Anda di halaman 1dari 58

Konsep Dasar Perkembangan

Muh. Waskito Ardhi, M.Pd


Konsep Dasar Perkembangan
Dalam pengkajian Perkembangan Individu
ini ada dua istilah yang sering muncul,
pertama perkembangan (development) dan
kedua adalah pertumbuhan (growth).
Istilah perkembangan dititikberatkan pada
aspek-aspek yang bersifat psikis
(kualitatif), sedangkan pertumbuhan
dipakai untuk perubahan-perubahan yang
bersifat fisik (kuantitatif).
Konsep Perkembangan
Perkembangan yang dimaksud adalah
perubahan-perubahan yang dialami
individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaan atau kamatangan yang
berlangsung secara sistematis, progresif,
dan berkesinambungan, baik menyangkut
fisik maupun psikis.
Perkembangan (Development):
Perkembangan (Development):
cenderung lebih bersifat kualitatif,
berkaitan dengan pematangan fungsi organ
individu
Contoh : Bertambahnya kemampuan dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa, emosi,
intelektual, perilaku
Contoh
Perkembangan periode bayi sampai anak. Kita
melihat bahwa bayi dan anak berbeda sebagai
hasil dari pertumbuhan, tetapi disini juga
terdapat perubahan struktur dan bentuk. Jadi,
bentuk bayi tidak sama dengan bentuk anak
(bentuknya bukan bentuk bayi dalam ukuran
besar).
Untuk perubahan strukturnya yaitu secara
berproses melalui kematangan dan belajar,
tangan anak sudah bisa digunakan untuk makan
sendiri.
Pertumbuhan (Growth)
Pertumbuhan (Growth) : cenderung
lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan
dengan aspek fisik.
Contoh : ukuran berat dan tinggi badan ,
ukuran dimensi sel tubuh, umur tulang
yang bisa diukur
Ciri2 Perkembangan
Sistematis, bersifat saling tergantung antar
bagian yang merupakan satu kesatuan yang
harmonis
Progresif, perubahan yang terjadi bersifat maju,
meningkat, dan mendalam secara kualitatif dan
kuantitatif
Berkesinambungan, perubahan terjadi secara
berurutan dan tidak loncat-loncat.
Perspektif sepanjang rentang
kehidupan manusia
Perkembangan bersifat multidimensional.

Perkembangan adalah seumur hidup.

Perkembangan adalah multidireksional.

Perkembangan bersifat lentur (plastis).

Perkembangan selalu melekat dengan sejarah.

Perkembangan bersifat multidisipliner.

Perkembangan bersifat kontekstual.


1. Perkembangan adalah seumur
hidup.
Perkembangan adalah seumur hidup.
Perkembangan yang menyangkut berbagai
macam perubahan dari hasil interaksi
faktor-faktor seperti yang telah
disebutkan akan berlangsung secara
berkesinambungan sepanjang siklus
kehidupan.
2. Perkembangan bersifat
multidimensional.
Perkembangan menyangkut berbagai
macam ranah perkembangan seperti
faktor fisik, intelektual yang menyangkut
perkembangan kognitif dan bahasa, emosi,
sosial dan moral.
3. Perkembangan adalah
multidireksional.
Ranah-ranah perkembangan mengalami
perubahan dengan arah tertentu. Sebagai
contoh, pada masa bayi, perkembangan yang
tumbuh pesat adalah ranah fisik, yang kecepatan
arah pertumbuhannya tidak sama dengan ranah
yang lain. Sementara pada masa kanak-kanak
awal, perkembangan emosi dan sosial
berkembang lebih pesat dibandingkan dengan
perkembangan yang lain.
4. Perkembangan bersifat lentur
(plastis).
Hal ini berarti perkembangan berbagai
macam ranah dapat distimulasi untuk
berkembang secara maksimal. Sebagai
contoh, kelenturan berpikir anak-anak
dapat diasah sejak dini dengan
memberikan latihan-latihan pada anak
untuk terbiasa memecahkan masalah
dengan baik dengan berbagai macam cara
dari hasil eksplorasinya.
5. Perkembangan selalu melekat
dengan sejarah.
Bagaimanapun perkembangan individu
tidak dapat lepas dengan keadaan di
sekitarnya. Sebagai contoh,
perkembangan emosi pada era 66-an
akan menyebabkan individu yang hidup
saat itu memiliki kekhasan sendiri
dalam merespon sesuatu. Hal ini dapat
dilihat dari benang merah perkembangan
individu yang hidup pada era 1990-an.
6. Perkembangan bersifat
multidisipliner.
Berbagai macam ahli dan peneliti dari
disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi,
antropologi, neurosains, kesehatan
mental, kedokteran mempelajari
perkembangan manusia dengan berbagai
macam persoalannya.
7. Perkembangan bersifat
kontekstual.
Hal ini berarti bahwa perkembangan
individu mengikuti kondisi saat itu.
Perkembangan bersifat kontekstual secara
lebih dalam dapat dipahami dengan
menghubungkan tiga komponen, yaitu ;
Pengaruh tingkat usia secara normatif
Pengaruh keadaan sejarah normatif,
Pengaruh peristiwa kehidupan yang non-
normatif,
Pengaruh tingkat usia secara normatif
Pengaruh tingkat usia secara normatif,
yaitu adanya pengaruh biologis dari
lingkungan yang sama pada kelompok
tertentu. Sebagai contoh, di Indonesia usia
mulai masuk sekolah dasar adalah rata-
rata 7 tahun. Untuk usia pensiun, rata-rata
orang Indonesia dimulai usia 60 tahun
Pengaruh keadaan sejarah normatif

Adanya pengaruh biologis dari lingkungan yang


dihubungkan dengan sejarah. Sebagai contoh
pengaruh keadaan sejarah dapat meliputi
dampak pada pengaruh keadaan ekonomi,
perubahan politik, misal setelah perubahan
politik di Indonesia dari orde lama ke orde baru,
dan sejak tahun 1998 menjadi era reformasi
yang diantaranya bercirikan adanya kebebasan
berpendapat dan adanya sifat keterbukaan dalam
panggung politik.
Pengaruh peristiwa kehidupan yang
non-normatif,
Pengaruh peristiwa kehidupan yang non-
normatif, yaitu peristiwa kehidupan yang
tidak biasa, yang tidak terjadi pada semua
orang dan seringkali tidak bisa diramalkan.
Sebagai contoh, peristiwa bencana alam
Prinsip Perkembangan
Proses yang tidak pernah berhenti
Semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi
Mengikuti pola atau arah tertentu
Terjadi pada tempo yang berlainan (misalnya
otak mencapai ukuran yang sempurna pada usia
6 8 thn.)
Setiap fase memiliki ciri khas
Setiap individu normal akan mengalami fase
perkembangan
Fase Perkembangan
Penahapan atau pembabakan rentang perjalanan
kehidupan manusia sebagai individu yang
diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah
laku tertentu.
Terdapat banyak pendapat dari ahli psikologi
pendidikan, secara garis besar tahap
perkembangan :
1. Analisa Biologis
2. Didaktis
3. Psikologis
A
Tahap Perkembangan berdasarkan
Analisa Biologis
Para ahli mengelompokkan pembabakan
atau pentahapan berdasarkan proses
pertumbuhan, diantaranya pendapat :
Aristoteles
Krestmer
Elizabert Hurlock
Fase Perkembangan menurut
Aristoteles
Individu Berkembang melalui 3 tahap sejak anak sampai
dewasa. @ 7 tahuan.
Penahapan didasarkan pada perkembangan fisik (I dan II
dibatasi pergantian gigi, II dan Iimulai berfungsinya oragn
seksual
Tahap I : 0 sampai 7 tahun
(masa anak kecil bermain)

Tahap II : dari 7 sampai 14


tahun

Tahap III : 14 sampai 21 tahun


(remaja/pubertas, peralihan dari usia
anak dewasa)
KRESCMER mengemukakan bahwa dari lahir
sampai dewasa individu melewati 4 tahap
Mengemukakan bahwa dari lahir-dewasa ada 4
tahap :
Tahap I : dari 0,0 sampai 3 tahun. Fullungs (pengisian)
periode I. Pada fase ini anak kelihatan pendek dan
gemuk.
Tahap II : dari 3 tahun sampai 7 tahun. Anak kelihatan
langsing (memanjang dan tinggi)
Tahap III : dari 7 tahun sampai 13 tahun. Fullungs periode
II, pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
Tahap IV : kira-kira 13 sampai kira-kira 20 tahun.
Streckungs periode II, pada periode ini anak kelihatan
langsing
Fase Perkembangan menurut
Elizabeth Hurlock
Prenatal (mulai masa konsepsi s/d 9 bulan)
Infancy (Lahir s/d 10 atau 14 hari)
Babyhood (2 minggu s/d 2 tahun)
Childhood (2 s/d 11 tahun)
Adolesence/puberty (11 s/d 21 tahun)
:: Pre adult (11 13 tahun)
:: Early adult (16 17 tahun)
:: Late adult (17 24 tahun)
B
Tahap Perkembangan Berdasarkan
Dikdaktis
Dasar dikdaktis digunakan untuk :
Apa yang harus diberikan kepada anak
didik pada masa-masa tertentu?
Bagaimana cara mengajarkan dan
menyajikan learning experience kepada
siswa pada masa-masa tertentu?

Pendapat Comenius
Rosseau
Comenius
Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan yang
lengkap itu berlangsung dlm 4 jenjang :
Sekolah Ibu (scola materna) untuk anak-anak 0-6 tahun
Sekolah bahasa (scola vernaculan) untuk anak-anak 6-12
tahun
Sekolah latin ( scola latina) remaja 12-18 tahun
Akademi (academica) untuk pemuda-pemudi usia 18-14
tahun.

Pada setiap jenjang tersebut harus diberikan bahan pengajaran yang


sesuai dengan perkembangan anak dan menggunakan metode
penyampaian yang sesuai dengan perkembangannya
Rosseau
Penahapan perkembangan menurut
Rosseau :
Tahap I : 0-2 tahun. Usia asuhan
Tahap II : 2-12 masa pendidikan jasmani
dan latihan indera
Tahap III : 12-15 periode pendidikan akal
Tahap IV : 15-20 periode pendidikan
watak dan agama
C
Tahap Perkembangan berdasarkan
Psikologis
Dalam perkembangan, individu mengalami kegoncangan.
Kegoncangan hampir dialami semua orang, dan pada
umumnya individu mengalami masa kegoncangan dua
kali. Proses evolusi Revolusi.
Pada tahun ke 3 dan ke 4
Pada masa pubertas.

Dua masa kegoncangan individu digambarkan melewati tiga periode :


1) Dari lahir sampai masa kegoncangan pertama (tahun ke-3/ke-4 :
masa kanak-kanak)
2) Masa I dan II : masa keserasian bersekolah
3) Masa II dan III : masa kematangan
Fase Perkembangan
(Berdasarkan usia sekolah)
Usia Prasekolah (0 6 tahun)
Usia Sekolah Dasar (6 12 tahun)
Usia Sekolah Menengah (12 18 tahun)
Usia Mahasiswa (18 24 tahun)
Usia Prasekolah (0 6 tahun)
Usia Sekolah Dasar (6 12 tahun)
Usia Sekolah Menengah (12 18
tahun
Usia Mahasiswa (18 24 tahun)
Usia Prasekolah (0 6 tahun)
Pada masa usia prasekolah dapat diperinci
menjadi 2 masa yaitu masa vital dan masa
estetik.
Masa vital : masa menggunakan fungsi-fungsi
biologis untuk menemukan berbagai hal dalam
dunianya. Peneliti Freud tahun I : Masa Oral
(mulut). Eksplorasi dan belajar. Tahun II berjalan.
Masa estetik : masa perkembangan rasa
keindahan. Masa perkembangan (eksplorasi)
panca indera. Muncul mainan anak-anak oleh
Montessori
Dr. Maria Montessori

Dr. Maria Montessori


mengembangkan "Metode
Montessori" sebagai hasil dari
penelitiannya terhadap
perkembangan intelektual
anak, yang pada awalnya
diterapkan kepada anak yang
mengalami keterbelakangan
mental tapi diketahui juga
efektif untuk anak-anak norma
Masa Usia Sekolah Dasar
Pada masa usia sekolah dasar disebut
masa intelektual atau masa keserasian
bersekolah.
Umur berapa tepat sekolah ?
Matang dalam memasuki sekolah dasar.
Masa Kelas rendah (6-9/10)
Beberapa sifat pada masa ini antara lain :
Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan
jasmani dengan prestasi.
Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan
Adanya kecenderungan memuji diri-sendiri
Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang
lain.
Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal
itu dianggap tidak penting.
Anak menghendaki nilai raport yang baik (pantas/tidak)
Masa Kelas Tinggi, 9/10 sampai 12/13
tahun
Sifat khasnya antara lain :
Adanya minat terhadap kehidupan praktis
sehari-hari yang konkret.
Realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.
Muncul bakat bakat baru
Memandang nilai rapor sebagai ukuran
yang tepat mengenai prestasi sekolah
Anak-anak pada usia ini gemar membentuk
kelompok sebaya biasanya anak tidak lagi
terikat permainan yang tradisional dengan
membuat peraturan sendiri
Masa Poeral
Masa keserasian bersekolah diakhiri dengan suatu masa
yang disebut poeral.
Ditujukan untuk berkuasa: sikap, tingkah laku, perbuatan
untuk berkuasa
Competitive socialization, mencari teman sebaya untuk
memenuhi kebutuhan fisiknya dengan mencari teman
masa ini membutuhkan kelompok-kelompok sebaya.

Anak-anak poeral menerima terhadap otoritas guru dan orang tua


sebagai sesuatu yang wajar. Anak-anak poeral mengharapkan adanya
pihak orang tua dan guru sebagai pemegang otoritas.
Masa usia Sekolah Menengah
Masa usia sekolah menengah bertepatan
dengan masa remaja.
Masa Praremaja, masa negatif : tidak
tenang, kurang suka bekerja (negatif
prestasi dan sosial).
Masa Remaja (gejala remaja)
Masa Remaja Akhir (masa menemukan
hidup)
Masa Remaja
Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri
remaja dorongan untuk hidup
Kebutuhan teman yang dapat memahami
dan menolong
Turut merasakan suka duka
Masa mencari sesuatu yang dapat
dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi
dan dipuja-puja.
Masa merindu puja : gejala remaja.
Kebutuhan yang dominan pada usia sekolah
menengah
Need for Affiliation (kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain)
Need for Agression (kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan)
Autonomy Needs (kebutuhan untuk bertindak secara mandiri)
Counteraction (kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari yg
telah mapan)
Need for Dominance (kebutuhan mendominasi)
Exhibition (kebutuhan untuk memamerkan diri)
Sex (kebutuhan untuk membangun hubungan yg bersifat erotis)
Masa Usia Kemahasiswaan
Masa usia mahasiswa sebenarnya berumur
sekitar 18 sampai 25 tahun.
Mereka digolongkan pada masa remaja
akhir sampai masa dewasa awal atau
dewasa madya.
Dilihat dari segi perkembangan tugas
perkembangan pada usia mahasiswa ini
ialah pemantapan pendirian hidup
Perkembangan Remaja
Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya
secara matang
Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima
secara sosial
Menerima keadaan badannya dan menggunakan
secara efektif
Mencapai kebebasan emosional dari orang
dewasa
Mencapai kebebasan ekonomi
Pengertian Remaja (WHO)
Individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder
sampai saat ia mencapai kematangan seksual
Individu mengalami perkembangan psikologi dan
pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa
Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-
ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif
mandiri
Ciri-ciri Remaja
Kegelisahan. Ada banyak keinginan yang tidak
semua dapat terpenuhi
Pertentangan . Terutama dengan orang tua
Ingin tau. Mencoba segala hal yang belum
diketahui
Menyukai tantangan
Mengkhayal atau berfantasi
Aktivitas berkelompok
Kebutuhan Remaja
Kebutuhan Fisiologis (primer): makan, minum,
instrahat, seksual, perlindungan diri, dll.
Kebutuhan Psikologis (sekunder): kebutuhan
untuk memiliki sesuatu, kebutuhan akan cinta
dan kasih sayang, kebutuhan akan keyakinan diri,
dan kebutuhan aktualisasi diri.
Teori Kebutuhan Maslow
Keb. Aktualisasi Diri

Keb. Kognitif

Keb. Penghargaan

Keb. Cinta Kasih

Keb. Keamanan Diri

Keb. Jasmani
Jenis Kebutuhan (Lewis)
Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan Psikologi
Kebutuhan Ekonomi
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Politik
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan Remaja
Kebutuhan Organik: makan, minum, bernapas,
seks, dll
Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk
mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak
lain, atau dikenal dengan nAff
Kebutuhan berprestasi atau need of achievement
atau nAch, yang didorong untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki, sekaligus
menunjukkan kemampuan psikologis
Kebutuhan untuk mempertahankan diri
Masalah-Masalah Remaja
Upaya merubah sikap dari anak-anak ke sikap
orang dewasa
Kesulitan menerima perubahan-perubah fisikal
Kebingungan dengan fungsi seks
Masalah yang ditimbulkan akibat upaya
penyesuaian emosional (over acting, lancang, dll)
Masalah yang berkaitan dengan norma atau nilai
remaja yang tidak sesuai dengan nilai orang tua
Peran Sekolah dalam Tugas
Perkembangan Remaja
Pencapaian tugas melalui kelompok teman
sebaya
Mencapai kemandirian pribadi
Pengembangan keimanan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
Hukum-hukum Pertumbuhan dan
Perkembangan
Hukum2 Pertumbuhan dan
Perkembangan
Hukum Cephalocoudal.
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik
dimulai dari kepala ke arah kaki.
Hukum Proximodistal. Pertumbuhan fisik
berpusat pada sumbu (bagian vital) dan
mengarah ke tepi.
Perkembangan terjadi dari umum ke khusus.
Misalnya anak mengetahui pohon (umum)
terlebih dahulu sebelum mengenal pohon
menurut jenisnya (khusus).
Perkembangan berlangsung secara bertahap
Hukum2 Pertumbuhan dan
Perkembangan
Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan.
Tahapan perkembangan berlangsung secara
berurutan, terus menerus dan dalam tempo
perkembangan yang relatif tetap serta bisa
berlaku umum.

Anda mungkin juga menyukai