Anda di halaman 1dari 11

Psikologi pendidikan

AMALIA SALMI
2003030006
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
PERBEDAAN PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

Pertumbuhan Perkembangan
Pertumbuhan merujuk kepada perubahan Perkembangan berkaitan dengan organisma
khususnya aspek fisik sebagai keseluruhan
Pertumbuhan merujuk kepada perubahan dalam Perkembangan merujuk pada kematangan struktur
ukuran yang menghasilkan pertumbuhan sel atau dan fungsi
peningkatan hubungan antar sel
Pertumbuhan merujuk kepada perubahan Perkembangan merujuk perubahan kuantitatif dan
kuantitatif kualitatif
Pertumbuhan tidak berlangsung seumur hidup Perkembangan merupaka proses yang
berkelanjutan
Pertumbuhan mungkin membawa atau tidak Perkembangan mungkin terjadi tanpa
membawa perkembangan pertumbuhan
TEORI TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 Berdasarkan Analisis Biologis

Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu ke dalam tiga
tahapan. Setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu:
o Tahap 1. Dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain).

o Tahap 2. Dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah).

o Tahap 3. Dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari usia anak

menjadi orang dewasa).

Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat tahapan, yaitu:
o Tahap 1. Dari 0,0 sampai kira-kira 3,0 tahun; fullungs (pengisian) periode I : Pada fase ini anak

kelihatan pendek gemuk.


o Tahap 2. Dari kirakira 3,0 sampai 7,0 tahun; streckungs (rentangan) periode I , pada periode ini anak

kelihatan langsing, memanjang atau meninggi.


o Tahap 3. Dari kira-kira 7,0 sampai kira-kira 13,0 tahun ; fullungs periode II; pada masa ini anak

kelihatan pendek gemuk kembali.


o Tahap 4. Dari kira-kira 13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun; streckungs periode II; pada periode ini anak

kembali kelihatan langsing.


Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni sebagai berikut.
o Tahap 1. Fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu

sekitar 9 bulan atau 280 hari.


o Tahap 2. Fase Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.

o Tahap 3. Fase babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai usia 2 tahun.

o Tahap 4. Fase Childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai masa remaja atau puber.

o Tahap 5. Fase Adolensence/Puberty, mulai usia 11/13 tahun sampai usia 21 tahun. A) Pre

Adolensence, pada umumnya wanita usia 11 sampai 13 tahun sedangkan pria lebih lambat
dari itu. B) Early Adolensence, pada usia 16 sampai 17 tahun. C) Late Adolensence , masa
perkembangan yang terakhir sampai masa kuliah di perguruan tinggi.

 Berdasarkan Dudaktis Cornelious

berpendapat dari sisi pendidikan, pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung
dalam 4 jenjang, yaitu:
o Sekolah Ibu (Scoola Materna), untuk anak-anak 0,0 sampai 6,0 tahun.

o Sekolah Bahasa Ibu (Scoola Vernaculan), untuk anak-anak usia 6,0 sampai 12,0 tahun.

o Sekolah Latin (Scoola Latina), untuk remaja usia 12,0 sampai 18,0 tahun.

o Akademi (Academica), untuk pemuda pemudi usia 18,0 sampai 24,0 .


Rosseau berpendapat bahwa penahapan perkembangan adalah sebagai berikut:
o Tahap 1. 0,0 sampai 2,0 usia asuhan.

o Tahap 2. 2,0 sampai 12,0 masa pendidikan jasmani dan latihan panca indra.

o Tahap 3. 12,0 sampai 15,0 periode pendidikan akal.

o Tahap 4. 15,0 sampai 20,0 periode pendidikan watak dan pendidikan agama.

 Berdasarkan Psikologi

Menurut Oswald Kroh


Dengan menitik beratkan terjadinya kegoncangan psikis pada diri seseorang, maka Kroh
menyusun periodesasi perkembangan sebagai berikut :
o Umur 0-3 tahun, disebut masa trots (kegoncangan) pertama, atau masa kanak-kanak awal.

o Umur 3-13 tahun, disebut masa trots kedua, yaitu masa keserasian anak untuk memasuki

sekolah.
o Umur 13-akhir remaja, disebut masa trots ketiga, atau masa kematangan seseorang.
Menurut J. Havighurst, berpangkal dari analisis perubahan psikis seseorang, menurut Havighurst,
perkembangan dapat disusun sebagai berikut :
o Umur 0-6 tahun, adalah masa bayi dan masa anak kecil.

o Umur 6-12 tahun, adalah masa kanak-kanak ata masa sekolah.

o Umur 12-18 tahun, adalah masa remaja.

o Umur 18-30 tahun, adalah masa dewasa awal.

o Umur 30-50 tahun, adalah masa setengah baya, masa dewasa lanjut.

o Umur 50 tahun keatas, adalah masa lanjut usia atau masa tua.

Menurut Charlotte Buhler, dalam buku Psikologis der Puberteitsjaran hasil karyanya, membagi
perkembangan anak menjadi lima fase, yakni :
o Fase I, umur 0-1 tahun, perkembangan sikap subjektif menuju objectif.

o Fase II, umur 1-4 tahun, makin meluasnya hubungan dengan benda-benda sekitarnya, atau

mengenal dunia secara subjectif.


o Fase III, umur 4-8 tahun, masa memasukkan diri dalam masyarakat secara objectif, adanya

hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja, tugas serta prestasi.
o Fase IV, umur 8-13 tahun, munculnya minat kedunia objek sampai pada puncaknya, ia mulai

memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar.


o Fase V, umur 13-19 tahun, masa penemuan diri dan kematangan yakni Synthesa sikap subjectif

dan objectif.
Menurut Jean Piaget dalam teori psikologi perkembangan, kecerdasan berarti kemampuan
untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
o Tahap Sensori Motor. Tahap ini merupakan tahap pertama. Tahap ini dimulai sejak lahir

sampai usia 2 tahun.


o Tahap Pemikiran Pra-Operasional. Tahap ini berada pada rentang usia antara 2-7 tahun.

o Tahap Operasi berfikir Kongkret. Tahap ini berada pada rentang usia 7-11 tahun.

o Tahap Operasi berfikir Formal. Tahap operasional formal adalah periode terakhir

perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia 11
tahun dan terus berlanjut sampai dewasa.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget perkembangan intelektual anak usia Taman Kanak-Kanak berada pada taraf
pra operasional konkrit, peserta didik Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit,
dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama, serta Sekolah Menengah Atas atau Sekolah
Menengah Kejuruan berada pada tahap operasional formal.

 Kemampuan/Pengetahuan Awal
Kemampuan awal (entry behavior) atau inteks peserta didik adalah pengetahuan dan
keterampilan dasar yang dimiliki terlebih dahulu oleh peserta didik sebelum mempelajari
pengetahuan dan keterampilan baru. Pengetahuan dan keterampilan awal ini akan menjadi
pengantar untuk memahami pengetahuan yang lebih tinggi

 Gaya Belajar
Dikutip dari modul belajar mandiri guru PPPK, gaya belajar peserta didik menurut Masganti
(2012: 49) dimaknai sebagai cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima
informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut
Berikut beberapa aspek yang mempengaruhi gaya belajar peserta didik :
o Motivasi

o Perkembangan emosi

o Perkembangan sosial

o Perkembangan moral dan spiritual

o Perkembangan motorik
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai