Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang


merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif
menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan
mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara
perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya. Menurut para ahli,perkembangan
adalah“ Perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaannya yang berlangsung secara sistematik (Lefrancois, 1975:197),
progresif (Witherington, 1952:57 ) dan berkesinambungan ( Hurlock, 1956:7 ),
baik mengenai fisik dan psikis-nya”

A. Faktor yang mempengaruhi perkembangan individu ada 2 yaitu:

1. Faktor hereditas yang bersifat alamiah (nature) dan merupakan sesuatu yang
diwariskan (endowment) dari orang tua

2. Faktor hereditas (environtment atau nurture) sebagai kondisi atau pengalaman-


pengalaman interaksional yang memungkinkan berlangsungnya proses
perkembangan.

B. Prinsip dan Asas Perkembangan

Sebagaimana dikemukakan Yelon dan Weinstein (1977) ada lima prinsip


perkembangan individu, yaitu:

1. Perkembangan individu berlangsung terus menerus sejak pembuahan


hingga meninggal dunia.

Telah dipahami bahwa pendidikan diselenggarakan untuk mengubah


perilaku individu ke arah yang diharapkan. Dengan demikian, prinsip
perkembangan ini mengimplikasikan bahwa pendidikan adalah mungkin dapat
dilaksananakan, sebab individu berada dalam perkembangan, individu masih
mungkin berubah. Selain itu, karena perkembaangan berlangsung sepanjang
hayat, maka pendidikan pun hendaknya diselenggarakan sepanjang hayat.

2. Kecepatan perkembangan setiap individu berbeda-beda, tetapi pada


umumnya mempunyai perkembangan yang normal.

Dapat dipahami bahwa pada umumnya siswa berkembang secara normal


dan bersama-sama. Sejumlah siswa yang berada pada tahap perkembangan yang
sama mungkin menampilkan ciri-ciri yang sama dan memiliki kesiapan belajar
yang sama. Sebab itu, pembelajaran secara bersama-sama atau secara klasikal
adalah mungkin untuk dilaksanakan. Tetapi sekalipun demikian, guru tidak boleh
melupakan akan adanya perbedaan kecepatan perkembangan pada setiap individu.
Mungkin saja dalam kelompok siswa yang secara usia kronologis berada pada
tahapan perkembangan yang sama, tetapi ada diantara siswa tersebut yang
menampilkan ciri-ciri dan kesiapan belajar yang berbeda. Mungkin pada
umumnya siswa telah memiliki kesiapan untuk mempelajari sesuatu, sementara
seseorang atau beberapa orang siswa belum memiliki kesiapan belajar mengenai
sesuatu tersebut. Sebab itu, sekalipun guru melaksanakan pembelajaran secara
klasikal, tetapi guru harus tetap memperhatikan, mempertimbangkan dan
memperlakukan siswa secara individual juga. Guru mesti tetap memperhatikan
pula keunikan setiap siswa, baik secara fisik, mental, emosional maupun sosial.

3. Semua aspek perkembangan yang bersifat fisik, sosial, mental dan


emosional dalam pertumbuhan/perkembangannya satu sama lain saling
berhubungan atau saling mempengaruhi. Anak yang superior cenderung superior
dalam dalam berbagai aspek.

Ini merupakan salah satu bukti bahwa individu adalah satu kesatuan yang terpadu.
Implikasinya, maka proses pembelajaran di sekolah yang diselenggarakan dalam
berbagai mata pelajaran hendaknya selalu dihubungkan dan berkenaan dengan
seluruh aspek perkembangan anak. Para guru hendaknya memahami siswa
sebagai suatu keseluruhan yang terpadu dan alangkah bijaksananya apabila para
guru menyelenggarakan pembelajaran secara terpadu pula.

4. Arah perkembangan individu dapat diramalkan.

Prinsip perkembangan yang keempat ini mengimplikasikan agar


pendidikan dilaksanakan dengan mempertimbangkan arah perkembangan
individu/siswa. Untuk memahami lebih jauh mengenai hal ini Anda dapat
mengakajinya dalam pembahasan tentang arah perkembangan.

5. Perkembangan berlangsung secara bertahap, setiap tahap memunyai


ciri-ciri atau karakteristik tertentu, tahapan perkembangan sejalan dengan tahapan
usia, tahap perkembangan berlangsung terus menerus dan bersifat overlaping.

Prinsip perkembangan yang kelima ini pada dasarnya mengimplikasikan agar


pendidikan diselenggarakan sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Kita para
guru diharapkan menyusun kurikulum pendidikan atau program pembelajaran
yang sesuai atau sepadan dengan tahap perkembangan para siswanya.

Sedangkan Perspektif Biologis adalah Paham yang memandang bahwa


perkembangan manusia terkait dengan perkembangan biologisnya. Perkembangan
Berdasarkan Perspektif Biologis

o Umumnya digunakan untuk mengukur perkembangan fisik


o Standar merupakan hasil riset yang berupa “rata-rata”
o Ada standar yang diikuti.

Perbedaan Perspektif Biologis Dengan Perspektif Lainnya yaitu lebih


menekankan kepada “standar” yang menjadi patokan perkembangan.

Psikologi perkembangan anak dan remaja secara biologis, remaja sudah


dapat mencapai tugas perkembangan ini, karena mereka telah memperoleh
kematangan seksualnya. Karena remaja tidak mendapat informasi secara memadai
tentang seksual dalam keluarga, maka mereka mencarinya diluar keluarga dan
mengembangkan simpul-simpul emosional kepada orang lain sebayanya. Melalui
peristiwa ini remaja mampu membebaskan kebertgantungan emosionalnya kepada
orang tua.

Dalam tugas-tugas perkembangan dapat memilih dan mempersiapkan karir


pekerjaan yang berdasarkan teori biologis maksudnya, pada usia 18tahun, remaja
sudah memiliki ukuran dan kekuatan fisik yang matang sehingga
memudahkannya untuk mempelajari keterampilan atau keahlian yang dituntut
oleh suatu pekerjaan tertentu.

Saat psikologi perkembangan anak dan remaja memiliki dasar biologis


maksudnya, kematangan seksual yang normal menghasilkan daya tarik yang kuat
diantara 2jenis kelamin yang berbeda dan dalam pengembangan intelektualnya
terdapat konsep dasar biologis yaitu system otak dan saraf telah mencapai ukuran
orang dewasa sekitar usia 14tahun. Pertumbuhan otak itu akan lebih matang,
setelah usia tersebut. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa dasar biologis
bagi kematanagan mental disajikan atau disiapkan oleh usia 14tahun.

C. Fase-fase perkembangan berdasarkan analisis biologis

Sekelompok ahli menentukan pembebakan itu berdasarkan keadaan atau


proses pertumbuhan tertentu. Mengenai pendapat para ahli tersebut diantaranya
sebagai berikut.

1. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak-anak


sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan, yaitu :
 Tahap I : dari 0,0 - 7,0 tahun (masa anak kecil/ masa
bermain)
 Tahap II : dari 7,0- 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah
rendah)
 Tahap III : dari 14,0 – 21,0 tahun (masa remaja/ pubertas
masa peralihan dari usia anak dari orang dewasa)
Penahapan ini berdasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik atau
jasmani. Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi
dalam pergantian gigi ; antara tahap II dan tahap III ditandai dengan mulai
berfungsinya organ-organ sosial.

2. Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu


melewati 4 tahapan ,yaitu:
 Tahap I : dari 0,0- kira-kira 3,0 tahun ;fullungs (pengisian),
periode1 ; pada fase ini anak terlihat pendek gemuk.
 Tahap II : dari kira- kira 3,0- kira-kira 7,0; streckungs
(rentangan) periode1, pada periode ini anak terlihat langsing
(memanjang/ meninggi)
 Tahap III : dari kira-kira 7,0- kira-kira 13,0 tahun; fullngs
periode 2; pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
 Tahap VI : dari kira-kira 13,0 – kira-kira 20,0 tahun ;
streckungs periode 2; pada periode ini anak kembali kelihatan
langsing.
3. Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu,
yakni sebagai berikut:
 Tahap I : fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa
konsepsi sampai proses kelahirannya, sekitar 9 bulan atau 280 hari.
 Tahap II ; infansi (orok) mulai lahir – usia 10 / 14 hari
 Tahap III ; babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai usia
2 tahun.
 Tahap IV ; childhood mulai dari 2 tahun – masa remaja
(puber)
 Tahap V ; otanya untu/puberty, mulai usia 11/ 13 tahun
sampai usia 21 tahun. a) preadolescence , pada umumnya wanita
usia 11- 13 tahun sedangkan pria lebih lambat dari itu ;b) early
adolescence, pada usia 16-17 tahun; c) late adolescence, masa
perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah di perguruan
tinggi.

Fungsi keluarga sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan yang


dipandang dari sudut sosiologisdi klasifikasikan ke dalam beberapa fungsi
diantaranya fungsi biologis. Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang
memberikan legalitas, kesempatan dan kemudahan bagi anggotanya untuk
memenuhi kebutuhan dasar biologisnya. Kebutuhan ini meliputi :

 Pangan, sandang, dan papan


 Hubungan sexual suami istri
 Reproduksi atau pengembangan keturunan

D. Penerapan Faktor Perkembangan dalam Pembelajaran

Perkembangan fisik anak terus berlangsung pada masa usia sekolah dasar,
meskipun tidak sepesat pada masa usia dini. Begitu pula dengan penajaman dan
penghalusan perkembangan perceptual anak.Penyelenggaraan pembelajaran yang
“hidup” dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan fisik anak sangatlah
dibutuhkan untuk memfungsikan unsure - unsure fisik dan atau aspek - aspek
perseptualnya.Cara pembelajaran yang diharapkan antara lain : bersifat langsung,
tersusun secara fleksibel, tidak monoton dan verbalistik, memperhatikan
perbedaan individu, menyajikan aktivitas yang bervariasi seperti eksperimen,
praktek, observasi secara langsung, permainan dan sejenisnya, serta menggunakan
berbagai media dan sumber belajar.Cara ini tidak hanya akan memunculkan
kegemaran dalam belajar, tetapi juga memberikan hal - hal yang positif, aspek
kognisi dan kreativitas, fisik-perseptual, dan sosial.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pengertian perkembangan berbeda dengan pertumbuhan, meskipun keduanya


tidak berdiri sendiri. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu
peningkatan ukuran dan struktur.

Sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan


kuantitatif yang merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan
koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka
maju dan bukan mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan
nyata antara perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya. Menurut para
ahli,perkembangan adalah perubahan yang dialami oleh individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematik, progresif ,
dan berkesinambungan,baik mengenai fisik dan psikis-nya. Unsur biologis dan
perseptual merupakan aspek yang cukup penting untuk diperhatikan dalam
perkembangan anak. Karena aspek tersebut mempengaruhi perkembangan
perilaku dan mental yang ada dalam diri anak.Perkembangan biologis
menekankan pada perkembangan fisiknya yang dipengaruhi oleh faktor hereditas
atau faktor keturunan.
PERSPEKTIP BIOLOGIS DALAM MEMAHAMI PERKEMBANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok

Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

(makalah)

oleh:

Kelompok 1

Ade Irma Tripani (1000973)

Desy Ratnasari (1002680)

Eksa Dwi Ratih (1002610)

Elsa Nurlia (1006712)

M. Iqbal (1000968)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena atas segala
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada junjunan alam Nabi Muhammad SAW,
kepada para sahabatnya, keluarganya, tabi’in tabi’atnya dan semoga sampai
kepada kita semua selaku umatnya yang senantiasa taat pada ajarannya sampai
yaumil kiamat. Amiin.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua


pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu,kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk penyusunan
makalah yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya penulis,


umumnya bagi pembaca.

Maret , 2011

Penulis
Daftar Pustaka

http://fkunhas.com/

Budiamin, Amin dkk, 2006. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI PRESS

http://blogkepurwo.blogspot.com
DAFTAR ISI

Kata pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………… 1

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN .…………………………………… 2

BAB III PENUTUP ……………………………………. 11

Kesimpulan

Daftar Pustaka …………………………………… 12


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai seorang pendidik yang progresif dan profesional, bukan hanya


faktor intelektual yang dimiliki seorang pendidik tetapi pendidik juga harus
mengetahui segala proses perkembangan peserta didik. Dalam menghadapi
peserta didik yang memiliki beragam sifat dan juga karakter.
Perkembangan peserta didik dapat dilihat dari berbagai aspek, diantaranya
biologis, psikologis, behavioristis dan lain-lain. Pada kesempatan kali ini akan
dibahas mengenai perspektif biologis dalam memahami perkembangan. Makalah
ini memaparkan pada mahasiswa dan pendidik supaya mengetahui keadaan fisik
peserta didiknya sehingga dapat bertindak benar dan sesuai bagaimana keadaan
peserta didik itu sendiri.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca,


khususnya para mahasiswa agar nantinya dapat memahami perkembangan peserta
didik khususnya dalam perspektif biologis. Yang nantinya dapat di pakai dalam
pembelajaran pada proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai