BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti akan mengalami suatu perubahan dari masa bayi
hingga dewasa. Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan - perubahan untuk
menuju ke tahap dewasa yaitu perkembangan dan pertumbuhan dengan tahapan
tertentu sesuai umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai remaja
kecil. Karena anak itu berbeda dengan orang dewasa dari fisik, pola pikir dan cara
berfikir yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Sebenarnya
pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat. Kedua aspek
ini sering dikatakan mempunyai proses yang sama yaitu proses tumbuh menjadi
lebih sempurna. Namun, secara luas perkembangan berarti perubahan individu
baik secara struktur atau fungsi organ melalui kematangan dan proses belajar yang
terjadi sepanjang hanyat hingga meninggal dunia. Dalam perkembangan tidaklah
terbatas pada semakin sempurna tetapi juga terkandung serangkaian perubahan
secara terus menerus secara pasti, melalui suatu tahap yang sederhana ke tahap
berikutnya yang semakin tinggi dan maju walaupun sulit diukur dengan alat ukur.
Sedangkan, pertumbuhan berarti perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara
keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan
lainnya menjadi lebih sempurna. Pertumbuhan individu dapat diukur dengan alat
pengukur.
Masa remaja terletak diantara masa anak dan masa dewasa. Masa
Remajaadalah tahapan yang pada umumnya dimulai sekitar usia 13 tahun. Awal
masaremaja ditandai dengan pertumbuhan fisik sangat pesat dengan
mulaiberfungsinya hormon-hormon sekunder pada permulaan masa
remaja.Pertanda fisik yang sudah menyerupai manusia dewasa ini tidak di
ikutidengan perkembangan psikis yang sama pesatnya. Masa remaja
merupakanmasa transisi dari masa anak-anak menuju kehidupan orang
dewasamerupakan masa yang sulit dan penuh gejolak sehingga sering disebut
sebagaimasa badai dan topan (strum and drang), masa pancaroba dan berbagai
Suatu perubahan yang terjadi pada masa remaja ini membawa suatu
konsekuensi mengenai metode dan materi tentang kegiatan pembelajaran. Namun
perubahan yang terjadi di dalam individu ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan sekitarnya. Dari hal tersebut, penulis menyusun makalah tentang
perkembangan belajar anak masa operasional-formal tingkat SMP dan
aplikasinya.
2. Bagaimana perkembangan kognitif anak selama masa SMP dan SMA (formal-
oprasional, umur: 11-keatas) ?
3. Bagaimana perkembangan anak selama masa SMP dan SMA berdasarkan
a. Pemikiran hipotesis-deduktif
b. Pemikiran saintifik-induktif
c. Pemikiran abstraktif-reflektif
d. Skema-skema operasi formal
e. Ciri-ciri pemikiran yang lain
1.3 TUJUAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas,maka tujuan yang akan
dicapai dalam penulisan makalah yang berjudul perkembangan anak selama
masa SMP dan SMA (formal operasional) adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami tentang perkembangan anak selama masa
SMP dan SMA (formaloprasional, umur 11 – ke atas)
2. Mengetahui dan memahami perkembangan fisik anak selama masa SMP
dan SMA (formaloprasional, umur 11 – ke atas)
3. Mengetahui dan memahami perkembangan kognitif anak selama masa
1.4 MANFAAT
Manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan makalah yang berjudul
perkembangan anak selama masa SMP dan SMA (formal operasional) adalah
sebagai berikut:
1. Bagi penulis:
Dari penyusunan makalah yang berjudul penulisan makalah yang berjudul
perkembangan anak selama masa SMP dan SMA (formal
BAB II
PEMBAHASAN
Usia anak yang menginjak 11 tahun ke atas sering disebut sebagai usia
remaja. Usia ini menurt Jean Piaget merupakan tahap formal operasional anak.
Biasanya pada usia tersebut anak duduk di bangku SMP dan SMA. Pengertian
kata remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, dalam Arya:
www.ilmupsikologi.wordpress.com). Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)
bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa
adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (dalam Arya:
www.belajarpsikologi.com) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.
Jadi, masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari masa anak-
anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada
masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun
psikologis (Arya: www.belajarpsikologi.com)
Perkembangan anak pada masa SMP dan SMA atau tahap formal
operasional akan mengalami tahap-tahap perkembangan fisik dan perkembangan
kognitif yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
2.1 PERKEMBANGAN FISIK SELAMA MASA SMP DAN SMA (FORMAL OPERASIONAL)
remaja. Tanda-tanda perkembangan fisik yang pertama pada anak masa remaja
yaitu terjadinya pubertas. Dalam konteks ini,kematangan organ-organ seks dan
kemampuan reproduktif bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun
perempuan mengalami perkembangan fisik yang sama-sama cepat. Secara umum
perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja sebagai berikut:
Perempuan
• Pertumbuhan payudara
• Pertumbuhan badan
• Menstruasi
• Pertumbuhan bulu ketiak
A. PenyebabPerubahan
Penyebabperubahanpadamasaremajaadalahadanyaduakelenjar yang
didugaeratpadahubungannyadenganperubahanpadamasaremaja.Kedua hormone
ituadalahhormone pertumbuhan yang
menyebabkanterjadinyaperubahanukurantubuhdan hormone
gonadotropikatauseringdisebut hormone yang merangsanggonade,
yaitumerangsanggonade agar aktifmulaibekerja.Tidakberapa
lama
sebelumsaatremajasemakinbanyakdihasilkan.Seluruh proses
inidikendalikanolehperubahan yang terjadidalamkelenjarendokrin.
Kelenjarinidiaktifkanolehrangsangan yang dilakukankelenjar hypothalamus,
yaitukelenjar yang
dikenalsebagaikelenjaruntukmerangsangpertumbuhanpadasaatremajadanterletak
di otak.
Adapunperubahan-perubahanfisik yang pentingdan yang
terjadipadamasaremajaialah:
1. PerubahanUkuranTubuh
Iramapertubuhanmenda-
dakmenjadicepatsekitar
2. PerubahanProporsiTubuh
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
Ciritubuh yang
kurangproporsionalpadamasaremajainitidaksamauntukseluruhtubuh,
adapulabagiantubuh yang semakinproporsional. Proporsi yang
tidakseimbanginiakanbarlangsungterussampaiseluruhmasapuberselesaidilalui
sepenuhnyasehinggaakhirnyaproporsitubunyamulaitampakseimbangmenjadip
roporsi orang dewasa. Perubahan ini terjadi baik di dalam maupun dibagian
luar tubuh anak. Misalnya, dimasa kanak-kanak jantungnya kecil sedangkan
pembuluh darah kulit kurang begitu tampak. Pada masa puber yang terjadi
malah sebaliknya. Dibagian luar tampak pertumbuhan kaki dan tangan lebih
panjang dibanding dengan tubuh.
mulai berfungsi pada saat berumur 14tahun, yaitu saat pertama kali anak laki-
laki menalami “mimpi basah”. Sedangkan pada anak perempuan, indung
telurnya mulai berfungsi pada usia 13tahun, yaitu saat pertama kali
mengalami menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangbiakan
pada anak perempuan saat ini masih belum berkembang dengan sempurna,
sehingga belum mampu mengandung anak untuk beberapa bulan atau
setahun lebih. Masa interval ini disebut sebagai “masa steril“ masa remaja.
daripada anak laki-laki. Menarche atau menstruasi pertama dipakai sebagai tanda
permulaan pubertas, dimana dapat menjadi tolak ukur anak itu bisa hamil.
Sehubungan dengan ejakulasi pada anak laki-laki permulaannya masih sedikit
sehingga tidak terlalu jelas.
kehamilan.
Ada anak laki-laki, kematangan seksual dimulai dengan tumbuhnya
testes. Pada kurang lebih (15-16)tahun anak laki-laki mengalami perubahan jakun
membesar yang menyebabkan pita suara lebih panjang sehingga suranya menjadi
lebih berat.
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh faktor keluarga disini meliputi faktor keturunan maupun faktor
lingkungan. Karena faktor keturunan, seorang anak dapat lebih panjang atau
tinggi daripada anak yang lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan
ibu tinggi atau panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai
tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak tersebut.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang memperoleh gizi yang cukup akan lebih tinggi tubuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan anak yang kurang
gizi.
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
3. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormone pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila
terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya akan terhambat dan tidak
4. Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan berat daripada anak perempuan,
kecuali pada umur (12-15)tahun. ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada
anak laki-laki lebih besar.
6. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh
yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.
Remaja yang
banyakmemperhatikankelompoksebayaperlumendapatperhatiandariparapendidikd
alam proses pendidikan. Kegiatansepertidoronganuntukbelajarkelompok,
pembentukanolah raga, kegiatanpramuka,
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
danpembiasaanhidupsehatperludikembangkan.Di sekolah,
kegiatankokulikulerextrakulikulerperludiselenggarakansecaraterprogram.
(FORMAL OPERASIONAL)
Selama masa SMP dan SMA merupakan masa remaja di mana terjadi
suatu proses perkembangan otak untuk mencapai kesempurnaan. Menurut
Mussen, (dalam Desmita, 2005: 194), pada masa inilah remaja akan memiliki
kesempatan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan tersebut secara
tepat dan efisien. Sistem saraf pada belahan otak bagian depan sampai pada
belahan celah sentral (frontal lobe) akan terjadi reorganisasi sehingga akan
meningkatkan kemampuan memproses informasi. Frontal lobe dianggap menjadi
pusat pengendalian emosi untuk kepribadian kita. Frontal lobe terlibat dalam
fungsi motorik, pemecahan masalah, spontanitas, memori, bahasa, inisiasi,
penilaian, kontrol impuls, dan perilaku sosial dan seksual (Kolb & Wishaw, dalam
Desmita, 2005: 194).
abstrak) dan kondisi hipotetik (yang bersifat abstrak dan logis) (Melly Latifah,
2008).
2.2.1 Perkembangan Kognitif Masa SMP dan SMA (Remaja) Menurut Jean
Piaget
berhipotesis. Anak sudah bisa memikirkan sesuatu yang mungkin akan terjadi bila
mengambil suatu langkah.
terhadap anak-anak dan remaja. Mereka diberikan lima tabung yang berisi cairan
tak berwarna yang diberi label 1, 2, 3, 4, dan yang terakhir diberi label g. Anak-
anak yang pada tahap pra-oprasional akan mengkombinasikan cairan tersebut
secara sembarangan, sedangkan meraka yang sudah memasuki tahap konkret-
operasional akan mengkombinasikan cairan tersebut dengan lebih teratur dan
mencoba memecahkan dengan cara trial and error. Mereka menuangkan cairan
berlabel g ke dalam masing-masing tabung berlabel 1, 2, 3, 4, dan setelah itu
mereka menyerah (Santrock, dalam Desmita, 2005: 195). Tetapi pada anak yang
telah memasuki tahap formal oprasional akan mampu memecahkan permasalahan
Concrete
Operations Preoperations
Sensori-motor Operations
2.2.2 Perkembangan Kognitif Masa SMP dan SMA (Remaja) Menurut Teori
Vygotsky
Perkembangan kognitif remaja tidak
berlangsung terlepas dari lingkungan sosial. Menurut
Lev Semyonovich Vygotsky (1896-1934), menyadari
akan pentingnya hal tersebut. Perbedaan tampilan
kognitif pada remaja sering sekali berkaitan dengan
hal-hal yang dapat ikenali dalam lingkungan kognitif.
Ia menekankan bahwa perkembangan kognitif anak
Gambar 2.2 Lev Semyonovich Vygotsky (sumber
dan remaja dibantu dengan bimbingan orang lain
yang lebih terampil dalam menggunakan peralatan
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
2.2.3 Perkembangan Kognitif Masa SMP dan SMA (Remaja) Menurut Teori
Pemrosesan Informasi
berdasarkan pandangan mata kasar dari jauh. Namun pendapat itu tidak dapat
diterima sebelum ada bukti-bukti saintifik yang boleh menyokong pendapat
tersebut. Setelah pengamatan demi pengamatan dan menjalankan hipotesis, bukti-
bukti dikumpulkan, maka kenyataan sebenarnya amat bercanggah dengan
pendapat pertama tadi.(Tranung, 2003)
meyakinkan barulah sesuatu idea, pendapat atau pandangan itu dapat diterima
tanpa ragu-ragu.(Tranung, 2003)
Dalam pemikiran saintifik ada beberapa prinsip seperti prinsip empiris,
yang bertolak dari pancaindera sebagai sumber ilmu yang sebenarnya, prinsip
rasional yang berteraskan logika, prinsip objektif, yang melihat adanya pemisah
mutlak antara subjek dengan objek, dan prinsip kausalitas, yang berdasarkan
hukum sebab dan akibat.(Tranung, 2003)
Berdasarkan tahap operasi formal ini, pemahaman tentang pemikiran
saintifik induktif adalah pengambilan kesimpulan yang lebih umum berdasarkan
kejadian-kejadian yang khusus. Pemikiran ini disebut juga dengan metode ilmiah.
Pada tahap pemikiran ini, anak sudah mulai dapat membuat hipotesis,
menentukan
eksperimen, menentukan variabel kontrol, mencatat hasil, dan menarik
kesimpulan. Disamping itu mereka sudah dapat memikirkan sejumlah variabel
yang berbeda pada waktu yang sama.
topologi, sifat dualitas ruang vektor, sifat dualitas pada ruang vektor kategori,
bahkan teori kategori dapat dianalisa dengan menggunakan konsep Piaget (dalam
Nurlaelah:http://file.upi.edu.com).
dalam sebuah pola klasifikasi berdasarkan ciri-ciri umum dari objek dan tindakan
tersebut (Piaget, 1988). Pemikiran abstraktif dibedakan menjadi abstraksi empiris
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
(bertitik tolak dari objek dan ciri-ciri khas yang umum dari suatu objek melalui
proses generalisasi) dan abstraksi reflektif (menurut Piaget, 1988, bertitik tolak
dari kegiatan si subjek dan memperoleh ciri-ciri khas yang umum dari suatu
tindakan melalui proses rekonstruksi serta reintegrasi pada tingkat yang lebih
tinggi). Kemampuan berpikir abstrak tidak sama setiapindividu, karena
diteruskan. Ketika anak pada tahap ini dihadapkan dengan sebuah bejana,
dan salah satu sisi bejana diberi tekanan P, maka zat cair yang ada
disebelahnya akan naik, sebab disini anak menyadari adanya tekanan yang
diberikan diteruskan kesegala arah.
d. Pengertian probalitas
Menurut Piaget, untuk mengerti proses probalitas seorang anak
harusmengatahui 2 operasi pokok, yaitu kombinasi dan perhitungan
proporsi.Kombinasi saat melihat segala kemungkinan dari unsur-unsur
yang ada danproporsi ketika membandingkan dan menghitung suatu
probabilitas. Missal,2/3=4/6.
e. Dua reversibilitas
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
orientasi ini adalah kehendak kuat agar „outcome lulusan‟ memiliki kinerja
sinergis hasil interpenetrasi (proses kait-mengkait) ketiga ranah kemampuan:
„kognitif-psikomotor-attitude‟. Attitude yang dikembangkan dalam IPA adalah
sikap ilmiah yang lazim dikenal dengan „scientific attitude‟.
Mata pelajaran IPA memiliki dua sisi. Sisi satu sebagai proses dan sisi yang lain
sebagai produk. Proses IPA merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan
bukti untuk menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya
berupa gagasan imaginatif, dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imaginatif
selama belum mampu menyajikan sejumlah bukti untuk memverifikasi gagasan
itu. Penggunaan bukti sangat pokok dalam kegiatan IPA di sekolah.
Selama diskusi, sering muncul pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan
sebab suatu fenomena alam. Pernyataan ini tidak perlu dipercayai selama belum
disediakan pernyataan pendukung dalam bentuk contoh sebagai bukti.
Menghadapi situasi ini, guru perlu mengajukan pertanyaan: 'Bagaimana kamu
tahu bahwa itu benar?' atau 'Dapatkah kamu memberikan alasannya sehingga
pernyataanmu itu benar?'
Dalam kegiatan IPA, anak sengaja dibiasakan dengan sikap untuk merenung dan
mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan. Apakah prosedurnya perlu
disempurnakan? Apakah perlu mengaplikasikan konsep lain? Bagaimana
memperoleh hasil yang lebih teliti?
Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sikap ini diwujudkan melalui 'komentar
kritis terhadap diri'. Karena itu, anak perlu mengulangi percobaan pada bagian-
bagian tertentu. Anak juga perlu menggunakan cara alternatif lainnya sewaktu
akan memecahkan suatu permasalahan.
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
2.5 Sensitivity to living things and the environment (sikap peka terhadap makhluk
hidup dan lingkungan)
Selama kegiatan IPA anak mungkin perlu menggunakan hewan dan tumbuhan
yang ada di sekitar sekolah/anak. Anak mungkin perlu mengambil berbagai jenis
ikan kecil dari kolam. Anak mungkin juga perlu menangkap sejumlah serangga
yang ada di padang rumput. Setelah kegiatan pengujian/penelitian, anak perlu
mengembalikan makhluk hidup yang telah digunakan ke habitatnya. Cara ini
dapat memupuk rasa cinta dan kepekaan anak terhadap lingkungannya. Selain
kelima sikap ini, pada semua tujuan pembelajaran kelompok mata pelajaran IPA
di jenjang SD, SLTP, dan SMU selalu bermuara kepada sikap mencintai dan
menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Balitbang Dikbud, 1994)
1. Pendidikan IPA (Fisika, Kimia, Biologi) dapat dimuati unsur Budi Pekerti
melalui pengembangan sikap ilmiah (scientific attitude).
2. Beberapa jenis sikap ilmiah yang dapat dikembangkan melalui pengajaran IPA
misalnya meliputi; curiosity (sikap ingin tahu), respect for evidence (sikap untuk
senantiasa mendahulukan bukti), Flexibility (sikap luwes terhadap gagasan baru),
Critical reflection (sikap merenung secara kritis), sensitivity to living things and
environment (sikap peka/ peduli terhadap makhluk hidup dan lingkungan).
3. Pada dasarnya muara pengajaran IPA adalah sikap mencintai dan menghargai
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
3. Perlu ada keputusan yang operasional dan jelas agar guru IPA di semua jenjang
pendidikan untuk melaksanakan pesan GBPP untuk mengembangkan 'scintific
attitude'.
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
DISKUSI
SESION I
1. Pada Prinsip Empiris dinyatakan bahwa Panca Indra sebagai sumber ilmu
yang sebenarnya.Apabila ada gangguan panca indra bagaimana
perkembangan yang dialami anak?
2. Berikan contoh perkembangan kognitif yang dibantu oleh budaya menurut
teori vigotsky!
3. Cara menanggulangi pemikiran anak yang egosentris?
SESION II
PENYELESAIANNYA
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
1. Apabila terjadi gangguan panca indra pada anak tentu saja akan mempengaruhi
perkembangan anak secara. Ini dikarenakan apabila salah satu dari panca indra
yang tidak berfungsi secara maksimum, anak akan kesulitan melakukan
aktivitasnya dan menyebabkan anak cenderung untuk bersikap malu dan
mempengaruhi perkembangan anak tersebut secara psikologis.Perkembangan
Anak pasti akan terganggu apabila terjadi gangguan pada salah satu Panca
indranya.sebagai contohnya, anak yang tuli pasti akan mengganggu panca indra
yang lain dan akan menyebabkan anak akan mengalami bisu. Karena telinga
dengan mulut mempunyai hubungan yang berkaitan.maka perkembangan anak
akan terhambat karena ketergangguan salah satu panca indranya.
3. Penyebab terjadinya sifat-sifat egosentris pada anak adalah rasa takut, sikap
manja, kepribadian
pemikiran yang tidak
anak yang egosentris perlumatang. Untukpenerimaan
meningkatkan mencegahdiri.
menanggulangi
Dengan cara
ini anak akan peduli pada kesejahteraan orang lain. Kemudian dengan
memberikan contoh dan mengajari kepedulian terhadap orang lain sifat egosentris
anak akan semakin berkurang. Di sini orang tua perlu menunjukkan rasa tanggung
jawab terhadap kesejahteraan orang lain, menyediakan waktu, tenaga atau uang
untuk orang yang membutuhkan. Selain itu dengan memberikan tanggung jawab
mereka sebagai anak, akan menyebabkan mereka mulai memahami tentang
kepribadian mereka dan mulai meninggalkan sifat-sifat yang egosentris.
4. Perubahan fisik anak tentu saja akan mempengaruhi mental anak. Pada otak
terdapat bagian yang disebut dengan celah sentral (frontal lobe). Pada masa
remaja bagian otak ini akan terjadi reorganisasi sehingga akan meningkatkan
kemampuan memproses informasi. Frontal lobe dianggap menjadi pusat
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
pengendalian emosi untuk kepribadian kita. Kerja fisik dan perilaku anak juga
diatur pada bagian otak ini. Apabila anak mengalami perubahan fisik maka
mereka akan merasa sulit untuk menerima hal tersebut secara logika mereka.
Misalnya, anak perempuan yang memasuki usia remaja akan mengalami
menstruasi. Pada awalnya anak akan merasa sulit menerima hal tersebut dan
bersikap malu kepada orang tuanya serta cenderung menutupi dirinya. Di sini
peran orang tua sangat penting untuk memberikan pengertian agar anak tidak
bersikap menutupi dirinya tentang sesuatu yang dapat menyebabkan anak dapat
mempengaruhi mentalnya.
5. Dari segi kata, primer merupakan menunjukkan tingkat utama atau awal dan
sekunder menunjukkan tingkat lanjut atau kedua. Jadi perubahan primer dan
sekunder menunjukkan tingkatan dari tahap perubahan yang harus terjadi untuk
mencapai kesempurnaan pada perkembangan kelamin anak remaja. Pada ciri
kelamin utama perkembangan terjadi dari awal. Sedangkan ciri kelamin sekunder
terjadi setelah perkembangan ciri kelamin utama. Pada tahap perkembangan
sekunder terjadi penyempurnaan dari ciri kelamin utama. Sehingga ciri kelamin
utama dan ciri kelamin kedua tidak muncul secara bersamaan. Tahap
perkembangannya didahului dari ciri kelamin primer dan kemudian disusul
dengan perkembangan ciri kelamin sekunder. Ciri kelamin utama dan ciri
kelamin kedua bisa muncul bersamaan dan bisa saling mendahului itu tergantung
dengan keadaan seseorang. Keduanya dipengaruhi oleh emosi yang dimiliki oleh
anak dan proses kematangan seksual yang terjadi pada anak seperti terjadinya
pematangan hormon yang di miliki anak.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah yang telah dibuat diatas, maka dapat
2. Pengertian masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari masa anak-anak
dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada
masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun
psikologis.
3. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada anak pada masa ini merupakan
gejala primer dalam perkembangan dan pertumbuhan anak masa remaja.
4. Perubahan-perubahanfisik yang pentingdan yang terjadipadamasaremajaialah
a. Perubahan ukuran tubuh
b. Perubahan proporsi tubuh
3.2 SARAN
Berdasarkan makalah yang berjudul perkembangan anak selama masa
SMP dan SMA (formal operasional), maka saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut:
1. Mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan pemahaman tentang
masa-masa perkembangan anak selama masa remaja (SMP dan SMA)
sehingga nantinya dapat berguna bagi keberlangsungan pendidikan.
2. Guru dan orangtua hendaknya dapat mengajarkan perkembangan-
perkembangan anak pada masa remaja.
Oleh: Yuni Hendra, Bayu Putra, dan Suryawan
Daftar Pustaka
Slavin, Robert E., 2004. Perkembangan Selama Masa Anak-Anak dan Remaja.
terjemahan Mohamad Nur. Edisi 3. Surabaya: UNESA