MAKALAH
Disusun oleh:
PIAUD 5A
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu hak dasar anak adalah hak untuk tumbuh dan berkembang. Artinya
anak memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh secara fisik dan berkembang
secara didaktis dan psikologis. Ini semua akan terjadi bila linkungan sangat kondusif
sehingga memungkinkan perkembangan jiwa mereka dapat terlaksana dengan optimal.
Pemahaman perkembangan anak merupakan bagian integral dari permasalahan
dan pembahasan dalam bidang psikologi pendidikan. Proses pengajaran dan
pembelajaran tidak akan bisa berjalan secara efektif dan efesien apabila seorang pendidik
tidak memahami perkembangan anak secara menyeluruh, terutama yang berkaitan
dengan perkembangan biologis, didaktis maupun psikologis yang sesuai dengan fase-fase
perkembangan anak.
Periodesasi perkembangan adalah pembagian seluruh masa perkemabngan
seseorang ke dalam periode-periode tertentu, dengan hal itu maka kami ingin membahas
dan ingin memaparkan tentang hal-hal yang terjadi dalam periodesasi pada
perkemabangan baik secara Biologis, Didaktis, serta Psikologis. Yang mana hal itu masih
belum di ketahui oleh banyak orang di karenakan kurangnya pengetahuan serta
pemahaman mengenai hal tersebut. Diharapkan dengan disajikannya makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan terhadap periodesasi perkembangan anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud periodesasi?
2. apa saja jenis periodesasi?
3. Bagaimana karakteristik perkembangan anak usia kelas awal SD?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, 2009, Malang: Setara Press, hal.4
3
1. Masa prenatal, saat terjadinya konsepsi sampai lahir.
2. Masa neonatus, mulai lahir sampai minggu kedua.
3. Masa bayi, akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
4. Masa kanak-kanak awal, umur 2 tahun sampai 6 tahun.
5. Masa kanak-kanak akhir, umur 6 tahun sampai 10/11 tahun
6. Masa pubertas/ preadolescence, umur 10/11 samapi 13/14.
7. Masa remaja awal, umum 13/14 tahun sampai 17 tahun.
8. Masa remaja akhir, umur 17 tahun sampai 21 tahun.
9. Masa dewasa awal, umur 21 tahun sampai 40 tahun.
10. Masa setengah baya, umur 40 tahun sampai 60 tahun.
11. Masa tua, umur 60 tahun sampai meninggal dunia
4
kami jadikan tulang-belulang lalu tulang-belulang itu kami bungkus dengan daging
Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain maka maha suci Allah
menciptakan yang paling baik ( Quran surah al-mu'minun: 12- 14)
Para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses
pertumbuhan biologis anak. Dalam hal ini ada beberapa ahli dengan masing-masing
pendapat mereka sebagai berikut:
a. Menurut Aristoteles
la membagi masa perkembangan seseorang menjadi 3 periode, sebagai berikut:
- Umur 0-7 tahun, disebut fase anak kecil atau masa bermain. Fase ini diakhiri
dengan pergantian gigi.
- Umur 7-14 tahun, disebut fase anak sekolah atau masa belajar yang dimulai
dari tumbuhnya gigi baru dan diakhiri ketika kelenjar kelamin mulai
berfungsi.
- Umur 14-21 tahun, disebut fase remaja atau masa pubertas, yakni masa
peralihan antara kanak-kanak dan masa dewasa. Periode ini dimulai sejak
berfungsinya kelenjar kelamin sampai seorang anak memasuki usia dewasa.
- Aristoteles menyebutkan pada periodesasi ini disebut sebagai periodesasi yang
berdasarkanpada biologis karena antara fase I dengan fase ke II itu ditandai
dengan adanya pergantian gigi, sedangkan antara fase ke II dengan fase ke III
ditandai dengan mulai bekerjanya organ kelengkapan kelamin.
b. Menurut Sigmund Freud
Dalam menentukan periodesasi perkembangan, Freud berpedoman pada cara
reaksi bagian tubuh tertentu yang dihubungkan dengan dorongan sexual
seseorang. Lebih jelasnya, periodesasi perkembangan menurut Freud adalah
sebagai berikut:
- Fase oral, umur 0-1 tahun, Pada fase ini, mulut merupakan central pokok
keaktifan yang dinamis.
- Fase anal, umur 1-3 tahun, Pada fase ini, dorongan dan tahanan berpusat pada
alat pembuangan kotoran.
- Fase falis, umur 3-5 tahun, Pada fase ini, alat-alat kelamin merupakandaerah
organ paling perasa.
5
- Umur 5-12 tahun, disebut periode latent, masa tenang karena dorongan sexual
ditekan sedemikian rupa, sehingga tidak tampak menyolok.
- Umur 12-18 tahun, disebut periode pubertas, saat dorongan-dorongan seksual
mulai muncul kembali, bahkan tampak semakin menonjol daripada masa
sebelumnya, saat seseorang secara sungguh-sungguh mulai tertarik pada jenis
kelamin lain, sekaligus menandai kedewasaan seseorang.
- Umur 18-20 tahun, disebut periode genital, Pada tahap akhir perkembangan
psikoseksual, individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan
jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada kebutuhan individu,
kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap
lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus seimbang, hangat
dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan keseimbangan
antara berbagai bidang kehidupan.
Jadi, dari uraian beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwasanya
periodesasi biologis itu berhubungan dengan perkembangan tahapan yang
dilewati seorang anak sampai masa dewasa hingga masa meninggal.
c. Pendapat Kretschmer
Kreschmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa anak melewati empat
fase, yaitu:
1) Dari umur 0-3 disebut Fullungs periode I; pada masa ini anak kelihatan
pendek, gemuk. bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
2) Dari umur 3-7 disebut Streckungs periode I; pada masa ini kelihatan
langsing, sikap anak cenderung tertutup, sukar bergaul dan sulit didekati.
3) Dari umur 7-13 disebut Fullungs priode II; pada masa ini anak kembali
menggemuk.
4) Dari umur 13-20 disebut Streckungs periode II; pada masa ini anak kembali
keligatan langsing.
Kehidupan kejiwaan anak-anak pada masa tersebut juga menunjukkan sifat-sifat
yang khas. Pada periode Fulling anak menunjukkan sifat-sifat jiwa yang mirip
dengan orang yang berhabitus piknis, jadi seperti orang yang cyclothym; jiwanya
terbuka, mudah bergaul, mudah didekati, dan sebagainya. Pada periode-periode
6
streckung anak menunjukkan sifat-sifat jiwa yang mirip dengan orang yang
berbabitus leptosom, jadi seperti orang yang schizothym; jiwa tertutup, sukar
bergaul, sukar didekati, dan sebagainya. 2
2. Periodesasi Perkembangan Dikdatis
Maksudnya adalah pembagian periode perkembangan atas dasar klasifikasi waktu,
materi, dan cara pendidikan untuk anak-anak pada masa tertentu. Periodesasi didaktis
disusun dalam kaitan dengan usaha pendidikan.Yang dimaksud tinjauan ini adalah
dari segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat diberikan anak didik pada masa-
masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif
untuk diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tersebut. Adapun
hadist yang menyatakan tentang didaktis adalah:
“Didiklah anakmu. Sebab engkau bertanggung jawab atasnya: apa yang telah engkau
didikkan kepadanya? Apa yang telah engkau ajarkan kepadanya? Ia akan bertanggung
jawab untuk berbakti dan taat kepadamu.” (Hadist Riwayat Ibnu Umar r.a)
Dalam hal ini dapat dikemukakan rumusan dari para ahli yang termasuk dalam
kelompok ini sebagai berikut:
a. Menurut Johann Amos Comenius
Berdasarkan tingkat sekolah yang dimasuki anak, bagi Comenius, periodesasi
perkembangan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Urnur 0-6 tahun, masa scola maternal (sekolah ibu). masa anak
mengembangkan organ tubuh dan panca indra dibawah asuhan ibu (keluarga)
2) Umur 6-12 tahun, masa scola vermacula, ( Sekolah bahasa ibu),
mengembangkan pikiran, ingatan dan perasaannya di sekolah dengan
menggunakan bahasa daerah (bahasa ibu)
3) Umur 12-18 tahun, masa scola Latina (Sekolah Bahasa latin), masa
mengembangkan potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa
asing.
4) Umur 18-24 tahun, masa academia (Akademik), saat seseorang memasuki
perguruan tinggi.
2
Abu Ahmad dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembengan, 2009, Jakarta: PT. Rineka Cipta, hal.65 – 70
7
b. Menurut Jean Jacques Rousseau
Dengan berpangkal pada prinsip: perkembangan, aktifitas murid, dan
individualisasi, dalam konsep pendidikannya Rousseau membagi masa
perkembangan sebagai beriut:
1) Umur 0-2 tahun, disebut masa asuhan.
2) Umur 2-12 tahun, masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera.
3) Umur 12-15 tahun, masa perkembangan pikiran dan masa juga terbatas
4) Umur 15-20 tahun, masa pembentukan watak dan pendidikan agama.3
3. Periodesasi Perkembangan Psikologis
Periodesasi perkembangan psikologis, maksudnya adalah pembagian masa
perkembangan atas dasar keadaan dan ciri-ciri khas kejiwaan anak pada periode
tertentu. Pada pembagian ini para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak,
berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut
pandang biologis ataupun didaktis lagi. Sehingga mengembalikan permasalahan
kejiwaan dalam kedudukannya yang murni. Pembagian semacam ini, antara lain
ialah:
a. Menurut Oswald Kroh
Kroh berpendapat bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak berjalan secara
evolutiv. Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu
mangalami kegoncangan (aktivitas revolusi), masa kegoncangan ini oleh Kroh
disebut „Trotz Periode‟,dan biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua
kali, yakni trotz I sekitar usia 3/4 tahun. Trotz II usia 12 tahun bagi putri dan usia
13 tahun bagi laki-laki. Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Dari lahir hingga trotz periode I disebut sebagai masa anak awal (0-3)
2) Dari Trotz periode I hinga Trotz periode II disebut masa keserasian
bersekolah (3-12)
3) Dari trotz periode II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan (12-
21)
b. Menurut J. Havighurst
3
Abu Ahmadi, Psikologi Perkemabangan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991.hal. 38 – 42
8
Berpangkal dari analisis perubahan psikis seseorang, menurut Havighurst,
periodesasi perkembangan dapat disusun sebagai berikut:
1) Umur 0 - 6 tahun, adalah masa infancy and early childhood, masa bayi dan
masa anak kecil.
2) Umur 6 - 12 tahun, adalah masa middle childhood, masa kanak-kanak, atau
masa sekolah.
3) Umur 12 - 18 tahun, adalah masa adolescence, atau masa remaja.
4) Umur 18 - 30 tahun, adalah masa early adulthood, yaitu masa dewasa awal.
5) Umur 30 - 50 tahun, adalah masa middle age, atau masa setengah baya, masa
dewasa lanjut.
6) Umur 50 tahun kekerasan atas, adalah masa old age, yaitu masa lanjut usia,
atau masa tua.
c. Menurut Kohnstamm
Dengan menitikberatkan terjadinya perubahan psikis pada seseorang, Khonstamm
menyusun periodesasi perkembangan sebagai berikut:
1) Umur 0 - 1 tahun, periode vital atau masa menyusu.
2) Umr 1- 6 tahun, periode estetis atau masa mencoba dan masa bermain.
3) Umur 6 - 12 tahun, periode intelektual atau masa sekolah.
4) Umur 12 - 21 tahun, periode social atau masa pemuda dan masa adolescence.
5) Umur 21 tahun kekerasan atas, periode dewasa atau masa kematangan fisik
dan psikis seseorang.4
4
Hamdanah, Psikologi Perkembangan, 2009, Malang: Setara Press, hal. 70 – 75
9
Pada usia 5 – 8 tahun waktu perkembangan lebih lambat disbanding masa kanak –
kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot
– otot kecil. Kesehatan pada usia ini relative tidak stabil dan daya tahan kurang.
2. Karakteristik perkembangan motorik
Pada usia 5 tahun, anak dapat melompat 28 – 36 ichi, dapat menuruni tangga tanpa
bantuan, dapat melakukan gerakan secara efektif. Lalu pada usia 6 – 8 tahun di
klasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu keterampilan menolong diri sendiri,
keterampilan bermain, keterampilan menolong orang lain dan keterampilan sekolah.
3. Karakteristik perkembangan kognitif
Usia 5 – 8 tahun termasuk dalam tahap pra operasional yaitu usia 2 – 7 tahun dan
tahap operasional konkrit yaitu usia 7 – 11 tahun yang mana anak mulai timbul
pertumbuhan kognitifnya, namun masih terbatas pada sesuatu yang sering dilihat di
sekitarnya.5
4. Karakteristik perkembangan psikososial
Menurut Erikson, perkembangan psikososial pada usia ini menekankan pada proses –
proses sadar ysng dialami anak ketika berinteraksi sosial. Pada masa ini menurut
Erikson termasuk ke dalam tahap industry versus infentory. Anak mulai membentuk
konsep diri sebagai anggota kelompok sosial di luar keluarga, sehingga
ketergantungan anak terhadap keluarga menjadi berkurang. Anak memcoba mencari
perhatian dan penghargaan atas karyanya. Pada masa ini juga anak akan muncul
ketidakpercayaan diri jika tidak mampu mengerjakan tugas seperti temannya.
5. Karakteristik perkembangan moral
Pada usia 5 – 8 tahun, menurut Piaget anak berada di fase moralitas heteronom yaitu
tahap dimana anak memahami keadilan dan peraturan sebagai sesuatu yang berada di
luar kendali manusia sehingga tidak dapat di ubah sehingga dalam menilai suatu
tindakan hanya dapat melihat pada konsekuensinya.6
5
Analisis Karakteristik Siswa pada Tingkat Sekolah Dasar, Prosiding halaqoh Nasional & Seminar
Internasional Pendidikan Islam, UIN Sunan Ampel, Surabaya, hal: 192 – 195.
http://digilib.uinsby.ac.id/6485/1/15.%20Analisis%20Karakteristik%20Siswa.pdf diakses pada tanggal 30
September 2020 jam 8:21
6
Rima Trianingsih, Pengantar Praktik Mendidik Anak Usia Sekolah Dasar, Jurnal A Ibtida, Surabaya, Vol. 3
No. 2, Oktober, 2016, hal: 199 – 203.
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Periodesasi Perkembangan adalah pembagian seluruh masa yang menunjukan suatu proses
tertentu yang tidak dapat di ulang kembali. Periodesasi perkembangan secara garis besar di bagi
menjadi tiga macam, yaitu :
Adapun karakteristik anak usia awal SD yaitu usia rentangan 5 – 8 tahun perlu diketahui guna
memperleh bakat, minat, kebutuhan berkaitan dengan program pembelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Munawar Sholeh. 2009. Psikologi Perkembengan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Analisis Karakteristik Siswa pada Tingkat Sekolah Dasar, Prosiding halaqoh Nasional &
Seminar Internasional Pendidikan Islam, UIN Sunan Ampel, Surabaya
http://digilib.uinsby.ac.id/6485/1/15.%20Analisis%20Karakteristik%20Siswa.pdf diakses
pada tanggal 30 September 2020 jam 8:21
Trianingsih, Rima. 2016. Pengantar Praktik Mendidik Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Al
Ibtida, Surabaya, Vol. 3 No. 2, Oktober.
Yusuf LN, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Malang: Setara Press.
12