tidak
merasa malu terhadap teman atau kelompoknya.

b. Perkembangan Moral dan Sikap


Proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak :
1. Imitasi (Imitation)
2. Internalisasi
3. Introvert dan Ekstrovert
4. Kemandirian
5. Ketergantungan
6. Bakat
Menurut ilmu pengetahuan terdapat dua jenis bakat yang dimiliki dan dapat
dikembangkan yaitu :
a. Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang
pekerjaan khusus, sebagai contoh berbakat dagang, menulis/Menyusun karangan
b. Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe pendidikan tertentu atau
pendidikan khusus, misalnya bakat melihat ruang dimensi yang diperlukan oleh
seorang arsitek.
3 faktor utama yang dapat mempengaruhi tampilnya bakat anak yaitu :
1) Faktor motivasi
2) Faktor nilai atau value
3) Konsep diri
C. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar
1. Perbedaan pada perkembangan fisik
Untuk melihat perbedaan perkembangan fisik pada anak usia SD secara faktual
dapat diteliti pada waktu anak berbasis masuk sekolah. Pada barisan tersebut secara
individual terlihat ada anak yang tinggi, rendah, kurus, dan gemuk pada usia yang relative
sama. Selain perbedaan yang ada karena memang anak tersebut sudah memasuki tahapan
perkembangan fisik tertentu, faktor lingkungan juga akan mempunyai perananan dalam
mempertajam perbedaan individu anak.
2. Perbedaan pada perkembangan intelektual
Pada usia 6 tahun pada umumnya anak sudah memasuki jenjang pendidikan SD
dimana pada masa tersebut sudah bisa menerima pelajaran dan dapat mengalami
kemajuan belajar secara teratur dalam tugas sekolah. Seperti halnya perbedaan pada
perkembangan fisik anak, pada tahap operasi konkret anak anak dapat berfikir lgis
terhadap suatu hal. Meskipun begitu kadar dan cara anak untuk berfikir logis terhadap
suatu perbedaan.
3. Perbedaan pada perkembangan moral
Perbedaan yang dapat terjadi pada aspek perkembangan moral tergantung dari
lingkungan bukan bawaan lahir. Ada dua pandangan ahli tentang perbedaan pada
perkembangan moral antara lain :
a) Piaget dan tahapan moral
Tahap pertama, hambatan moralitas juga disebut (heteronomous morality),
bercirikan kekakuan, penyesuaian yang sederhana.Tahap kedua, moralitas kerja sama
juga disebut (autonomous morality), bercirikan moral yang fleksibel (kenyal). Dua
tahap perkembangan moral menurut Piaget antara lain Aspek Moralitas , Hambatan
Moralitas , Kerja sama Moralitas.
b) Kohlberg dan alasan moral
Dari penelitian yang dilakukan Kohlberg bahwa ada korelasi antara tingkat alasan
moral dengan tingkat kognitif. Kohlberg melukiskan tiga tingkatan alasan moral
sebagaimana berikut :
Tingkat 1, Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih dibawah
pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk mendapatkan
hadiah atau menghindari hukuman.
Tingkat 2, Conventional morality (anak usia 10-13 tahun) anak telah
menginternalisasikan figur kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap peraturan
untuk menyenangkan orang lain.
Tingkat 3, Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih) moralitas
sepenuhnya internal. Dewasa ini orang-orang telah mengenal beberapa konflik
standar moral dan memilih di antara standar tersebut.
Teori dari Kohlberg mempunyai dampak besar karena dalam teori tersebut telah
memperkaya pikiran kita tentang bagaimana moralitas itu berkembang, telah
mendukung suatu asosiasi antara kematangan kognitif dengan kematangan moral,
dan telah menstimulasi kedua penelitian dengan mengelaborasi beberapa teori
perkembangan moral.
4. Perbedaan kemampuan
Kemampuan berbeda-beda di miliki setiap anak usia SD. Kemampuan di sini
dapat diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, atau kemampuan
kognitif. Kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan seseorang untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan suatu kalimat yang bermakna, logis,
dan sistematis. Perbedaan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi anak-anak banyak
dipengaruhi oleh lingkungan sebayanya dan juga karena pengaruh kemajuan teknologi.
Pada anak usia SD, sudah menyadari bahwa persahabatan itu adalah saling membagi dan
menerima sesuatu serta sudah mulai mencari-cari teman sebayanya untuk dijadikan
sahabat ataupun teman dekat.

D. Jenis-Jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar


a. Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD memasuki
tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan
kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Hurlock
(1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:
1. Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka
secara tegas apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2. Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian
yang ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3. Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut
sesuai dengan perkembangan dirinya.
4. Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam
dirinya,shgga dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga
dapat mengendalikan tingkah laku.

b. Kasih Sayang
Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama kelas tinggi sudah ingin
memiliki teman tetap, hal ini juga berkembang kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi
teman, tidak hanya kepada teman saja tetapi juga terhadap benda yang disukai. Pada masa
ini anak sangat sensitif dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan ketidakadilan sehingga
guru harus bertindak bijaksana dan proporsional dalam memutuskan suatu tindakan.

c. Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan
dirinya sebagai pusat perhatian. Anak-anak ini akan cenderung mengikuti aturan dari
kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan dirinya kepada kelompok tersebut.
Kebutuhan untuk memiliki tidak terbatas pada teman saja tetapi juga pada benda miliknya
dan milik teman dalam satu kelompoknya, anak akan menjaga dengan sepenuh hati benda
yang menjadi kebanggaannya dan teman kelompoknya.

d. Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya
sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau
berusaha mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk
seperti ingin jadi juara tinju, pembalap dan sebagainya.Salah satu kebutuhan yang terkait
dengan kebutuhan aktuali sasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau need for
achievement De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan
dan meningkatkan motivasi siswa:
1. Membangkitkan semangat siswa
2. Memberikan harapan yang realistis
3. Memberikan insentif,berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4. Memberi pengarahan

Anda mungkin juga menyukai